Mendadak Kaya Raya - Bab 111 Dengar Dengar Kalian Membeli Rumah Lagi?

Rosimin masih tidak tahu jika Desta sudah mempunyai pacar, dia ingin mencomblangi Desta dan Miki, sebenarnya juga untuk kebaikan Desta, jika Desta hanya orang biasa, dan jika dia bisa mempunyai hubungan dengan Miki, maka dia bisa terbang menjadi seekor burung phoenix, mengubah takdir hidupnya.

Desta baru saja ingin mengatakan sesuatu, Rosimin sudah memberi sebuah gerakan untuk diam.

Desta yang tidak berdaya hanya bisa menyimpan kartu kamar.

Dia tidak berencana untuk terjadi sesuatu dengan Miki.

Walaupun sikap Miki sekarang sangat baik dengan dia, ingin berteman dengan dia, tapi jika ingin dikembangkan lebih lanjut, keduanya seharusnya tidak akan ada pemikiran seperti itu, Miki berpikir bahwa dia adalah orang besar, pasti tidak akan melihat orang dari kelaarga biasa.

Dan untuk Desta, dia tidak akan melakukan hal yang bersalah kepada Vero.

“Kalian semua sudah minum sepuasnya? Kita pergi?” Rosimin meminta pendapat semua orang.

“Ayo jalan, jika terus minum lagi akan muncul masalah.” Eimi melambaikan tangannya, wajahnya sangat merah seperti memakai blush.

Saat semua orang berdiri dan bersiap untuk meninggalkan bar Emperor, beberapa orang kaya generasi kedua yang mengenakan pakaian mewah berjalan kemari.

Orang yang memimpin itu berjalan ke depan Miki dengan memegang anggur merah.

“Wanita cantik, berikan satu wajah, minum segelas?”

“Oh, ya, biarkan aku perkenalkan diri terlebih dahulu, aku adalah pemimpin termuda dari Grup Red River, Lubu Ma.”

Mengangkat gelasnya ke depan Miki.

Semua orang terdiam.

Bahkan Rosimin pun tidak berbicara lagi.

Mereka grup Red River termasuk besar, keluarga Ceng hanya sebuah bisnis keluarga, tidak bisa dibandingkan grup Red River, rantai industri grup Red River bisa mencapai milyaran, Lubu sebagai generasi kedua grup Red River, menghabiskan uang setiap hari, disekitarnya juga termasuk seseorang yang terkenal.

Tapi Miki yang masih berada dalam pengaruh alkohol, sama sekali tidak mengenal siapa Lubu ini.

Dia mengambil alkohol di hadapannya, lalu langsung menyiramkan alkohol itu ke wajah Lubu.

“Sialan siapa kamu, kenapa aku harus memberi wajah padamu?”

Lalu dia mengambil tas lv miliknya di atas meja, “Ayo kita pergi.”

Sekumpulan orang itu dengan segera meninggalkan bar Emperor di bawah tatapan mata Lubu.

“Kak Lubu, apa kamu melepaskan mereka begitu saja?” adik disebelah tidak bisa mengerti, mereka hampir saja memukuli sekumpulan orang itu.

Dengan gaya Lubu, bukan masalah besar walaupun memukul sampai mati 1-2 orang.

Lubu mengambil serbet membersihkan alkohol di wajahnya, tersenyum dingin berkata, “Melepaskan mereka pergi? Kenapa harus? Wanita itu adalah nona besar keluarga Ceng, aku ada sepuluh ribu cara untuk membuat keluarganya bangkrut, saat itu dia hanya bisa dengan patuh berbaring di ranjangku.”

“Kak Lubu berencana untuk melawan keluarga Ceng?” semua orang terkejut.

“Benar, awalnya memang sudah ada rencana grup Red River ku, mereka keluarga Ceng tidak seharusnya tetap ada lagi, aku tadi datang mengajak dia minum, jika dia menyetujui, menjadi wanitaku, maka aku bisa menggunakan cara yang lebih halus.”

“Tapi sekarang, hehe...”

Senyum Lubu membuat orang bergidik.

Miki yang telah meninggalkan bar, dia sama sekali tidak tahu keluarga Ceng mereka akan menghadapi bencana besar.

“Asal mula Lubu tidak rendah, aku pernah mendengar grup Red River, sebuah perusahaan besar yang spesialisasi mengurus industri hiburan.” Rosimin melihat Miki setelah selesai berbicara.

“Lalu bagaimana? Aku tidak suka melihatnya maka tidak ingin memberinya wajah, walaupun dia raja juga tidak ingin.” Miki mengangkat lehernya dengan bangga.

Kata-katanya ini membuat Desta menaikkan alis.

Kepribadian yang luar biasa, jika sebagian gadis keluarga besar lainnya, jika bertemu dengan putra yang berasal dari keluarga tinggi pasti akan menempel terus, tidak peduli untuk diri sendiri supaya bisa naik ke tempat lebih tinggi, atau untuk perkembangan keluarga, tidak ada alasan untuk menolak.

Karena pria seperti ini lebih baik dari pada pengecut di dalam masyarakat.

“Jadi Miki sekarang kamu suka melihat Desta atau tidak?” Rosimin menggodanya.

“Dulu tidak suka, aku merasa Desta adalah seorang pengemis, tapi sekarang sudah lebih baik, aku Miki juga tahu berbalas budi, walaupun aku merasa Desta tidak cukup dengan level kita ini, tapi aku juga tidak akan menganggap remeh dia.” Miki berkata dengan sedikit mabuk.

Ekspresi wajah Desta dibelakang terlihat aneh.

Miki menggunakan nada bicara seperti ini berbicara, dia tidak bisa marah.

“Hahahaha, mungkin beberapa waktu lagi kamu bisa menyukai Desta.” Rosimin menggoda berkata.

“Haha, lelucon ini tidak lucu.” Miki yang mabuk, tersenyum mencibir.

Walaupun cara pandang dia terhadap Desta sudah berubah, tapi ini tidak bisa mengubah kenyataan Desta adalah orang biasa, dengan identitas keluarga besar Cengnya, dia pasti tidak akan bisa melihat seseorang yang biasa.

“Hahh... waktu sudah tidak pagi lagi, sekarang sekolah sudah menutup pintu, kita menginap di hotel saja.” Rosimin selesai berkata mengedipkan matanya kepada Desta, maksud dari gerakan itu, Desta langsung memahaminya.

Pemikiran bocah ini tidak bersih, selalu ingin mencomblangi dia dengan Miki, Desta benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Di bawah arahan Rosimin, segerombolan orang pergi ke hotel Bungallow.

Desta mengeluarkan kartu kamar, kamar dia berada di lantai 3, saat orang lain masih mengurus kamar di resepsionis depan, Desta naik sendirian ke lantai 3, masuk ke kamar dan langsung tidur.

Sampai keesokan paginya, dia baru melihat Rosimin meneleponnya beberapa kali.

“Kamu bajingan, aku benar-benar sangat kesal, kemarin malam Miki mabuk sampai tidak sadar, kamu beranikan diri membereskan dia, maka kelak dia bukankah akan menjadi milikmu? Walaupun kalian tidak bisa berakhir dengan baik, kamu dan Miki juga sudah ternoda dengan tanda yang tidak bisa dihapus.”

Sebuah pesan sekarang muncul didepan Desta.

Desta tertawa, menelepon Rosimin, “Bos, tidak ingin menutupi kenyataan, aku sudah punya pacar, kemarin malam ada banyak orang, aku tidak enak mengatakan.”

“Hah?”

Desta menjelaskan kepada Rosimin, saat mendengar pacar Desta adalah Vero, reaksi Rosimin sama dengan Linka dan Cepi, merasa kagum dengan Desta.

Setelah menyapa Rosimin dan yang lain, Desta terlebih dahulu pergi meninggalkan hotel.

Dia menyetujui untuk ikut dengan perkumpulan ini, juga karena Linka dan Cepi memohon bantuan, kedua pria lajang ini sangat mendambakan, tidak tahu apakah kemarin malam ada terjadi hal yang indah dengan Gendis dan Tumini.

Tapi hal ini juga tidak ada gunanya di khawatirkan oleh Desta, harus melihat mereka berdua sendiri bagaimana.

Sore hari Desta pergi ke kantor menjemput Vero pulang kerja, keduanya makan makanan set untuk pasangan, saat pulang ke rumah Chen dia dipanggil untuk pergi ke rumah lama keluarga Chen.

Saat masuk aula besar, Vero terkejut dengan situasi saat ini.

Hampir semua anggota keluarga generasi kedua berada disini, nenek Chen duduk di tengah, pandangan matanya memandang Desta dan Vero.

“Aku dengar, Desta membeli rumah di Eling Bening ? Apakah benar ada hal seperti ini?” sikap nenek Chen menekan, semua orang memandang Desta dan Vero.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu