Mendadak Kaya Raya - Bab 345 Kelemahan Desta

"Cari mati!"

Teriak Om Guo sambil mengepalkan kelima jari tangannya untuk mengumpulkan seluruh kekuatan dalam ke tangannya. Kemudian langsung meraih telapak tangan Desta.

Tidak peduli seberapa kuat kemampuan Desta. Terbaik hanya pada pukulan dan tendangan yang kuatnya luar biasa. Kelemahan terbesar Desta pasti pada kekuatan dalamnya yang tidak cukup kuat.

Karena bagaimanapun kekuatan dalam itu butuh waktu untuk mengumpulkan dan melatihnya. Pukulan dan tinju Desta tadi mungkin sangat cepat sekali. Tapi mengenai kekuatan dalam, Desta bukanlah musuh sebanding dengannya.

Om Guo memikirkan hal ini dalam hatinya. Kekuatan dalam yang terkumpul di tangannya meningkat lebih kuat!

Akhirnya, tangan merek berdua pun saling bertabrakan. Adegan tangan Desta patah yang dia bayangkan malah tidak muncul. Sebaliknya telapak tangan dan juga jemari tangannya sendiri yang merasakan sakit luar biasa yang sulit ditahannya.

Kriekk!

Suara yang membuat kulit kepala orang mati rasa.

Hanya melihat tangan Om Guo membengkok berputar pada sudut yang luar biasa, tulang jari-jari tangannya patah, di dalamnya tampak kelihatan tulang putih.

“ Om Guo !”

Teriak dua pemuda ahli bela diri lainnya, mereka bergegas menyerang Desta.

Tapi bahkan Om Guo saja bukan musuh sebanding Desta. Dua pemuda ahli bela diri ini mana mungkin bisa menang.

Hanya dengan tiga kali serangan saja, dua orang itu kalah dan jatuh oleh Desta dengan nasib beberapa tulangnya patah.

“Kamu, kamu sebenarnya siapa?”

Om Guo memegang pergelangan tangannya sendiri. Tatapan matanya yang ketakutan menatap tajam ke Desta.

Desta mengangkat bahunya, menyeringai lalu berkata, “Bukannya dari awal kamu sudah tahu siapa aku ya? Namaku Desta, musuh dari Valora. Hanya sesederhana itu saja!”

Begitu ucapan ini keluar, tatapan mata Desta beralih ke Valora yang ketakutan tidak karuan di lantai sampai tidak bisa bergerak.

“Ketua Feng, Jika ini adalah trik terakhirmu melawanku. Kalau begitu ya hanya begini saja.” kata Desta dengan nada suara menghina berjalan sampai ke depan Ketua Feng.

“Des..Desta, kamu tidak boleh membunuhku. Aku ini adalah anggota dari Keluarga Feng. Jika kamu membunuhku, keluarga Feng tidak akan melepaskanmu begitu saja!” teriak Valora dengan wajah pucat ketakutan.

Desta menyeringai, “Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu. Menghadapi orang semacammu ini, tinggal diserahkan saja kepada petugas pemerintahan dan polisi. Itu adalah akhir terbaik. Aku tidak ingin ikut campur dalam kesenangan itu.”

Kebetulan sekali pada saat ini, Kirito membawa segerombol pasukannya masuk dari luar ke dalam.

Desta meliriknya, dan menemukan bahwa selain dari Keluarga Fang, sebagian besar orang adalah petugas penegak hukum dan polisi kota. Dia juga melihat Xucardi di kerumunan itu. Tampaknya Xucardi cukup pandai dalam mendapatkan informasi yang tepat. Dia tahu kali ini Valora akan habis dan kalah telak, sehingga dia tidak perlu lagi menjalani hari-hari bersembunyi.

“Desta, kerja bagus!”

Kata Kirito maju ke depan lalu menepuk pundak Desta.

Desta melambaikan tangannya menunjukkan ini adalah masalah sepele saja, Dan tidak ada hal yang perlu disombongkan dari ini. Mereka berdua pun tertawa dan ajaibnya mereka tidak membahas sama sekali mengenai kecerobohan Desta yang pingsan tadi.

Kemudian, Xucardi juga datang dan berjalan ke depan Desta. Tatapan matanya benar-benar serius dia memberi hormat yang sangat tulus dengan tangan ditegakkan ke samping kanannya mengarah ke Desta, Semua ucapan terima kasih sudah ada di pose pemberian hormat itu.

“Kita yang sekarang bisa dibilang seri dan hutang budi sudah tidak ada.”

Kata Desta sambil mengedipkan mata ke Xucardi. Nada bicaranya seolah terasa begitu santai.

Di sisi lain, Valora ditahan dan dibawa pergi oleh dua polisi. Desta dan Kirito serta pasukannya pun naik ke lift untuk pergi meninggalkan ruang bawah tanah gedung Geisha Grup ini.

“Tuan Desta, ini barangmu kan ya. Kami menemukannya ketika sedang penggeledahan.”

Pada saat ini, seorang polisi kriminal maju ke depan Desta lalu menyerahkan sebuah kantong kepada Desta.

Desta membukanya untuk melihat apa isinya. Dia menemukan ponsel dan intercom yang memang miliknya di dalam kantong itu. Dia pun mengeluarkan ponselnya lalu menyerahkan intercom itu kepada Kirito yang ada di sampingnya.

Sekarang tugas ini sudah berakhir. Dia sudah tidak perlu lagi membawa barang itu.

Dia membuka ponselnya lalu Desta menyadari ada pesan yang dikirimkan oleh Violeta padanya. Dia melihat ke jam pengirimannya, satu jam yang lalu dikirimkannya. Seharusnya waktu itu ketika Violeta pergi dari sini.

Isi dari pesan itu sangat sederhana, “Tuan muda kedua, Valora ini orang yang licik. Kamu harus lebih berhati-hati, tidak boleh ceroboh dalam menghadapinya. Selain itu, ambillah sebuah tungku mini itu di ruang pameran. Jika kamu tidak masalah, tolong bawa pergi juga tungku itu. Barang kecil itu pasti akan memberi kejutan untukmu mulai hari ini. Aku akan segera naik pesawat untuk pergi ke Korea. Kali ini terima kasih telah membantuku. Jika ada kesempatan lagi, aku akan datang khusus untuk berterima kasih padamu!”

“Tungku mini, apa gunanya barang itu?”

Dia menarik pandangan matanya lalu Desta menyeringai tersenyum dan tidak terlalu menganggapnya penting dalam hati.

Tapi karena ini adalah permintaan sekaligus perintah dari Violeta. Maka Desta pun walaupun ada ketidaksediaan dalam dirinya. Tapi dia tetap akan khusus pergi ke ruang pameran di lantai dua untuk menemukan tungku mini sebesar telapak tangan itu.

“Bukannya ini hanyalah sebuah kerajinan seni saja?”

Desta menyeringai meninggalkan tempat itu sambil membawa tungku mini itu.

Baginya, benda ini bukan hanya kerajinan tangan dengan bahan-bahan sederhana, tetapi gayanya juga sangat bersahaja dan tua. Tidak ada penambahan sedikit pun unsur modern di dalamnya dan itu terlalu terbelakang dan kuno.

Setidaknya di tungku itu harus dicetak gambar Jungkook di dindingnya. Jika tidak begitu, bagaimana bisa menarik perhatian para gadis untuk menyukainya?

Dia pun memasukkan tungku mini itu ke sakunya, Desta meninggalkan langsung Gedung Geisha Grup.

Di luar gedung, Desta melihat Paman Ding yang berdiri di sana dengan wajah serius penuh kecemasan. Juga terlihat Mingxi yang sama-sama dengan wajah cemasnya.

"Paman Ding, Mingxi, mengapa kalian bisa di sini?"

Desta melangkah maju dan bertanya sambil tersenyum.

“Tuan muda kedua, senang melihatmu selamat dan sehat!” Paman Ding merasa lega dan tatapan matanya perlahan jadi rileks ketika melihat Desta yang baik-baik saja dan begitu ceria.

Setelah Desta berpartisipasi dalam misi ini, Paman Ding benar-benar gelisah. Jadi dia membawa Mingxi ke rumah Fang dan menyaksikan kemajuan dan perkembangan misi ini bersama dengan Jendral tua Fang.

Jendral tua Fang bukan orang yang kaku. Dia tahu kalau Paman Ding dan Mingxi adalah kepala pelayan dan asisten Desta, jadi dia membiarkan mereka tetap berada di sana. Tapi pada akhirnya mereka juga tahu informasi mengenai hilangnya Desta.

Pada saat itu, Paman Ding dan Mingxi benar-benar cemas.

Berkat kelicikan Valora, yang mengira kalau dia sudah memakan habis dan mengalahkan Desta, dia ingin memanfaatkan Desta untuk mendapatkan uang yang lebih banyak untuk dirinya sendiri.

Jika Valora sangat kejam dan langsung membunuh Desta ketika Desta pingsan, maka Desta pasti sudah habis.

Jadi pada saat mereka tahu kalau misi ini berhasil diselesaikan, Paman Ding dan Mingxi mana mungkin bisa menahan diri lagi, mereka buru-buru pergi dengan cepat mengendarai mobil menuju ke sana, mereka benar-benar lega ketika mereka melihat Desta benar-benar tidak terluka dan selamat.

"Tuan muda kedua, tolong anda berjanji pada saya lelaki tua ini. Jangan melakukan hal yang sangat berrisiko seperti ini lagi. Kali ini berbeda dari yang terakhir kali ketika melawan pemberontakan Pota. Meskipun situasi saat itu juga berbahaya tapi setidaknya saya sudah mempunyai persiapan sebelumnya. Sehingga saya tidak khawatir tentang mendapatkan hal-hal di luar kendali. Kali ini, saya benar-benar tidak memiliki persiapan apa pun. Jika anda mengalami hal buruk. bagaimana saya harus menjelaskannya kepada kepala keluarga Chu!"

Kata Paman Ding sambil meraih tangan Desta, nadanya dipenuhi rasa takut.

Desta menggaruk kepalanya dan berkata dengan canggung, "Paman Ding, kamu tidak perlu segugup ini. Kali ini memang aku yang terlalu seenaknya. Lain kali aku pasti akan lebih berhati-hati. Aku pasti tidak akan lagi membuatmu sekhawatir dan secemas ini!”

Mendengar ini, Paman Ding hanya bisa menghela nafas tanpa daya.

Dia memahami sekal sifat dan karakter Desta, dia tahu begitu Desta membuat keputusan, maka tidak akan ada orang yang bisa merubah keputusannya itu dengan mudah.

"Oke, ayo kita pulang. Kita serahkan semua urusan ini ke keluarga Fang dan para polisi untuk ditangani. Ketika mereka sudah menyelesaikannya, lalu kita akan mengirim seseorang untuk mengambil alih gedung Geisha Grup." Desta melirik Mingxi dan berkata sambil tersenyum.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu