Mendadak Kaya Raya - Bab 395 Kebetulan

Feliza tidak bergerak, hanya menatap Pajri dengan dingin.

Pajri tidak terpikir bahwa di Kota Yunhai ada orang yang berani menentangnya secara terbuka, dia menjadi sangat semangat.

Dia bahkan tidak melihat kartu yang berada di tangan Feliza. Menurutnya, di Kota Yunhai tidak ada kartu yang bisa mengancamnya.

Dia berjalan perlahan ke depan Feliza dan menyeringai, "Apakah nona ini tidak mengenalku? Mengapa kamu berani maju untuk melawanku saat ini?".

Feliza menyimpan kembali kartu itu dan berkata dengan cuek, "Tidak perlu mempunyai keberanian untuk melawanmu. Selama orang tersebut berpengetahuan pasti tidak akan mengizinkan kamu melukai orang lain!".

"Wow, apa yang kamu katakan itu benar sekali, Nona Penegak Hukum!".

Pajri tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Feliza berkata, "Lalu ketika kamu dan cowokmu merebut kaviar yang dipesan olehku, mengapa kamu tidak mengatakan bahwa kamu tidak berpengetahuan? Apakah mengambil barang orang lain merupakan tindakan yang benar? Nona anggota penegak hukum!".

Feliza tiba-tiba terdiam ketika dibantah oleh Pajri.

Dia melotot Wang yang ketakutan hingga gemetaran, berpikir bahwa bocah ini memang sialan, mengapa harus membawanya pergi makan makanan barat semacam ini, walaupun ingin memakannya, mengapa tidak mau makan steak yang biasa saja?.

Sekarang masalah ini menjadi seperti ini sangat merepotkan karena mereka juga bersalah.

Tidak berdaya, dia hanya bisa mengatakan: "Jika kami telah mengambil sesuatu yang bukan milik kami, itu memang kesalahan kami. Kami belum menyentuh kaviar ini. Kamu dapat mengambilnya jika kamu menginginkannya, tetapi kamu tidak boleh melukai orang!".

"Apakah sekarang hanya sebatas masalah kaviar saja?".

Pajri menatap Feliza dengan tatapan orang bodoh, "Aku telah berada di Kota Yunhai selama puluhan tahun. Aku tidak pernah dirugikan oleh siapa pun, tidak pernah ada yang mengambil keuntungan dariku. Apakah aku tidak malu?".

“Lalu apa yang kamu inginkan?” Feliza mengerutkan kening, berkata dengan nada yang tidak senang.

Mengapa pria ini begitu keterlaluan. Hari ini dia keluar untuk makan bersama dengan Wang, bukan keluar untuk bertugas, sehingga dia tidak ingin memperbesarkan masalah.

Pajri menyeringai, matanya yang bernafsu menatap Feliza yang mempesona dan berkata: "Sangat sederhana, selama kamu menemaniku satu malam, kali ini aku akan memaafkanmu. Bagaimana menurutmu?".

Begitu kata-kata ini diucapkan, pria di samping Pajri tertawa terbahak-bahak.

Orang-orang di sekitar yang menonton juga mulai berbisik, menatap Feliza dengan iba, mereka semua berpikir bahwa Feliza tidak bisa lepas dari bencana malam ini.

"Apa yang kamu katakan?!"

Seketika wajah Feliza menjadi kusam, dia tiba-tiba ingin menampar Pajri, ingin memberikan sebuah pelajaran kepadanya.

Pajri tentu saja tidak menyadari, tetapi pria di sampingnya langsung melangkah maju dan menahan tangan Feliza yang lembut dengan lima jari.

"Nona cantik, jika memiliki sesuatu katakan dengan baik, memukul orang itu tidak benar!".

Pria itu juga tertawa sinis, berkata sambil menatap Feliza dengan iseng.

Feliza menggigit giginya, mengangkat kakinya dan menendang ke arah lawan, tapi tetap sama dihindar oleh pria itu.

Ketika Wang yang berada di samping melihat ini, dia ingin melangkah untuk membantu, tetapi dia sama sekali tidak pandai bela diri. Jika dia maju, dia pasti terkena pukulan, seketika dia sangat cemas.

Kebetulan dia dan Feliza keluar untuk melakukan tugas kali ini, mereka telah menandatangani perjanjian dengan atasan, tidak boleh melibatkan latar belakang keluarga mereka untuk memasuki Kota Yunhai, jadi sekarang dia tidak bisa menggunakan latar belakang keluarganya untuk menakuti Pajri.

Ketika melihat Feliza sama sekali bukan lawan pria itu dan dipermainkan oleh lawan, Wang sangat cemas hingga hampir menangis.

Manajer restoran yang pertama kali dipukul itu segera bereaksi, dengan cepat mengeluarkan teleponnya dan bersembunyi di sudut menelepon paman Ding untuk meminta bantuan. Berani membuat masalah di restoran atas nama Gedung Sky benar-benar mencari mati!.

Di sisi lain, Desta sedang berjalan di sekitar mall dengan Vero dan Citra, lengan dan bahunya sudah dipenuhi dengan tas belanja dari berbagai merek, isi semuanya adalah pakaian Vero dan Citra.

Tumbuh hingga dewasa, itu adalah pertama kalinya dia menyadari bahwa berbelanja adalah hal yang sangat menakutkan, dia lebih suka menghadapi puluhan monster seperti Arlong sekaligus, daripada pergi belanja lagi.

"Kakak Desta, mari kita kunjungi sepuluh toko lagi ya, sepuluh toko!"

Vero melihat ekspresi Desta yang tak berdaya dan segera melangkah maju untuk menghiburnya.

Desta tertawa canggung, menunjukkan senyuman yang lebih jelek daripada menangis, "Vero, jangankan sepuluh, bahkan dua puluh, aku juga bersedia menemanimu, kamu tenang saja!".

Setelah mendengar kata-kata Desta yang tidak jujur, Vero tiba-tiba menunjukkan senyum ceria.

"Hemm, siapa suruh sebelumnya kamu tidak menemaniku, kali ini aku harus menyiksakmu!".

Setelah itu, dia memutar pinggang rampingnya, baru saja bersiap untuk berjalan ke toko berikutnya, telepon di saku Desta tiba-tiba berdering.

Dia mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari paman Ding.

Ketika Desta sedang ragu-ragu apakah ingin menerima panggilan itu, dia tiba-tiba melihat pandangan Vero yang kesal.

Melihat Desta sedang memperhatikannya, Vero segera tersenyum dengan kaku, "Kakak Desta, jika kamu sibuk, pergi saja. Lagi pula, aku telah mengunjungi begitu banyak tempat dan aku sudah merasa sangat puas, lanjut lain kali saja.! "

Setelah mendengar demikian, Desta merasa sakit hatinya.

Seberapa pengertian gadis ini, sehingga dia harus menanggung semua kesedihan dan keluhan sendirian?.

Berpikir tentang hal ini, Desta langsung menutup telepon tanpa ragu-ragu.

Dia tertawa, "Jangan bodohlah, bisa menemani kamu keluar bermain juga merupakan sebuah relaksasi bagiku. Kamu tidak tahu bahwa aku sangat melelahkan setiap hari berurusan dengan hal-hal yang berantakan. Begitu juga dengan paman Ding mirip dengan wali kelasku sebelumnya, setiap hari mendesakku untuk belajar, tidak akan memberikan waktu istirahat untukku, Hais ... "

"Benarkah?"

Mata Vero bersinar, tak terkendali melangkah maju untuk memeluk Desta dan mencium pipinya dengan pelan.

Ketika Citra melihat kondisi ini, dia langsung berkata, "Apakah kalian berdua bisa memperhatikan kondisi. Begitu banyak orang di jalan menonton, apakah kalian tidak tahu harus mengontrol sedikit!".

Desta mengangkat alisnya dan berkata kepada Citra: "Lalu, apakah kak Citra ingin menciumku juga?".

"Kamu mencari mati!"

Citra tertegun, lalu berubah menjadi marah, tersipu dan meninju Desta.

Ketiganya bermain-main di tengah jalan, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari jendela sebuah restoran di lantai tiga yang berada di depan!.

Terlihat sesosok tubuh terbanting menembus jendela dari lantai atas langsung jatuh ke bawah.

Semua orang yang berada di bawah melihat pemandangan ini langsung berteriak, Desta secara refleks langsung menjatuhkan tas belanja di bahunya, melangkah maju dan memeluk sosok itu di lengannya.

"Minggir!"

Pada saat Desta memeluk orang itu, dia menggunakan teknik memutar, secara langsung mengarahkan kekuatan itu ke lantai di sepanjang kakinya.

"Boom" meledak dua kali.

Keramik lantai marmer yang keras di jalan perbelanjaan tiba-tiba hancur menjadi dua lubang yang dalam dan retakan menyebar.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Setelah menangkap orang itu, Desta menghelakan nafas lega, kemudian bertanya dengan orang yang berada di pelukannya.

Pada saat melihat orang itu, orang tersebut juga menatap Desta, mereka berdua saling bertatapan dan pada saat yang sama mereka saling tertegun.

"Ternyata kamu?!"

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu