Mendadak Kaya Raya - Bab 290 Keingintahuan Yuna

"Satu pria dan satu wanita, di lihat dari umur, mereka seperti ayah dan putri," Sekretaris wanita itu berkata.

“Aku tahu siapa itu, aku akan segera turun bertemu dengan mereka.” Desta sangat cerdik, dia bisa langsung tahu siapa yang datang mencari mereka.

Bukankah itu adik juniornya Edward Gui dan murid perempuannya yang bernama Yuna ?

Sebelumnya, saat Desta mendapatkan buku perawatan kuno tulang kelangkang, Desta sudah berjanji pada pria paruh baya itu untuk mengabulkan sebuah permintaannya, yaitu, menjadi seorang asisten yang membantunya merawat seorang pasien, katanya itu setengah bulan kemudian, Kali ini Desta kembali ke rumah Chu dan waktu yang dihabiskan lebih kurang hanya seminggu.

Jika sesuai perkiraan, seharusnya pria paruh baya itu datang seminggu lagi, tetapi mengapa kali ini dipercepat?

Desta datang ke kafe di bawah Gedung Sky dan melihat seorang pria berpakaian tradisional kuno, pria paruh baya yang sangat berkharisma dan Yuna yang berpakaian setelan merah.

Penampilan kedua orang ini sangat berbeda dengan pria dan wanita modis di kafe. Mereka berdua menarik perhatian banyak orang, beberapa orang bahkan mengeluarkan ponsel mereka dan diam-diam memotret mereka berdua.

Pria paruh baya sangat tenang, tetapi Yuna merasa agak tidak nyaman dan tidak terbiasa diawasi orang-orang seperti seorang badut.

"Senior, adik perempuan junior Yuna ."

Desta bergegas melangkah maju dan berkata kepada mereka berdua.

Pria paruh baya itu tersenyum, tetapi Yuna melototinya dengan marah dan berkata dengan dingin, "Siapa juga adik perempuan juniormu, jangan sembarangan!"

" Yuna, jangan bersikap tidak sopan!"

Desta belum berbicara dan pria paruh baya itu sudah bersuara lebih dulu.

Pria paruh baya itu berkata: "Keponakan Chu dan paman seniormu berteman sejak lama. Teknik medisnya kebanyakan diarahkan oleh paman seniormu, jadi bisa dianggap setengah murid dari paman seniormu."

"Dengan begitu, dia adalah kakak seniormu, kamu harus memperhatikan cara kamu menyapanya saat bertemu nanti di masa depan, jangan bersikap tidak sopan, apakah kamu mengerti?"

Mendengar perkataan gurunya, Yuna hanya bisa mengangguk meskipun sebenarnya dirinya tidak rela.

"Senior, pergilah di kantorku dan bicara, di sini tidak terlalu nyaman."

Desta menatap orang-orang yang mulai berkumpul di sekitarnya dan tidak tahan, kemudian berkata.

Pria paruh baya itu memandang sekeliling dan menyadari bahwa pakaian mereka memang menarik terlalu banyak perhatian orang, lalu berkata, "Kalau begitu, ayo, keponakan."

Begitu kata-kata itu disampaikan, keduanya berdiri dan mengikuti Desta berjalan keluar dari Gedung Sky.

"Hei, apakah kalian mendengar itu? Percakapan antara tiga orang itu sangat menarik sekali. Senior, keponakan, abang senior, hahaha, mungkin karena terlalu banyak menonton drama kuno jadi mereka sesat, ini benar-benar sangat lucu!"

"Aku juga mendengarnya. Aku bahkan merekamnya. Aku akan mengunggahnya ke TikTok sebentar lagi. Kalian jangan lupa memberi acungan jempol di unggahanku!"

"Hei, ini adalah sarana bagi orang lain untuk mempromosikan budaya pakaian tradisional kuno. Reaksi kalian terlalu berlebihan, kalian benar-benar tidak memiliki pengetahuan."

Di kerumunan, terdengar banyak sekali orang yang membahas tentang mereka.

Desta tentu saja tidak akan peduli dengan hal itu dan terus berjalan menuju ke kantor. Desta meminta sekretaris wanita untuk membuat secangkir kopi untuk keduanya, kemudian duduk untuk berbincang.

Sekretaris perempuan itu sangat pandai melihat kondisi, setelah membuat kopi, dia langsung keluar dari kantor.

Tatapan Yuna tertuju pada kemeja putih sekretaris wanita yang sedikit terbuka. Setelah sekretaris perempuan itu pergi, Yuna tidak tahan dan berbisik, "Heng, gadis begitu baik, tetapi sama sekali tidak pandai mencintai dirinya sendiri, berpakaian begitu terbuka, benar-benar penyimpangan sosial! "

Mendengar ini, Desta tidak bisa menahan tawa.

Sepertinya pasangan guru dan murid ini sudah terlalu lama terisolasi dari dunia, sejujurnya, gaya berpakaian sekretaris wanita itu masih terlihat sopan, meskipun sedikit terbuka, itu hanya untuk menambah pesona.

Jika ingin mengatakan berpakaian terbuka, Desta benar-benar ingin membawa Yuna pergi ke bar pada jam dua belas malam.

"Senior……"

Desta menarik kembali niat pikirannya, kemudian ingin bertanya kepada pria paruh baya itu mengapa datang lebih awal mencarinya, tetapi begitu Desta bersuara, pihak lain langsung menyelanya.

“Keponakan, kamu bisa memanggilku Paman senior Woody, kamu tidak perlu memanggilku senior.” Pria paruh baya berkata sambil tersenyum.

Desta tidak keberatan, lagipula Itu hanya sebuah panggilan saja. Desta tersenyum dan berkata: "Mengapa hari ini Paman senior Woody datang kemari, ini seminggu lebih awal dari waktu yang kita sepakati."

Woody mengangguk dan berkata, "Memang, waktu perawatan dimulai seharusnya minggu depan, tetapi tubuh pasien tidak begitu memungkinkan dan keluarganya juga berharap kita bisa melakukan perawatan untuk pasien tersebut sesegera mungkin agar mereka bisa tenang."

"Jadi apa maksud Paman Senior?" Desta berkata.

"Melalui pertimbanganku, jika melakukan perawatan satu minggu lebih awal bukanlah masalah besar, hanya saja, aku khawatir jika keponakan terlalu sibuk dan tidak punya waktu luang, jadi aku datang hari ini untuk memastikan," Woody berkata dengan santai.

"Tidak masalah untuk hal ini. Beberapa hari ini aku punya waktu kosong. Jika Paman Senior ingin melakukan pengobatan, aku bisa membantu kapan saja." Desta tersenyum dan mengangkat tangannya.

Karena mencari jaket emas berlapis sutera dan batu giok hijau tidak akan begitu cepat dan harus menunggu Paman Ding mengirimkan seseorang untuk memberi kabar, secemas apapun juga tidak ada gunanya.

Jadi dua hari ini, dengan bantuan Woody, mungkin tidak masalah.

"Bagus."

Woody menghela nafas dan merasa lega, kemudian berkata: "Kalau begitu, besok, pihak lain akan menjemput kami dengan mobil. Tidak tahu apakah ada tempat yang nyaman untuk menginap di rumah keponakan. Jika tidak keberatan, aku dan Yuna ingin menginap satu malam."

"Tentu saja, biarkan aku yang mengaturnya." Desta tertegun dan segera berkata.

Desta sebenarnya tahu mengapa Woody dan Yuna ingin menginap, karena rumah tua yang mereka tempati saat ini digunakan oleh Edward untuk menghindari keramaian.

Jika membiarkan anggota keluarga itu pergi ke rumah tua menjemput mereka, secara tidak langsung mereka mengungkapkan lokasi rumah tua Edward.

Di masa mendatang jika Edward kembali dan orang-orang terus berdatangan mencarinya, maka itu akan sangat mengganggu.

Berbicara tentang tempat tinggal, Desta mencarikan hotel bintang lima untuk mereka berdua dan meminta dua kamar presiden, lalu membawa Woody dan Yuna pergi ke sana.

Pertama kali tinggal di kamar yang begitu mewah dan modern, bahkan orang seperti Woody juga merasa sedikit terkejut.

Tetapi bagaimanapun juga, Woody adalah orang yang telah pernah melalui banyak hal, hatinya kembali tenang setelah beberapa saat, kemudian duduk di tempat tidur dan bermeditasi.

Di sisi lain, meskipun Yuna telah berlatih di pegunungan yang dalam sejak masih kecil bersama Woody, pada hari biasanya terlihat sangat dingin, tetapi dia masih bersifat dan berhati seperti seorang gadis.

Saat melihat benda-benda berwarna-warni di ruangan itu, tentu saja Yuna sangat penasaran, tetapi sayangnya, semua ini adalah beberapa produk modern dan dia tidak tahu cara menggunakannya.

"Hei, itu, bisakah kamu mengajariku benda-benda ini?"

Melihat Desta berdiri di depan pintu dengan tangan terlipat, antara senyum dan tidak tersenyum menatap Yuna, Yuna tersipu dan bertanya.

Desta menyeringai, "Adik perempuan junior Yuna, apakah kamu lupa dengan nasihat gurumu, kamu harus memanggilku dengan sebutan apa? Jangan lupa dengan sopan santun!"

Yuna menggertakkan giginya dan sangat kesal, berharap bisa mengalahkan Desta.

Tetapi karena posisinya lebih tinggi, Yuna terpaksa menundukkan kepala dan berkata: "Abang senior, tolong ajari aku, bagaimana cara menggunakan benda-benda ini?"

Jujur saja, Yuna yang selalu bersikap dingin, tiba-tiba bersikap lembut, sikap ini membawa sebuah perasaan yang sangat baik kepada orang-orang.

Desta batuk satu kali dan berkata dengan santai, "Benda yang kamu tanyakan saat ini disebut TV LCD. Benda ini bisa merekam karya yang dilakukan oleh para aktor, setelah selesai merekamnya di sini dan bisa diputar kembali untuk ditonton."

"Eh, ini juga terhubung ke jaringan luar negeri, jika tidak ada halangan, ini juga bisa melihat program luar negeri."

Desta sedikit terkejut, kemudian mengendalikan remote control, bersiap-siap untuk menonton sebentar program luar negeri.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu