Mendadak Kaya Raya - Bab 137 Keluarga Chen Menemani Vero Mati Bersama

"Wanita sialan, wanita sialan, wanita sialan!"

Wulan berteriak sambil memukul Vero tanpa memedulikan teriakan Vero yang kesakitan.

Sementara Gito hanya berdiri di samping dengan wajah menghijau tanpa mengatakan apa pun, sebenarnya dia adalah satu-satu anggota keluarga yang bisa membedakan benar dan salah dengan jelas. Jadi dari dalam hati, Gito sebenarnya merasa sakit hati untuk Vero.

Mau bagaimanapun, Vero benar-benar tidak membohongi mereka. Dia benar-benar pernah mengatakan masalah Desta memenangkan lotere.

Hanya saja mereka sendiri yang menganggap orang seperti Desta tidak akan memenangkan lotere, mereka melupakan hal ini setelah satu percobaan yang sembarangan dari Vina. Setelah itu mereka bahkan bersikap keras kepala menganggap Desta terus mengambil uang Vina.

Jadi pemukulan yang diterima Vina ini memang hanya bertujuan agar Wulan bisa melampiaskan kemarahannya. Karena Gito tidak memiliki posisi berkuasa di keluarga, tentu saja dia tidak berani berbicara untuk Vero pada saat seperti ini.

Pada saat ini, ponsel Wulan yang berada di atas meja tiba-tiba berdering.

Wulan melirik ke Vero yang tubuhnya sudah dipenuhi oleh jejak darah, kemudian dia membuang air liur ke tubuh Vero sebelum pergi mengambil ponselnya.

"Vina menelpon, sepertinya dia sudah menyelesaikan Desta" Wulan tertawa dengan puas dan menekan tombol mengangkat, "Vina, bagaimana? Sudah berhasil menahan hati sampah itu?"

Pada saat Wulan meragu kenapa tidak mendengar suara Vina, sebuah suara yang rendah tiba-tiba berdering, "Kamu adalah keluarga Vina ya?"

"Iya, kamu adalah siapa?" Jantung Wulan berdetak dengan cepat, dia merasakan sesuatu yang buruk ketika mendengar suara pria asing dari telpon anak gadisnya.

"Aku adalah pemilik restoran Restoran Lawang Sewu, anak gadismu makan di restoranku dengan biaya sejumlah 120 juta, sekarang dia malah tidak ingin membayar. Menurut kamu bagaimana untuk menyelesaikan masalah ini?"

"Apa? Anakku makan 120 juta? Tidak mungkin! Bukannya dia pergi ke sana bersama seorang pria bernama Desta? Mengapa dia yang harus membayarnya? Apakah orang bernama Desta itu sudah mati? Kenapa tidak dia yang bayar!?"

Wulan memarahi dengan emosional.

"Hah, benar-benar orang gila" Pria itu tertawa dengan tidak senang dan berkata dengan dingin: "Pelayan restoran kami berkata dia mendengar anak gadismu berkata mau mentraktir dengan telinganya sendiri. Siapa yang traktir berarti siapa yang bayar, ini adalah peraturan, kalau dia tidak sanggup membayar, kami hanya bisa menyelesaikan masalah sesuai peraturan restoran kami!"

Setelah berkata, pria itu pun bermaksud mematikan telpon.

"Tunggu sebentar, bagaimana kalian akan menyelesaikan masalah ini?" Wulan berkata dengan buru-buru.

"Kalau hal ini tidak berhubungan dengan kamu, menelpon kamu itu melihat apakah kamu mau membantu Vina membayar. Melihat sikap kalian, sepertinya kalian tidak ingin. Kalau begitu kami akan menyelesaikannya sendiri"

Setelah itu, telpon langsung berakhir. Pada detik telpon dimatikan, Wulan mendengar suara teriakan Vina.

"Sialan, Desta yang patut ini. Dia berani memperlakukan anak gadisku seperti ini!"

Wulan menginjak dengan marah sebelum melirik ke Vero dengan tatapan penuh kebencian, "Wanita sialan, sekarang aku mau menggantikan kamu dengan kakak. Bukannya Desta sangat luar biasa? Biarkan dia menyelamati kamu saja!"

Setelah itu, Wulan pun memberi kode mata kepada Gito. Gito merasa agak kasihan dengan Vero, tetapi mau bagaimanapun Vina adalah anak kandungnya, Vero hanya anak pungut, tentu saja lebih pentingnya Vina daripada Vero.

Jadi Gito mengigit giginya dan mengikat Vero dengan tali.

Wulan pun segera menelpon ke orang tadi lagi, orang restoran mengira Wulan sudah mau membayar, tidak menyangka Wulan mau menggunakan adik Vina untuk menggantikan Vina.

"Kalian benar-benar sangat asyik"

Pria yang mengangkat telpon tertawa dengan misterius.

"Kalau begitu, kalian mengantar adik Vina ke sini saja. Aku mau melihat seberapa cantiknya adik yang menggantikan kakak" Berkata sampai sini, pihak restoran pun memberikan Wulan sebuah alamat sebelum mematikan telpon.

Tanpa peduli teriakan dan pembantahan Vero, Gito dan Wulan membawa Vero ke dalam mobil secara paksa dan menuju ke alamat yang diberikan.

Sementara di sisi lain, Desta telah kembali ke villa.

Dia sengaja mematikan telponnya agar Vina tidak bisa mencarinya, Desta dari awal sudah tahu tujuan Vina, makanya dia langsung meninggalkan tempat setelah pergi ke toilet.

Sesuai dengan tebakan dia, Vina bahkan berharap dia bisa membayar. Kalau tidak mana mungkin wanita ini bisa membiarkan Desta memesan makanan yang begitu mahal, mereka bahkan memesan anggur merah yang mewah. Jelas, Vina itu mau Desta yang membayar.

Desta tidak bodoh, kenapa Vina bisa mengira Desta akan membiarkan dia mempermainkannya begitu saja?

Setelah 30 menit berlalu, Desta berpikir mau seberapa tidak senang pun Vina pasti sudah melakukan pembayaran. Pada saat Desta mengaktifkan telponnya kembali untuk menelpon Vero dan memberi tahu dia masalah yang terjadi malam ini, Desta melihat banyak pesan teks dan telpon tidak terangka, ada beberapanya dari Vina dan kebanyakan dari Vero.

"Apakah Vero mencari aku ada masalah?" Desta merasa aneh.

Desta membuka salah satu pesan teks dan tatapannya langsung mendingin, "Pria yang bermarga Chu! Kamu berani mengerjakan anakku, kalau begitu jangan menyalahkan aku, aku mengantar Vero si wanita sialan itu pergi menyelesaikan masalah ini. Kalau kamu benar-benar hebat, kamu sendiri pegi selamati dia!"

"Sialan!" Desta menepuk meja dengan kuat, dia membenci dirinya yang terlalu mudah. Dia tidak menyangka Wulan dan Gito bisa begitu tidak tahu malu!

Tanpa sempat berpikir banyak, Desta langsung menelpon Vero dengan buru-buru dan orang yang mengangkat telpon adalah Wulan.

"Yo, anak sialan ini akhirnya menelpon ke sini ya. Aku mengira kamu mau mematikan telponmu selama 1 malam" Wulan berkata.

Desta berkata dengan nada suara serak, "Kalian melakukan apa kepada Vero?"

"Kamu begitu peduli terhadap masalah wanita sialan itu ya? Kenapa tidak bertanya apa yang kamu lakukan kepada anakku?" Nada suara Wulan sangat tajam, seolah-olah dia mau mengupas kulit Desta pada saat ini.

"Jangan berkata hal tidak berguna, aku bertanya apa yang kamu lakukan kepada Vero!" Desta bertanya dengan tidak senang.

Mungkin karena tidak pernah melihat Desta bersikap begitu, Wulan melamun dan terkejut sejenak, setelah beberapa saat dia baru berkata, "Orang restoran Restoran Lawang Sewu berkata Vero tidak sanggup melakukan pembayaran, jadi mereka mau menggunakan cara mereka untuk menyelesaikan masalah ini. Aku menggunakan Vero untuk menggantikan Vina"

"Kamu berkata apa?" Nada suara Desta meninggi, "Orang yang membuat masalah adalah Vina sendiri, kenapa Vero yang menyelesaikan masalah?!"

"Aku tidak peduli dengan itu!"

Wulan berteriak: "Vina adalah anak kandung aku, Vero hanyalah barang rugi yang pungut di jalan, dari mana dia berhak untuk mengatakan tidak mau menyelesaikan masalah anak gadisku? Lalu, kamu ada hak apa berteriak kepada aku di sini? Kalau bukan kamu tiba-tiba berlari, Vina tidak akan ditangkap, semua ini adalah salah kamu!"

"Hahaha..."

Desta tertawa dengan dingin, tidak tahu mengapa ketawa Desta ini membuat Wulan merasa merinding.

"Kamu lebih baik berdoa bahwa Vero baik-baik saja, kalau tidak aku akan membuat seluruh keluarga Chen menemani Vero mati bersama! Aku Desta, melakukan apa yang aku katakan!"

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu