Mendadak Kaya Raya - 0274 : Sipir Penjara

"Mengenai bagaimana aku dapat mengetahui semua ini, kakak tertua kamu juga mengetahui dengan jelas, aku sejak kecil memiliki hubungan yang baik dengan pembantu yang ada di rumah, kadang kala sewaktu aku melihat mereka merasa lelah, aku bisa membantu mereka menyiangi rumput, menyirami tanaman dan sejenisnya, semua hal ini pada saat itu pun aku sudah memahaminya."

Setelah mendengar perkataaan ini, Rasta pun berkata dengan penuh sesal:"Kamu sangat hebat, akan tetapi bagaimana kamu memastikan, bahwa pembunuh itu akan melewati tempat ini?"

Desta pun terdiam sesaat, kemudian berkata :" pada saat aku makan, aku memperhatikan memang benar ada seorang wanita di sisi Vero dan Kak Citra yang sedang berbicara kepada mereka, setelah itu dia pun pergi, jika aku tidak salah menebaknya, dialah seharusnya pembunuh itu!"

"Selain itu pada saat dia pergi meninggalkan aula, seharusnya adalah karena dia mengetahui Paman Gong akan membawa orang datang untuk memeriksa, oleh karena itu pada saat ia pergi seharusnya ia pun tergesa-gesa, dalam situasi yang tergesa-gesa, dia pasti akan memilih melalui jalan pintas, dan halaman rumput ini, berjarak jauh dari satu-satunya jalan pintas yang ada di sini!"

"Aku mengerti, kalau begitu aku akan membantu kamu untuk mencarinya bersama-sama!" Rasta pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

Kemudian, keduanya pun mulai mencari dengan teliti jejak yang ada di bawah kakinya, tidak lama kemudian, dari tempat Rasta pun terdengar suara memanggil, "Desta, aku telah menemukan jejak, kamu cepat kemari!"

Desta pun segera pergi menuju kesana, ternyata memang di halaman rumput yang ada di depan Rasta ditemukan, terdapat banyak Penirilia yang telah terinjak rusak, meluapkan cairan yang berwarna putih pucat, aromanya pekat.

"Ayo kita berjalan mengikuti jejak ini!" tatapan Desta pun sedikit mendingin, kemudian ia pun berkata.

Diluar dugaan berani-beraninya menjebak kekasihnya, benar-benar orang yang bertindak secara sembarangan!

Begitu Rasta menganggukkan kepala, keduanya pun langsung pergi menuju ke arah depan.

Setelah meninggalkan halaman berumput, di atas jalan bebatuan itu, Desta juga menemukan jejak yang ditinggalkan oleh pembunuh itu.

Karena cairan lengket yang dikeluarkan oleh Penirilia, selain memiliki semacam aroma harum yang ringan, ia masih memiliki kelebihan dalam jangka lama, asalkan telah tertempel, pada umumnya dalam jangka waktu seharian pun akan sulit untuk melepaskan jejak yang sejenis ini.

Sepanjang jalan mengikuti jejak-jejak ini, Desta dan Rastakeduanya, sampai di sekitar karang berbatu tersembunyi yang ada di pulau tersebut.

Di sini dekat dengan wilayah lautan, dibawanya merupakan tebing curam, dan air laut yang sangat dalam hingga dasar lautnya pun tak terlihat.

Jika pembunuh itu lari hingga sampai ke tempat ini, pastinya ia berencana untuk melarikan diri.

karena tempat ini curam dan juga tidak cocok untuk ditinggali, oleh karena itu Keluarga Chu juga tidak memasang begitu banyak daya pertahanan di sini, jikalau ada orang luar yang menyelinap masuk, pastinya akan masuk melalui tempat ini!

"Aku akan ke tepi tebing untuk melihat-lihat, kakak tertua tolong bantu aku untuk mencari-cari apakah ada orang di sekeliling!" Desta berkata.

Rasta pun menanggapinya, kemudian pergi memeriksa ke karang berbatu yang ada di dekatnya.

Setelah sampai ke tepi tebing, Desta pun menjulurkan tubuhnya untuk melihat ke arah bawah, ia menemukan bahwa tegak lurus pada dinding tebing, memang benar tergantung sebuah tali, ia bergoyang ke kiri dan ke kanan pada saat tertiup angin laut, di bawahnya terdapat sebuah perahu motor, akan tetapi tidak ada orang di atasnya.

Pada saat ia sedang merasa tak terduga, tiba-tiba saja dari arah belakang tubuhnya terdengar suara angin yang terbelah.

Tak sempat banyak berpikir, Desta pun langsung memiringkan posisinya,

beberapa benda yang mirip dengan paku besi hitam, pun melewati kepalanya dengan suara yang nyaring, kemudian langsung tertembak masuk ke dalam lautan luas.

Dia pun membalikkan badannya untuk melihat, ia menyadari entah sejak kapan di belakang tubuhnya, terdapat sebuah bayangan wanita ramping.

Tepat merupakan wanita yang sebelumnya, duduk di sisi Vero dan Citra!

Di atas pergelangan tangannya, masih terdapat sebuah senjata yang sama seperti busur panah, ketiga paku hitam tadi, dialah yang meluncurkannya!

"Tak disangka dapat dihindari oleh dirimu, reaksimu pun cukup cepat!" Perempuan itu tertawa mengejek, ia pun menatap Desta dengan tatapan yang mempermainkannya, seolah-olah seperti sedang melihat seekor mangsa yang harus mati.

Desta tidak mengatakan apa pun, ia hanya secara diam-diam menatap lawannya, ingin dari penampilan luarnya, menemukan sedikit rasa familiar, akhirnya ia malah tidak menemukan tanda apa pun.

Sepertinya, ini adalah pembunuh yang tak ia kenal, seharusnya ini merupakan tugas pertama yang ia terima untuk berhadapan dengan dirinya.

"Mengapa, kamu menjebak kekasihku, saat ini tidak hanya tidak melarikan diri, sebaliknya malah menunggu aku disini, apakah aku datang terlalu cepat, sehingga membuat kamu tidak sempat melarikan diri?" Desta pun mengatupkan bibirnya dan tersenyum, ia bertanya dengan ekspresi yang tenang.

"Oh, aku masih mengira betapa bagusnya otakmu, ternyata hanyalah seorang yang bodoh." Perempuan itu pun menertawakannya, tatapan matanya merendahkan dirinya.

"Menjebak hanyalah langkah pertama, memancing kamu untuk datang ke tempat ini barulah merupakan tujuanku, mencelakakan kedua kekasihmu memiliki keuntungan apa untukku, setelah membunuh kamu barulah aku akan mendapatkan hadiah kali ini!" kedua mata perempuan itu pun mengecil, ia pun berkata dengan nada bicara yang acuh tak acuh.

Setelah selesai mengatakan perkataan ini, dengan tanpa sedikit pun keraguan ia mengangkat pergelangan tangannya, saat sinar menyilaukan dari senjata tersebut bersinar, sebuah paku hitam dengan secepat kilat terpanah menuju ke Desta.

Desta tidak berani bertindak ceroboh, ia pun dengan tiba-tiba mengerahkan kekuatan di kakinya, tubuhnya bagaikan anak panah yang melesat keluar dari tali panah, ia pun dengan sekuat tenaga menghindari paku-paku hitam tersebut.

Paku-paku hitam ini diluarnya telah dicat hitam, tidak mungkin jika hanya dilapisi oleh cat minyak, jikalau dirinya tidak salah menebak, seharusnya telah diracuni, selain itu juga merupakan jenis racun yang sangat kuat yang begitu terkena darah akan langsung membuat orang mati lemas!

"Reaksimu memang sangat cepat, akan tetapi sangat disayangkan paku pencabut nyawa yang ada di dalam senjataku masihlah sangat banyak, kemampuan fisikmu masih tersisa berapa banyak, masih dapat menghindar berapa lama?"

Mengenai Desta yang dapat menghindari serangan darinya, perempuan itu pun merasa sedikit terkejut, akan tetapi kemudian, ia pun dengan bengis mengatakan hal tersebut.

Tepat pada saat dia bersiap-siap untuk melepaskan serangan yang berikutnya, muncul angin kencang dari arah belakang tubuhnya, hanya dengan sebuah tinju dapat membuat dirinya terbang keluar, dan terjatuh dengan keras di atas tanah, bahkan dirinya sampai memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Desta pun menarik nafas lega, ia berkata terhadap Rasta yang diam-diam datang ke belakang perempuan itu, dan mengeluarkan serangan mendadak:"Kakak tertua, terima kasih banyak!"

Aura dingin dari wajah Rasta pun menghilang, ia tersenyum dan berkata:"Kamu anak ini sangat cerdas, tahu untuk menarik perhatian dia, jikalau tidak saat aku menyerang, belum tentu dapat berhasil."

Bebatuan besar di tempat ini sangatlah banyak, pada saat Rasta pergi memeriksa, penglihatannya telah terhalangi, ditambah lagi suara angin di tepi laut yang kencang, ia sama sekali tidak mendengar pergerakan Desta di tempat ini.

Untungnya ia melihat-lihat saat menyusuri jalan untuk kembali, barulah ia menemukan Desta yang didesak hingga masuk ke dalam situasi yang berbahaya, dengan segera ia pun bergerak untuk menyelamatkan dia.

Kemudian, Desta dan Rasta keduanya, dengan langkah yang cepat berjalan hingga ke hadapan perempuan itu, kemudian bersiap-siap untuk menghadapinya.

Pada saat serangan tak terduga dari Rasta, membuat perempuan ini terpukul hingga terbang keluar, akan tetapi tubuh perempuan ini bukanlah tubuh biasa, pada saat ia memancing dia untuk kemari, ia pun telah mengatur tenaga dalamnya, intisari yang terbesar pun telah meredam serangan Rasta.

kelihatannya seperti muntah darah, sebenarnya cederanya sama sekali tidak parah.

Yang terlihat hanyalah tatapan dinginnya yang melihat Desta dan saudaranya, ia tertawa mengejek dan berkata : "Lumayan juga, kelihatannya pada hari ini masih ada bonus yang tak terduga, dalam satu waktu sekaligus datang dua orang, kalau begitu kami sipir penjara, akan menerimanya dengan tidak sungkan!"

"Sipir penjara?"

Setelah mendengar nama ini, Desta pun dalam sekejap tertergun, ia tidak memahami apa maksudnya.

Sebaliknya Rasta, ia hanya merasa ragu-ragu dalam beberapa saat, kemudian wajahnya pun memunculkan ekspresi yang sangat seram!

Sementara itu di menit berikutnya, perempuan itu tiba-tiba menepuk tangannya, dari belakang batu besar yang ada di sekeliling mereka, tiba-tiba berjalan keluar tujuh hingga delapan lelaki dan wanita dengan sekujur tubuh dibalut dengan pakaian berwarna hitam, di wajahnya pun masih mengenakan penutup wajah, aura yang ada pada tubuh mereka, hanya ada aura kuat tidak ada lemah!

"Diluar dugaan ternyata telah hadir begitu banyak orang!" Desta berkata dengan wajah yang seram.

Wajah Rasta pun sama muramnya, diam-diam ia memperhatikan beberapa pembunuh yang memiliki asal asul yang tidak sederhana itu.

"Desta, apakah kamu memiliki keyakinan dalam menghadapi mereka?" Dia pun menarik napas dalam-dalam, kemudian berkata dengan pelan-pelan.

Desta pun menyeringai, kemudian berkata :" tidak dapat dikatakan menghadapi, aku lebih suka jika menggunakan kata membereskan, empat orang yang ada di sebelah kiri, serahkan kepadaku!"

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu