Mendadak Kaya Raya - Bab 354 Aktingmu Kurang

"Kamu sedang mengancamku?" tatapan mata Desta berubah, dengan nada dingin berkata.

Sakuya dengan arogan tertawa dan berkata: “Ini bagaimana bisa disebut mengancam? Ini namanya transaksi bisnis, teman, kamu seseorang yang pintar, tentu tahu bagaimana harus memilih kan?” Sambil berkata, dia lalu mengoyangkan pinggang lebarnya yang gemuk dan besar naik keatas mobil.

Parmo sekali melihat ada perubahan, mukanya seketika terpancar senyum yang lebar.

Langsung buru-buru naik ke atas mobil, memasukkan kunci mobil dan menyalakan mobil.

Saat melewati Desta, Parmo memandang dia dengan tatapan yang arogan,yang menunjukkan kalau mobilmu rusak lalu kenapa? Pada akhirnya juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap dia.

Desta berdiri ditempatnya, matanya memandang mobil yang perlahan-lahan pergi meninggalkannya dan sama sekali tidak menahannya.

"Desta, kamu begitu saja membiarkan mereka pergi? Fangmei bertanya dengan tidak puas.

“Tidak masalah,biarkan mereka merasa puas selama beberapa hari,dengan cepat mereka akan tahu, merusak mobilku, harga seperti apa yang harus mereka bayar!!" Desta menyeringai,berkata dengan nada yang dingin.

Disisi lain, Parmo sambil menyetir dengan hati-hati sambil memuji Sakuya. Namun dia tiba-tiba terpikir sesuatu, dengan tegang berkata "Kakak Sakuya, menurut kamu orang itu mungkin tidak memperhatikan kehormatan kelas, tidak hanya tidak meluluskan acara, malah mau aku ganti rugi?

Sekarang yang dia takutkan adalah Desta tidak akan melepaskan dia, menuntut dia ganti rugi, jangan dibahas kalau dia tidak mempunyai begitu banyak uang, kalaupun ada dia juga tidak akan mau.

Bagaimanapun sejujurnya dia tetap merasa kesalahan ada di pihak Desta. Kalau saat itu Desta menyetir pergi dan memberikan posisi mobil itu kepadanya, lalu dengan baik-baik minta maaf kepadanya, maka jadinya tidak akan serepot ini.

Kenapa Desta harus menentang dia, harus melawan dia?

Sakuya membuka kedua mata, tertawa ringan berkata: "Tenang saja, tahun ini kebetulan berdirinya sekolah kita ke 80 tahun, jadi acara kelulusan tahun ini, akan ada banyak murid-murid alumni yang berprestasi yang akan datang, melihat kelulusan adik-adik kelas mereka.

Karena ada beberapa tamu kehormatan yang datang, maka pemimpin sekolah sudah memerintahkan, acara kelulusan kali ini harus dilakukan secara sempurna, kalau ada kelas mana yang acaranya bermasalah, maka kelulusan seluruh kelas itu akan terpengaruh!

"Menurutmu bocah itu, berani untuk menggunakan seluruh kelas untuk melawan kita?"

"Kalaupun dia seberani itu, tidak perlu kita turun tangan pun, anak-anak kelas dia juga tidak akan melepaskan dia!"

Mendengar perkataan ini, Parmo baru benar-benar merasa lega.

Dengan muka yang sudah tenang melihat Sakuya, tertawa berkata: "Kakak Sakuya, kali ini benar-benar harus berterimakasih kepadamu, nanti pulang aku akan bantu kamu cuci kaki, lalu memijat seluruh badanmu!"

Mendengar perkataan ini, ujung bibir Sakuya ujung langsung naik, mengeluarkan senyuman yang puas.

Didalam tempat parkir, Desta menelpon Paman Ding, menyuruh bodyguard dari keluarga Chu menyetir mobil datang.

Dia menyetir mengantar Fangmei pulang, menyuruh bodyguard memikirkan cara bagaimana memperbaiki mobil VW Phaetonnya yang rusak.

Juga meningatkan dia, tidak peduli proses perbaikan menghabisakan biaya berapa besar, semua harus pakai tanda terima, karena nanti akan ada orang yang akan membayar.

bodyguard walaupun merasa aneh, tapi dia sudah dilatih sejak kecil untuk mengerti bahwa posisi dia tidak perlu bertanya alasan, hanya perlu tanpa syarat melakukan perintah atasan sudah cukup.

Setelah setengah jam, Desta sudah mengantar Fangmei sampai depan rumah.

Fangmei awalnya sebelum turun mobil masih mau bermesraan dengan Desta sebentar, tapi ternyata ditolak dengan tanpa perasaan oleh Desta.

Tadi saat di atas bianglala dia tidak keberatan gadis ini menggila sebentar, tapi sekarang di depan rumah keluarga Fang, kalau sampai dia bermesraan dengan Fangmei dan dilihat oleh anggota keluarga Fang, sampai dia melompat ke dalam sungai Huangpu pun tidak akan bisa membersihkan dirinya.

"Ok, saya tahu, kebahagiaaan yang diantar didepanmu pun tidak mau, sungguh tidak tahu apa yang kamu pikirkan!" Fangmei turun mobil dengan marah, dengan marah melirik ke arah Desta.

Desta sama sekali tidak peduli, hanya melambaikan tangan, lalu memutar mobil dan pergi.

Kalau tidak ada ciuman diatas bianglala itu, dia sekarang pasti akan tinggal dan mencari Kirito bertanya, kondisi proses Perusahaan Geisha Grup dan Valora.

Tetapi sesudah melakukan hal itu, hatinya sekarang ketakutan ketahuan, mana berani bertemu lagi dengan Kirito.

Di perjalanan pulang, Desta sambil mendengarkan musik, sambil membuat rencana menunggu Lalisa datang, peran seperti apa yang cocok untuk dia perankan.

Karena bagaimanapun ini adalah acara kelulusan sekolah mereka,Lalisa sebagai seorang artis yang memiliki reputasi yang sangat tinggi di seluruh dunia, walaupun bisa membuat dia datang untuk tampil saja sudah merupakan suatu kebanggaan, tapi kalau hanya menyuruh dia sendiri yang tampil, maka tidak bisa dihindari terkesan membuat acara kelulusan menjadi seperti acara pertunjukan solo Lalisa.

Kalau begitu, di internet akan ada orang mengambil kesempatan untuk menyerang. kalau gara-gara ini, menyebabkan kerugian pada reputasi Lalisa, tidak sebanding dengan kerugian nya.

Bagaimanapun Lalisa adalah artis dibawah naunganya, reputasinya rusak, pada akhirnya yang akan dirugikan adalah Gedung Sky.

Tepat saat Desta sedang memikirkan bagaimana melakukannya, di tengah jalan di depan mobil, tiba-tiba muncul satu bayangan tubuh.

Desta menginjak rem kuat-kuat, empat roda mobil sampai mengeluarkan banyak asap putih,akhirnya berhenti tepat disamping orang itu.

"Bahaya sekali!"

Desta akhirnya lega, segera turun dari mobil, dengan penuh kewaspadaan memandang orang yang berdiri didepan mobilnya, dengan suara berat berkata: "Orang tua, kenapa anda berdiri ditengah jalan?"

Tidak salah, saat ini yang mucul didepan mobilnya, adalah seorang yang putih rambutnya, orang tua yang badannya sudah rapuh, tubuhnya memakai pakaian dari kain goni, kedua mata tua yang keruh, hanya bisa terlihat sepasang celah yang sangat kecil.

Saat mendengar pertanyaan Desta, mulut orang tua itu menyeringai, memperlihatkan deretan gigi yang kuning akibat merokok.

"Anak muda, ini tempat apa?"

"Ini adalah pinggiran kota Yunhai, Anda mau kemana?" Kewaspadaan dalam hati Desta tidak menghilang, mulutnya malah lanjut bertanya.

Sejak dia sudah pernah ditipu oleh Valora, dia tidak akan bodoh dan polos seperti dulu lagi.

Di tempat yang terpencil, ditengah-tengah tempat yang tidak ada apa-apa, bagaimana bisa tiba-tiba muncul orangtua yang berjalan saja sudah sangat susah, orang bodoh pun tahu ini ada sesuatu.

Seperti yang diduga, orang tua sesudah mendengar perkataan ini, seperti sedang berpikir lalu menganggukan kepala berkata: "Di pinggiran kota ini apakah tidak banyak orang yang lewat?"

"Tentu saja, disini kebanyakan tidak ada orang lewat, saya kalau bukan karena buru-buru pulang, juga tidak akan melewati jalan ini." Desta tidak menyembunyikan, terus terang berkata.

"Kalau tidak ada orang yang datang, maka kalau saya membunuhmu, harusnya tidak akan ketahuan kan?"

Tiba-tiba orang tua mengangkat kepala, mata yang tadi keruh tiba-tiba terlihat sinar yang tajam, bergerak cepat dari posisi awalnya, tiba-tiba berada di depan Desta, kelima jari mencekik leher Desta.

"Saya sudah tahu kamu bukan sesuatu yang baik!"

Kepala Desta mengarah ke belakang, menghindari serangan yang tiba-tiba ini, memundurkan badan, menjaga jarak aman denga orang tua itu.

Dia menyeringai, tersenyum kecil berkata:" Orang tua, aktingmu kurang, saya sarankan kamu pergi membuat latihan 101 untuk beberapa waktu, kalau tidak orang bodoh mana yang tengah malam berdiri di sini menghentikan mobil, kamu pikir saya sama bodohnya dengan kalian!"