Mendadak Kaya Raya - Bab 445 Pertanyakan Dua Hal

"Oh, terimakasih banyak!"

Dengan kesal memutar bola matanya, Desta mematikan teleponnya, lalu bangun untuk mencuci, dan pegi melihat situasinya.

Bukannya dia suka usil, tetapi dia juga penasaran, apa sebenarnya yang ada di rumah Bishen? Apakah ada orang atau monster karnibal?

Dan dia sebenarnya sangat bingung, setelah kematian orang Prison Eye yang tidak sengaja itu, waktu yang lama berlalu, dan para Prison Eye tidak ada tindakan, tetapi ketika dia menghancurkan Arlong yang terus disamping Bishen, para orang Prison Eye segera datang menemuinya.

Jika ini hanya kebetulan, itu tidak cukup untuk meyakinkan Desta sendiri.

Bagaimanapun, ini terkait dengan keselamatannya orang-orang di sekitarnya, pastinya tidak dapat menggunakan kebetulan untuk menangani masalah ini.

Pada saat ini Vero dan Citra masih belum bangun tidur, Desta membuat sarapan kaya dan pergi ke villa Bishen.

Desta turun dari mobil lebih dulu dalam jarak satu kilometer dari rumah.

Dia masih ingat bahwa di tempat ini, dia dan Violeta dihentikan oleh beberapa bawahan yang dikirim oleh Bishen, dan mereka dengan mudah menyelesaikan para bawahan tersebut.

Violeta juga telah pergi sekian lama, tidak tahu di mana dia sekarang dan tidak tahu apakah dia sudah menemukan adik perempuannya atau belum.

Menarik kembali pikirannya, Desta dengan hati-hati bergerak maju di hutan di kedua sisi jalan, dia menempelkan kekuatan batinya pada panca indera, dan sangat menyadari bahwa ada banyak kamera tersembunyi di kedua sisi jalan.

Tampaknya Bishen memang orang yang sangat waspada, tetapi demikian pula, apa alasan mengapa dia begitu waspada? Ada rahasia apa di dalam rumahnya?

Berpikir diam-diam di dalam hatinya, Desta diam-diam telah tiba di luar rumahnya.

Tanpa sepengetahuan penjaga gerbang, Desta berbalik untuk masuk dan dengan mulus menyelinap ke dalam vila Bishen.

"Apa yang sedang dilakukan orang ini? Dia telah memasang begitu banyak kamera dalam perjalanan ke rumah, tetapi semakin mendekat ke rumah, semakin sedikit penjaga yang ada." Desta bergumam, dan kemudian berkeliaran di vila.

Setelah berkerliaran, Desta tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, dan kemudian memutuskan untuk naik ke atas.

Menurut penyelidikannya, Bishen seharusnya tidak berada di villa saat ini, meskipun dia tidak tahu ke mana dia pergi, tetapi ini tidak diragukan lagi mempermudah penyelidikan Desta.

Akibatnya, begitu dia sampai di lantai dua, dia mendengar suara desahan dari sebuah ruangan dengan pintu terbuka, seolah-olah seseorang sedang melakukan sesuatu yang tak senonoh di dalam sana.

Hati Desta tercengang, dia berpikir bahwa apakah itu anggota pertarungan khusus wanita bernama Feliza telah dicabul oleh orang?

Harus tahu, perintah yang diberikan oleh atasan adalah tidak boleh membuat Feliza tersakiti sedikit pun, tetapi orang ini mencabulinya, apakah itu masih termasuk menyakitinya?

Desta berpikir dengan liar, pergi ke pintu dan melihat melalui celah, benar saja, dia melihat dua tubuh saling terjalin, dan adegannya sangat tidak cocok untuk anak-anak.

Namun setelah itu, dia menghela nafas lega.

Untungnya, wanita di tempat tidur itu bukan Feliza , menilai dari pakaian yang jatuh ke samping, wanita itu seharusnya adalah pembantu di villa, yang mengejutkannya, pria yang sedangkan bersetubuh dengan pembantu itu adalah putra Bishen, Libron.

Belum pernah melihat bocah ini untuk sekian lama, tidak sangka bocah ini tidak ada kemajuan sama sekali, bahkan pembantu sendiri pun tidak dia lepaskan, benar-benar bahkan tidak pantas dari pada binatang.

Memikirkan ini, Desta menendang pintu secara langsung.

Dua orang di tempat tidur terkejut, dan pembantu itu buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut, wajahnya yang cantik penuh kepanikan.

Libron bahkan lebih tak tertahankan, dia sudah berada di ambang akhir, dia sangat ketakutan oleh Desta sehingga tubuh bagian bawahnya langsung dingin, dan kemudian dia kehilangan kesadaran.

"Gila, Jangan-jangan sudah tidak berfungsi?"

Ini adalah pikiran pertama yang muncul di benak Libron.

Segera setelah mengangkat kepalanya, dia hanya ingin melihat pria mana yang tidak punya otak ini, berani mengganggunya pada saat yang senang dan tegang ini.

Begitu dia melihat itu adalah Desta, seluruh tubuhnya langsung membeku.

"Des …… Desta?!"

Dia masih curiga bahwa dirinya salah lihat dan tidak bisa menahan gemetar.

"Ini aku, Tuan Li, kita belum pernah bertemu untuk sementara waktu, bagaimana kabarmu baru-baru ini? Apakah semuanya baik-baik saja?" Desta berjalan masuk ke kamar, membuka jendela, untuk membiarkan aura menjijikkan hilang, dan kemudian menarik kursi untuk duduk, berkata dengan senyum ringan.

Libron sangat marah sampai wajahnya memucat dan menggertakkan giginya: "Bagaimana kamu bisa masuk ke sini? Aku tidak peduli apa tujuanmu, sekarang, keluar dari sini, kalau tidak aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi!"

"Oh?"

Desta mengangkat alisnya dan tertawa ringan, "Tuan Li sangat kuat, bukankag kamu selalu menghindari aku? Sekarang kamu malah memiliki keberanian untuk mengatakan tidak pernah membiarkan aku pergi, siapa yang memberimu keberanian itu?"

"Desta!"

Libron menutupi tubuh bagian bawahnya dengan bantal dan menggeram, "Aku tidak memprovokasi kamu sebelumnya, karena aku tidak ingin dihukum oleh ayahku, apakah kamu pikir aku benar-benar takut padamu?"

"Terlebih lagi, aku mendengar bahwa ayah pergi kepadamu untuk membicarakan kerja sama, dan kamu menolaknya, apakah kamu pikir ayahku akan menghukum aku karena kamu? Aku sudah lama ingin mencari masalah denganmu, tidak sangka kamu hari ini malah datang sendiri, benar-benar tidak tahu hidup dan mati! "

Begitu suara itu jatuh, Libron langsung membunyikan bel alarm di samping tempat tidurnya, tiba-tiba, seluruh villa berdering keras, suara langkah kaki yang rapi dan keras datang, dan segera mengelilingi vila.

"Hari ini aku akan memberitahumu apa itu, ada pintu terbuka untuk ke surga, kamu tidak pergi, tetapi malah menerobos masuk neraka tidak memiliki pintu!"

Libron memelototi Desta dengan ganas, dan suaranya sangat dingin.

Desta tidak terburu-buru, dia masih bersandar di kursi dan memperhatikan Libron dan pembantu itu, seperti dua badut, yang sibuk berpakaian di depannya, dan kemudian berlari keluar untuk memanggil bala bantuan.

Setelah beberapa saat, sekelompok besar pengawal berpakaian hitam dan kacamata hitam bergegas masuk dari luar, menjejalkan ruangan hingga penuh.

"Kalian semua maju bersama dan memukulnya sampai tiada ampun, jika sesuatu terjadi, itu tanggung jawabku."

Suara marah Libron datang dari luar ruangan, kelompok pengawal mendengar suara itu dan segera mengambil tindakan, mengeluarkan pisau dari belakang pinggangnya dan bergegas menuju Desta.

"Sekelompok manusia bodoh yang tidak tahu hidup atau mati lagi."

Desta menguap besar, kemudian bangkit dan meregangkan tubuhnya, begitu kelompok pengawal datang kepadanya, dia langsung bergerak!

Seperti embusan angin memutar di tempat, semua pengawal tidak dapat melihat bagaimana Desta beraksi, semua orang merasakan tendangan keras, memeluk perutnya dan berjongkok, sangat menyakitkan hingga wajahnya terpelintir kesakitan.

Bang bang bang!

Suara tinju dan kaki yang tebal bergema di seluruh ruangan, hanya dalam sekejap mata, puluhan pengawal di ruangan itu kehilangan kekuatan untuk bertarung.

Sebelum ekspresi kesenangan diwajah Libron menghilang, dia melihat Desta berdiri tegak di pintu, dan menatapnya dengan tatapan bodoh.

"Hanya begini saja?"

Desta bertanya sambil tersenyum.

"Kamu …… bagaimana kamu melakukannya?"

Libron sangat ketakutan, kakinya melunak dan langsung duduk di lantai, wajahnya pucat.

"Ini tidak penting, yang penting adalah aku datang ke sini hari ini bukan untuk membunuhmu, aku hanya ingin bertanya dua hal padamu."

Desta perlahan berjalan ke depa Libron dan berjongkok, menunjukkan senyum yang sebanding dengan iblis.