Mendadak Kaya Raya - Bab 41 Pertemuan Yang Ajaib

Wanita ini memakai baju sutra tipis berwarna putih, disamakan dengan kulitnya, tampak bagus, lalu wajahnya yang tampak bulat, sedikit gemuk dan cantik, tersenyum tipis, menunjukkan dua giginya yang putih dan bersih.

"Halo, namaku Eimi." Wanita itu menyapa Desta.

"Desta, kukenalkan dulu, dia adalah pacar Rosimin, Eimi dari departemen seni, kamu harus baik padanya, bisa mendapatkan jodoh, harus lihat bagaimana penampilanmu besok." Linka tertawa terbahak.

Desta hanya mendengar bos asrama mereka, Rosimin akhir-akhir ini berpacaran dengan wanita yang sangat cantik, pernah mendengar tapi tidak pernah bertemu, hari ini begitu bertemu orangnya terlihat bagus, tapi bukan tipe yang sangat Desta kagumi.

"Desta, semua orang sudah tau masalahmu dengan Vina kelas sebelah, sejujurnya, meninggalkannya adalah hal bagus untukmu, kamu lihat bagaimana kehidupannya setelah kuliah? Kamu menganggap orang sebagi calon istri, tapi apakah dia pernah menganggapmu sebagai calon suami? Lebih kasarnya, di dalam hatinya kamu lebih buruk dibandingkan budak bukan?"

"Aku bukan menyindirmu, dizaman ini kita sebagai pria tidak perlu menjadi anjing, pacaran itu saling, besok aku bawa kamu pergi berkenalan dengan beberapa cewek cantik, bisa mempertahankan kesempatan atau tidak, semuanya tergantung padamu." Rosimin keluar dari rumah sakit, tubuh setinggi 188 cm, lebih tinggi dari siapapun yang ada disini.

"Mimi, dia adalah anak keempat asrama kami yang kukenalkan padamu, Desta, yang paling kecil, baru tidak lama putus dengan pacarnya, sedang dalam masa jomblo, kamu lihat beberapa teman baikmu ada yang cocok tidak dengannya."

"Oh benar, masih ada 2 orang lagi, dua-duanya juga masih sendiri, sudah anak tahun keempat, juga sudah harus dipertimbangkan."

"Perkumpulan besok semuanya adalah adik perempuan jurusan seni, kalian yang berusaha sedikit, jangan membuat malu asrama kita." Setelah Rosimin selesai berkata, lalu melihat Linkai, Cepi, lalu menghela nafas pelan.

Dua teman asramanya ini terlalu sederhana, tidak ada yang terlalu menonjol, tidak begitu kaya, nilai sekolah juga biasa, sudah sendirian selama 3 atau 4 tahun, seorang wanita biasa pun tak bisa didapatkan, apalagi wanita cantik yang terkenal di jurusan seni?

Linkai dan Cepi berdua jelas sekali sedikit tau diri, waktu mulai mendengar berita ini, informasinya sangat senang, sekarang kesenangannya tidak sedikit terdilusi, tapi tetap sangat berharap, siapa yang bisa mengatakan dengan tepat masalah seperti jodoh ini?

"Aku sudah memesan bar Emperor, malam ini agak cepat tidur, biar besok malam bisa bermain dengan seru dan semangat."

Setelahnya Rosimin membawa pacarnya pergi, Linai dan Cepi lanjut bermain game onlinenya, malam kedua Rosimin baru membawa pacarnya pulang, jelas sekali sudah bermain sehari semalam diluar, ditambah malam ini, sudah sehari dua malam, memang benar kehidupan orang kaya benar-benar berwarna sekali, keluarga Rosimin lumayan kaya, orangtuanya adalah pengusaha, baru masuk perkuliahan sudah membeli volkswagen kontemporer walker.

"Buruan teman-teman, teman-teman Mimi sudah menunggu di bar." Rosimin membuka pintu, berteriak ke asramanya.

"Pakai semua baju yang bermereke kalian, jangan disimpan, kalau hari ini tidak berpenampilan baik, kedepannya tidak ada kesempatan lagi." Setelahnya Rosimin meninggalkan asrama, dengan Eimi menunggu di depan pintu.

"Bukan aku suka komplen, beberapa teman asramamu itu tidak begitu menonjol, tinggi dan wajah biasa, tampaknya juga tidak begitu kaya, Desta itu yang luamayan bagus, tapi juga terlalu memalukan, bajunya itu paling mahal 200 ribu bukan? Kamu malah mau aku mengenalkannya kepada Miki ? Kamu tidak tau selera Miki bagaimana?" Eimi mengerutkan keningnya, tidak begitu berharap dengan perkumpulan yang akan datang.

"Teman baikmu itu semuanya adalah anak kaya, tidak kekurangan uang, yang mereka butuhkan adalah cinta sejati, adik keempat asrama kami adalah bucin, kamu tau Vina bukan? Adik keempat kami menempelinya 3 tahun, seberapa baik kepadanya? Kalau tidak ada kelas, dia pergi mengantarkan delivery untuk membelikan handphone untuknya, Vina wanita itu sama sekali tidak pernah menganggapnya sebagai pacar, kalau pria lain pasti tidak akan bisa tahan, ini baru dewa cinta, wanita seperti Miki sudah terbiasa bertemu dengan pria kaya yang tidak ikhlas dan mulut buaya, siapatau nanti kalau ganti selera langsung bertemu dengan cinta sejati." Ucap Rosimin.

"Cih, kamu berpikir terlalu banyak, ini adalah pemikiran khas orang miskin, atas dasar apa kamu berpendapatan kalau anak orang kaya semuanya tidak tulus? Atas dasar apa merasa orang miskin hanya miskin saja, sisi lainnya semuanya bagus? Sedangkan anak orang kaya hanya kaya saja? Sisi lainnya semua tidak bagus? Permintaan wanita sekarang tinggi sekali, materi hanyalah satu sisi saja, hal yang paling dasar, kalau sampai materi pun tidak ada, atas dasar apa menikmati hidup dengan bahagia bersama anak perempuan kaya?" Eimi tidak setuju.

"Lagipula, Desta itu baik sekali? Bukankah pada akhirnya ditinggalkan juga? Vina saja tidak suka, apa kamu berharap Miki bisa suka kepadanya? Aku khawatir kamu membawa mereka pergi, nantinya tidak bisa berteman dengan teman orang kayaku itu, jaraknya terlalu besar, merasa dipermalukan, bagaimana juga semuanya adalah temanmu, aku juga mempertimbangkannya untukmu, kalau sampai terjadi hal seperti itu, bukankah kamu nanti serba salah?"

"Ini......" Rosimin tiba-tiba merasa perkataan Eimi benar adanya, dia benar-benar tidak memikirkan kondisi seperti ini, ingin dua orang dari latarbelakang berbeda berteman benar-benar merepotkan, nantinya teman asramanya canggung, dia canggung, "Jadi harus bagaimana, jam dan waktu sudah ditetapkan, temanmu juga hampir sampai ke bar Emperor bukan? Sekarang membatalkan acara bukankah lebih menyakiti perasaan mereka?"

"Sudahlah, begini saja, mungkin nanti mereka tidak akan berpikir kearah sana." Setelah Eimi mengatakannya, melihat Desta, Linka dan Cepi sudah turun kebawah.

Linka memakai kostum olahraga, baju adidas, sepatu, barang diskon ratusan ribut, Cepi malah lebih formal, badannya sedikit gemuk, memakai kemeja memberikan perasaan pria dewasa kepada orang, tangannya juga memakai jam tangan jutaan, mengenai Desta, dia sama sekali tidak mengganti baju, satu set baju kasual, memberi orang perasaan baju yang dipakai dari tahun pertama sampai tahun keempat.

"Desta, kali ini kamu adalah bintang utama, kenapa tidak ganti baju? Kalau kamu tidak ada, aku bisa meminjamkannya padamu, aku ada satu setelah jas......aih, sudahlah, tinggi kita berbeda, kamu juga tidak bisa pakai aku punya." Rosimin merespon, tinggi Desta 178cm, dia sekitar 185cm, perbedaan bentuk badan mereka berdua terlalu besar.

"Tida apa-apa, sebenarnya aku tidak ingin pergi, main-main saja." Desta tersenyum, kalau bukan karena teman asramanya disini semua, dia juga tidak mungkin kesana, dia sudah ada seseorang yang dia sukai, mana mungkin akan tertarik dengan orang lain.

"Aih, sudahlah, kalau begitu ayo pergi, sempit-sempitan di mobilku kebetulan bisa muat."

Rosimin membawa volkswagennya, mereka berangkat ke bar Emperor.

Dan saat ini, didalam bar Emperor, sekumpulan gadis cantik sudah memesan tempat duduk, mereka duduk bersama dan berbincang-bincang, samar-samar menjadi pusat perhatian semua orang.

Mahasiswi biasanya adalah mangsa para pemburu veteran, tapi meja ini jelas sekali tipe orang terkenal, bukan bisa dimangsa oleh orang biasa, tidak sedikit orang yang tau diri juga memilih tidak menyerah meskipun kesusahan.

Saat ini, Miki bagaikan ratu, duduk diposisi dekat jendela, sebagai teman Eimi, dengar-dengar kali ini boleh mengenal beberapa pria lumayan, dia juga memberi gengsi kepada temannya, pertama kali datang kemari.