Mendadak Kaya Raya - Bab 200 Kecelakaan Di Kamar Mandi

Begitu mendengar suara keras itu, Desta menoleh dan menyadari entah sejak kapan pengawal berani matinya sudah muncul di sana sambil menusuk dada Keinan dengan pisau tajamnya.

“Tuan muda kedua, orang ini mau menyerangmu!” katanya kepada Desta sambil menarik pisau tajamnya.

Desta menghela napas lalu berkata, “Aku tahu, kamu kembalilah dulu.”

Awalnya Desta berniat melepaskan Keinan tapi pada akhirnya pria tengik itu tidak menghargai hal ini dan malah berniat untuk menyerangnya.

Walaupun diam-diam diserang sekalipun, Desta juga tidak akan terluka. Karena dia punya kemampuan indra kelima yang sangat sensitif. Tapi pengawal berani matinya selalu memperhatikan dan mengawasi jadi begitu Keinan mau membunuh desta, pengawal berani mati itu pun pasti keluar untuk menghalanginya.

Sebelum hari mulai cerah, Desta bergegas sepanjang jalan dan akhirnya sampai ke rumah.

Kemarin malam berseks dengan Taheon yang ada di bawah pengaruh obat membuat baju Desta sekarang robek tidak karuan. Apalagi, di tubuhnya ada aroma wangi aneh yang tersisa. Dia berpikir harus segera membersihkan dirinya lalu ganti baju, kalau tidak begitu takutnya ketahuan Vero, dan dia bingung harus bagaimana menjelaskannya.

Tanpa berpikir panjang, Desta pun langsung ke lantai bawah dan masuk ke dalam kamar mandi.

Lalu begitu membuka pintu kamar mandi, di dalamnya terdengar suara wanita menjerit. Desta terkejut sekali, dia mengangkat kepalanya dan melihat Citra sedang berdiri mandi di bawah pancuran shower.

Ketika mereka berdua saling berhadapan, seketika itu juga wajah Citra langsung penuh keterkejutan dan panik.

“Maaf, aku tidak sengaja!”

Desta segera keluar dari kamar mandi sambil mengucapkan maaf.

Di dalam kamar mandi, Citra tercengang bingung. Datang ke sini tidak lebih dari seminggu tapi tubuhnya yang telanjang bulat sudah dilihat oleh Desta dua kali berturut-turut. Ini benar-benar tidak adil, kenapa Tuhan mengaturnya seperti ini!

Yang paling membuatnya tidak tenang dan heran adalah setelah Desta melihatnya telanjang bulat, tidak ada kemarahan yang dirasakan oleh Citra.

Setelah beberapa saat, Citra tersadar dari suasana hatinya yang cukup rumit itu. Dia pun segera membersihkan sabun yang ada di tubuhnya lalu mengenakan baju dan keluar dengan wajah yang merah sekali.

Pada saat ini, Desta sudah duduk di sofa. Dia menundukkan kepala dengan ekspresi yang sangat serius, tidak tahu apa yang sedang dipikirkan.

Citra menggigit bibirnya lalu dia memutuskan untuk menghampirinya menjelaskan semuanya. Kalau tidak, hal ini akan jadi hal yang menggantung untuk mereka berdua dan itu adalah hal tidak baik.

“Desta, kenapa kamu tiba-tiba pulang?” tanyanya sambil maju ke depan.

Desta tersenyum pahit lalu berkata, “Aku kemarin malam keluar sebentar ada urusan. Setelah selesai, aku langsung pulang. Hari ini bukannya masih ada kelas. Maaf ya, aku tidak tahu ada kamu di dalam kamar mandi, tadi aku terburu-buru sekali.”

“Tidak...tidak apa kok.” Kata Citra dengan wajah yang sangat memerah. Dan kemudian berkata lagi, “Kamar mandi di atas rusak. Aku baru saja selesai lari dan baru kembali dari luar vila. Aku ingin segera pergi mandi. Karena kamu tidak ada, aku pun tidak mengunci pintu kamar mandinya. Aku tidak menyangka....”

Begitu mendengar ini, Desta tersenyum pahit tak berdaya.

Citra juga adalah ahli bela diri. Setiap hari lari pagi adalah hal yang pasti sering dilakukannya jadi dia pasti akan bangun cukup pagi. Kenapa Desta bisa melupakan hal ini, benar-benar membuat masalah besar saja!

“Kemarin malam, apa yang kamu lakukan sampai bajunya bisa robek begini?”

Tanya Citra penasaran karena melihat baju Desta yang robek tidak karuan.

Menurut pandangannya, dia tahu kalau robeknya baju itu karena dirobek, dia heran lalu berkata, “Desta, apa kamu berkelahi dengan orang lain. apa kamu terluka? Apa kamu perlu aku untuk memeriksanya?”

Sambil mengatakan ini, dia duduk di samping Desta.

Bukan karena dia terlalu perhatian, tapi suasana di antara keduanya begitu memalukan dan canggung. Jika tidak melakukan sesuatu, maka itu bisa membuat mereka tiba-tiba memikirkan hal-hal barusan terjadi tadi.

Tidak diduga begitu dia duduk, dia mencium aroma samar aneh dari tubuh Desta.

Aroma ini berbeda dari merek parfum terkenal mana pun. Sangat lembut dan ringan, tetapi sangat unik. Mata Citra sedikit berubah. Dia menatap Desta dengan heran, "Desta, jangan katakan padaku apa yang kamu lakukan tadi malam.... "

Melihat ekspresi mengerikan Citra, Desta mana mungkin tidak tahu kalau saat ini Citra salah paham dengannya.

Tepat ketika dia ingin menjelaskan, tiba-tiba terdengar suara Vero yang samar dari atas, " Kak Cit, kamu bicara dengan siapa? apa Desta sudah kembali?"

Desta mendongak dan melihat Vero sedang mengucek matanya dan berjalan turun ke arah mereka.

Pada saat kejadian mendadak seperti ini, dia pun langsung meraih pergelangan tangan Citra dan menariknya masuk ke dalam kamar mandi.

“Desta, apa...apa yang kamu lakukan?!” tanya Citra dikejutkan oleh gerakan tiba-tiba Desta. Tapi dia tidak berani menegur dan berkata dengan suara keras.

" Kak Cit, kemarin malam aku mengalami kejadian yang sangat aneh sekali. Apalagi juga ada hubungannya dengan ahli bela diri. Nanti aku pasti akan menjelaskannya padamu. Tapi sekarang, pokoknya jangan sampai membuat Vero melihatku yang seperti ini!”

Wajah Desta sangat panik, berkata dengan buru-buru, “Dia tidak paham semua itu. Dia pasti akan salah paham denganku, jadi aku mohon tolonglah aku ya!”

Melihat ekspresi wajah Desta yang begitu gelisah, Citra tak berdaya, dia menghela napas dan berkata, “Baiklah, kamu lepaskan aku dulu. Biar aku saja yang menghadapinya.”

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Vero di luar kamar mandi, “Ya ampun, Kak Cit apa kamu belum selesai mandinya. Baru saja tadi aku mendengar ada suara di ruang tamu. Apa jangan-jangan aku salah dengar ya?”

“Ver...Vero, kenapa kamu bangun sepagi ini. Aku dari tadi masih mandi, kelihatannya kamu salah dengar deh.” Kata Citra sambil menyalakan showernya. Membuat seakan-akan dia sedang mandi.

Vero tidak terlalu memikirkannya, dia baru saja bangun jadi wajar kalau dia salah dengar sesuatu.

Ketika dua orang di dalam kamar mandi itu akhirnya bisa bernapas lega, Vero tiba-tiba berkata, “ Kak Cit, Desta kan belum pulang. Bagaimana kalau kita berdua mandi bersama!”

Vero bicara sambil mulai membuka pintu kamar mandi.

Ini membuat dua orang di dalam kamar mandi itu sangat terkejut. Barusan tadi mereka masuk ke sini terlalu terburu-buru sehingga lupa tidak mengunci pintu kamar mandi. Jika Vero masuk dan melihat Desta dan Citra ada berduaan di dalam kamar mandi, maka jelas ini akan benar-benar lebih sulit lagi dijelaskan!

Dalam keadaan yang berbahaya dan mendesak ini, Citra menunjuk ke arah bathtub, di sana ada tirai bathtub yang bisa ditarik untuk menutupi diri.

Desta juga tidak punya tempat lain lagi. Dia pun segera berlari ke bathtub untuk bersembunyi lalu menarik tirainya. Pada saat ini, Vero sudah membuka pintu dan berjalan masuk.

“Ya ampun, Kak Cit kamu sudah mengenakan baju?” tanya Vero heran begitu melihat Citra yang sudah mengenakan baju.

“Aku, aku hanya membasuh tubuh saja. Baru saja aku sudah membasuh tubuhku sampai bersih jadi aku langsung memakai bajuku.” Citra juga tidak tahu apa yang sedang dia bicarakan. Dia sama sekali tidak tahu apa itu masuk akal atau tidak, dia membuak mulutnya dna begitu saja mengatakan itu semua.

Karena bagaimana pun di saat seperti ini, jika terlalu ragu-ragu dalam berkata malah akan membuat Vero semakin curiga.

Untungnya Vero begitu lugu. Dia tidak berpikir ke arah negatif itu. Dia memutar matanya tiba-tiba mendapatkan ide yang aneh, dia pun berkata, “ Kak Cit, sekarang masih terlalu pagi. Bagaimana kalau kita mandi sekali lagi!”

Dia bicara sambil mengulurkan tangan menarik baju Citra.

“Huwaahh!”

Citra menjerit. Wajahnya sudah memerah bagaikan apel merah.

Desta masih bersembunyi di balik tirai bathtub. Citra berpikir jika sekarang telanjang bulat dan mandi bersama-sama dengan Vero, bukannya ini berarti akan dilihat oleh Desta sampai selesai.

Tapi pada saat ini, tidak ada orang lain di rumah. Jika dia menolak dengan serius maka itu tidak akan mungkin dan tidak tahu bagaimana mengatakannya, bagaimana baiknya ini!

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu