Mendadak Kaya Raya - Bab 396 Menyelesaikan Masalah

Benar, orang yang ditangkap oleh Desta saat ini adalah Feliza!

Desta segera menurunkannya, menunjuk ke atas dan berkata, "Pejuang Feliza, mengapa kamu bisa jatuh dari atas? Apa yang terjadi?".

Faktanya, setelah Desta mengetahui bahwa orang tersebut adalah Feliza, dia segera menyingkirkan kemungkinan bahwa orang tersebut bukan tidak sengaja memecahkan jendela dan jatuh dari atas.

Apakah sedang bercanda? Orang tersebut adalah pejuang spesial yang terjatuh dari atas, mana mungkin akan jatuh dari lantai atas? Pasti sedang menghadapi sesuatu yang mendesak, sehingga tidak sempat memakai lift saja!.

Tapi ketika Feliza mendengar hal ini, wajahnya yang cantik berubah menjadi merah, dia menggertakkan giginya dan berkata, "Aku tidak bisa menjelaskan semua ini kepadamu sekarang, aku harus naik segera!".

Setelah mengatakan, dia langsung mendorong Desta dan bergegas menuju ke atas.

Desta tertegun sejenak, melihat sosok Feliza yang sudah menghilang di pintu masuk lift dengan tatapan bingung.

"Kakak Desta, siapakah orang itu?".

Pada saat ini, Vero dan Citra berjalan kemari dan bertanya dengan penasaran.

Desta tidak menyembunyikannya, langsung mengungkapkan identitas Feliza. Vero dan Citra mengangguk dengan serius dan berkata, "Ternyata begini, lalu bagaimana dia bisa jatuh dari atas?".

Sambil berbicara, Vero mundur dua langkah dan melirik ke restoran di atas.

"Eh, Kakak Desta, aku punya kesan dengan restoran ini, sepertinya restoran ini milik Gedung Sky!" Kata Vero dengan kaget.

Desta terkejut sejenak, kemudian mendongak dan menyadari bahwa benar merupakan bisnis miliknya!.

Dia masih ingat setengah bulan yang lalu dia datang mengunjungi tempat ini. Kebanyakan orang mengatakan bahwa kaviar di sini sangat otentik dan sangat populer. Jika kamu ingin makan kaviar di sini, kamu harus memesan setengah bulan sebelumnya.

"Vero, Kak Citra, mari kita naik melihatnya!".

Desta menoleh menatap kedua gadis itu dan berkata dengan tegas.

Meskipun dia sudah berjanji untuk menemani kedua gadis ini belanja, tetapi tadi dia telah menutup panggilan dari paman Ding. Dia tidak mungkin bisa berpura-pura tidak melihat apa yang telah terjadi di depannya.

Vero dan Citra juga bukan orang yang tidak pengertian, mereka langsung mengangguk setuju.

Ketika ketiganya datang ke depan lift, kebetulan pintu lift baru saja terbuka dan mereka bersiap untuk masuk, terlihat sekelompok besar pengunjung dengan panik bergegas keluar.

“Halo, bagaimana dengan situasi di atas?” Desta segera menahan seorang pria gemuk dan bertanya.

Pria gemuk itu berkeringatan dan Desta menahannya, membuatnya ketakutan hampir menangis.

"Aduh, jangan pegang aku, kamu ingin tahu apa situasinya, pergi ke atas lihat saja sendiri".

"Ya Tuhan, apakah itu manusia? Mengapa aku terasa seperti sedang menonton film, berjalan seperti terbang? Aku pasti rabun. Aku akan pergi mencari dokter. Jangan menahanku!".

Setelah mengatakan ini, dia menurunkan tangan Desta dan bergegas pergi.

"Berjalan seperti terbang?"

Desta menyipitkan matanya dan saling bertatapan dengan Citra yang berada di samping.

Seniman bela diri!.

Keduanya mengetahui apa yang ingin mereka ungkapkan dari tatapan tersebut.

Desta segera berkata: "Kak Citra, nanti kamu melindungi Vero dengan baik. Biarkan aku yang menyelesaikan masalah ini. Aku ingin melihat seniman dari mana yang berani membuat masalah di tempatku!".

Setelah berbicara, Desta membawa kedua gadis itu masuk ke dalam lift dan bergegas menuju ke restoran lantai tiga.

Ketika mereka keluar dari lift, tiba di luar restoran, sudah mendengar bunyi hentakan dari dalam.

Beberapa pelayan menggigil di belakang meja resepsionis di depan pintu, Desta mengabaikan mereka dan bergegas masuk untuk melihat. Dia langsung terkejut setelah melihat situasi depan mata.

Bulan lalu dia datang, restoran ini masih terlihat sangat berkelas dan mewah. Pada saat ini, seperti sedang pembongkaran dan akan segera melakukan renovasi. Semua meja dan kursi jatuh dan pecah. Lampu kristal di langit-langit sudah rusak dan pecah. Kaca pecah di mana-mana.

Dan kedua orang masih sedang berkelahi di tengah-tengah restoran, tubuh mereka melompat dan bergerak, seperti sedan syuting film seni bela diri.

Salah satu dari mereka secara alami adalah Feliza yang memegang cambuk besi dan yang lainnya adalah pria yang berpenampilan biasa, terlihat sangat kuat. Feliza seperti anak kecil di hadapannya, setiap gerakannya diuraikannya dengan mudah.

Dapat dikatakan bahwa Feliza telah menggunakan semua kekuatannya untuk melawan, tetapi pria itu seperti sedang mempermainkannya.

Ini adalah perbedaan antara seniman bela diri dan orang biasa. Walaupun Feliza pernah menjadi menjadi anggota Pasukan Militer Api, yang termasuk sangat kuat, tetapi dia masih jauh berbeda dibandingkan dengan dia.

"Berhenti, jangan berkelahi lagi!".

Melihat bahwa restoran sudah dihancurkan dengan berantakan, Desta tidak tahan lagi langsung berteriak.

Namun, baik Feliza maupun pria itu tidak bermaksud ingin berhenti, Feliza sangat marah dan tidak ingin berhenti. Pria itu tidak mengenal Desta, mengira bahwa Desta hanyalah seorang manajer restoran, sama sekali tidak bermaksud untuk mempedulikannya.

Pandangan Desta menjadi dingin, dia berkata lagi: "Aku menyuruh kalian untuk berhenti, apakah kalian tidak mendengar?!"

"Berisik!"

Pria itu tidak sabar langsung memarahinya dan menendang sepotong kaca yang pecah.

Pecahan kaca itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah cahaya dan melesat ke mulut Desta. Jika hal ini merupakan orang biasa, pasti tidak akan bisa menghindari serangan mendadak ini. Jika beruntung, hanya cedera di mulut saja. Jika tidak beruntung, kemungkinan akan membahayakan nyawa.

Pada saat itu, Desta meraih lima jari ke depan, dengan mudah menjepit pecahan kaca yang kuat itu dengan tangannya.

Kelihatan dia hanya mengeluarkan sedikit tenaga saja!

Suara pecahan kaca "Prakk".

Pecahan kaca menjadi hancur di telapak tangannya dan tersebar.

Melihat adegan ini, pria itu langsung mengangkat alisnya dan berkata dengan takjub: "Ternyata kamu dapat menerima trik ini dariku, apakah kamu juga seorang seniman bela diri?".

Desta tidak berbicara, hanya mengalihkan pandangannya ke sudut, dengan keduan tangan di sakunya, menatap sosok orang itu dengan dingin.

"Mungkin ini adalah Tuan Desta, yang telah terkenal di seluruh Kota Yunhai selama beberapa waktu ini ya?".

Pajri melihat Desta menatapnya, dia tersenyum dan melangkah maju berkata.

Desta juga mengenali identitasnya dan tersenyum, "Keterlaluan, aku hanya sedikit terkenal saja, aku mana berani berada di depan kamu, tetapi aku tidak tahu mengapa kali ini Tuan Zon ingin membela bawahanmu dan mencari masalah di restoranku?".

Pajri mengangkat bahu dan berkata dengan nada iseng: "Karena aku ingin meminta keadilan untuk wajahku. Aku belum pernah bertemu seseorang yang berani merebut barang dariku sebelumnya!".

"Sekarang karyawanmu berani melakukan ini, itu artinya ajaran kamu terhadap mereka biasanya terlalu longgar. Aku baik hati membantumu mengajari mereka!" Setelah itu, Pajri melirik ke arah pria itu.

Pria itu mengetahui dan menendang bangku yang berada di depannya!

Bangku terbang ke arah manajer restoran yang sudah pucat dan panik.

Pada kondisi yang tepat, Desta segera melangkah maju. Ketika bangku tersebut hendak mengenai manajer restoran, dia langsung mengulurkan tangan untuk menangkapnya dengan kuat dan meletakkannya.

"Tuan ... Tuan Kedua, terima kasih!"

Manajer restoran diselamatkan, kakinya gemetaran hingga duduk di lantai dan terus berterima kasih kepada Desta.

Meskipun Desta tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi dia kira-kira sudah menebaknya, jadi dia berkata, "Hal yang paling penting dalam berbisnis adalah kejujuran. Kali ini kamu yang menyebabkan masalah ini, aku akan membantumu untuk menyelesaikannya. Tetapi setelah masalah ini selesai, kamu sendiri pergi menyerahkan surat pengunduran diri. "

Setelah mengatakan, Desta mengabaikan wajah pucat manajer restoran, kemudian melangkah ke depan dan berjalan menuju ke arah Pajri dengan santai!.