Mendadak Kaya Raya - Bab 248 Aku Pelajari Saat Ini Juga

Hanya melihat telapak tangan Pota, ada segumpal kabut samar yang sedang melingkar dan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Jika tidak salah tebak, seharusnya itu adalah ciri khas pelepasan tenaga dalam.

Ternyata Pota sudah bisa melakukan hingga tahap ini, itu membuktikan tingkat pencapaiannya sudah setingkat lebih tinggi dibandingkan Desta.

Desta sekarang, adalah seorang petarung, tapi juga hanya pemula yang baru berhasil belajar mengumpulkan tenaga dalam, selain membuatnya memiliki fisik jadi lebih kuat, serta kecepatan dan kekuatan yang bertambah, selai itu sebenarnya dia tidak ada bedanya dengan orang lain.

Karena di buku (Wingchun) itu, tidak menulis tentang cara penggunaan jurus.

Tepat di saat Desta sedang berpikir, kabut di telapak tangan Pota perlahan-lahan mulai fokus, sama seperti angin topan, tanpa henti terus mengelilingi telapak tangannya.

Detik berikutnya, telapak kaki Pota mendadak menginjak lantai, tubuh bagaikan bola meriam meluncur ke sana.

Desta tidak berani bersikap sembrono, bersiap mundur untuk menghindar, berdasarkan kekuatan fisiknya saat ini, sungguh tidak ada keyakinan bisa menahan satu jurus ini tanpa terluka.

“Hahaha, Desta, apakah kamu hanya bisa menghindar?” Melihat adegan ini, Pota tidak bisa menahan diri tertawa terbahak-bahak, mulai menyindirnya.

Desta tidak bicara, hanya berekspresi berat bergerak ke kiri dan ke kanan untuk menghindar, tapi dengan cara ini, Pota semakin bertempur semakin berani, kecepatan tangan semakin cepat, lebih cepat dan lebih ganas.

Desta sedikit tidak berhati-hati, tubuhnya langsung bertambah beberapa luka.

“Sialan.”

Dia mengerutkan kening, dalam hati tidak tahan untuk memarahi sepatah.

“Sebenarnya ada cara apa untuk bisa menghadapi jurus ini!” Desta menatap topan yang ada di telapak tangan Pota, tidak bisa menahan diri mulai berpikir.

Gumpalan topan ini, jelas sekali ini adalah semacam tenaga dalam yang berubah dan meningkat, kalau begitu bisakah dia mencoba…….menirunya?

Ada kilatan cahaya di matanya, dalam benak Desta mulai mengingat, deskripsi tenaga dalam yang ada di (Wingchun). Tenaga dalam bukanlah kekuatan spiritual langit dan bumi, melainkan setelah menjalani latihan keras dalam jangka panjang, kerangka dan pembuluh darah yang ada dalam tubuh manusia, memunculkan semacam tenaga dalam.

Jadi jika ingin melakukan perubahan dan peningkatan terhadap tenaga dalam, asalkan paham dengan jalur pergerakan otot sudah bisa.

Berpikir seperti ini, Desta semakin fokus menatap perubahan pergerakan di seluruh lengan Pota.

Akhirnya menyadari, topan yang ada di tengah telapak tangan Pota sedang dalam proses berkumpul dan berputar, sekelompok otot yang ada di lengan atas tidak bergerak, sebaliknya sekelompok otot yang ada di bawah lengan dan pergelangan tangan, tanpa henti terus bergetar.

Semua perubahan halus ini, jika dulu dia pasti tidak akan bisa menyadarinya, tapi setelah bisa mengumpulkan tenaga dalam, kelima inderanya beberapa kali lipat lebih tajam daripada orang biasa, tentu saja bisa menyadari semua tanda-tanda ini.

“Ternyata begitu!”

Dalam mata Desta ada kilatan cahaya, selanjutnya mulai meniru jejak getaran di lengan Pota, samar-samar, dia merasakan aliran tenaga dalam di tubuhnya, dengan cepat berkumpul menuju ke telapak tangan.

Tepat di saat ini, Pota sedang menyerang ke atas kepala Desta, tangan kiri memegang topan tenaga dalam, sangat kuat menepuk ke bagian atas tengkorak, “Pergi mati saja!!”

Melihat adegan ini, Paman Ding yang sedang terjerat dengan para pengawal siap mati itu spontan raut wajahnya menjadi pucat, berteriak: “Tuan muda kedua, cepat menghindar!”

Kakek Ci dan beberapa orang yang mendukung Desta, saat ini raut wajah mereka juga mulai berubah.

Mereka juga ingin bersuara mengingatkannya, hanya saja sudah terlambat, berdasarkan penglihatan mereka bisa melihat, Desta sudah tidak memiliki kesempatan untuk menghindar!

Namun, di saat semua orang sudah berpikir, bahwa Desta akan dikalahkan oleh jurus ini.

Desta yang terus diam mendadak mengangkat kepalanya, kedua mata penuh semangat bertempur, dia tersenyum, berkata dengan suara berat: “Aku tidak perlu menghindar!”

Tepat di saat kata-kata dilontarkan, tangan kanannya mendadak diangkat, langsung menepuk ke depan.

Dalam bayangan, gambaran Desta terluka berat dalam satu tepukan tidak muncul, orang-orang hanya melihat telapak tangan mereka berdua saling berhadapan, dua topan yang memiliki warna berbeda, sedang bertabrakan secara menggila.

“Apa…..situasi apa ini!”

Paman Ding sudah tercengang, dia selalu ikut di sisi Desta, terhadap kemampuan Desta, sangat memahaminya, dia tidak pernah tahu, ternyata Desta sudah menguasai sebuah teknik seni bela diri!

Tidak salah, mengoperasikan tenaga dalam dengan cara khusus ini, dan jurus yang bisa mengeluarkan kekuatan yang menakutkan, inilah teknik seni bela diri.

Bukan hanya Paman Ding saja yang terkejut, bahkan Pota, saat ini wajahnya juga muncul ekspresi terkejut.

Jurus yang digunakan Desta ini, sama persis dengan teknik seni bela dirinya, tapi teknik ilmu bela dirinya ini, didapatkan secara tak terduga, di saat menjadi mata-mata di sarang pengedar narkoba!

Selesai belajar teknik seni bela diri itu, dia langsung membakar buku itu, secara logika, di dunia ini selain dia, tidak ada orang yang bisa teknik seni bela diri ini, tapi Desta yang ada di depan malah......

Tunggu dulu!

Dalam hati Pota mendadak bergetar, di bawah mata penuh raut kepanikan.

Tampaknya Desta menebak apa yang dipikirkan dalam hatinya, menyeringai sambil berkata: "Tebakanmu tidak salah, aku baru belajar saat ini!"

Mendengar kata ini, Pota hanya merasa sebuah cekikkan hebat langsung naik ke atas kepalanya, dalam sekejap dirinya benar-benar kebingungan dan kaget!

Dia tahu bakat Desta sangat baik, belajar apa pun cepat sekali, tapi tidak menyangka, dia bahkan bisa berhasil meniru teknik seni bela diri langsung ditempat, apakah bocah ini masih seorang manusia?

Desta melihat ekspresi Pota kebingungan, mengambil kesempatan melepaskan telapak tangannya, lalu menggunakan siku tangan sekeras mungkin memukul dada Pota, membuat seluruh tubuhnya langsung terbang keluar!

"Ciuhh--!"

Di tengah udara Pota berturut-turut memuntahkan tiga teguk darah segar, saat terjatuh ke lantai, nafas berubah jadi lemah, sudah terluka parah.

"Semuanya berhenti saja, kalian sudah kalah!"

Saat ini, Desta pergi ke hadapan Pota, melihatnya dari atas ke bawah, perlahan mengatakannya.

Suaranya tidak terlalu keras, tapi memiliki daya tembus yang kuat, terdengar di samping telinga setiap orang yang berada dalam Genesis.

Raijin sedang bertarung dengan Paman Ding, mendengar kata-kata ini juga tidak berani meragukannya, segera terlepas dari Paman Ding, pergi ke samping Pota, "Tuan Muda ketiga, apakah kamu baik-baik saja?"

Ada darah segar di sudut mulut Pota, melambaikan tangan dengan agak sulit, memberi isyarat bahwa dia tidak ada bahaya yang menggancam nyawa, serangan terakhir Desta itu, tetap peduli dengan hubungan persaudaraan antara mereka, tidak menggunakan cara mematikan langsung.

"Kamu berencana bagaimana mengurusku?"

Ekspresi wajah Pota terlihat menyedihkan, berkata sambil melihat Desta.

Yang menang adalah raja dan yang kalah adalah pecundang, ini adalah teori kebenaran yang selalu dia laksanakan, sekarang dia sudah kalah, maka sudah seharusnya menanggung segalanya.

Namun, Desta tidak berpikir akan melakukan apa-apa padanya, hanya mengatakan: "Ulang tahun kakek sudah akan tiba, aku akan membawamu pulang menemuinya, biarkan dia yang memutuskan semuanya, terjadi perselisihan dan perebutan antara saudara, masalah semacam ini ternyata bisa terjadi di antara kita, dipikir-pikir sungguh cukup konyol juga.”

Desta cemberut, memejamkan mata tidak bicara.

Membawa dia kembali ke keluarga Chu, bukan berarti tidak ada hukuman, terhadap ahli waris yang ingin melukai saudara sendiri sebelum pertandingan ahli waris resmi diadakan, tentu saja keluarga Chu memiliki seperangkat mekanisme hukuman yang lengkap.

Jika hukuman ringan hanya akan menjadikannya orang tidak berguna, hukuman berat akan mengambil kembali marga-Nya, dan diusir dari keluarga besar.

Dan Pota sudah kalah, keluarga besar yang memilih mengikuti dia sebelumnya, saat ini satu demi satu menyatakan kesetiaan pada Desta, dan memohon pada Desta agar memaafkan mereka, tidak membuat perhitungan terhadap kebodohan mereka sebelumnya.

Terhadap hal ini, Desta hanya melambaikan tangan, lalu menyerahkan mereka untuk diurus oleh Paman Ding dan Mingxi.

Tidak mungkin jika sampai benar-benar menghancurkan hubungan dengan begitu banyak keluarga besar dan tidak berhubungan lagi selamanya.

Tapi bagaimanapun mereka pernah berkhianat, tidak ada hukuman sedikit pun, juga tidak cocok, bagaimana menanganinya agar mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal, Paman Ding dan Mingxi lebih baik dibandingkan dia.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu