Mendadak Kaya Raya - Bab 86 Di mana Colena ku?

"Gadis sialan, kenapa kamu bilang begitu? Putraku pantas mendapatkannya? Desta tidak pantas mendapatkannya?" setiap kali ada yang ungkit soal ini, Liani langsung kalap, tidak perduli siapa pun, pasti akan kena semprotan dan omelannya.

Padahal rencana hari ini seharusnya bisa pulang dengan bahagia, malah terjadi hal seperti ini, kalau dia tidak bisa menyalahkan putranya atas masalah ini, siapa lagi yang bisa dia salahkan selain putranya? Pastilah Desta yang akan menjadi sasaran kemarahannya, karena Desta sudah dianggap sebagai pembawa sial.

"Kakak Desta sudah cukup baik untuk kasih kalian pakai mobilnya, tetapi kalian masih …....."

"Sudahlah, Vero, sudah cukup." Desta menariknya, dia tidak ingin Vero membelanya dan diperlakukan sebagai objek pelampiasan kemarahan oleh nyonya ini.

"Sekarang semuanya sudah terjadi seperti ini, tidak ada gunanya bertengkar. Lebih baik kita menunggu bagaimana keputusan akhir di pihak kepolisian

sana." Vina menyarankan.

Meskipun Vina juga benci Desta, tapi ini tidak ada hubungannya dengan Desta, ini semua gara-gara Rezka yang tidak punya otak, melihat kelakuannya selama ini, Cepat atau lambat, dia akan mendapat masalah besar, Dia waktu masih muda sudah pernah masuk kantor polisi, tetapi sekarang dia tetap tidak berubah menjadi lebih baik, suka bual, tanpa melihat kemampuan sendiri, Dunia ini sangat nyata, kalau tidak bisa tahu diri, Akhirnya akan bernasib buruk dan sial.

"Namun, bibi, kalian harus siap mental terlebih dahulu, kalau menabrak orang bukan masalah besar, bisa diselesaikan dengan jalur damai dan ganti rugi, Tapi kalau tabrak lari, itu sudah menjadi sebuat tindakan kejahatan. Umumnya, akan dituntut tiga sampai tujuh tahun penjara, Jika orang yang ditabrak mati, maka tuntutan akan menjadi tujuh tahun keatas. "

"Situasi Rezka diperkirakan setidaknya tiga tahun." Kata Vina.

"Apa? Tiga tahun? Apakah kamu bercanda? Berapa umur Rezka nanti? Apa masih bisa menikah nanti?" Wajah Liani langsung pucat dan terlihat sangat mengerikan.

Dia pikir Rezka mungkin hanya akan ditahan 10 hari atau setengah bulan, hampir sama ketika dulu Rezka ketahuan mencuri, dia tidak menyangka akan begitu serius dan parah?

Sekarang Rezka sudah berumur 21, kalau tiga tahun kemudian menjadi 24 ?

Semua orang disana hanya saling memandang, dan tidak ada yang datang untuk menghiburnya, mereka mungkin pikir itu sudah pantas dengan perbuatannya.

"Bu, apakah kakak akan di penjara begitu lama, apakah uang 400 juta rupiah ini ibu siapkan untuk pernikahan aku nanti?" Rezki bertanya sambil menelan ludah.

Rezka saja belum divonis, adiknya sudah mulai memikirkan uang, Nilai persaudaraan dalam keluarga ini benar-benar membuat orang geleng-geleng kepala.

"Omong kosong apa kamu ini? Kakakmu akan baik-baik saja!" Liani melototnya, Rezki tidak berani berbicara lagi.

Keesokan harinya, polisi akhirnya memberikan kabar.

Karena Rezka tabrak lari, polisi mengajukan penuntutan publik, dan pengadilan memutuskan bahwa Rezka dijatuhi hukuman tiga tahun lima bulan penjara. Namun, karena korban yang terluka sudah dikirim ke rumah sakit tepat waktu, dan sekarang sudah stabil, Selain itu, sikap pada saat penangkapan juga termasuk baik, dan hukumannya dipersingkat menjadi dua tahun delapan bulan.

Liani hampir pingsan mendengar berita itu.

Desta dan Vero meninggalkan rumah keluarga Chen lebih awal, Mereka tidak ingin mendengar Liani sumpah serapah dan ngomong kotor, apalagi dilihat dengan karakternya, tidak tahu ada ide jahat apalagi yang akan dipikirkannya.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Desta meminta orang untuk membawa pergi dua mobil Mercedes Benz yang disana.

Mengetahui bahwa tidak ada harapan untuk menyelamatkan Rezka lagi, Liani dan Nobu membawa Rezki ke pusat penahanan untuk menjenguk Rezka. Hari ketiga, waktu menjelang sore, mereka meninggalkan rumah keluarga Chen dan kembali ke kota asal mereka. Karena Rezki tidak memiliki SIM, jadi dia tidak membawa pergi mobil itu, Keluarga itu sangat depresi.

Setelah mendapatkan berita bahwa mereka sudah mau Kembali ke kota asalnya, Desta juga langsung menghubungi Violet.

"Bis no. 113, aku sudah mengirimimu foto mereka, Aku harap kamu bisa mengambil uang 400 juta rupiah yang berada di tempat mereka, sesudah itu silahkan nikmati uang itu, daripada untuk orang yang tidak layak mendapatkankan uangku dengan begitu gampang." Desta berkata dengan suara berat.

Sebenarnya, sejak terjadi peristiawa yang melibatkan Rezka, Desta sudah tidak berencana untuk mendapatkan uang itu kembali. Bagaimanapun, meskipun mereka sangat keterlaluan, Rezka juga sudah mempertanggung jawabkan perbuatannya, sudah cukup tragis.

Namun, ketika Desta secara tidak sengaja mengetahui dari Vero tentang apa yang terjadi di hotel Mariot, dia sangat marah. Liani si nyonya itu, malah berniat menjadikan Vero sebagai menantu perempuannya? Bukankah itu sama saja dengan menghinanya dan mau menghancurkannya? Anggap dia tidak ada? Ngomong-ngomong, bukannkah Rezka masih termasuk sepupu dari Vero? Wanita ini sungguh tak tahu malu.

Maka dari itu, belas kasihan terakhir dari Desta juga sudah menghilang. Orang seperti ini tidak pantas mendapatkan satu sen pun darinya, apalagi mobil Mercedes.

…………

Di dalam bus, di tengah jalan, Violet sudah masuk kedalam bercampur dengan penumpang lain. Dandanannya sangat polos, rambut pendek sampai bahu, sangat murni dan menawan, seperti murid sekolahan yang sedang dalam perjalanan ke sekolah, membuat semua orang terpesona.

Liani dan keluarga duduk berjajar bertiga, di dekat pintu tengah, kursi yang ditempati mereka termasuk kursi untuk orang cacat dan ibu hamil. Kedua tangan Liani memegang tas kain erat-erat. Matanya bergerak dengan waspada ke sekelilingnya, dan dia sangat waspada terhadap semua orang di sekitarnya.

Tapi mata Rezki selalu tertuju pada Violet, dan jakun di tenggorokannya naik turun. Dia mengumpulkan keberaniannya dan berdiri untuk mendekati Violet.

"Nona cantik, boleh kenalan? Namaku Rezki, penduduk setempat." Rezki tersenyum sedikit cabul.

" Colena." Violet dengan santai membuat sebuah nama untuk dirinya sendiri, diam-diam tertawa di dalam hatinya. Desta sudah memberitahunya informasi dasar tentang keluarga ini, tentu saja dia tahu kalau Rezki sedang berbohong.

"Nama yang bagus, Colena. Dulu aku juga punya teman sekelas yang bernama Marcolena. Hei, kamu terlihat mirip seperti teman sekelas aku."

"Sejujurnya, aku diam-diam jatuh cinta padanya, tapi aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Melihatmu, aku sepertinya melihat teman sekelasku yang aku cintai diam-diam itu." Rezki tidak tahu mendapatkan keberanian darimana, dan menceritakan kisah lamanya sebagai trik untuk memikat wanita. Liani sangat senang melihat pemandangan ini. Rezki akhirnya bisa memikat wanita.

Jika Rezki bisa menikah, dia tidak akan begitu khawatir tentang hukuman penjara Rezka. 400 juta rupiah ini juga bisa dia ambil sedikit untuk pesta pernikahan, itu semua tergantung Rezki, apakah mampu atau tidak?

Gadis ini sangat cantik, Dia memiliki bokong yang besar, pasti melahirkan anak laki-laki, Liani juga mulai tergerak hatinya.

"Nona cantik, boleh tambahkan Wechat?" Rezki terus melakukan kontak dengan Violet, sedangkan Violet hanya melayaninya seadanya saja.

Karena suasana di dalam bis yang yang panas dan pengap, orang mulai mengantuk. Ini adalah perjalanan yang sangat panjang, tetapi juga cocok dengan pikiran Rezki. Dia dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan wanita cantik ini.

Violet mengusulkan untuk duduk di kursinya, Rezki dengan senang hati memberikan tempat duduknya, dan dia sendiri dengan senang hati duduk di belakangnya.

Liani juga tidak tahu kapan dia tertidur, dan Rezki juga memiringkan kepalanya dan mulai menguap.

Satu jam lebih kemudian, ketika sudah tiba di tujuan, Liani tiba-tiba terbangun. Dia langsung menyentuh tas kain di lengannya, dan membuatnya tiba-tiba berkeringat dingin.

" Nobu tua! Apakah kamu mengambil uang itu?" Liani menepuk Nobu dengan keras dan membangunkannya, Nobu terlompat bangun dari kursinya dan terlihat masih tidak sadar apa yang terjadi.

"Uang itu selalu di tanganmu, Kapan aku mengambilnya?"

"Tidak ada di tempatku sekarang!" Liani menjulurkan tangan dan mulai memeriksa badannya, Tidak ada tas kain hitam yang dipegangnya dengan erat sebelumnya.

Tas kain hitam itu terisi 400 juta rupiah!

"Uangnya dimana?" Mata Nobu langsung membesar.

" Rezki ! Apakah kamu ada ambil uangnya?" Liani menatap Rezki yang duduk di belakang. Rezki masih mengantuk, Dia belum sepenuhnya sadar, Ketika diteriaki oleh Liani, Dia langsung terbangun.

"Apa yang terjadi? Di mana Colena ? Di mana Colena ku?" Rezki melihat sekeliling bis, dan sosok Violet sudah lama menghilang dari bis.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu