Mendadak Kaya Raya - Bab 517 Transaksi

Pada saat Roira muncul di depan pemandangan.

Keadaan di dalam kamar menjadi sedikit kaku.

Bibi Mu melipat kedua telapak tangan untuk memberi hormat kepadanya, lalu berkata dengan nada datar :”Tuan terlalu berlebihan, Via hanya berniat untuk mendoakan anak-anak, sama sekali tidak bermaksud untuk menghindari orang, apabila tuan ada perlu, tentu saja boleh langsung memerintahkan dan memanggilku.”

“ Via, kita jadi suami istri juga telah bertahun-tahun, mesti memerintah juga ya apabila ingin bertemu denganmu?”

Roira tersenyum pahit.

Setelah itu tatapan Roira melekat pada Vero yang berada di samping, tatapan matanya juga berubah lembut dalam seketika, “Ini Tarot ya? Waktu memang cepat berlalu, pada tahun itu dia masih hanya seorang bayi yang berada di dalam pelukanmu, sekarang telah bertumbuh dengan cantik dan elegan dan bahkan begitu mirip dengan Rara, bagaikan hasil menjiplak langsung!”

Apabila pada sebelumnya, Desta tidak akan merasa aneh apabila mendengar hal ini.

Namun pada saat ini, dia malahan ada rasa merinding.

Rarara adalah anak dari Roira bersama istri pertamanya, lalu ayah kandungnya Vero sebenarnya bukan Roira!

Jadi mengapa Vero malah begitu mirip dengan Rarara? Mengapa bisa mirip bagaikan saudara kembar?

Hubungan darah di antaranya sama sekali tidak nyambung.

Vero juga memperlihatkan ekspresi kaget, namun dia tidak berbicara apapun dan hanya terus menatap Bibi Mu, seolah-olah ingin mendapatkan penjelasan dari Bibi Mu.

Namun jelas sekali, Bibi Mu tidak bermaksud menjelaskannya di saat ini.

Setelah itu Bibi Mu hanya berkata dengan datar :”Tuan, anda juga sudah bertemu dengan Rara, kalau tidak ada keperluan lainnya lagi, silakan pergi saja.”

Reaksi wajah Roira menjadi seram setelah mendengar kata-kata Bibi Mu, namun dia menyimpan reaksi tersebut dengan cepat dan memperlihatkan sebuah senyuman :” Via, kelihatannya kamu masih berprasangka buruk terhadapku, kejadian di tahun itu, aku sudah menjelaskan semuanya padamu, namun mengapa kamu tetap saja tidak ingin percaya padaku?”

Pada kali ini Bibi Mu tidak menjawabnya lagi, malahan melipat tangannya dan berbisik :”Amitabha.”

Roira mengeluh sinis, lalu berbalik badan dan pergi meninggalkan halaman tersebut.

“ Bibi Mu, kamu masih ada sesuatu yang belum kasih tahu aku ya?”

Vero berjalan ke sisi Bibi Mu, nada bicaranya penuh dengan rasa penasaran.

Meskipun Rarara juga merasa penasaran terhadap alasan di antara berbagai kejadian ini, namun sejak saat kecilnya, ibunya telah memperingatkan dirinya agar jangan banyak bertanya, sehingga dia terus menyimpan pertanyaan tersebut di dalam hatinya.

Saat ini rasa penasaran tersebut mulai muncul kembali di dalam benaknya, sehingga dia juga semakin penasaran terhadap kenyataan yang terjadi.

Bibi Mu mengeluh nafas, lalu menatap tiga anak muda di hadapannya dan berkata :”Kalian bertiga ke sini dulu, aku akan memberitahukan kenyataan yang ingin diketahui kalian.”

Setelah selesai berkata, Bibi Mu berbalik badan dan berjalan ke arah sebuah kamar yang tertutup.

Mereka bertiga juga buru-buru mengikutinya.

Setelah masuk ke dalam kamar, Bibi Mu menyalakan lilin yang berada di kamar, cahaya yang lemah mulai menyebar ke seluruh ruangan, kamar tersebut perlahan-lahan menjadi terang.

Tatapan Desta melirik ke seluruh sisi ruangan, setelah itu langsung tertarik oleh sebuah lukisan yang bergantung di dinding.

Lukisan tersebut tidak dapat diketahui jangka waktunya, namun apabila memperhatikan jejaknya, setidaknya telah melalui sejarah ribuan tahun, akan tetapi sisi lukisan tersebut malahan sangat rapi dan baru, sama sekali tidak ada jejak robek atau rusak.

Lukisan ini hanya sekedar digantung pada dinding dan tidak terlalu dirawatnya, namun dapat mempertahankan kondisinya yang bagaikan lukisan baru, rasanya memang menakjubkan sekali.

Sementara isi dari lukisan tersebut adalah seekor phoenix api yang bangkit kembali di dalam api yang membara, sepasang sayapnya yang dikelilingi api telah menutupi langit dan matahari.

Meskipun hanya sekedar mata phoenix yang dilukis dengan kuas, namun menebar sebuah kesan nyata yang tidak dapat dijelaskan.

Seolah-olah pada detik selanjutnya, phoenix api tersebut akan terbang keluar dari lukisan ini.

Vero dan Rarara juga tertarik dengan lukisan tersebut, kedua matanya menatap dengan lama dan bahkan tidak dapat mengalihkannya.

Bibi Mu menatap mereka bertiga dan tidak mengganggu sama sekali, beberapa saat kemudian, setelah melihat mereka bertiga telah sadar dalam menghayati lukisan tersebut, Bibi Mu baru berkata :”Kalian bertiga dengar baik-baik, mengapa aku dan Tarot akan disebut oleh Judge Dread sebagai orang yang tidak pantas hidup di dunia ini, alasannya karena sebenarnya aku dan Tarot tidak tergolong manusia di bumi!”

“Apa?!”

Setelah mendengar jawaban ini, Desta melotot kedua matanya dengan buat, otak pemikirannya bagaikan telah disambar petir.

Kondisi Vero juga tidak terlalu stabil, dia hanya terbengong di tempat dengan otak pemikiran yang kacau balau.

Bagaimanapun dia sama sekali tidak pernah kepikirannya, ternyata dirinya adalah seorang alien?!

Namun setelah itu Bibi Mu berkata lagi :”Tetapi kalian jangan salah paham, aku dan Tarot juga bukan alien.”

“Apa maksudnya?”

Selanjutnya semua orang mulai kebingungan lagi.

Bukan orang bumi dan juga bukan alien, jadi sebenarnya apa?

Bibi Mu seolah-olah telah menyangka kalau mereka akan kebingungan, sehingga tersenyum sekilas dan menjelaskannya :”Aku dan Tarot, sebenarnya adalah Klan Hibrid.”

“ Klan Hibrid itu orang apa?”

Rarara bertanya dengan refleks.

Bibi Mu merenung sejenak dan berkata lagi :”Seharusnya kalian tahu juga, di negara Summer kita sering muncul legenda hewan mitologi dan hewan najis, sementara orang Klan Hibrid adalah manusia yang memiliki keturunan darah dari salah satu jenis hewan tersebut!”

“Jadi Bibi Mu dan Vero adalah orang Klan Phoenix ya?”

Otak Desta berputar dengan cepat, sehingga langsung menemukan inti pembicaraan.

Bibi Mu melirik Desta dengan tatapan memuji, jelasnya semakin puas dengan calon menantu tersebut.

Setelah itu dia mengulurkan satu tangannya dan membacakan sesuatu, lalu di dalam telapak tangannya muncul sebuah gumpalan api berwarna merah.

Api di dalam telapak tangannya bagaikan telah memiliki nyawa, apinya bergerak dengan penuh semangat, setelah itu sensasi membakar yang menakjubkan mulai menebar dari pertengahan telapak tangan dan menyebar di dalam seluruh ruangan.

“Ini adalah bukti tandanya Klan Phoenix, aku boleh menggunakan Black Fire yang hanya dimiliki oleh Klan Phoenix, tenaga kekuatan seperti ini bahkan sudah cukup untuk memusnahkan dunia ini!”

Bibi Mu menatap api di dalam telapak tangan dan memperkenalkan dengan nada datar.

“Perasaan seperti ini…sama seperti rasa ketika Rarara menyerang ke bagian perutnya, rasa yang membakar dan juga kesakitan.”

Desta diam-diam merasakannya dan mengambil sebuah kesimpulan.

Namun Rarara bukan anaknya Bibi Mu, mengapa dia juga bisa menggunakan api dari Klan Phoenix?

“ Rara, kamu pasti sangat bingung, seandainya ini adalah Black Fire miliknya Klan Phoenix, mengapa kamu juga bisa menggunakannya, iya kan?”

Pada saat ini, tatapan Bibi Mu beralih ke Rarara yang sedang terbengong di samping, lalu bertanya dengan nada lembut.

“Benar, aku memang sangat heran!”

“Itu karena….”

Bibi Mu tidak memancing rasa penasaran lagi di kali ini, malahan langsung menjelaskannya :”Saat ibumu mengandungmu, aku yang bertanggung jawab dalam obat penguat kandungannya.”

“Pada setiap mangkuk yang berisi obat, aku akan meneteskan satu tetes darahku ke dalamnya, lama kelamaan, kamu akan berubah dari orang biasanya menjadi keturunan Klan Phoenix, akan tetapi dikarenakan kamu bukan keturunan dari kelahiran, sehingga dari segi kemampuan akan ada sedikit kekurangan, namun sudah jauh melebihi orang biasanya!”

“Rupanya begitu, pantas saja ibuku begitu menghormatimu dan mengingatkan aku agar jangan menyakitimu.”

Rarara bagaikan telah sadar dalam seketika dan sedang berbisik sendiri.

Namun setelah itu dia berkata lagi :”Tetapi Bibi Kedua, mengapa kamu harus melakukannya, bukannya darah adalah barang paling penting di dalam tubuh kita yang sebagai petarung ya? Apabila menghabiskannya, maka akan sangat berpengaruh terhadap tubuh kita sendiri.”

“Karena ini adalah transaksi antara aku dan ayahmu!”

Mata Bibi Mu menampakkan jejak ketajaman, lalu berkata dengan nada seram :”Isu di luar mengatakan bahwa ayahmu sangat mencintaiku, makanya tidak peduli dengan keadaanku yang sedang hamil dan bahkan nekat untuk menikah denganku, namun kenyataannya adalah ayahmu telah mengetahui identitasku, syaratnya yaitu aku mesti membantu keluarga Ra dalam membesarkan seorang anak yang memiliki darah keturunan Darah Phoenix, sementara ayahmu juga akan menyediakan tempat persembunyian untukku, menyediakan sebuah tempat aman yang tidak dapat ditemukan oleh orang Judge Dread.”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu