Mendadak Kaya Raya - Bab 235 Pertemuan

Desta tersenyum muram, menutup matanya dan menunggu kematian datang menjemputnya.

Kali ini, dia benar-benar tidak bisa melarikan diri dari kematian.

Namun, pukulan mematikan yang dibayangkannya tidak datang. Desta membuka matanya karena penasaran, Dia malah melihat dua saudara kembar itu menatap ke arah depan dengan ekspresi sangat ketakutan saat ini.

Desta mengangkat kepalanya melihat ke belakang dan menyadari kalau di belakangnya ada sebuah sosok yang entah sejak kapan ada di sana.

Orang itu mengenakan topi jerami nelayan dan jubah besar warna hitam, sehingga tidak terlihat tinggi, pendek, kurus,gemuknya orang itu, bahkan tidak tahu orang itu pria atau wanita.

Tapi dia yang hanya berdiri di sana dan tidak mengucapkan sepatah katapun, malah memberikan aura dan tekanan yang besar kepada dua saudara kembar itu.

Desta tanpa sadar mencoba merasakan tingkatan kekuatan dalam dari orang itu. Tapi seketika itu dia seolah masuk ke laut yang bergejolak hebat, hampir tersesat dan tidak bisa lagi keluar.

"huh huh huh..."

Desta terengah-engah, wajahnya berubah jadi sangat pucat dan begitu menakutkan.

Pada saat ini, si kembar mengepalkan tangan ke depan dada memberi salam pada orang itu lalu berkata, "Maaf mohon untuk menanyai anda, anda ini siapa. Kami kakak adik Grup Yun mendapat perintah untuk membalas dendam pribadi kepada orang ini. Jika anda tidak keberatan, tolong anda pergi dari sini. Jika kedepannya bertemu lagi, kami berdua akan memperlakukan dan menyambut anda dengan hangat! "

"Cih……"

Baru saja ucapan si kembar keluar, orang bertopi jerami nelayan itu mencibir mereka.

Selanjutnya, tiba-tiba gulungan angin datang begitu cepat. Orang itu awalnya masih berjarak puluhan meter jauhnya dari si kembar. Tapi, dalam bela diri yang sekejap mata, dia sudah muncul di depan si kembar.

Dia mengulurkan tangannya dengan santai lalu mencekik leher si kembar dan mengangkat mereka berdua dengan mudah.

Si kembar tidak menyangka bela diri orang itu begitu hebat. Sampai beberapa saat mereka lupa melawan dan ekspresi wajah mereka langsung tampak pucat. Mereka berusaha membuka mulut untuk menghirup lebih banyak oksigen.

“Hanya dengan kemampun Grup Yun kalian ini, masih merasa pantas untuk membicarakan persyaratan padaku?” kata orang itu dengan dinginnya.

“Jika bukan karena punya pertemanan dengan leluhurmu pada saat itu, mungkin kamu sudah mati sekarang!” orang itu pun melepaskan telapak tangannya dan melemparkan si kembar yang kekurangan oksigen itu sampai jatuh ke tanah.

"Kalian tidak memenuhi syarat untuk menyentuh sedikitpun pria ini. Jika masih ingin hidup, tinggalkan tempat ini sesegera mungkin."

Katanya dengan tenang lalu memalingkan muka dari si kembar yang ketakutan itu.

Mata si kembar langsung membelalak. Tapi mereka tanpa ragu menunda sedikitpun, mereka buru-buru menarik kepalan tangan mereka dari orang itu dengan cepat lalu berbalik dan pergi.

Pada saat ini, orang bertopi jerami nelayan itu menundukkan kepala dan melirik ke Desta yang tubuhnya sudah berlumuran banyak darah dan tampak lemah tak bisa bergerak lagi.

“Apa kamu adalah… utusan dari keluarga Chu?”

Tanya Desta dengan lemah.

Orang itu tersenyum dan berkata, “Berbagai keluarga kaya dan berada di wilayah mana pun tidak layak untuk memberikan aku perintah. Malam ini aku menyelematkanmu hanya karena melihatmu yang mati-matian menciptakan jalan untuk menyelamatkan orang yang tidak bersalah. Kalau tidak begitu, mati atau hidupmu bukanlah urusanku?”

Mendengar ini, mata Desta langsung membelalak lebar.

Ternyata orang ini menyelamatkannya karena dia tadi mati-matian menyelamatkan sopir taksi dari kematian!

Tapi jika dipikirkan ini memang wajar saja. Pada umumnya jika orang berada di situasi semacam tadi, mana mungkin masih memikirkan bagaimana melindungi orang lain. Bahkan mungkin beberapa orang yang keterlaluan bisa saja menggunakkan sopir taksi itu untuk melindungi diri dan menciptakan jalan keluar untuk dirinya sendiri agar selamat.

Karena bagaimana pun, jika orang tidak bisa melindungi dirinya sendiri maka dia akan musnah dari bumi ini. Orang seperti Desta ini merupakan tipe lain dari manusia.

Ketika Desta masih memikirkan semua ini, orang itu mengulurkan pergelangan tangannya lalu benda hitam dikeluarkan dari jubah hitamnya, dan dijatuhkan ke telapak tangan Desta.

Desta berusaha keras melirikkan matanya dan menyadari kalau benda itu adalah botol kecil porselen.

"Kamu terluka serius dan obat dalam botol porselen ini bisa menyembuhkanmu dengan cepat."

Kata orang itu dengan ekspresi acuh tak acuh, lalu dia membalikkan tubuhnya dan menghilang langsung dari tempatnya.

Desta mengedip-kedipkan matanya, setelah memastikan orang itu sudah benar-benar pergi, barulah dia mengambil napas sedalam-dalamnya.

Walaupun orang itu tidak akan melakukan hal yang akan merugikan untuk Desta. Tapi orang itu yang hanya berdiri di tempatnya tadi saja sudah membuat Desta merasakan aura dan tekanan besar yang mengerikan. Dan membuatnya sulit untuk bernapas dengan lancar.

Sekarang orang itu pergi, Desta baru bisa merasakan dirinya bisa hidup dan bergerak lagi.

Ketika dia mau mengambil botol itu untuk mengoleskan obat itu ke lukanya, rasa pusing yang sangat kuat melanda dirinya, membuat kepalanya miring dan akhirnya jatuh pingsan.

Luka di tubuh Desta banyak sekali dan penuh dengan darah, jika orang biasa mungkin sudah pingsan dari tadi.

Tapi karena Desta tidak ingin mati begitu saja, jadi dia memaksakan diri untuk bisa bertahan sampai sekarang. Seiring dengan kepergian orang yang bertopi jerami nelayan tadi, maka ancaman terakhirpun ikut menghilang dalam waktu dekat itu. Sehingga, Desta juga lega dan secara alami tidak perlu memaksakan dirinya bertahan lagi dan akhinya jatuh pingsan.

Setengah jam kemudian, sekelompok orang datang dari kejauhan dan yang memimpin adalah Paman Ding!

Hanya saja Paman Ding sekarang juga mengenakan pakaian hitam, meskipun dia sudah tua tapi aura yang dipancarkannya begitu kuat.

Tampak jelas kalau Paman Ding juga seorang ahli bela diri. Hanya saja di hari biasa, dia menyembunyikan hal ini dengan sangat baik sampai Desta tidak menyadarinya.

“Dimana Tuan!”

Paman Ding melirik ke tempat yang penuh mayat dan darah itu. Tapi dia sama sekali tidak melihat keberadaan Desta, dia pun tidak bisa menahan cemas dalam dirinya dan langsung bertanya ke pangawal berani mati yang ada di sampingnya.

Pengawal itu langsung pucat wajahnya, dia maju dan berkata, “Paman….paman Ding, tadi tuan muda kedua di tempat inilah bertemu bahaya. Karena jumlah lawan sangat banyak, apalagi ada dua orang ahli bela diri yang sangat hebat, jadi kami tidak berani muncul menunjukkan diri. Kalau tidak, pasti akan disadari oleh dua ahli bela diri yang sangat hebat itu. Dan jika melakukan itu, maka kami tidak akan bisa mengabarimu hal ini!”

"Dan lawan juga sudah punya persiapan yang sangat matang. Di lingkaran tempat ini dalam beberapa mil tidak ada sinyal sama sekali jadi kami terpaksa pergi dulu dari sini lalu baru memberikan sinyal bantuan kepadamu. Aku….”

Pengawal berani mati itu belum selesai bicara, tiba-tiba Paman Ding sudah memukulnya dan akhirnya dia mati dan terjatuh langsung di tanah.

Pengawal berani mati lainnya tidak menunjukkan tatapan mata atau ekspresi terkejut ketika melihat adegan ini.

Arti dari pengawal berani mati adalah untuk melindungi tuan mereka. Jadi kapan dan dimanapun harus siap untuk mengorbankan nyawanya sendiri.

Walaupun alasan pengawal berani mati itu sangat benar tapi Desta sekarang hilang. Tidak tahu hidup atau mati maka keberadaan pengawal berani mati itu sudah tidak berarti dan tidak diperlukan.

“Cari sekarang juga! Tidak peduli meski harus membalikkan bumi, cepat cari jejak tuan muda kedua, kalau tidak kalian juga akan menemani di alam kubur!”

Pada saat ini, citra paman Ding yang baik dan lembut itu langsung berubah menjadi singa yang baru bangun dari tidurnya. Walaupun dia sudah tua tapi aura yang dipancarkannya sangat mengerikan. Membuat semua pengawal berani mati sangat terkejut!

***

Di restoran yang terang benderang.

Pota merayakan pesta dengan keluarga Qin dan keluarga Ludra.

Benar sekali, pertarungan malam ini melawan Desta yang mengaturnya adalah keluarga Qin dan keluarga Ludra. Mengenai peran yang dimainkan oleh Pota di dalam sini, tidak ada yang tahu.

"Oh, Desta merasa kalau daerah Sanbaku sebagai wilayahnya. Dia bertindak begitu tenang dan terbuka ketika melakukan apapun. Apalagi, dia tidak membawa bodyguard untuknya sendiri, bukannya ini namanya cari mati ya?”

Kata Kepala keluarga Qin sambil memicingkan matanya lalu meletakkan gelas alkohol di tangannya.

Kepala keluarga Ludra juga tersenyum, dia berkata, "Kali ini kita tidak hanya mengirim ratusan preman, tetapi juga menyewa si kembar Grup Yun yang hebat untuk menghabisinya. Bahkan jika Desta memiliki kekuatan hebat pun, dia tidak akan dapat melarikan diri!"

Setelah mengatakan ini, keduanya menatap Pota pada saat yang sama dan bersulang sambil tersenyum, "Mulai sekarang, harus bergantung pada tuan muda ketiga untuk mengurusnya."

Pota dengan cepat melambaikan tangannya dan berkata, "Aku tidak bisa mengerti ucapan kalian berdua ini. Aku hanya mengundang kalian untuk minum. Aku sama sekali tidak paham dengan satu kata pun ucapan kalian itu. Desta adalah kakak keduaku, saudaraku sendiri. Bagaimana mungkin aku bisa terlibat dalam hal-hal ini. "

Meskipun dia berkata begitu, ketenangan di matanya tidak berkurang sama sekali.

Kepala keluarga Ludra dan Kepala Keluarga Qin langsung mengerti maksudnya, ketika mau menambahi beberapa kata-kata, tiba-tiba Raijin dari luar berjalan dengan tergesa-gesa ke dalam. Dia berbisik ke telinga Pota.

Selesai mendengar itu, senyum di wajah Pota tiba-tiba menghilang dan berubah jadi sangat serius!

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu