Mendadak Kaya Raya - Bab 173 Beberapa Pertanyaan

Desta sedikit mengernyit dan melangkah mundur, Pria yang bernama Ciko itu sungguh tidak menyangka Desta bisa menghindari serangannya.

Kakinya diangkat sedikit, dan kecepatannya sedikit lebih cepat, Kelima jarinya masih mengepal dan siap menyerang ke bagian tubuh Desta.

"Masih mau lagi?"

Desta merasa kesal, Dia tidak tahan melihat orang yang belum benar-benar mati dan salah didiagnosis, jangan sampai menunda waktunya untuk menolong, kalau sampai telat menolong, mereka akan sangat menyesal.

Ternyata keluarga ini sangat keterlaluan, Jika mereka tidak mendengarkan pendapatnya, mungkin masih mending, tapi ini malah mau mukul orang!

Buk!

Sebuah serangan dilancarkan.

Tinju Desta bertabrakan dengan telapak tangan Ciko, Wajah Ciko langsung berubah, tubuhnya langsung mundur tiga atau empat langkah, baru berhasil menstabilkan tubuhnya supaya tidak jatuh.

"Kamu juga bisa bela diri?"

Wajah Ciko menjadi gelap dan bertanya dengan suara dingin.

Desta tidak menanggapinya dan berbalik badan untuk pergi. Karena orang-orang ini tidak ingin dia menyelamatkan ayahnya, ya sudah, buat apa dia maksa, hidup dan mati sudah diatur takdir, Kehidupan orang tua itu telah dihancurkan oleh anak-anaknya sendiri, Mengapa dia harus memaksakan diri untuk menyelamatkan orang itu?

Tepat ketika Desta akan pergi, pria paruh baya yang pertama kali berbicara dengannya berkata, "Tunggu sebentar, anak muda, Apakah kamu serius dengan apa yang kamu katakan tadi? Ayahku benar-benar masih bisa diselamatkan?"

Begitu mendengar itu, sekelompok anggota keluarga Ci di bangsal langsung berubah mukanya.

"kakak pertama, kenapa kamu masih percaya omong kosong seperti itu? Ayah telah meninggal, kenapa kamu tidak membiarkan ayah pergi dengan tenang?

Apa yang masih kamu perjuangkan?" Adik laki-laki dari pria paruh baya itu berkata lagi.

" Citro, aku kakak pertama di keluarga, aku yang berhak berbicara, kenapa kamu dari tadi selalu menentang aku?" Pria paruh baya itu balas menatap adikknya dan berkata dengan nada tidak senang.

Pria paruh baya yang bernama Citro malah melongo, mulutnya terbuka, tetapi dia tidak berani bersuara lagi.

" Ciko, kamu mundur dulu, jangan tidak sopan terhadap anak muda ini lagi." Ciho berkata dengan nada datar.

"Ya, Paman sulung."

Ciko sangat patuh, menatap Desta sekilas dengan tajam, dan mundur ke sudut ruangan.

"Anak muda, apakah kamu bisa masuk sekarang?" Ciho bertanya dengan sopan.

Desta memandangi makanan di tangannya dan berkata, "Ya, tapi kamu harus menungguku selama beberapa menit."

Sesudah itu, Desta pergi ke bangsal sebelahnya dengan membawa makanan. Dia meletakkan makanan di meja samping tempat tidur dan menjelaskan sedikit kepada Vero, Kemudian dia menuju ke kamar sebelah.

"Anak muda, tadi kamu bilang ayahku belum meninggal, maksudnya bagaimana?" Ciho berdiri di samping tempat tidur dan bertanya dengan gugup.

Desta tidak berbicara, tetapi langsung pergi ke orang tua itu, meraih pergelangan tangannya dan mulai meraba dan mencari denyut nadi.

Ketika Citro yang berdiri disamping melihat pemandangan ini, dia mencibir:

"Halah, ini pasti penipu yang tidak mengerti apa-apa, Ayah sudah jelas-jelas tidak ada nafas, dan denyut jantung dan nadinya telah berhenti, Dia masih mencari denyut nadi, apa tidak lucu? "

Ketika anggota keluarga Ci lainnya mendengar ini, mereka semua juga tampak curiga.

"Paman sulung, aku pikir paman kedua benar, Karena Kakek telah meninggal, biarkan dia beristirahat dengan tenang, membiarkan orang asing menyentuh tubuh kakek seperti ini, Ini juga merupakan penghujatan bagi kakek!"

"kakak pertama, tolong pikir rasional, Kakak kedua benar kali ini!"

Untuk sesaat, anggota keluarga Ci di bangsal semuanya membela Citro, mereka berusaha mencegah Desta menyelamatkan orang tua itu.

Wajah Ciho berubah terus, tetapi dia tidak berbicara, Dia hanya memegang erat tangannya sendiri. Jika dia bisa, dia juga tidak akan membiarkan orang luar menyentuh tubuh ayahnya sesuka hati.

Tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dia katakan kepada orang lain, jadi dia hanya bisa membiarkan Desta untuk mencoba.

Ketika mereka melihat bahwa Ciho tidak berbicara, tampaknya menyetujui perilaku Desta, mereka juga tak berdaya, terpaksa harus membiarkan Desta mencari denyut nadi untuk seorang lelaki tua yang tidak bernafas lagi.

Seiring berjalannya waktu, Desta akhirnya meletakkan tangan Ayah Ci dan berkata, "Sudah pasti, orang tua ini masih hidup, tetapi untuk menyelamatkannya, perlu beberapa proses yang lebih rumit."

"Sudahlah, pura-pura saja seperti itu. Kenapa kamu masih tidak berhenti sandiwaranya?" Melihat Desta sepertinya makin menjadi-jadi, Citro tidak bisa menahan diri untuk menyela.

"Dari tindakan yang baru saja kamu lakukan kepada ayahku, kelihatan kamu adalah orang awam yang sok, kamu masih ingin tetap melanjutkan trik kamu? Apakah kamu benar-benar memperlakukan kami semua sebagai orang bodoh?"

Begitu mendengar ini, kebanyakan anggota keluarga Ci mengangguk.

Ciho juga menatap Desta dan menunggunya memberikan penjelasan yang masuk akal.

Desta berkata, "Kalian hanya tahu bagaimana caranya merasakan denyut nadi orang yang masih hidup, tetapi kalian tidak tahu bahwa orang mati juga memiliki denyut nadi."

"Apa, benarkah?" Mereka semua yang disana terkejut dan merasa tidak habis pikir, tetapi kecurigaan di mata mereka tidak berkurang banyak.

Desta tidak peduli dengan mereka, tetapi melanjutkan: "Ada denyut nadi dalam orang yang masih hidup, itu disebut denyut nadi kehidupan, dan orang yang mati disebut denyut nadi kematian. Tuan Ayah Ci memang benar-benar sudah mati saat ini, tetapi itu adalah lebih tepat untuk mengatakan bahwa dia sedang mengalami mati suri tingkat tinggi. Mati suri tingkat ini tidak dapat dideteksi oleh teknologi medis saat ini. "

Desta menjelaskan dengan tenang dan terdengar masuk akal, wajah anggota keluarga Ci yang berada di bangsal sedikit berubah.

Hanya wajah Citro yang masih terlihat sangat tidak terima, "Jangan main-main, Jika kamu memang mampu, selamatkan ayahku, jika tidak, aku tidak akan mengampunimu!"

Desta tersenyum dan berkata kepada Ciho, "Apakah sikap keluarga Ci begitu kalau minta bantuan orang lain?"

Wajah Ciho langsung berubah, dan dia berteriak: "Adik kedua, kamu harus minta maaf kepada anak muda ini, atau aku tidak akan sungkan padamu!"

"kakak pertama, dia jelas penipu, Mengapa kamu masih percaya padanya?"

Citro marah, dan melambaikan tangannya. "Karena kamu sangat percaya padanya, aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, Lagi pula, aku tidak bisa melihat tubuh ayah dirusak orang, aku pergi saja, oke?"

Sesudah itu, Citro mendorong pintu dan keluar, dan putranya, Ciko, setelah berpikir sejenak, lalu mengikutinya keluar.

Ketika lalat yang menjengkelkan itu akhirnya pergi, Desta menunjuk ke Ciho dan seorang gadis muda dan berkata, "Sekarang, kecuali Tuan Ciho dan gadis muda ini, anggota keluarga Ci yang lain silahkan keluar."

"Apa, kenapa kamu ingin kami keluar?" Sekelompok anggota keluarga Ci mempertanyakan hal ini dan merasa heran.

Tanpa menunggu Desta berbicara, Ciho mengambil sikap keras dan meminta mereka semuanya untuk pergi, Dia tahu betul bahwa tujuan Desta ingin membubarkan orang-orang ini, Dia pasti ingin mengatakan sesuatu kepadanya, tetapi dia masih tidak mengerti mengapa Desta ingin gadis muda ini tetap didalam bangsal.

Meskipun anggota keluarga Ci yang lain terlihat tidak bersedia, tetapi kalau pemimpin keluarga sudah mengeluarkan suara, mereka tidak berani tidak patuh, jadi mereka terpaksa pergi walau masih enggan.

Ketika hanya tersisa tiga orang di bangsal, Ciho tidak sabar dan bertanya: "Anak muda, sekarang yang lainnya sudah pergi, apakah kamu sudah bisa kasih tahu, bagaimana caranya menyelamatkan ayahku?"

"Tentu saja, tapi sebelum itu, kamu perlu menjawab beberapa pertanyaan." Kata Desta dengan ringan.

"Silahkan." Ciho berkata dengan tergesa-gesa.

"Pertanyaan pertama, Keluarga Ci, pasti bukan keluarga biasa?" Desta menatap Ciho dan bertanya dengan tenang.

Wajah Ciho langsung berubah sedikit ketika mendengar pertanyaan ini.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu