Mendadak Kaya Raya - Bab 187 Keraguan Rosimin

Keinan juga sangat terkejut.

Dia mulai melatih bela diri sejak usia muda, dan dia merupakan yang paling hebat di antara teman-temannya, sekarang pria muda yang tidak dikenal ini dapat dengan santai menghindari serangannya, hal tersebut membuat Keinan sangat marah.

"Apakah kamu tidak ada habisnya?"

Desta menghindari tinju Keinan, dan berkata dengan tidak sabar.

"Aku tadi menjatuhkan Guru Tang karena di luar ada penembak jitu yang ingin membunuhku, Guru Tang kebetulan berdiri di arah peluru, jika aku menghindari sendiri, maka Guru Tang akan ditembak oleh peluru, aku hanya hanya ingin menyelamatkannya! "

“Hahaha, apakah kamu pikir aku akan percaya perkataan seperti ini?” Keinan tidak hanya tidak mendengarkan penjelasannya, tetapi dia malah tertawa terbahak-bahak.

Penembak jitu? Peluru ?!

Dalam pandangannya, Desta pasti menyukai penampilan Taheon, sehingga Desta berani melakukan hal seperti ini, dia hari ini kebetulan ada di sini, dan Desta sudah berani begitu terang-terangan, jika dia tidak berada di sini, maka Desta mungkin akan melakukan sesuatu yang lebih keterlaluan.

Taheon sangat lemah lembut, dan selalu menganggap Desta sebagai anak-anak dan murid, meskipun Taheon diambil keuntungan olehnya, diperkirakan Taheon hanya akan tertawa, kondisi paling serius adalah memarahinya beberapa kata.

Tapi dia adalah tunangan Taheon, bagaimana mungkin dia bisa menoleransi hal seperti ini?

Ketika memikirkan hal ini, Keinan bahkan lebih marah lagi, dia berteriak dengan keras, kemudian dia bergegas ke Desta seperti harimau, tinjunya yang menuju Desta tidak ada ampunnya.

Desta juga marah, dia boleh langsung melangkah mundur untuk menghindari peluru penembak jitu, tetapi dia tidak ingin Taheon menjadi kambing hitam, sehingga dia mengambil risiko untuk menyelamatkan Taheon, namun Keinan bukan hanya tidak berterima kasih padanya, tetapi malah memukulnya, apakah Keinan benar-benar menganggapnya tidak akan marah?

Ketika menghadapi tinju Keinan, Desta tidak melangkah mundur, tetapi dia malah melangkah maju, dia mengepalkan tinju, dan memukul di perut Keinan !

Puff--!

Wajah Keinan sedikit berubah, tubuhnya langsung melayang ke udara, dan dia jatuh di atas meja di belakangnya.

" Kei !" Taheon berteriak dengan ekspresi panik, dan bergegas untuk memeriksa situasi Keinan.

Desta menatapnya dengan dingin, dia tidak ingin membuat Taheon terjepit di tengah, kemudian dia berkata kepada Rosimin yang sudah terpana: "Bos, ayo kita pergi."

Rosimin mengangguk dengan bodoh, dan dengan cepat berjalan mengikuti Desta.

Keinan berjuang merangkak keluar dari bawah meja, dia awalnya ingin bertarung dengan Desta lagi, tetapi Desta sudah pergi, dan dia sangat marah.

“ Kei, apakah kamu baik-baik saja?” Taheon berkata dengan khawatir.

“Keluar, jangan ganggu aku!” Keinan berteriak dengan keras, kemudian dia mendorong Taheon menjauh, dan pergi tanpa melihat ke belakang.

Bagian belakang kepala Taheon terbentur di meja, dia kesakitan sampai air matanya hampir mengalir, tetapi dia tidak berani berteriak, dia menahan rasa sakit dan ingin mengejar Keinan, tetapi dia tiba-tiba menemukan ada lubang hitam di lantai.

Dia melihat dengan curiga, kemudian mengambil kunci, mencungkil beton di dekat lubang, dan akhirnya mengeluarkan peluru emas dari sana.

"Benar... benar-benar ada penembak jitu!"

Taheon tertegun, dia melihat peluru di tangannya, dan tercengang untuk waktu yang lama, kemudian dia tidak berpikir panjang dan bergegas mencari Keinan.

Dia ingin memberitahu Keinan bahwa Desta benar-benar tidak bermaksud untuk mengambil keuntungan dirinya, tetapi Desta ingin menyelamatkannya.

Di sisi lain, Desta dan Rosimin telah tiba di kantin, Rosimin sedang makan, dan matanya menatap Desta, Desta sangat tidak nyaman ketika dilihat olehnya.

"Bos, tanyakan saja jika kamu punya pertanyaan, jangan lihat aku seperti ini, aku khawatir jika kakak ipar tahu, dia akan cemburu." Desta berkata sambil tersenyum.

"Mengapa kamu begitu kuat?"

Rosimin seolah-olah pertama kali mengenal Desta, dia terus menatap Desta dan bertanya padanya.

"Dari sejak kamu memenangkan Gumiwang, aku sudah merasa sangat aneh, kita telah tinggal di asrama yang sama selama hampir empat tahun. aku tahu semua rambut di dalam dan di luar tubuhmu. kenapa aku tidak tahu bahwa kamu pintar bermain basket?"

"Tapi saat itu kami bertiga yang menjebakmu terlebih dahulu, jadi aku juga malu untuk bertanya lebih banyak, tapi kali ini, Keinan sangat jelas pintar bela diri, aku kira kamu akan dipukul sampai masuk rumah sakit, aku tidak menyangka bahwa kamu lebih hebat darinya, apa yang terjadi padamu? "

Desta tersenyum, dia sedang memikirkan alasan yang masuk akal, kemudian dia tiba-tiba mendengar Rosimin berteriak dengan aneh.

“Ada apa?” Desta melihat Rosimin membuka matanya lebar-lebar, seolah-olah melihat hantu, sehingga dia bertanya dengan penasaran.

“Kamu... jangan-jangan kamu bukan Desta?” Rosimin bertanya dengan hati-hati.

“Apa maksudmu?” Desta tampak bingung.

"Seperti yang ada di dalam novel, kamu sebenarnya adalah seorang master, tetapi kamu dijebak oleh orang dan tubuhmu dihancurkan, setelah rohmu reinkarnasi, kamu merebut tubuh dari Desta yang asli, kemudian langsung menjadi sangat hebat dan memulai semua jenis serangan balik. "..." Rosimin berkata dengan kaget.

Desta menepuk kepalanya, dia sangat terkejut dengan pikiran Rosimin. "Jika kamu ingin berpikir seperti itu, maka terserah kamu, aku juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya."

Segera, Desta memakan makanannya, dia tidak ingin peduli dengan Rosimin yang sudah kesurupan, dan dia langsung meninggalkan kantin.

Mengingat apa yang terjadi di kelas tadi, Desta sebenarnya cukup terkejut.

Sebenarnya, dia seharusnya bukan lawan Keinan, jika dia tidak salah menebak, Keluarga 戚 sama seperti Keluarga Ci, merupakan keluarga bela diri, anak-anak dari kedua keluarga belajar bela diri secara sistematis.

Desta berbeda, dia hanyalah pewaris Keluarga Chu, sehingga dia harus terlibat dalam berbagai bidang. Di bidang bela diri, dia sangat tertarik ketika dia masih kecil, jadi dia belajar sedikit bela diri.

Keterampilan bela dirinya tidak masalah untuk menangani orang biasa, tetapi jika dia benar-benar melawan anak-anak dari keluarga bela diri seperti Keinan, dia pasti bukan lawannya.

Tetapi kali ini dia menang, jika dia tidak salah menebak, itu seharusnya merupakan kredit dari buku "Wingchun", selama periode melatih "Wingchun", dia merasa bahwa kelima inderanya menjadi lebih sensitif, kecepatan dan kekuatannya juga banyak meningkat.

Dikombinasikan dengan beberapa gerakan bela diri yang dia lihat di TV sebelumnya, dia merasa bahwa sekarang dirinya sendiri adalah seorang master.

Saat dia sedang memikirkannya, ada suara terkejut di belakangnya, " Desta, kenapa kamu ada di sini?"

Desat melihat ke belakang, orang tersebut adalah Pota dan gadis yang memaksanya untuk mengganti tempat duduk kemarin.

Desta sedikit mengerutkan alis, tatapannya jatuh pada Pota, sepertinya ada beberapa pemikiran akan muncul di dalam benaknya, tapi dia masih kekurangan sesuatu, dan dia tidak tahu apa yang dia kekurangan.

"Hei, apakah kamu tahu sopan santun? Tuan Muda Pota menyapamu, kamu itu tuli atau bodoh? Kalian sama-sama bermarga Chu, mengapa kesenjangannya begitu besar? Kamu benar-benar mencemari nama Keluarga Chu!"

Gadis di sebelah Pota melihat Desta sedang linglung dan langsung berkata.

Desta meliriknya dan berkata: "Sebelum kamu bertanya pada orang lain apakah mereka mengerti sopan santun, tanyai dirimu sendiri terlebih dahulu, dan kedepannya ingat rajin menggosok gigi, mulutmu agak bau."

"Apa yang kamu katakan?!"

Gadis tersebut mengerutkan alisnya, tatapannya seolah-olah ingin memakan orang, "Apakah kamu tahu siapa aku, siapa yang memberimu keberanian untuk membantah perkataanku!"