Mendadak Kaya Raya - Bab 0428 Pencuri Mobil

“Bukan……apakah bukan mobil sewaan?”

Pada saat ini, akhirnya dia menyadari keseriusan masalah ini.

Jika ini bukan mobil sewaan, lalu dia mengendarai mobil tamu tanpa izin, pasti akan mendapatkan hukuman serius dari hotel, bahkan, kemungkinan akan kehilangan pekerjaan ini.

Apanya, mobil ini dibawa pergi oleh anak pemilik hotel, tidak ada hubungan dengannya?

Bodoh atau tidak, apakah pemilik hotel akan menghukum putranya sendiri, dia pasti akan dijadikan kambing hitam!

Selain itu, jika bukan dia yang berinsiatif mengatakan hal ini pada tuan muda pemilik hotel ini, bagaimana mungkin tuan muda akan membawa keluar mobil itu pamer, jadi semua masalah pada dasarnya berasal dari dia!

Begitu memikirkan hasil terburuk, raut wajah tiba-tiba berubah menjadi pucat sekali, sama sekali tidak ada warna darah, bahkan rasa sakit di lengan, juga berubah menjadi tidak terlalu penting.

“Untuk apa masih termenung, cepat suruh orang bawa kembali mobilnya.”

Gayus memelototi petugas parkir, berteriak dengan suara berat.

“Baik, baik, sekarang juga aku akan menelepon tuan muda kami.” Petugas parkir gemetaran, tergesa-gesa mengambil ponsel untuk menelepon.

Di samping Janiston dan lainnya saling memandangi, tidak mengerti kenapa masalah berubah menjadi seperti ini.

Mobil Rolls Royce Phantom bukan hasil sewaan, melainkan dibeli oleh seorang bawahan Desta, bawahan Desta saja bisa membeli mobil Rolls Royce, kalau begitu Desta sendiri adalah orang sehebat apa, orang sehebat itu, apakah hanya akan tinggal di kamar ganda biasa ketika datang ke hotel?

“Janis , jangan-jangan bocah itu sungguh generasi kaya kedua?”

“Mungkin lebih hebat menyembunyikannya.”

Beberapa penyiar agak khawatir, berkata pada Janiston dengan suara pelan.

Janiston tidak percaya dengan ini, dia mencibir, merendahkan suara berkata: "Jangan khawatir, di Kota Timur kita, tidak banyak mobil mewah di sini, sepertinya hanya ada satu orang yang memiliki mobil Rolls Royce Phantom, kebetulan supir dari orang penting itu adalah sahabatku, tunggu aku telepon tanya padanya, sudah bisa mengungkap kebohongan pria ini!”

Selesai bicara, Janiston mengeluarkan ponsel, menelepon temannya itu.

Setelah menjelaskan situasinya, Janiston menyadari temannya itu, tiba-tiba nafasnya kaku dan berhenti.

Tepat di saat dia sedang penasaran, pihak sana langsung mengatakan: “Sekarang kamu ada di mana, aku segera ke sana!”

Janiston tidak mengerti apa yang telah terjadi, tapi tetap melaporkan alamat hotel, pada saat bersamaan dalam hati mulai berpikir, jangan-jangan mobil ini dicuri oleh Desta dan Gayus!

Melihat nada bicara temannya itu, sepertinya memang memiliki sedikit maksud itu.

Tidak heran Gayus begitu yakin kalau ini adalah mobil bawahan Desta, karena pemilik mobil memang bukan mereka, hal ini begitu pergi ke kantor manajemen kendaraan langsung bisa diselidiki.

Hehe, benar-benar berani memuji dan meninggikan diri sendiri.

Janiston mencibir, memberi tahu dugaannya pada beberapa penyiar.

Beberapa orang mulai menunjukkan ekspresi jijik dan menghina, jelas sekali tidak menyangka ternyata Desta adalah orang seperti ini.

Vania juga sama menggigit bibirnya, tatapan mata rumit sekali.

Meninggalkan menara gading kampus, apakah orang pasti akan berubah menjadi hanya mengejar harta dan kedudukan?

Pada saat ini, petugas parkir sudah selesai menelepon, tuan muda pemilik hotel mendengar telah tejadi kekacauan besar, langsung marah besar di dalam telepon, kemudian menyatakan akan segera membawa mobilnya kembali.

Gayus dan Desta melihat tuan muda ini cukup mudah untuk diajak komunikasi, maka tidak berpikir untuk mencari pertanggungjawabannya, lagipula mobil milik Genjih , walaupun tergores, mereka juga tidak akan merasa sayang.

Satu-satunya tujuan mereka menginginkan mobil adalah untuk mempermalukan Janiston .

“Kalian tunggu dulu, mobil segera kembali.”

Gayus meluangkan waktu melirik Janiston sebentar, berkata dengan suara berat.

“He, walaupun mobil sudah kembali, ada hubungan apa denganmu?” Janiston tersenyum jijik, nada bicara sangat menyindir.

“Apa maksudnya?”

Gayus mengerutkan kening, tidak mengerti apa yang akan dilakukan Janiston lagi.

“Aku tanya padamu, apakah mobil ini milikmu?”

Janiston maju selangkah, bertanya dengan suara keras.

Gayus menggeleng kepala, “Mobil ini milik salah satu bawahan tuan muda Chu, kami hanya meminjamnya untuk pakai sebentar.”

“He, lucu sekali.”

Janiston menunjukkan ekspresi meremehkan, nada bicara sangat mempermainkan: “Dalam masyarakat saat ini, siapa saja bisa menggunakan panggilan tuan muda, hanya memiliki sedikit uang, sudah benar-benar berpikir dirinya adalah tuan muda yang mulia? Awalnya aku tidak ingin megekspos kalian, tidak menyangka kalian malah kecanduan berbohong, sungguh sedikit pun tidak paham dengan situasi dan kemampuan sendiri!”

“Aku akan beri tahu kalian yang sebenarnya, mobil ini adalah milik seorang temanku, dia sedang datang ke sini, kalian berdua pencuri mobil, bersiaplah untuk menerima sanksi hukum!”

Selesai mengucapkan kata-kata ini, Janiston menaikkan hidungnya, mendengus dengan bangganya pada Desta.

“Genjih adalah temanmu?” Desta Chu seperti sedang berpikir sambil bertanya.

“Apa Genjih , apakah bisa tidak menyebut nama orang yang tidak dikenal, aku biasanya menjalin hubungan dengan pedagang kaya dan bangsawan kelas atas yang ada Kota Timur , beberapa pria yang tidak dikenal, aku mana ada waktu untuk mengenal mereka.” Janiston merasa Desta sedikit aneh, siapa itu Genjih , untuk apa mendadak mengatakan hal ini.

Desta dan Gayus saling bertukar pandangan, merasa terkejut dengan nada bicara Janiston .

Di dalam informasi yang mereka kumpulkan, Genjih adalah salah satu tokoh terbesar di Kota Timur , meskipun sikap orang ini sombong, memandang rendah siapa pun, tapi harus dikatakan, dia memang orang yang jenius dalam berbisnis.

Karena pada saat Gedung Sky mendirikan cabangnya di Kota Timur , semua orang tidak optimis bahwa gedung komersial ini tidak akan bisa berhasil di Kota Timur .

Bagaimanapun, keuntungan sebuah kota hanya sebesar itu, keluarga besar lama di Kota Timur sejak awal sudah dibagi dengan baik, bagaimana bisa mentolerir orang luar yang masuk untuk mengambil bagian.

Tapi setelah Genjih datang, hanya dalam waktu tiga tahun saja, sudah membuat cabang dari Gedung Sky yang tidak terkenal, menjadi lebih terkenal dibandingkan perusahaan besar milik keluarga besar lama di Kota Timur , bahkan samar-samar menekan para keluarga besar lama itu.

Jadi, secara logika, di Kota Timur seharusnya Genjih cukup terkenal, tapi Janiston malah tidak tahu dengan Genjih , itu hanya bisa dikatakan kalau dia masih belum mencapai level itu.

Pada saat ini, dari luar hotel tiba-tiba sebuah mobil sedan Hongqi baru berkendara masuk.

Mobil mewah kelas atas buatan negara China ini, nilai sebenarnya tidak jauh lebih buruk daripada mobil-mobil mewah luar negeri, sekali lihat sudah tahu bahwa orang yang duduk di dalam baru benar-benar orang kaya.

Tidak seperti orang semacam Desta, tinggal di kamar ganda biasa, tapi di mulut malah mengatakan memiliki bawahan yang memiliki Rolls Royce Phantom, apakah masih tidak memalukan?

Dalam hati Janiston sangat menghinanya.

“Bunyi mencicit--”

Suara rem mobil, sebuah mobil sedan Hongqi berhenti di depan mereka dengan mantap, seorang pria muda turun dari kursi pengemudi.

Begitu Janiston melihatnya, segera tersenyum maju ke depan, “Bang Rome , ternyata kamu ya! Hai, seharusnya terpikirkan olehku kalau orang yang mampu mengendarai mobil mewah ini, di seluruh Kota Timur selain kamu masih ada siapa lagi!”

Jerome melirik Janiston sebentar, sama sekali tertarik dengan pujiannya, langsung mengatakan: “Di mana kedua orang yang kamu katakan tadi?”

“Ada di sini, kedua pencuri mobil ini masih belum sempat melarikan diri.” Janiston tidak menyangka kalau Jerome akan begitu lugas, begitu datang langsung ke topik, segera menunjuk Desta dan Gayus sambil mengatakannya.