Mendadak Kaya Raya - Bab 90 Metamorfosis

Semua orang tertegun.

“Apa yang terjadi? Miki baru saja mengangkat telepon ayahnya? Kenapa tiba-tiba seperti ini?” Rosimin berdiri, terlihat bingung.

Ucapan terakhir Miki terlalu berarti, juga terkait dengan Desta ? Sebenarnya apa berkaitan dengan apa?

Setelah tertegun, semua orang kebingungan, Miki tidak menjelaskan, mereka mana tahu apa yang terjadi? Bahkan Desta mengerutkan kening, tidak bisa mengerti.

Dia dan Tuan Edward waktu itu memang sudah sepenuhnya menyembuhkan kondisi penyakit gadis kecil itu, sekarang berdasarkan pernyataan Miki, sepertinya kondisi penyakitnya kambuh, dan berubah menjadi keadaan yang tidak bisa dikendalikan, kalau tidak, tidak akan meningkat sampai ke tingkat penyelamatan.

“Adik perempuannya sudah tidak bisa bertahan lagi kan… Aku sudah tahu, seorang mahasiswi ke dokter? Bukankah ini lelucon? Ternyata dia menggunakan rencana jahat, demi mendapatkan kesan baik dari Miki.”

“ Desta, bukannya tingkah lakumu ini juga sudah terlalu buruk?” Senyuman di wajah Gendis mulai dingin, “kamu tahu tidak berapa banyak kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki keluarga Miki ? Kalau sesuatu terjadi pada adik perempuannya, kamu seumur hidup harus tinggal di dalam penjara, mungkin harus membayar dengan nyawa.”

“Gendis, perkataanmu sudah kelewatan! Sekarang masalahnya belum pasti, jangan terlalu cepat menyimpulkan.” Rosimin berkata sambil mengerutkan keningnya.

Meskipun mereka sudah sadar akan keseriusan masalah ini, tetapi saat sekarang ini, hanya harus menghibur Desta, agar dia tidak khawatir terlebih dahulu.

“Aku percaya kakak keempat bukan orang yang seperti itu, bagaimanapun adalah nyawa seseorang, dan juga keluarga Ceng sangat hebat, siapa bisa membiarkan diri sendiri pergi ke jalan buntu?” Linka berkata.

“Betul, kakak keempat juga bukan orang yang bodoh, hal yang tidak ada untungnya ini, apakah perlu sampai menggunakan cara itu untuk berhubungan dengan keluarga Ceng? Bahkan, sebelumnya kakak keempat juga tidak kenal Miki, ini semua kebetulan, pasti kebetulan.” Cepi berkata.

“Sudahlah kalian beberapa pecundang, ada pepatah mengatakan pikiran orang tidak bisa ditebak, kalian bukan Desta, kalian bagaimana tahu apa yang dipikirkan Desta ?” Gendis tidak toleransi, sebelumnya dia tidak begitu percaya, sekarang sudah terjadi hal seperti ini, tetapi menanggapi tebakannya, bagaimana dia bisa santai?

“Kalian di sini, aku pergi melihat-lihat.”

Desta bangun meninggalkan ruangan pribadi, saat dia berlari ke luar, Miki belum pergi dan sedang memindahkan mobil.

“Biarkan aku ke sana juga, kalau benar karena aku, aku akan menanggung segala konsekuensinya, tetapi jika tidak ada hubungannya dengan aku, aku juga tidak tahan difitnah olehmu.” Desta berjalan ke sana, berdiri di samping mobil dan berkata.

“ Desta, kamu benar-benar tidak tahu mati! Aku belum mencari kamu untuk ganti rugi, kamu masih ingin ikut ke rumahku?” Miki menurunkan jendela mobil, menunjukkan wajah yang dingin.

“Jika aku tidak ke rumahmu, bagaimana jika adikmu sekarat, tidak ada orang yang menyelamatkannya, yang paling penting adalah, aku tidak percaya teknik medisku dan Tuan Edward bisa terjadi kesalahan, di antara ini, pasti terjadi suatu hal yang tidak aku ketahui, kamu boleh mempertanyakan sifat aku, tetapi kamu tidak pantas mempertanyakan teknik medis kuno aku.” Desta berkata dengan benar dan beralasan.

“Konyol.”

“Baiklah, kalau begitu aku membiarkanmu pergi, lihat kamu masih bisa ada rencana apa lagi.”

Miki membiarkan Desta masuk ke dalam mobil, dalam hatinya menebak anak ini pasti ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih dekat dengan keluarganya, keluarga Ceng, meskipun dia tidak tahu apa tujuan Desta, tetapi dia juga tidak takut, keluarga Ceng berkembang bertahun-tahun, bukan sembarang orang bisa mengintip, pihak lain ingin memanfaatkan keluarganya untuk mencapai kesuksesan dengan mudah, sama saja dengan angan-angan.

Pernah tinggal di bagian barat daerah Sanbaku, ini adalah sebuah kekuatan keluarga yang hampir sama dengan keluarga Chen, hanya saja tidak ingin keturunan keluarga Chen tersebar dimana-mana, di keluarga Ceng, di generasi ketiga, selain adik perempuannya, Miki adalah satu-satunya nona kesayangan, di atasnya hanya ada seorang kakak laki-laki, hubungan rumah tangganya sangat harmonis, bisa dibayangkan betapa Miki disayangi.

Kalau bukan kakeknya sangat berkompeten dan mampu, sekarang posisi kepala keluarga pasti sudah jatuh ke tangan ayahnya, tetapi kelak pasti juga akan diturunkan ke kakak laki-lakinya, tidak ada pengaruh apapun terhadap Miki.

“Terkejut? Berdasarkan padangan kalian, selamanya tidak bisa membayangkan betapa mengerikan aset yang dimiliki masyarakat kelas atas ini, juga tidak bisa membayangkan betapa kaya dan penuh warna kehidupan kami, tidak heran kamu memikirkan segala cara untuk berhubungan dengan kami.”

“Tetapi kamu tidak seharusnya melakukan apapun terhadap adikku!”

Melihat tatapan Desta, Miki tentu saja mengira dia terkejut dengan pemandangan di depannya, terkejut karena pintu besar, rumah mewah besar keluarga Ceng, sejenis sikap yang serupa dengan orang kampung, sangat membuatnya memandang rendah Desta.

“Kamu terlalu banyak pikir, kalau dari awal tahu ada hari ini, hari itu aku sama sekali tidak akan menolong adikmu.” Desta menghela nafas, pertama kali menyesal karena menolong orang, hal baik tidak berhasil dan malah menyebabkan masalah, namun setidaknya dia tidak malu akan perbuatannya.

“Ah, masih mengelak, aku akan lihat bagaimana kamu mengelak nanti.”

Miki tertawa sinis memasuki rumah besar keluarga Ceng, suasana di dalam sangat tegang, mobil tim ahli rumah sakit berhenti di depan pintu, ada juga orang yang berpakaian seperti biksu memasuki aula, berjalan dengan buru-buru.

Saat ini, di dalam sebuah kamar tidur wanita…

“Guru, metode pengobatan ini juga sangat luar biasa, jenis penyakit yang berasal dari tulang akar bawaan ternyata juga dapat disembuhkan dengan cara akupuntur, berdasarkan yang aku tahu, di seluruh negeri, orang seperti ini tidak banyak kan?” Pemuda yang berpakaian seperti biksu menyipitkan mata.

“Daerah Jiang Nan, yang aku tahu satu orang, Edward Si Tangan Suci, tetapi orang itu telah menghilang selama bertahun-tahun, tidak ada orang yang dapat menemukannya, ingin memintanya untuk mengobati, sangatlah susah, aku tidak berpikir keluarga Ceng mempunyai kemampuan seperti ini.” Lelaki tua yang berada di samping mengelus jenggotnya.

Dua orang guru dan murid ini adalah pemuka agama yang diundang oleh keluarga Ceng untuk menyembuhkan penyakit putri kecil, dokter tidak ada gunanya, mereka hanya bisa mempercayai bidaah ini, dan Miki mengumpat Desta juga karena perkataan pemuka agama tua ini, dia berkata orang yang mengobati putri kecil hanya menggunakan cara sesat untuk sementara menenangkan kelembapan, kenyataannya, ini adalah cara yang lebih kejam untuk merenggut nyawa seseorang, ini juga merupakan alasan kenapa keluarga Ceng marah besar, jika sesuatu terjadi pada putri kecil, berdasarkan perkataan pemuka agama tua, mereka keluarga Ceng sama sekali tidak bisa memaafkan Desta dan Edward sepasang dukun itu.

“Guru, kita sekarang sudah tidak perlu melakukan apa-apa lagi kan? Hanya tinggal menunggu keluarga Ceng memohon bayaran, berarti pekerjaan kita sudah selesai, kasihan hidup anak gadis ini.” pemuka agama muda menundukkan kepala berkata.

Wajah gadis kecil itu sebagian berwarna kehitaman.

pemuka agama tua menggunakan teknik medis untuk meledakkan kembali penyakit dalam tubuh anak gadis itu, dan semua kesalahan akan terlempar ke orang sebelumnya, yaitu Desta dan Edward, membunuh dua burung dengan satu batu.

Di satu sisi bisa memanfaatkan keluarga Ceng, di sisi lain, berkesempatan untuk memancing Edward, dan rencana pemuka agama tua tidak terbatas pada dua aspek ini.

pemuka agama tua tersenyum dan menganggukkan kepala, “Ehm-ehm… kalian sudah boleh masuk.”

Pintu kamar terbuka, segerombolan dokter dan ahli masuk, dan juga beberapa tokoh utama keluarga Ceng.

“Pak, penyakit cucu perempuanku sudah disembuhkan?” Kepala keluarga Ceng bertanya dengan prihatin.

“Ugh… Mengatakan yang sebenarnya, kami sudah melakukan yang terbaik, biarkan ia kembali ke surga.” pemuka agama tua menghela napas.