Mendadak Kaya Raya - Bab 178 Kompetisi

Gayus melihat ke pistol hitam itu, lalu berkata dengan dinginnya, “Apa kalian semua ini sudah tidak sabar? Aku kira kita bisa menyelesaikan makan malam ini dulu!”

“Tuan Gayus, kamu tidak perlu lagi berpura-pura. Kamu tahu kami akan datang jadi pasti sudah melakukan persiapan yang sangat matang. Jadi langsung keluarkan saja semuanya!” kata Wuslim tanpa sungkannya, lalu dia mengeluarkan ponselnya dan menekan beberapa tombol, lalu tiba-tiba di lantai bawah terdengar langkah kaki yang begitu ramai.

Beberapa negosiator lain juga menunjukkan kartu mereka masing-masing. Dalam sekejap, Makudo Naruto sudah dikelilingi oleh para mafia.

Cukup dengan satu kalimat perintah dari para pebisnis itu, maka semua mafia itu akan naik dan menghabisis Gayus.

Tapi tidak ada ekspresi panik apapun di wajah Gayus. Seolah semua ini memang sudah dia duga sebelumnya.

Ketika semua orang bingung, Gayus melihat ke orang kepercayaannya yang ada di sampingnya lalu ekspresinya jadi tampak serius, orang kepercayaannya itu mengambil sebuah remot dari saku celananya yang sebesar genggaman telapak tangan. Di tengah remot itu ada sebuah tombol besar warna merah.

Ketika dia menekan tombol merah itu, Wuslim dan yang lainnya langsung terkejut dan jantung mereka berdetak dengan kencang.

Mereka tiba-tiba mendengarkan seluruh pilar, seluruh udut dinding, di bawah meja bahkan di bawah bangku para perwakilan itu, terdengar suara ‘tit tit tit’.

Di saat itulah, ekspresi di wajah mereka langsung berubah. Mereka menundukkan kepala untuk melihatnya dan baru mereka menyadari entah dari kapan, sudah ada beberapa bahan peledak yang mengelilingi mereka!

“Gayus, apa kamu gila?!”

Semua orang terkejut dan sangat marah, mereka langsung berdiri dari bangkunya.

Tapi tanpa menunggu gerakan lainnya, Gayus meletakkan jarinya di depan bibirnya ‘ssshhhttt’, “Aku sarankan kalian untuk tidak bergerak sembarangan. Orang kepercayaanku yang satu ini nyalinya ciut, sekarang ada begitu banyak orang di bawah sana. Dia ini sudah sangat panik dan gugup loh. Jika kalian bergerak sembarangan dan mengejutkan dan menakutinya, takutnya tanpa sengaja tombol itu terpencet dan kita semua habis sudah.”

Begitu ucapan ini keluar, semua perwakilan negosiator itu langsung menegang dan membeku di tempatnya, tidak berani lagi melakukan gerakan apapun.

Desta yang ada di salah satu sudut ruangan hanya tersenyum dan tidak khawatir sama sekali.

Walaupun trik Gayus yang ini sangat diluar dugaannya. Tapi benar-benar hanya dengan cara ini, baru bisa meleburkan drama ini. Karena bagaimana pun, seberapa hebat dan luar biasa Gayus, dia tidak akan bisa sendirian menghadapi gabungan kelima kekuatan hebat dari para pebisnis ini. Walaupun daerah Sanbaku ini adalah wilayahnya, tetap saja tidak mungkin dia bisa menghadapi banyak orang secara bersamaan.

Tapi dia yakin kalau Gayus tidak akan menekan tombol itu. Dia belum puas menduduki statusnya sebagai bos, jadi mana mungkin tidak berpikir masuk akal dan memusnahkan semuanya begitu saja. Dia hanya menggunakan cara ini untuk mengembalikan hak mendominasi dalam negosiasi ini.

Benar sekali sesuai dugaan, setelah para perwakilan negosiator itu diam cukup lama, baru berkata. “Tuan Gayus, menurut kami idemu itu cukup bagus. Kalau begitu, bagaimana kalau kita duduk dan baik-baik negosiasinya. Tolong kamu suruh orang mu itu untuk memasukkan remot itu, oke?”

Gayus tersenyum dingin lalu memberi isyarat kepada orang kepercayaannya.

Orangnya mengerti maksud Gayus, dia pun langsung memasukkan remot peledak itu ke sakunya lagi. tapi tangannya tidak keluar dari saku itu dan masih memegang remot itu dalam saku tersebut.

Hal ini membuat para perwakilan negosiator sangat tidak tenang, bukannya ini sama saja bisa kapan saja meledak ya?

Setelah semua orang kembali duduk, Gayus baru berkata, “Aku Gayus tidak sama dengan kalian. Walaupun aku berambisi tapi aku mengerti teori untuk tidak terlalu serakah karena akan ada resiko besarnya. Kalian ini ya, masalah di wilayah kalian saja belum diselesaikan dengan bagi tapi masih saja ingin memperluas kekuasaan kalian? Tidak mengerti jelas mengenai kekuatan yang ada di daerah Sanbaku ini tapi begitu berani mengulurkan tangan kesini, sungguh berani sekali ya.”

“Tapi kalian tenang saja, seberapa banyak tangan yang kalian ulurkan ke daerah Sanbaku ini, maka aku pun juga akan memenggal sebanyak itu juga. Aku akan memenggal sampai kalian takut. Ketika kalian mau menunjuk dan ikut masuk ke dalam daerah Sanbaku, lebih baik kalian lihat apa kalian memenuhi syarat.”

Setelah ucapan ini keluar, ekspresi wajah para perwakilan negisiator pun langsung berubah jadi tidak menyenangkan.

Wuslim yang paling emosi dan marah. Dia menggebrak meja lalu memelototi ke Gayus dan berkata, “Gayus, cepat keluarkan semua kemampuanmu itu. Aku benar-benar tidak percaya, jika kamu berani tekan saja tombol itu. Paling-paling semua dari kita musnah bersamakan, lihat apa kamu berani?!”

Gayus tersenyum dan berkata, “Berani atau tidak, aku yang memutuskan berdasarkan dengan sikap kalian. Kamu begitu angkuhnya, bagaimana kalau kamu coba rebut remotnya.”

“Aku...”

Wuslim tercengang, ekspresi wajahnya langsung jadi merah sekali dan tidak tahu bagaimana menjawab itu.

Dia hanya berpura-pura sok berani saja. Dia mana mungkin berani merebut remot itu. Jika tanpa sengaja menekan tombol merah itu, bukannya dia yang malah akan mati? Dia masih belum puas dengan duduk di posisi bos geng yang dengan tidak mudah didapatkannya untuk menggantikan Madog, jadi mana mungkin dia mau mati secepat ini?

Pada saat ini, Raijin perwakilan dari Kurata berkata, “Tuan Gayus, jika terus dalam situasi tegang begini, tidak akan ada untungnya untuk siapapun. Bagaimana kalau kita ganti dengan cara lain saja?”

“Ganti cara apa?” tanya Gayus sambil memicingkan matanya menilai Raijin dari atas ke bawah.

Di antara negosiator yang datang kali ini, hanya Raijin yang tidak bisa Gayus tebak jalan pikirnya. Tidak peduli Wuslim yang begitu tidak punya sopan santun, ataupun godaan mematikan Megan, dan perwakilan lainnya, intinya semua jelas menunjukkan keserakahan mereka.

Hanya Raijin yang dari tadi hanya tersenyum santai, tapi justru harus lebih waspada dengan orang yang seperti ini.

“Tuan Gayus merasa kalau kami lima perwakilan ini bergabung dan menyerangmu, itu tidak adil. Menurutku memang benar juga dan masuk akal. Bagaimana kalau lebih baik kita dari lima perwakilan ini mengirimkan satu orang, sedangkan kamu Tuan Gayus bisa memilih lima dari bawahan kamu yang menurut kamu hebat.”

“Kita membuat kompetisi tinju, lima pertandingan, lma pertandingan tiga kemenangan.”

“Jika kami kalah maka kami tidak hanya akan mundur tapi juga akan membiarkan memberikan biaya kerugian sebanyak empat puluh milyar kepada anda. Jika Tuan Gayus kalah maka kamu harus memberikan lima puluh persen dari wilayah kamu kepada kami. Kami berlima yang akan membaginya sendiri, bagaimana menurut anda?”

“Mendengar ini, Gayus pun langsung diam dan mulai mempertimbangkannya.

Sulit untuk tidak diakui kalau cara ini cukup bagus dan menarik. Karena Gayus tidak ingin mati bersama mereka semua. Jika mengulur waktu terlalu lama, takutnya mereka akan menemukan apa rencana sebenarnya yang dia pikirkan. Kalau begitu nanti peledak itu tidak akan bisa menakuti mereka lagi.

Di tambah lagi, jika dia menang, tidak hanya membuat semua orang itu mundur tapi dia juga akan mendapatkan ganti rugi sebanyak dua ratus milyaran. Jikapun nanti kalah, dia hanya kehilangan setengah dari wilayahnya. Ini bukanlah hal yang tidak bisa diterima.

Dengan berpikir begitu, Gayus pun langsung berkata, “Ide ini bagus juga, bagaimana yang lainnya?”

Desta yang melihat situasi ini langsung menggelengkan kepala. Tapi Gayus tidak bisa apa-apa karena saat ini Gayus sudah megiyakan. Bukannya ini namanya memberikan begitu saja hak kepemilikan yang dengan susah diraihnya ya?

Beberapa perwakilan negosiator lainnya berpikir sejenak lalu satu persatu mengangguk setuju.

Masalah sudah sampai tahap ini, cara ini merupakan cara yang paling cocok. Kalau terus dengan situasi yang tegang seperti ini, tidak akan ada untungnya untuk pihak mana pun.

Tidak lama kemudian, lima perwakilan negosiator itu telah mengirim kelima orang pilihannya maju. Sedangkan Gayus baru memilih empat. Dia tidak menemukan orang kelima yang cocok.

“Biarkan aku mencobanya.”

Ketika sedang bingung, tiba-tiba Desta maju dan bicara begitu.

Ekspresi wajah Gayus langsung berubah, ketika mau memanggilnya “Kakak Desta”, dia terdiam tiba-tiba setelah melihat isyarat mata Desta

Sebaliknya lima lawan yang ada di depannya malah tersenyum sinis dan menghina ketika melihat Desta yang kurus dengan baju jeleknya.

“Tuan Gayus, apa kamu ini tidak bisa menemukan yang lain ya. Bisa-bisanya mengirim sampah yang sangat lemah ini untuk mengantarkan nyawanya sendiri. Aku takut nanti dia malah mati hanya dengan satu pukulan, Hahahahaha!”

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu