Mendadak Kaya Raya - Bab 224 Suara Yang Tidak Asing

Desta tidak berani menunda, dan dengan cepat menjawab telepon itu, "Vero, ada apa?"

Suara musik di tempat itu terlalu berisik. Dia pun pergi ke sudut tempat yang tidak ada siapapun untuk mendengarkan teleponnya. Dia malah mendengar suara Vero yang panik dan gelisah, "Kakak Desta, bisa tidak kakak segera datang ke Cihampelas Walk . Kakak Citra diganggu oleh orang!"

“Apa?” aura Desta langsung jadi dingin, dia pun langsung berkata, “Aku akan segera datang. Kamu dan Kakak Citra lindungi baik-baik diri kalian sendiri dulu!”

Selesai bicara, dia langsung menutup teleponnya. Bahkan dia tidak sempat berpamitan dulu kepada Rosimin dan yang lain karena Cihampelas Walk dia langsung pergi dari tempat itu. Dia mencegat taksi yang ada di sisi jalan dan langsung pergi menuju ke Cihampelas Walk di daerah Sanbaku.

Sekarang acara yang ada di gedung itu baru saja dimulai jadi mobil yang ke arah kembali tidak telalu banyak sehingga taksi pun dengan cepat dan sangat lancar sampai ke Cihampelas Walk yang paling megah dan mewah di daerah Sanbaku.

Desta langsung pergi ke depan toko pakaian wanita sesuai alamat yang Vero kirimkan padanya.

Toko ini adalah toko pakaian wanita yang bernama Zara. Desta mengangkat kepalanya melihat ke papan nama toko lalu tanpa sadar memicingkan matanya.

Dia pun dengan segera masuk ke toko pakaian wanita itu. Desta melihat seorang wanita ibu-ibu dengan makeup tebal dan norak, dia sedang bertolak pinggang dan berteriak sambil menunjuk-nunjuk jarinya ke Citra. Sosok wanita yang terus bicara begitu cerewet tidak karuan. Beberapa staf toko berusaha membujuknya untuk menghentikannya tapi sama sekali tidak ada gunanya.

“Apa yang terjadi ?!” tanya Desta.

Citra dan Vero melihat Desta datang, wajah mereka berdua tiba-tiba menunjukkan kelegaan.

Ibu-ibu itu memalingkan kepala memandang Desta yang mengenakan pakaian biasa-biasa saja, dia pun mengejek Desta, "Bocah tengik, apa kamu orang yang akan menyelamatkan wanita murahan ini?”

Desta mengerutkan kening lalu berkata dengan dingin, "Ingatlah untuk menyikat gigi setelah makan tahi, kalau tidak malah tidak bisa mencium bau mulutmu sendiri?"

“Siapa yang kamu maksud makan tahi hah?”ibu-ibu itu tampak sangat terhina dan suaranya tiba-tiba menjadi keras dan tajam.

Desta mengabaikan ibu-ibu itu, lalu berjalan ke Citra dan Vero, "Kakak Citra, apa yang sebenarnya terjadi?"

Citra tersenyum tak berdaya dan berkata, "Vero dan aku datang ke sini untuk membeli pakaian. Ketika melihat dress yang cukup lumayan ya kami langsung mencobanya. Setelah mencobanya, merasa tidak cocok jadi tidak ingin membelinya. Tapi pada akhirnya, wanita itu mengambil dress itu dan menunjukkan ke bagian dress yang rusak kemudian bilang kalau aku yang merusaknya!”

“Aku hanya mencoba dress itu saja. Untuk apa aku merusak dengan sengaja dress itu. Lalu, dia malah menyuruh kami membayar ganti rugi sebesar empat ratus juta. Dia bilang kalau dress ini baru saja ada di pameran Milan Fashion Week. Hanya ada satu di dunia, empat ratus juta itu sudah termasuk murah katanya. "

"Empat ratus juta?"

Setelah mendengarkan Vero dan Citra, Desta tidak bisa menahan tawanya.

Dia mengambil dress itu lalu memperhatikannya. Kain dress itu memang tidak sederhana. Tapi jauh dari harga empat ratus juta, harga dress ini termahal mungkin hanya tiga atau empat jutaan. Jelas sekali karena melihat Citra dan Vero, dua gadis ini berbelanja di mal. Apalagi, mereka menggunakan pakaian yang tidak murah, maka ibu-ibu itu menggunakan kesempatan baik ini untuk mengambil untung.

Begitu Citra selesai menjelaskan, ibu-ibu itu malah marah sekali dan berkata, "Dasar wanita murahan masih saja tidak mengaku. Di tokoku ini ada CCTV nya, bagaimana kalau kita keluarkan dan memeriksa cctv nya?”

“Dress ini baru saja dikeluarkan dari gudang hari ini. Seharian dipajang di sana dan masih belum ada orang yang menyentuhnya. Setelah kamu coba tadi, dress itu rusak. Kalau bukan kamu yang merusaknya, masa hantu yang merusaknya?”

Desta tersenyum mendengar ini, dia pun berkata dengan dinginnya, "Siapa yang kemudian menetapkan dan punya aturan kalau barang yang diambil dari gudang tidak ada yang rusak? Mungkin saja sejak di gudang sudah rusak. Jika kamu hanya bisa mengkambing hitamkan orang lain atas kesalahanmu sendiri, kamu juga harus menggunakan alasan yang masuk akal. Seenaknya bicara begitu siapa yang tidak bisa?”

Sebenarnya, empat ratus juta bagi Desta yang s ekarang benar-benar hanyalah uang receh. Dia bukan tidak senang karena membuang uang dengan sia-sia tapi hanya merasa sudah tahu kalau orang di depannya itu hanya mau ambil uang dan untung darinya dan dirinya malah dengan bodohnya memberikan uang itu. Bukannya malah bodoh sekali kalau dia begitu?

Ditambah lagi, jika dia benar-benar akan memberikan uang empat ratus juta itu maka ibu-ibu itu masih tidak pasti akan berani memintanya!

Saat ini, karena perselisihan di toko itu, para customer yang telah mengunjungi pusat perbelanjaan terdekat tertarik dengan keributan itu. Toko itu jadi penuh tidak karuan.

“Gila ya, sudah merusakkan baju, bukannya cukup selesai dengan membayar uang ganti rugi saja. Kenapa malah banyak bicara omong kosong dan memanggil pria ini kesini.”

“Kamu mengerti apa, ini jelas-jelas namanya menipu uang orang. Toko kecil begini punya baju seharga empat ratus juta, Cih mana mungkin!”

“Kalau begitu silahkan lapor polisi saja. ibu-ibu yang pintar alasan, lihat saja bisa seperti ini sampai kapan?”

Di luar toko pakaian, terdengar berbagai suara orang-orang yang mendiskusikan dan bicara tentang masalah ini.

Meskipun banyak yang bilang kalau ibu-ibu itu hanya menipu uang saja. Tapi wajah ibu itu tampak tidak berubah dan tidak merasa bersalah sama sekali. Dia menyendekapkan tangannya di depan dada lalu menegakkan lehernya. Seolah memberikan pose yang mengatakan ‘Kalau tidak membayar ganti rugi, jangan berharap aku bisa membiarkan kalian pergi dari sini!’

“Apa kamu yakin, mau kita untuk membayar ganti rugi empat ratus juta ini?” tanya Desta sambil tersenyum dingin dan memicingkan matanya.

“Kenapa, apa uang empat ratus jutamu itu ada racunnya dan berharap aku tidak menginginkannya? Kalau sudah merusak baju, ya memang sudah harus ganti rugilah. Kalian bicara apapun tidak ada gunanya!” kata ibu-ibu itu dengan tegas.

“Baiklah, aku harap kamu tidak akan menyesalinya nanti.”

Desta tersenyum sinis, lalu mengambil ponselnya dan mulai memencet nomer kontak seseorang.

“Aku tidak membawa uang sekarang, aku akan menelepon orang untuk mengantarkan uangnya, tidak masalahkan?” Desta khawatir ibu-ibu itu akan mengkambing hitamkan dan mencari alasan lain lagi jadi dia sengaja bertanya dulu sebelum menelepon.

“Tidak masalah. Selama aku melihat uang empat ratus juta maka aku akan membiarkan kalian pergi.” Kata ibu-ibu itu dengan sombongnya sambil melambaikan tangan. Kelihatannya saja cuek padahal dalam hati dia sangat senang sekai.

Sebenarnya dia bukanlah pemilik dari toko itu. Tapi semua toko pakaian wanita di seluruh lantai ini adalah atas nama suaminya.

Suaminya hari ini sedang membicarakan bisnis dengan klien. Karena dia bosan di rumah sendirian, jadi dia berkunjung ke sini. Dia ingin mencoba-coba baju dengan mengatas namakan istri dari orang yang mengurus toko ini. Padahal kenyataannya, dia hanya ingin melihat apakah manajer toko dan pegawai toko bisa mengawasi toko dengan baik atau tidak.

Pada akhirnya, baru berjalan-jalan tidak lama, dia bertemu dengan Vero dan Citra yang mencoba-coba pakaian.

Ketika melihat dua wanita itu, ibu-ibu itu sangat iri melihat kecantikan mereka berdua.

Meskipun dia juga cukup cantik, tapi jelas Vero ataupun Citra pasti lebih cantik daripada dia. Apalagi mereka berdua lebih muda darinya. Jika dibandingkan dengannya, itu seperti yang satu langit yang satu bumi.

Wanita seperti mereka ini jelas dan sudah pasti menjadi musuh bersama seluruh wanita, rubah betina penggoda!

Karena rubah betina penggoda, dia pun mengambil kesempatan ini untuk menghukum dan memberi pelajaran pada mereka, bukannya ini sudah seharusnya?

Ibu-ibu itu pun mendapatkan ide. Dia pun masuk ke toko bersama temannya lalu mengambil dress yang paling modis kemudian memotongnya. Lalu menaruhnya di barisan tempat yang akan dilewati Citra dan Vero.

AwalnyaCitra dan Vero datang untuk membeli pakaian, jadi sekarang ketika melihat pakaian yang lumayan bagus, mereka mengambilnya untuk mencobanya. Mereka tidak menyangka kalau ini malah dijadikan kesempatan orang lain untuk menjebak mereka dan mulai minta ganti rugi.

Semua ini adalah hal yang tidak diduga oleh siapa pun, bahkan hantu pun tak akan menduganya. Bahkan meski polisi datang, juga tidak ada yang bisa dibicarakan.

Pada saat ini, Desta yang sedang menelepon pun akhirnya teleponnya tersambung. Orang di balik telepon itu seolah sangat menghormati Desta. Desta hanya mengatakan empat ratus juta, orang di balik telepon itu langsung menyetujuinya.

Tapi ketika Desta mengirim alamatnya. Orang yang ada di balik telepon itu ragu-ragu sejenak, dan tidak berani bertanya lebih. Bahkan dia langsung mengiyakan dan menunjukan kalau dia akan langsung mengirim uang itu. Lalu telepon pun dimatikan.

Ibu-ibu itu hanya berdiri menunggu. Tampak hatinya tidak tenang karena suara yang terdengar dari balik telepon itu, kenapa terdengar sangat tidak asing untuknya.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu