Mendadak Kaya Raya - Bab 174: Mati Suri

Bab 174: Mati Suri

Pada awalnya, ketika Desta melihat semua anggota keluarga Ci, dia sudah merasa bahwa mereka tidak sama dengan orang biasa.

Secara khusus, aura yang dipancarkan oleh Ciho dan Citro, sangat mirip dengan yang dia rasakan dan dia lihat di keluarga Chu ketika dia masih kecil. Jelas, mereka bukanlah orang biasa.

Adapun gejala mati suri tetua Ci, Desta akan mengerahkan semua keterampilan medis yang dia pelajari bersama dengan Edward.

Ada satu contoh kasus yang pernah dia pelajari, sangat mirip dengan situasi tetua Ci saat ini, Desta menyimpulkan bahwa tetua Ci hanya mati suri, apalagi setelah dia memeriksa denyut nadinya, dia lebih yakin akan hal itu.

"Memang benar, Karena kamu sudah menyadarinya, aku tidak akan menyembunyikan apa-apa lagi, Keluarga Ci adalah keluarga yang mahir dengan seni bela diri." Ciho menarik napas dalam-dalam dan akhirnya mengakui semuanya pada Desta.

"Ayah?" Gadis muda yang berdiri di samping terkejut.

Dia merasa sangat terkejut, apalagi masyarakat saat ini tidak memandang seni bela diri lagi. Dalam banyak hal, seni bela diri, dianggap tidak berguna atau hanya dianggap sebagai akrobat atau hanya sekedar gaya-gayaan saja di mata orang awam.

Dan keluarga mereka yang mewarisi seni bela diri tidak mungkin menonjol di depan orang-orang biasa.

Ciho melambaikan tangannya untuk menunjukkan kepada gadis muda itu agar tidak usah gugup, dan kemudian berkata, "Aku lupa memperkenalkan diri kepada anak muda ini, Ini adalah putriku, Citra. Siapa nama kamu, anak muda?"

"Panggil saja aku Desta."

Desta tersenyum dan tidak menyembunyikan nama aslinya. Lalu bertanya lagi, "Pertanyaan kedua, apakah kematian kakek Ci adalah tak terduga?"

"Iya!"

Ciho tidak menyangka Desta bisa menebak begitu banyak hal dengan mudah. Dia tidak habis pikir : "Keluarga Ci telah membuat banyak musuh di luar.

Kali ini, kakek diserang diam-diam, makanya jadi begini, jika kakek benar-benar meninggal, Keluarga Ci akan mendapat lebih banyak tekanan dan kesulitan di kemudian hari. "

"Jadi ketika aku mendengar kamu mengatakan bahwa ayahku mungkin belum mati, aku menjadi sangat bersemangat. Itu karena keluarga Ci tidak bisa bertahan hidup tanpa ayahku yang sudah dianggap sebagai tulang punggung keluarga!"

Mendengar ini, Desta lebih yakin dengan apa yang dia pikir.

Pada saat ini, Desta tiba-tiba memandang ke arah Citra dan bertanya dengan suara yang berat, "Pertanyaan terakhir, Nona Citra, apakah kamu masih perawan?"

"Plakkk!"

Baru saja Desta selesai bertanya, Citra tiba-tiba menampar wajahnya dan membuat Desta kebingungan.

"Mesum!" Citra menggertakkan giginya sangat geram, matanya yang indah memelototi Desta.

Desta tersenyum pahit, menggosok wajahnya dan berkata, "Aku tidak bermaksud menyinggung, tapi ini ada hubungannya dengan langkah selanjutnya untuk menyembuhkan kakekmu."

Setelah mendengar ini, Citra tidak bisa menahan rasa kagetnya, Ciho terbatuk pelan dan bertanya dengan wajah serius: " Citra, ini menyangkut hidup dan mati kakekmu, kamu jujur saja, Katakan saja terus terang."

Wajah cantik Citra memerah, jarinya yang indah tergenggam erat karena gugup dan malu, Akhirnya, dia mengangguk pelan.

"Kalau begitu, kita bisa memulai metode penyembuhan."

Desta menghela nafas lega, dan kemudian menjelaskan, "bantu aku siapkan jarum perak dan pisau bedah yang sudah disterilkan."

"Aku akan pergi siapkan sekarang!"

Ciho dengan cepat dan semangat berjalan keluar dari bangsal.

Ketika di dalam bangsal hanya tersisa Desta dan Citra, Citra menatap Desta dengan pandangan penasaran. "Apa kamu benar-benar bisa menyelamatkan kakekku?"

Desta terdiam sesaat dan berkata, "Aku tidak berani mengatakan 100% pasti sukses, tetapi minimal 70% bisa berhasil."

"Begitu tinggi?" Seru Citra, mulut kecil Citra kemerahan itu terbuka berbentuk "O".

Desta tidak merasa santai, Mungkin 70% di mata orang lain sangat tinggi,

tetapi bagi mereka yang menyembuhkan orang, 70% masih jauh dari cukup.

Pada saat ini, Ciho bergegas masuk dari luar, memegang tas berisi jarum, dan pisau bedah yang sudah disterilkan, "Saudara Desta, semuanya sudah di sini."

Desta mengambil alih dan berkata dengan wajah serius, "Aku tidak bisa diganggu dalam proses penyembuhan, atau orang tua ini mungkin tidak akan pernah bangun lagi."

Wajah Ciho membeku, Dia lalu berkata dengan suara berat, "jangan khawatir. Aku mengawasi dan menjaga di luar pintu, Tidak ada yang akan mengganggumu!"

Desta mengangguk, lalu menyerahkan pisau bedah kepada Citra, yang sedang melamun.

"Ah, untuk apa? Aku tidak bisa menggunakannya!" Wajah Citra terlihat sangat terkejut dan dia bingung dengan pisau bedah ditangannya.

Desta berkata dengan ringan, "Kamu pegang pisau, cari gelas yang bersih, dan taruh setengah gelas darah kamu ke dalam."

Citra jelas kaget, untuk menyembuhkan kakeknya, mengapa harus menggunakan darahnya?

Tapi Desta tidak menjelaskan lebih banyak, Citra juga tidak enak untuk bertanya lagi. Jadi dia mengambil gelas sekali pakai yang bersih, pergi ke kamar mandi dan memotong jarinya dengan pisau bedah. Setelah beberapa saat, dia sudah mengisi setengah gelas kecil dengan darahnya.

Sebagai seorang seniman bela diri muda, Citra jauh lebih kuat daripada rata-rata orang muda lainnya. Setengah gelas kecil darah, kalau untuk orang-orang biasa, mungkin akan langsung kelihatan lemah, Tapi wajah Citra hanya terlihat sedikit pucat, tapi tidak terlihat ada ketidaknyamanan lainnya.

Di samping tempat tidur rumah sakit, Desta membuka selimut dan membuka pakaian kakek Ci.

Sambil memegang gelas yang diserahkan oleh Citra, Desta mencelupkan dua jari tangannya ke darah, dan menyentuh dada pria tua itu, langsung terlihat jejak darah, Setelah beberapa saat, dia menggambar pola yang rumit di dadanya, kalau berdiri agak jauh, itu tampaknya seperti karakter huruh China tradisional yang sangat besar ukurannya.

Citra awalnya ingin bertanya pada Desta apa yang telah dia gambar, tapi Ketika melihat Desta sedang serius, Dia tidak berani mengganggunya.

Kemudian, Desta mengambil jarum perak dan mulai menyuntikkan secara teratur di tempat-tempat pembuluh darah yang bersilangan.

Tusukan jarum di beberapa tempat terlihat sangat cepat dan akurat, tetapi pada beberapa tusukan terakhir, gerakannya Desta terlihat sengaja diperlambat, dan dia malah berhenti selama beberapa menit sebelum mulai menyuntikkan setiap jarum.

Bagaimanapun, perawatan akupunktur ada bagian yang memang lebih sulit, semakin sulit maka akan semakin banyak energi yang harus dia keluarkan.

Meskipun Desta bisa bela diri, tapi itu hanya sebatas kepalan tangan dan keterampilan tendangan kaki saja, Dia belum berhasil menguasai "Tenaga Dalam" yang legendaris. Menurut deskripsi medis dari Edward, harus menggunakan “Energi tenaga dalam” untuk menusukkan jarum untuk memastikan bahwa tusukan jarum tepat sasaran.

Tapi menurut pendapat Desta, selama dia bisa berkonsentrasi, walau dia tidak ada "Tenaga Dalam", dia juga bisa berhasil, jadi dia sangat berhati-hati dalam beberapa tusukan terakhir, Dia harus beristirahat sejenak untuk berkonsentrasi penuh.

Fakta telah membuktikan bahwa pendapat Desta memang benar, dan jarum yang dia tusuk tidak salah sasaran.

Saat Desta hendak menusukkan jarum perak yang terakhir, tiba-tiba terdengar suara keras di luar bangsal, Pintu bangsal didorong terbuka.

Citro membawa sekelompok anggota keluarga Ci masuk secara paksa, walaupun Ciho sudah berusaha mati-matian untuk menghentikan mereka.

"Apa yang kalian lakukan?" Citra yang dari tadi menatap aksi Desta, ketika pintu itu didobrak terbuka saat itu, tangan Desta terlihat jelas mulai gemetar, Citra langsung berbalik dan berteriak.

Citro mengabaikan teriakan Citra, Ketika dia melihat Desta menaruh jarum pada tubuh ayahnya, dia menjadi sangat marah.

"Bajingan, siapa yang mengizinkan kamu menusuk ayahku dengan jarum? Mati saja kamu!"

Sesudah itu, tanpa basa basi lagi, Citro langsung melangkah maju dan menyerang Desta.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu