Mendadak Kaya Raya - Bab 166 Memecat

“Kamu bodoh ya ? !”

Madog melayangkan tangannya, sebuah tamparan yang kuat langsung terjatuh pada wajah anak buah tersebut.

Anak buah tersebut jatuh terduduk di lantai dengan tampang yang sangat kasihan, rasa kesakitan pada dua bagian tubuhnya membuat dia hampir menangis tragis.

Madog memelototi sinis pada Desta, tatapannya sangat kejam, setelah itu dia berkata :”Maaf mengganggu suasana.”

Ashar yang berdiri di samping diam-diam mengacungkan jempol kepada Desta.

Ashar sangat mengakuinya, Desta sangat hebat dalam mengatasi manusia licik seperti mereka, setidaknya jauh lebih hebat dibanding dirinya.

Sepertinya kehidupan menantu murahan dalam tiga tahun ini, telah berhasil mengajari kepada Desta bagaimana mengendalikan strategi yang tidak diketahui oleh anak orang kaya biasanya.

“Bos Mad, masih mau bahas ?” Setelah mengembalikan pemikirannya, Ashar pura-pura berkata dengan nada tidak sabar.

“Boleh bahas, kamu tunggu sebentar.” Saat ini Madog sedang mengambil kain dan membersihkan air di wajahnya.

Setelah melewati kejadian barusan, gaya angkuh Madog pada saat masuk ke dalam ruangan telah hilang seketika.

Setelah itu, Madog menjelaskan tujuan kedatangannya, pada kali ini Madog sangat rakus, dia bahkan menginginkan semua proyek Grup Diamond Blink di seluruh jalan Xi.

Jalan Xi bukan hanya sekedar sebuah jalan biasa saja, dikarenakan jalan Xi adalah saluran utama yang menghubungkan seluruh saluran penting di daerah Sanbaku, sehingga apabila mendapatkan proyek di seluruh jalan Xi, maka telah sanggup mengendalikan semua bisnis obat-obatan di seluruh daerah Sanbaku.

Dengan demikian, harga diri Madog pasti akan melonjak drastis, ditambah lagi dia telah mendapatkan dukungan daerah lainnya, sehingga kekuasaannya sudah sanggup untuk bertarung dengan Gayus Jiang.

“Bos Mad, permintaan ini tidak masuk akal, aku tidak bisa terima.” Ashar menolak dengan tanpa ragu.

Sebelum kedatangan Madog pada barusan, Desta telah menyatakan keputusannya, bagaimanapun dia tetap tidak akan bekerja sama dengan orang yang tamak seperti Madog, pertemuan mereka pada hari ini, hanya sekedar untuk menguji selera Madog saja.

Reaksi wajah Madog menjadi seram, dia berkata dengan nada dingin :”Direktur Ashar, jangan-jangan kamu merasa aku adalah Madog yang sebelumnya ya ? Atau menurutmu dengan kedatanganku pada hari ini, hanya untuk memohon padamu untuk bekerja sama denganku ?”

“Aku tidak mau tahu kamu adalah Madog yang dulu atau bukan, juga tidak mau tahu apakah kamu sedang memohon atau mengancam, intinya Grup Diamond Blink tidak bisa diserahkan padamu !” Ashar bertatapan dengan Madog dengan tanpa rasa takut.

“Bagus, direktur Ashar memang berani sekali, kalau begitu kita coba saja !”

Madog mengeluh sinis, lalu pergi dengan kedua anak buahnya, ketika berjalan sampai pintu ruangan, dia menoleh ke arah Desta dan berkata :”Desta, kamu waktu dekat ini lebih baik juga hati-hati, jangan sampai memberikan kesempatan kepadaku, kalau tidak…”

“Hm, budak ini bahkan berani mengancam tuan muda, tuan muda, menurutmu perlu aku yang menghajarnya ?” Ashar yang berdiri di samping tidak sanggup menahan amarahnya terhadap Madog, Madog mengira bahwa dirinya telah mendapatkan dukungan daerah lain, sehingga merasa sudah sanggup untuk mengendalikan kekuasaan di daerah Sanbaku, sepertinya memang masih muda.

Madog mungkin saja tidak mengetahuinya, Gayus Jiang dapat menjadi pimpinan gangster di daerah Sanbaku, dikarenakan para pejabat dan keluarga berkedudukan memerlukan sebuah dunia bawah yang stabil.

Apabila seluruh daerah Sanbaku menjadi kekacauan dan tanpa pimpinan, bagaimana para keluarga besar melaksanakan bisnisnya ? Bagaimana para pejabat mempertahankan keamanan sosial ?

Berdasarkan dua alasan ini, sehingga Gayus Jiang diangkat sebagai pimpinan gangster dunia bawah, apabila dikatakan dengan bahasa kasar, Gayus Jiang hanya sekedar sebagai boneka yang dipermainkan saja.

Sementara pada saat ini, Madog malah menganggap Gayus Jiang sebagai saingan besarnya, dia mengira bahwa apabila telah mengalahkan Gayus Jiang, dirinya akan menjadi pimpinan gangster di daerah Sanbaku pada selanjutnya, memang lelucon sekali.

Meskipun Madog bisa mendapatkan bisnis Grup Diamond Blink dengan cara tidak terpuji, dan juga mendapatkan kekuasaan yang dapat mengalahkan Gayus Jiang, namun apa gunanya juga ??

Seandainya Madog tidak mendapatkan pengakuan dari berbagai keluarga besar dan para pejabat, mungkin saja akan gulung tikar dalam waktu satu malam.

Namun sayang sekali,sepertinya Madog masih belum mengerti keadaannya hingga saat ini, dia masih terjerumus ke dalam mimpi indahnya sendiri.

Setelah mengobrol sejenak dengan Ashar, Desta memutuskan untuk pulang ke rumahnya, Madog tidak berhasil mendapatkan tujuannya pada kali ini, mungkin saja akan melakukan tindakan kejam untuk membalas dirinya maupun Grup Diamond Blink.

Saat ini hanya ada seorang pengawal wanita yang mengawasi di luar villa rumahnya, sehingga Desta tetap merasa tidak tenang.

Ashar nekat untuk mengantar Desta, Desta juga tidak menolaknya.

Mereka berdua jalan bersamaan ke lobi kantor, kebetulan bertemu langsung dengan Deddy yang sedang mencari Desta.

Setelah dia memberitahukan masalah teman Desta kepada Bruno Guo, Bruno juga bertindak dengan cepat, namun di antara karyawan bawahan perusahaan, tidak ada yang bernama Ashar.

Deddy sangat emosi karena hal ini, jangan-jangan Desta menyebutkan nama palsu kepada dirinya ?

Pada saat Deddy sedang sibuk mencari Desta, Desta muncul begitu saja di hadapannya, di samping Desta masih diikuti oleh sebuah bayangan asing, pada saat ini Desta dan Ashar sedang membelakangi dirinya, sehingga dia tidak dapat melihat wajah Ashar.

“Haha, tidak mau tahu namamu Ashar atau Ashir, seandainya kamu sedang bersama Desta, tandanya kamu pasti temannya !” Deddy terus tersenyum sinis.

Deddy mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Bruno, Bruno mengatakan bahwa dirinya akan datang dengan membawa asistennya, dan akan langsung memecat teman Desta.

Tidak mencapai waktu satu menit, Bruno yang bertubuh gendut langsung muncul di depan pintu kantor, rambut asisten wanita di sampingnya sedikit kekacauan, wajahnya juga merona kemerahan.

“Abang Guo, orangnya di sana !”

Deddy buru-buru menghampirinya, lalu tersenyum menyanjung.

Bruno melirik sekilas ke arah pintu luar, dia melihat dua orang yang sedang membelakangi dirinya dan berjalan berdampingan.

“Hm, tidak bekerja baik-baik di jam kerja, malahan berkeliaran seenaknya di kantor, buat apa merekrut orang seperti ini, pecat juga sekarang !” Bruno mengeluh dengan nada emosi, lalu mencari sebuah alasan yang tergolong masuk akal.

Asisten wanita itu mendengar demikian, langsung memanggil pengawal yang sedang bertugas dan berjalan menghampiri Desta.

Saat ini Desta sedang membahas dengan Ashar mengenai bagaimana mewaspadai Madog, tiba-tiba terdengar suara gerakan kaki yang mendesakkan di belakangnya.

Desta menoleh ke belakang, dia melihat seorang wanita muda yang berpakaian seperti asisten sedang membawa dua orang pengawal dan berjalan menghampirinya.

Ashar masih belum sempat menoleh kepalanya, asisten wanita tersebut langsung menunjuk kepala Ashar dan berkata dengan nada angkuh :”Ashar, sejak saat ini juga, kamu sudah dipecat, langsung membereskan barangmu dan pergi dari sini, pimpinan Guo tidak ingin melihatmu di perusahaan ini lagi !”

Pada seketika ini, Desta dan Ashar langsung terbengong sejenak.

Setelah itu Ashar perlahan-lahan menoleh kepalanya, lalu menatap asisten wanita tersebut dan berkata :”Kamu sedang berbicara padaku ?”

“Menurutmu ?”

Asisten wanita itu mengelus sinis, lalu berkata dengan nada angkuh :”Kamu berkeliaran sembarang di jam kerja, tindakan ini sudah termasuk melanggar aturan perusahaan, dikarenakan kamu yang melanggar aturan perusahaan dengan terlebih dahulu, sehingga perusahaan tidak perlu membayar kompensasi apapun meskipun ingin memecat kamu !”

“Oh ?”

Ashar sedikit memejamkan matanya, nada bicaranya membawa kesan dingin, “Aku tidak ingat pula, sejak kapan aku menetapkan aturan seperti ini ?”

“Apa, kamu menetapkan aturan apa ?”

Asisten wanita itu bagaikan telah mendengarkan lelucon yang paling lawak di dunia, “Kamu merasa dirimu adalah direktur Ashar di perusahaan ya ? Menetapkan aturan pula, kamu hanya apaan, cepat pergi !”

Setelah berkata demikian, dia mengulur tangannya dan mendorong Ashar dengan kuat, seolah-olah ingin mendapatkan pujian dari Bruno dengan tindakannya saat ini.

Namun tanpa diketahuinya, ketika Bruno melihat wajah Ashar dari jauh, seluruh tubuhnya langsung merinding ketakutan.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu