Mendadak Kaya Raya - Bab 423 Bertindak Tidak Sopan

Karena kata Desta ini, suasana di sekitarnya tiba-tiba memadat.

Tatapan Genjih berangsur-angsur menjadi dingin dan senyumnya juga menghilang.

"Tuan Chu, kamu terlalu mempersulitkan aku."

"Huh, kamu kira kamu siapa, berani menyuruh Tuan Chu meminta maaf kepada adikmu, belum lagi adikmu yang telah melakukan hal yang begitu membuat orang marah, bahkan jika Tuan Chu menghajar adikmu sekali lagi sekarang, hak apa yang kamu punya untuk menyuruh Tuan Chu untuk menundukkan kepalanya dan meminta maaf kepada adikmu?! "Gayus berkata dengan marah.

Genjih menggelengkan kepalanya, meletakkan tangannya di pinggulnya dan berkata, "Yah, sepertinya tidak ada cara untuk berdiskusi lagi, kalau begitu jangan salahkan aku bertindak tidak sopan!"

Setelah suara itu jatuh, Genjih melambaikan tangannya, dan preman-preman yang dibawa oleh wanita modis itu semua berteriak dan bergegas ke Desta.

"Kak Desta hati-hati! "

Gayus berteriak pelan, menggerakkan bahunya, dan bergegas menuju ke para preman itu dengan berani.

Bang bang bang!

Suara tinju dan tendangan yang lantang terdengar, dan kelompok preman itu jatuh seperti ditabrak buldoser, jatuh satu demi satu, dalam sekejap mata, sebagian besar dari mereka sudah terkalahkan oleh Gayus.

Meskipun Gayus bukan seorang petarung, tetapi dia telah mengalami banyak pertempuran dan pastinya telah melihat segala adegan yang ada.

Preman jalanan ini yang mengambil pisau berpikir mereka bisa mengalahkannya, tetapi sekali datang, tidak tahu berapa banyak yang telah terkalahkan oleh Gayus.

"Kak! "

Melihat bahwa Gayus bisa bertarung dengan baik, wanita modis itu tiba-tiba menjadi sedikit cemas.

Genjih menepuk punggung tangan adiknya untuk menunjukkan padanya agar tidak usah khawatir, kemudian dia melihat pengawal kiri dan kanan dan berkata, "Kalian tadi dipukul, sekarang aku akan memberikan kalian kesempatan untuk mencari kembali keadilan."

"Baik, terima kasih Tuan Jiang!"

Kedua pengawal itu menyeringai dan berjalan menuju Gayus sambil tersenyum.

Secara alami, Gayus tahu bahwa kedua pengawal ini tidak mudah ditangani, dia menendang dua preman di depannya dengan satu tendangan dan berbalik untuk fokus pada dua pengawal yang perlahan mendekatinya.

"Ayo, coba lagi bersama kami!"

Salah satu pengawal melepaskan jasnya dan menunjukkan otot-ototnya yang kuat, lengannya yang menonjol penuh dengan kekuatan.

Otot semacam ini tidak ditumpuk oleh bubuk protein di gym, tetapi perlahan-lahan terakumulasi setelah pertarungan yang sebenarnya, ribuan pukulan palu dan pelatihan, dan kesenjangan di antara mereka tidak dapat dijelaskan.

Desta mengerutkan kening, tahu bahwa Gayus bukan lawan dari kedua pengawal itu, dan siap maju untuk membantunya.

"Tuan Chu, sebaiknya kamu tetap di tempatmu sekarang saja, kalau tidak nanti akan sangat tidak enak jika kamu terluka."

Sebelum dia maju, sekelompok preman itu mengelilinginya, dan suara sarkastik Genjih juga datang.

" Genjih , jangan lupa bahwa semua yang kamu miliki sekarang diberikan oleh Gedung Sky, apakah kamu yakin ingin berdiri berlawanan dengan Gedung Sky?"

Desta meletakkan tangannya di belakang, dan berkata dengan tenang.

Meskipun Gayus bukan lawan dari kedua pengawal itu, tetapi dia juga tidak akan terbunuh dalam sedetik, jadi dia tidak terlalu khawatir.

"Ha ha ha, apakah kamu menderita cerebral palsy?"

Sebelum Genjih berbicara, wanita modis itu menunjuk ke Desta dan tertawa terbahak-bahak.

"Awalnya, kakakku bekerja di Gedung Sky, bakatnya luar biasa, bajingan tua bernama Paman Ding itu takut akan pengaruh kakakku pada manajemennya, jadi dia mengasingkan kakakku ke kota yang tidak dikenal ini, apakah kamu tahu berapa banyak yang telah dia menderita dan memperjuang dari tidak ada apa-apa sampai pada titik ini? "

"Sekarang kamu brengsek bau, baru saja datang langsung ingin menantang kakakku, kamu pikir kamu siapa? Tuan Chu? sangat menakjubkan?"

Mendengar ini, ekspresi Desta tidak berubah.

Dia sangat jelas bahwa manajemen dan operasi Gedung Sky selalu sangat ilmiah, dan sama sekali tidak akan ada situasi seperti yang dikatakan wanita ini.

Apakah Genjih bisa sampai pada titik ini dengan kemampuannya sendiri atau didukung oleh Gedung Sky secara diam-diam, dia tidak ingin membahasnya, dia hanya tahu bahwa orang ini sudah membuatnya marah.

Hanta masih berbaring di ranjang rumah sakit dalam keadaan koma, dia datang ke Kota Timur kali ini hanya untuk " Bunga Mandala", dan dia tidak ingin mengurus sisanya.

" Genjih , aku akan memberimu satu kesempatan terakhir untuk mengusir para preman ini, dan kemudian datang dan minta maaf kepadaku, aku bisa mengabaikan perilakumu yang menyinggung perasaanku hari ini." Mata Desta menyipit, dan pandangan tajamnya seperti pedang tajam.

Hati Genjih gemetar, dia merasa jantungnya terjepit oleh tangan yang tak terlihat, yang membuatnya tidak bisa bernapas.

Tetapi sebelum dia bisa berbicara, wanita modis itu berteriak: "Apa yang kalian lakukan, masih berdiri disana saja, cepat maju dan biarkan Tuan Chu yang sok berkuasa ini tahu apa itu tinjuan keras, sehingga dia baru punya hak untuk berdiri disini dan bicara! "

"Ayo semuanya maju!"

Menerima perintah itu, kelompok preman itu menjerit lagi, melambaikan tongkat dan pisau di tangan mereka, bergegas menuju Desta.

Mereka bukan lawan Gayus, itu karena Gayus adalah pria besar dan memiliki beberapa ajaran bela diri, jadi sangat normal bagi mereka untuk kalah.

Tetapi orang yang bernama Desta ini terlihat lemah, dan seluruh tubuhnya seperti tidak ada otot, jika mereka tidak bisa menangani orang seperti ini, maka mereka benar-benar sangat tidak berguna.

Ketika pikiran seperti itu muncul di benak para preman, Desta bergerak.

Hanya melihatnya melangkah maju, aura yang mendebarkan dari tubuhnya tiba-tiba muncul.

"Sekelompok sampah."

Dengan jijik, matanya menyapu para preman itu, sosok Desta melintas dan langsung menghilang dari tempatnya.

Para preman itu hanya mendengar suara angin yang meniup di telinga mereka, tetapi mereka tidak bisa melihat sosok Desta dengan jelas, namun, mereka mengikuti bayangnya dengan cermat, mereka masih tidak dapat melihat apa-apa, mereka telah dipukuli oleh kekuatan besar dan jatuh dengan keras ke tanah.

Hanya dalam sekejap, semua preman telah ditangani oleh Desta, dan tidak ada yang berdiri dalam jarak sepuluh meter.

"Ini …… apa situasinya?"

Wanita modis itu tertegun, jika bukan karena dia mendengar lolongan para preman yang memilukan, dia akan berpikir bahwa itu hanya halusinasinya.

Genjih juga terdiam, penghinaan dan ejekan di wajahnya sudah lama menghilang, dan matanya penuh dengan kekhidmatan dan ketakutan.

"Ayo bicara, kenapa kamu tidak terus berbicara lagi?"

Tiba-tiba, Desta muncul di depan Genjih dan wanita modis tanpa peringatan, dan suaranya yang dingin dengan tenang bergema.

Wanita modis itu terkejut dan secara tidak sadar bersembunyi di belakang Genjih .

"Cepat, selamatkan aku!"

Genjih berteriak, dan dua pengawal yang sedang bergulat dengan Gayus mendengar suara itu dan segera berlari ke sini.

"Jauhi bos kami!"

Salah satu pengawal meraih pisau di tanah dan melemparkannya dengan kuat ke belakang Desta.

"Kak Destu, hati-hati belakang!"

Gayus merasa bahwa akhirnya dia bisa bernapas lega, tetapi melihat adegan ini, dia tidak bisa membantu tetapi merasa cemas!

Desta tidak bergerak, tampaknya dia tidak mendengar peringatan dari Gayus, ada kilasan kegembiraan melintas di mata pengawal itu, dia berpikir bahwa dia bisa berhasil menyerang Desta.

Namun, hanya beberapa senti dari belakang Desta, pisaunya tiba-tiba berhenti secara tidak dapat dijelaskan!