Mendadak Kaya Raya - Bab 150 Di Dapatkan Dengan Cara Mencuri

Vero pun terkejut, ia langsung bersembunyi dibalik tubuh Desta.

Wendi sebaliknya malah tertawa lebar, "Direktur Wang, gadis muda ini sebenarnya adalah adik sepupu aku, juga merupakan anggota dari Keluarga Chen, meskipun saat ini dia telah diusir dari Keluarga Chen, akan tetapi Keluarga Chen telah merawatnya selama bertahun-tahun, dia masih belum balas budi kepada kami!"

"Asalkan kamu membantu aku untuk menangani pria ini, aku jamin akan membuat adik sepupu aku menemani kamu!"

"Tidak masalah, lihat bagaimana aku membereskannya!"

Golden merasa sangat senang, ketika ia menelepon, ia berbicara beberapa patah kata dengan begitu tidak sabaran kemudian langsung memutuskan sambungan teleponnya, "Sudah beres, teman aku segera datang dengan membawa orang-orangnya, ketika saatnya tiba, pria ini jangan berharap bisa lari!"

"benar-benar sangat hebat."

Wendi tersenyum samar sambil menganggukkan kepalanya, kemudian ia melihat ke arah Vero.

"Vero, kamu kenapa masih terdiam, masih tidak segera kemari untuk menemani Direktur Wang? Tahukah kamu berapa banyak uang yang dimiliki oleh Direktur Wang, sampah sejenis Desta ini meskipun telah giat bekerja selama sepuluh generasi, juga tidak dapat menghasilkan separuh dari kekayaan yang dimiliki oleh Direktur Wang, masa depan seperti apa yang kamu peroleh dengan mengikuti dia?"

"aku tidak mau!"

Vero menunjukkan raut wajah yang menolak, ia pun memegang erat lengan Desta.

Tatapan mata Desta begitu dingin, tak disangka kedua orang ini mengalihkan perhatian mereka pada wanitanya, benar-benar bernyali besar!

Golden pun tertawa, kemudian berkata : "gadis kecil, kamu jangan lihat aku sebagai orang yang kasar, aku memperlakukan perempuan dengan sangat baik, asalkan kamu mengikuti aku, apapun yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan, hal baik apa yang kamu dapatkan dengan mengikuti pria ini, apakah dia memiliki mobil, apakah dia memiliki rumah? kalung yang ia mampu berikan kepadamu... "

"Tuan Desta, ini adalah kalung Bintang Laut yang Paman Ding perintahkan untuk diberikan kepada anda, silahkan anda terima."

Golden masih belum selesai berbicara, seorang pegawai dari Keluarga Dong memegang sebuah kotak hadiah ditangannya, telah berjalan kehadapan Desta.

"Wushh!"

Dalam sekejap, Golden dan Wendi pun tertegun, mereka berdiri terdiam di tempat, sekujur tubuh mereka terasa kaku saat memandang pegawai itu.

"Weh, apakah kamu tidak salah, Paman Ding memberikan Bintang Laut kepada pemuda ini?!" Wendi melangkah maju satu langkah, ia memandang kotak hadiah yang ada ditangan pegawai tersebut, kemudian dengan tergesa-gesa ia kembali mundur.

"Memangnya kamu siapa, sampai-sampai Bintang Laut pun bisa kamu miliki?"

Pegawai tersebut menatap Wendi dengan tatapan yang dingin, nada bicaranya sungguh merendahkan, kemudian ia pun segera mengganti raut wajahnya dengan senyum yang dipaksakan, dengan hati-hati ia memberikan kotak hadiah tersebut.

Desta tersenyum tipis, ia tak menyangka bahwa Paman Ding akan memberikan "Bintang Laut" saat ini juga kepadanya, dia masih mengira bahwa Paman Ding akan memberikan benda tersebut keesokan harinya saat ia kembali ke Gedung Sky.

Akan tetapi ketika dipikirkan ada benarnya juga, Bintang Laut berada di Paman Ding juga tidak memiliki kegunaan apa pun untuknya, ditambah lagi Vero saat ini ada disisinya, jika saat ini memberikan Bintang Laut kepadanya ia pun dapat dengan segera memberikannya kepada Vero.

Setelah berpikir demikian, Desta pun menerima kotak hadiah tersebut, kemudian ia mengeluarkan "Bintang Laut" dari dalamnya.

Wendi dan Golden, awalnya masih berpikir jangan-jangan pegawai ini hanya berpura-pura, Bintang Laut itu pun juga palsu, hanya supaya pada saat ini dapat mengelabui mereka, kalau tidak bagaimana mungkin bisa begitu kebetulan, mereka baru saja ingin memberi pelajaran kepada Desta, orang ini pun muncul.

Akan tetapi pada saat mereka melihat "Bintang Laut" itu, segala keraguan mereka pun bagaikan asap yang menghilang dalam sekejap.

Karena batu permata berwarna amber itu, kilauan cahaya megah yang dipantulkan oleh benda itu dibawah sinar bulan, pastinya bukan kilauan yang dapat dikeluarkan oleh barang palsu.

"Ini, ini benar-benar adalah Bintang Laut!"

Wendi merasa matanya segera buta karena kilau dari benda itu, bahkan orang yang duduk di samping kursi pengemudi, Estrada yang merasa hina bila berbicara dengan Desta itu, juga tak bisa menahan diri nya untuk segera berlari keluar dari mobil, ia menatap batu permata itu dengan kedua mata yang berbinar-binar.

Golden pun lebih merasa tercengang, dia tidak tahu Desta memiliki hubungan apa dengan Paman Ding, mengapa Paman Ding mengeluarkan uang 1 trilliun untuk membeli Bintang Laut, yang kemudian ia berikan kepada Desta pria rendahan ini!

Desta melihat tatapan mereka yang seperti itu, dalam hatinya terbesit perasaan puas, ternyata memang manusia itu cenderung angkuh, bahkan dirinya pun begitu.

Dia dengan tenang mengambil kalung Bintang Laut itu, kemudian memberikannya kehadapan Vero, dengan lembut ia berkata : "Vero, tadi pada saat di acara pelelangan aku lihat kamu tertarik dengan kalung ini, oleh karena itu aku meminta bantuan orang lain untuk membelinya, apakah kamu suka?"

Vero pun terdiam ditempatnya, ia terlihat linglung.

Bintang Laut, kalung yang terjual seharga "1 triliun" pada acara pelelangan, saat ini terbaring tak bergerak di telapak tangan Desta, dan Desta memberikan kalung ini kepada dia, serangan ini baginya, tidak ada bedanya dengan Planet Mars yang menabrak Bumi.

"Kakak Desta, aku..." Vero merasa terlalu gembira hingga tak dapat berkata-kata, ia ingin meraba kalung Bintang Laut itu, akan tetapi saat akan menyentuh kalung tersebut, ia seolah-olah mendapatkan sengatan listrik dan menarik kembali tangannya.

"aku, aku tidak berani untuk menginginkan kalung ini."

Akhirnya, Vero memberanikan diri untuk berbicara, selain itu perkataan yang diucapkannya benar-benar sesuai dengan kepribadiannya.

Desta pun tertawa, tanpa mempedulikan penolakan perempuan itu, ia pun memaksa untuk memasangkan kalung itu pada lehernya. batu permata yang memancarkan kilau yang begitu indah, pada saat itu tergantung di depan dada perempuan itu, membuat aura kecantikan alami Vero, dalam sekejap berubah menjadi terkesan begitu elegan.

Kalau saja bukan karena pakaian perempuan ini yang sederhana, pada saat itu jika mengatakan bahwa Vero adalah seorang putri kerajaan, pasti tidak akan ada orang yang meragukannya.

"Desta, mungkinkah kalung ini kamu dapatkan dengan cara mencuri?!"

Pada saat itu, Estrada yang sedari tadi tidak mengatakan apa pun tiba-tiba berbicara, ia memandang kalung yang berada pada dada Vero dengan tatapan iri, kemudian tanpa bisa dicegah ia pun mengatakan hal itu.

Desta pun tersenyum, saat ia ingin memerintahkan pegawai yang ada di sampingnya untuk menjelaskan dari mana datangnya kalung ini, dia baru menyadari bahwa pegawai itu langsung pergi meninggalkan tempat ini setelah ia selesai mengantarkan kalung itu, dalam waktu singkat hal ini membuat ia tertegun.

"Pasti benar seperti itu, pegawai itu juga pasti palsu, dia pasti adalah rekan kerja mu!"

Melihat Desta yang tak bisa berkata-kata, Estrada pun berbicara dengan suara keras seolah-olah seperti telah menemukan kebenarannya, "kalian berdua adalah penipu, pencuri, tak disangka kalian mencuri kalung yang telah dibeli oleh Paman Ding! aku akan melaporkan kalian!"

Golden Wang dan Wendi Chen pun dapat merasa sedikit lega.

Jikalau kalung ini dicuri oleh Desta, maka hal itu sangatlah wajar, kalau tidak mereka akan sangat sulit membayangkan, Desta dan Paman Ding sebenarnya memiliki hubungan apa.

Desta tertawa dengan nada yang merendahkan, "kamu ingin melapor silahkan saja pergi melapor, kita lihat apakah ada orang yang akan mempedulikanmu."

Setelah selesai mengatakan itu, Desta bersiap-siap membawa Vero pergi meninggalkan tempat itu.

"Jangan biarkan mereka pergi, mereka pasti ingin melarikan diri!" Estrada pun berteriak, hanya saja dirinya sendiri tidak bertindak.

Wendi bereaksi cepat, dengan segera ia berlari ke hadapan Desta dan menjulurkan kedua lengannya untuk menghalangi mereka.

Desta mengerutkan alisnya, "cepat kamu pergi, aku tidak ingin menghabiskan waktu pada dirimu!"

"Huh, kamu hanyalah sampah yang diusir dari Keluarga Chen, kalaupun kamu bisa berkelahi sedikit memangnya ingin bagaimana, teman dari Direktur Wang akan segera tiba, masih bisakah kamu melawan?" Wendi berkata sambil menyeringai.

Dia baru saja menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dari sekeliling terdengar suara langkah kaki yang begitu beraturan.

Yang terlihat hanyalah pria dengan jumlah ratusan yang memakai seragam berwarna hitam, mereka datang berkumpul dari segala arah, mengelilingi Desta dan Vero.

Direktur Wang pun tertawa, kemudian berkata; " Bro Gayus, tak disangka kamu datang dengan begitu tepat waktu! Tepat kedua orang ini ingin melarikan diri, kamu bantu aku untuk menangkap mereka kembali !"

Setelah ia menyelesaikan perkataannya, sekelompok pria berpakaian hitam itu pun terbagi ke arah kanan dan kiri, raja judi Gayus yang berpakaian hitam, perlahan-lahan berjalan keluar dari tengah kerumunan orang tersebut.

“Bro Wang, biar aku lihat siapa orang yang berani menyinggung kamu, seakan-akan dirinya mencari jalan menuju kematiannya sendiri!" Gayus pun berbicara sambil tertawa kecil, arah pandangnya pun jatuh pada wajah Desta.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu