Mendadak Kaya Raya - Bab 247 Mengakhiri Dendam

Selanjutnya, Ashar dari Grup Diamond Blink datang!

Aslan dari Hotel Super Bening datang!

Lupin dari Super Star Studio juga datang!

Yang paling membuat Desta tak terduga adalah, bahkan Mingxi juga muncul!

Wanita keji ini, bukankah dia sudah benar-benar setia padanya? Bahkan masih berinisiatif menghubungi Raijin untuk memberi tahu informasi tentang Desta, kenapa sekarang, dia malah berdiri di belakang Desta.

Desta berbalik dan melihat sekilas orang-orang yang berdiri di belakangnya, sudut bibir ada sedikit lekungan halus.

Kenyataannya, pada awal dia juga mengira, sudah tiba saatnya dia ditinggalkan oleh kerabat dan dikhianati banyak orang, malah tidak menyangka selama keluar bersama Xucardi dalam proses persiapan, banyak orang yang dulu berhubungan dengannya, satu demi satu menyatakan ketulusan mereka.

Bahkan ketika pergi ke Super Star Studio untuk mencari Lupin, dia menemukan Mingxi juga ada di sana.

Wanita yang mirip siluman itu, seolah-olah sejak awal sudah tahu kalau Desta akan datang, lebih dulu menunggunya di sini.

Dan setelah diceritakan oleh Mingxi, akhirnya dia mengerti segalanya.

Ternyata, sejak awal Paman Ding sudah menyadari tindakan Pota, semua ini diam-diam berkembang di bawah pengawasannya.

Bagaimanapun, sebelum Desta memasuki Gedung Sky, dari awal Paman Ding sudah membuat pertahanan yang kuat dan baik.

Jangankan Raijin melakukan suatu trik di bawah sana, walau keluarga siapa yang bertambah satu lalat saja, dia juga bisa tahu dalam sekejap, lalu bagaimana mungkin benar-benar membiarkan Raijin, mengambil para bawahannya?

Alasan kenapa dia tidak menghentikannya, itu karena ingin Desta menjalani latihan seperti ini.

Yang Pota katakan, Desta terlalu baik, dalam tiga tahun terakhir ini dia hanya melihat beberapa bagian sifat manusia yang gelap dan egois, tapi belum pernah melihat kejahatan yang ekstrem.

Pota dan dia adalah saudara, tapi demi yang disebut kekuasaan pewaris, menodongkan pisau padanya, dia harus mengalami sebuah latihan yang tak terlupakan, baru bisa serius menghadapi pertandingan pewaris yang akan datang!

“Bagus, kalian sungguh bagus sekali!” Pota mengertakkan gigi, melototi semua orang dengan mata seram.

“Tapi, Desta apa kamu sudah lupa, di tanganku masih ada orang yang kamu sayangi, apakah sekarang kamu berani memulai pertempuran denganku?” Pota mencibir, menunjuk Vero dan Citra yang ada di belakang.

Tepat di saat dia ingin menyuruh orang, membawa Paman Ding yang ada di ruang istirahat ke sini, tiba-tiba terdengar dua kali suara jeritan dari lorong lantai atas.

Hanya melihat Paman Ding menepuk-nepuk debu di lengan bajunya, ekspresi sangat datar berjalan turun dari atas.

“Ini……ini apa yang sedang terjadi?” Pota sangat terkejut.

Bukankah titik meridian Paman Ding sudah disegel, kenapa masih bisa bergerak bebas.

“Tidak peduli lagi, Raijin, ayo lakukan saja!”

Di bawah amarah, Pota sudah tidak lagi memiliki sikap tenang dan datar seperti sebelumnya, tetapi memilih bentrok langsung dengan Desta.

Dan satu perintah darinya, di sekitar Genesis, dalam sekejap muncul pengawal siap mati yang mengenakan topeng, awalnya semua pengawal siap mati ini adalah milik keluarga Chu, kemudian dilatih untuk kedua kalinya oleh Pota, menanamkan gagasan hanya setia pada dia saja.

Desta juga tidak mau kalah, satu perintah, sama juga ada sekelompok pengawal siap mati yang muncul, ditambah para petarung yang dibawa oleh Gayus Jiang, dan mulai bertarung dengan para pengawal siap mati Pota.

Para tamu yang ada di dalam Genesis melihat konflik sudah meledak, tidak berani terus tinggal di sana lagi, satu demi satu berlari keluar pintu, sangat takut lambat selangkah saja akan dapat petaka tanpa alasan.

Citra melihat waktu yang tepat, sambil membawa Vero berlari ke pintu, langsung dilindungi oleh sekelompok orang keluarga Ci.

Desta melangkah cepat ke belakang Pota, dengan tatapan tegas mengatakan: “Adik ketiga, kapan terakhir kali kita bertarung?”

Tatapan Pota diliputi sinar mengenang, berkata dengan datar: “Sepuluh tahun lalu, saat tes dalam keluarga, total kita bertarung dua belas babak, dan aku kalah dua belas babak.”

“Kamu begitu jelas mengingatnya?” Desta merasa agak terkejut.

“Karena……”

Raut wajah Pota perlahan berubah menjadi mengerikan, “Aku selalu berpikir ingin menang kembali, dua belas babak, satu demi satu babak akan aku menangkan kembali!!”

Tepat saat kata-kata selesai terlontarkan, tiba-tiba telapak kaki Pota menginjak di lantai!

Lantai marmer halus seketika meledak, dan sosoknya dengan cepat sudah datang di hadapan Desta, melayangkan kedua tinjunya.

Muncul ekspresi terkejut di wajah Desta, tidak menyangka adik ketiga yang terlihat tidak berbahaya bagi siapa pun, ternyata sudah mengumpulkan tenaga dalam, selain itu juga tidak lebih lemah darinya.

Tanpa keraguan, Desta juga mengeluarkan tinjunya!

“Boom!”

Sebuah suara ledakan.

Tinju mereka berdua saling bertabrakan dengan keras, sebuah asap mengepul keluar, membuat lantai yang ada di samping kaki mereka terguncang hingga retak seperti jaring laba-laba.

Selanjutnya, dua orang saling melakukan teknik tendangan kaki, bayangan tinju dan bayangan kaki menyerang satu sama lain bagaikan tetes air hujan.

“mati kau babi!”

Desta menopang di tanah dengan satu tangan, kaki kanan membuat sebuah garis busur, seperti petir menyambar ke depan kening Pota, Pota menepisnya tanpa panik, bagian pinggang mengeluarkan tenaga, mendadak langsung membuat Desta terlempar keluar!

Kedua kaki Desta sedikit berada di atas ambang tiang, mulai melakukan serangan lagi.

Mereka berdua adalah pewaris inti dalam keluarga Chu, sejak kecil pelatihan yang didapatkan juga sama.

Tapi Desta memiliki modal yang lebih bagus dibandingkan Pota, jadi sejak kecil sudah mendapatkan lebih banyak perhatian, Kakek keluarga Chu, terang-terangan lebih menyayangi terhadap Desta.

Ini membuat Pota, sejak lama sudah menanamkan benih kebencian di dalam hatinya.

Boom!

Sebuah tinju silang lagi, memukul keras di dada masing-masing, dua orang mendengus, pada saat bersamaan mundur beberapa langkah.

Kedua mata Pota sudah berubah menjadi merah, dia marah dan berteriak pada Desta: “Desta, kita sama-sama anggota keluarga Chu! Berdasarkan apa sejak kecil kamu hidup lebih baik dari aku! Orang tua kita sama-sama hilang pada saat itu, kenapa kamu satu-satunya yang lebih disayangi kakek! Aku tidak terima!”

Selesai bicara, dia menyerang Desta lagi, di mulut masih mengatakan: “Walau kita sudah dewasa, dan menerima latihan dari keluarga besar, kenapa kamu juga lebih beruntung dari aku, undian yang kamu dapat adalah latihan dengan menjadi menantu yang tinggal di rumah mertua?”

Mendengar hal ini, Desta sedikit mengerutkan keningnya, dia berlatih dengan menjadi menantu yang tinggal di rumah mertua, apakah sangat baik?

“Apakah kamu tahu apa latihanku?”

Raut wajah Pota pucat sekali, berteriak dengan suara serak: “Latihan dari kakek adalah pergi menjadi mata-mata di sarang pengedar narkoba, dan sialannya masih ketahuan oleh orang, untung saja yang bertanggung jawab menghukumku, adalah informan yang dimasukkan keluarga Chu ke sana.

“Dia demi menyelamatkan nyawaku, tidak melakukan penyiksaan kejam padaku, namun agar tidak dicurigai oleh pengedar narkoba, dia menggunakan segala cara untuk menghina orang semua itu dipaksakan ke diriku!”

“Pada akhirnya, nyawaku memang terselamatkan, tapi harga diriku, semua harga diri sebagai seorang pria, semua sudah hancur sepenuhnya, apakah kamu mengerti?!”

Mendengar kata-kata ini, secara tidak sadar Desta melihat posisi di antara kedua kaki Pota.

Pota seolah-olah mendapat penghinaan yang sangat besar, marah sambil berteriak: "Aku bukan kasim, kamu si brengsek pergi mati saja!"

Diiringi teriakan marah, serangan Pota semakin hebat, bahkan menggunakan jurus membunuh, Desta bergegas mundur untuk menghindar, pada saat bersamaan semakin penasaran, karena vital Pota masih ada, lalu sebenarnya apa yang disebut cara penghinaan itu.

Tiba-tiba, dia teringat dengan cerita para wanita penyuka BL yang penuh minat dan bicara tanpa henti itu, jangan-jangan, cara yang dikatakan oleh Pota adalah semua itu?

Tapi hal ini tidak bisa diminta konfirmasi juga, selain itu dendam di antara mereka berdua, juga harus diselesaikan malam ini!

"Desta, jika kamu bisa menahan satu jurusku ini, aku akan mengaku kalah!"

Pota menarik nafas, perlahan mengangkat tangan kanannya, berkata sambil melihat Desta.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu