Mendadak Kaya Raya - Bab 288 Rahasia Bertahun-Tahun

"Kakak Desta!"

Panggil Vero dari belakang. Dia tadi duduk di sebelah Desta jadi wajar kalau dia mendengar apa yang dibicarakan di telepon.

Desta membalasnya dengan senyum lalu berkata, "Tenang saja, aku ini akan pergi untuk memeriksa saja.”

Vero mengangguk dan mengantar Desta naik ke dalam mobil.

Setelah melalui sepanjang jalan, Desta pun tiba di gedung perusahaannya lalu dia pergi ke kantornya dan duduk di belakang meja mewah di ruang kantornya. Paman Ding mengetuk pintu dan masuk, "Tuan muda kedua, saya sudah menghubungi mereka. Mereka sekarang sedang menunggu di lantai bawah."

“Suruh mereka langsung naik ke atas.” Desta memberi isyarat mengijinkan boleh membawa mereka naik.

Paman Ding mengangguk, mengeluarkan interkomnya dan memberi tahu satpam di bawah untuk membawa mereka ke atas.

Tidak lama kemudian, satpam berjalan masuk dari luar dengan dua pria kurus bagai biting yang mengenakan jaket.

Melihat mereka berdua, Desta tertegun sejenak.

Ini ... Rezka dan Rezki?

Pada saat ini, dia benar-benar terkejut sekali. Tidak terlalu lama sejak dia bertemu dan melihat mereka terakhir kali. Meskipun mereka cukup norak penampilannya pada waktu itu tetapi mereka setidaknya dua pria yang normal.

Tapi sekarang, kedua orang ini sama-sama kurus keringnya bagaikan dua kerangka hidup, rongga mata mereka sangat cekung dan hitam. Mata mereka tampak sayu, dan mereka berjalan terseyot dengan lemas dan tak bertenaga.

Yang tidak tahu mungkin mengira ada dua kerangka tengkorak yang sedang berjalan!

“Kalian....bagaimana bisa berubah jadi seperti ini?!” kata Desta.

Dia awalnya mau menghancurkan dua orang yang tidak tahu diri ini karena beraninya menjadi dan menyentuh barang-barang terlarang. Tapi begitu melihat mereka yang seperti ini sekarang, pikiran dan ide itu langsung menghilang.

“Desta, aku tidak bertemu dengan tidak lama yang lalu, tapi kamu sudah semenakjubkan dan berkembang sehebat ini?”

Rezka mengabaikan Desta dan tatapan mata sayunya memperhatikan setiap sudut ruang kantor Desta.

Ketika dia melihat barang-barang antik dan lukisan yang berharga di kantor itu, tanpa sadar matanya berbinar, tiba-tiba ada ide dan pikiran untuk menjual barang-barang ini dan menggantinya dengan obat-obatan terlarang.

Begitu mendengar ucapan Rezka, suasana hati Desta perlahan jadi tenang.

Tidak peduli dua orang itu mau melakukan apapun, ini adalah resiko mereka yang harus mereka tanggung sendiri. Dia hanya ingin mendengarkan segala hal yang berkaitan dengan Vero saja. Untuk yang lainnya, dia tidak ingin ikut campur ataupun mengetahuinya.

Dia menarik napas dalam-dalam lalu berkata, “Aku dengar kalian bilang kalau kalian tahu asal usul dan latar belakang Vero. Sekarang aku sudah datang ke sini, kalian boleh mengatakannya sekarang.”

“Wkwkwkwkkwkw!”

Begitu ucapan Desta tadi keluar, dua orang itu tertawa terbahak-bahak.

Dua adik kakak itu, Rezka dan Rezki saling memandang lalu tersenyum dingin dan menggelengkan kepalanya, “Desta, Kamu ternyata bos besar di perusahaan sebesar ini. Apa kamu bisa berpikir lebih dewasa dan matang hah? Di dunia ini mana ada makan siang yang gratis. Jika kamu ingin tahu informasi dari kami berdua, apa kami akan mendapat imbalan dan bayar atas itu semua?”

Rezka bicara sambil menunjuk-nujuk jarinya ke Desta.

Desta mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan dingin, “kalau begitu tidak usah bertanya lagi. Paman Ding, cepat telepon polisi. Kita tidak menyembunyikan pengguna obat-obat terlarang disini.”

Begitu mendengar perintah itu, Paman Ding pun langsung mengambil ponselnya.

Rezka dan Rezki tidak terlalu panik, hanya tersenyum sinis dan berkata. “Desta, hal yang kamu ingin ketahui itu hanya kami berdua yang tahu. Kalau kamu memasukkan kami ke penjara maka selamanya kamu tidak akan pernah mengetahui semua itu!”

Desta memicingkan matanya lalu melambaikan tangan ke Paman Ding.

Paman Ding jelas tidak akan mungkin menelepon polisi dulu, barusan tadi itu hanya menggertak mereka saja. Sekarang dia pun memasukkan ponselnya lagi.

“Kalau begitu berapa banyak uang dan bayaran yang kamu inginkan?” tanya Desta.

“Empat puluh milyar.”

Kata Rezka sambil memberitahukan nominal yang mereka mau.

Sebelum mengenal barang dan obat terlarang itu, dia merasa uang puluhan juta itu sudah merupakan nominal yang sangat luar biasa.

Dulu keluarga mereka datang ke keluarga Wulan untuk meminta uang, mereka bahkan menipunya dengan mengatakan pinjam uang sebesar empat ratus juta. Karena ini dia sampai harus mendekam di penjara. Pada akhirnya uang empat ratus juta itu dicuri orang. Mereka benar-benar rugi dan malu sekali.

Akhirnya orang tuanya datang lagi ke Wulan dan meminta uang dua milyar, tapi hanya bisa untuk membeli vila kecil saja. Sisanya sama sekali tidak cukup untuk dibuat belanja dan berfoya-foya oleh mereka berdua.

Apalagi setelah menyentuh obat-obatan terlarang itu, menghabiskan uang seperti air mengalir saja. Beberapa hari yang lalu mereka sampai menjual vila kecil itu hanya untuk membeli obat-obatan terlarang untuk menyelamatkan hidup kecanduan mereka.

Jadi mereka berdua sudah mencapai konsep dan ide yang sama. Karena Desta sudah begitu kaya dan berkembang seperti ini, Kalau tidak mengambil uang dan memeras banyak darinya maka marga mereka bukan Bai!

“Empat puluh milyar?”

Desta memicingkan matanya lalu menyeringai dalam hati.

Dua orang bodoh ini berani sekali minta segitu. Konsep uang empat puluh milyar ini apa coba? Ketika Keluarga Chen masuk ke jebakan ditambah dengan kekayaan keluarga Guo, sampai ke puncak kekayaan mereka mungkin baru bisa mencapai aset empat puluh milyar ini.

Mereka berdua ini cukup kejam juga, begitu buka mulut langsung meminta uang seharga seluruh aset keluarga Chen.

Meskipun uang empat puluh milyar bukanlah masalah besar bagi Desta. Tapi jika dia memberikan uang itu kepada mereka, bukankah itu berarti dia bodoh sekali?

“Desta, kami hanya akan memberimu waktu lima menit untuk memikirkan dan mempertimbangkannya. Kalau tidak memberi uang itu, kami akan langsung pergi.” Kata Rezka dengan sinisnya.

“Benar sekali. Ingat baik-baik jika kesempatan ini hilang maka tidak akan ada kesempatan lain. Kamu begitu beraninya berkata dengan keras kalau kamu mencintai Vero. Tapi kamu tidak tahu latar belakangnya saja, bisa-bisanya berani mengatakan cinta. Benar-benar orang yang menggelikan sekali!”

Tambah Rezki yang ada di samping.

Desta diam sejenak lalu berkata, “Boleh saja kalian mendapatkan uang empat puluh milyar ini. Tapi bagaimana kalian bisa menjamin apa yang kalian ceritakan itu benar?”

Dia berpikir dengan sejelas-jelasnya, uang itu bisa saja diberikan, tapi mungkin tidak cukup untuk dihabiskan mereka berdua. Dan hal itu urusan mereka berdua sendiri. Singkatnya, dia ingin untuk menilai kepentingan dari informasi yang dia mau lebih dulu.

Rezka dan Rezki begitu mendengar itu, langsung membeku sesaat.

Keduanya seusia dengan Vero dan bahkan beberapa bulan lebih muda, asal usul Vero pastinya didapatkan ketika mendengarkan orang tua mereka cerita. Tapi mana mungkin mereka bisa menjamin informasi itu benar atau tidak?

Tapi sekarang uang di depan mereka bisa langsung diambil. Mereka hanya bisa menepuk dada mereka untuk memastikan kalau informasi itu benar.

Desta mengangguk dan melambai ke Paman Ding, Paman Ding menelepon ke departemen keuangan. Hanya lima menit, ada orang yang mengantarkan sebuah kartu bank berisi empat puluh milyar, lalu menyerahkan ke tangan Rezka dan Rezki.

Kakak beradik itu sangat senang sekali begitu mendapatkan kartu bank itu, lalu segera mengecek nominal uangnya. Saking gembira sampai melompat-lompat tidak karuan lalu mereka pun langsung mulai memberi tahu apa yang mereka ketahui.

Keluarga Chen menemukan Vero di sebuah kuil dekat desa mereka.

Pada saat itu, Nenek Chen membawa seluruh keluarga Chen untuk berdoa di kuil. Orang tua mereka, Nobu dan Liani ikut dengan mengatasnamakan hubungan kerabat mereka agar bisa dekat dengan keluarga Chen dan mendapatkan keuntungan dari itu.

Tapi Gito sama sekali tidak bisa berbicara dengan Keluarga Chen. Anggota keluarga Chen lainnya jelas merendahkan mereka sekali.

Setelah tidak memperoleh yang diinginkan, Nobu dan Liani hendak pergi tapi tiba-tiba mereka mendengar seseorang berteriak di belakang mereka, ‘mengapa ada anak di sini.’

Kemudian melihat seluruh Keluarga Chen megelilingi tempat di mana ada bayi perempuan tidur dengan lelap di gedongan bayi, bayi itu adalah Vero.

Pada saat itu, Vero digedong dengan mantel benang emas. Di lehernya tergantung giok kecil sederhan. Tidak terlihat jelas giok apa dan berapa harga dari giok itu. Tapi ada sentuhan kehangatan di tangan kecil itu yang membuat orang-orang, pikiran dan hatinya jadi tenang.

Pada saat itu, nenek Chen sangat rakus dan ingin mengambil mantel benang emas dan batu giok itu.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu