Mendadak Kaya Raya - Bab 34 Kakek Tua Itu

"Pukul pukul pukul, pukul kepalamu?" Besi Hitam menampar kepala Andre.

"Langsung katakan saja jika kamu ingin menjebakku, apa mudah buatku untuk mencari pekerjaan? Masih ingin membuat Bos memarahiku?"

"Monyet Kurus, ayo kita pergi, terlalu banyak orang jahat dan pencuri di dunia ini, kembali dan beri tahu Bos tentang ini, mereka pasti telah menipu Bos, bagaimana mungkin Bos menyuruh kita memukul anak itu? Dia pasti ingin menjebak kita." Pria gagah bertelanjang dada itu berkata sambil menyeret Monyet Kurus untuk pergi.

Tentu saja mereka tahu siapa Desta? Menantu yang dibuang dan diusir oleh Keluarga Chen , jika mereka melihatnya sebelumnya, mereka juga akan menyindirnya, sebagai seorang pria diperlakukan seperti ini merupakan hal yang benar-benar memalukan, dan ketika mereka melihat Bos mereka sangat sungkan dan sopan terhadap anak ini di Gedung Gumaya , mereka mengerti, seberapa sampah anak ini mereka juga tidak bisa menganggunya.

"Kamu berani memukulku!"

Sedangkan Andre, dia tidak tahu seberapa hebatnya Desta, calon istri pun sudah dipastikan olehnya, apa guna sampah ini lagi?

Dia hanya marah, dirinya yang mencari orang untuk memukul Desta, sebaliknya malah menampar dirinya?

"Kenapa aku tidak berani memukulmu? Aku adalah orang Gedung Gumaya , kalau memang hebat pergi lapor sana ke Bosku?" Besi Hitam meludah.

"Sialan, sangat hebat? Bos kalian adalah kerabatku, percaya atau tidak satu kata dariku bisa langsung memecat kalian?" Rendra ikut emosi, menunjuk hidung Besi Hitam.

"Iya? Kerabat? Jika memang kamu merupakan kerabat Bos yang hebat, tidak akan mungkin Bos hanya mengirim kami berdua untuk menghiraukanmu, sangat menganggap diri sendiri begitu penting?" Besi Hitam dengan satu tangan langsung menarik Rendra , saat itu ketika Bos menelepon mereka, hanya berpesan untuk mengurus beberapa anak kuliah ini, juga tidak menganggapnya penting, dalam hati mereka berdua cukup mengerti, bahkan jika memang kerabat, mungkin hubungan mereka juga tidak begitu dekat, Bos sama sekali tidak menganggapnya penting.

"Kamu … kamu lepaskan aku! Jika aku tidak menyuruh Paman Mad memecat kalian, aku tidak akan berada di Kota Yunhai!" wajah Rendra memerah.

"Dasar kepala bawang? Percaya atau tidak aku akan langsung membuatmu cacat? Kamu anggap aku tidak memiliki temperamen?" Besi Hitam memukul tubuh Rendra , dan wajah Rendra membengkak dalam sekejap.

"Saudaraku ayo maju! Dua bocah ini benar-benar berpikir kita tidak berani bertarung?" Andre kesal menyerupai terong ungu, memanggil Furkan dan Weren untuk menyerang kedua orang itu, dan sekejap keenam orang itu saling bergulat, jangan lihat Monyet Kurus yang begitu kurus, mengeluarkan tongkat bagaimanapun juga tetap tongkat, Andre dan Rendra dipukul sampai babak belur.

Tepat ketika kedua belah pihak berkelahi dengan sangat sengit, mentor sekolah muncul di sana, kedua mentor itu langsung bergegas ketika melihat perkelahian itu.

"Lakukan apa? Semuanya berhenti, sekolah mana?"

"Cepat berhenti!"

Kedua mentor meleraikan perkelahian, ketika melihat keadaan tidak mendukung, Besi Hitam dan Monyet Kurus langsung menyimpan alat mereka, dengan cepat meninggalkan tempat kejadian, dan Andre mereka tidak begitu beruntung, langsung tertangkap di tempat.

"Kalian salah sangka, kami bukan anak sekolah ini." Kata Andre.

"Benar, kami anak dari Universitas sebelah." Wajah Weren membengkak, mereka tidak berani mengakui jika mereka adalah murid dari Universitas Yunhai, kalau tidak akan sangat merepotkan jika mereka telah dicatat, situasi akan gawat bahkan bisa dikeluarkan, peraturan Universitas terhadap masalah perkelahian sangatlah ketat, jauh lebih gawat dibandingkan tidak lolos ujian, bolos dll, secara umum akan masuk buku hitam, pengumuman di seluruh sekolah dan peringatan hukuman.

"Universitas sebelah?" dua mentor tertegun, dan kemudian ingin pergi.

Universitas sebelah adalah Universitas ecek-ecek, kelasnya sangat jauh dibandingkan dengan Universitas Yunhai, dan di dalamnya banyak anak-anak berandalan, tidak aneh untuk berkelahi.

Melihat kedua mentor benar-benar percaya, keempatnya langsung menghela nafas lega.

"Mereka bohong! Mereka adalah siswa dari Universitas Yunhai, mereka adalah siswa dari kelas dua Akademi Biologi semester 8, yang tinggal di sebelah asrama kami!"

Linka berteriak.

Teriakan ini membuat hati keempatnya langsung dingin, berdetak kencang, dan ketika mereka melihatnya, ternyata Desta, Linka dan Cepi yang berjalan mendekat, Linka dan Cepi memperlihatkan senyum dinginnya.

Andre ini mentang-mentang merasa dirinya ada sedikit uang, menindas Desta, mengejek asrama mereka, akhirnya ada kesempatan untuk membalas dendam.

"Kamu sembarang bicara! Kami anak dari Universitas sebelah!" Furkan memelototi Desta mereka bertiga, dan terpancar peringatan keras di matanya, namun Linka tidak berekspresi, Linka dan Cepi pada dasarnya juga tidak takut.

Jelas-jelas kedua orang itu dipanggil mereka untuk memukul Desta, tetapi juga tidak tahu mengapa mereka malah berlari kembali, dan sebaliknya berkelahi dengan mereka sendiri, tetapi ini bukan hal yang perlu mereka khawatirkan, sekolah akan mengurus serius untuk anak yang berkelahi, mereka hanya mendapat ganjaran dari rencana mereka sendiri.

"Guru mentor, mereka adalah Andre, Furkan , Rendra dan Weren , aku memiliki nomor telepon konselor kelas mereka, kalian telepon memastikan saja, kami tidak akan berbohong." Cepi menyentuh ponsel sambil tersenyum.

Saat itu kedua mentor pun mengerti, beraninya empat anak ini mempermainkan mereka? Melempar masalah ke Universitas sebelah? Benar-benar ide yang bagus? Jika bukan karena ketahuan, hari ini benar-benar akan tertipu.

"Kalian berempat, jalan, ikut kami ke kantor urusan akademik! Mentor pun berani dibohongi, nyali cukup besar?" kata kedua mentor dengan marah, menyeret keempat orang ke dalam sekolah, beberapa siswa di perjalanan melihat keadaan dan berniat melindungi mereka, mereka bahkan tidak bisa lari jika mereka mau.

Melihat mereka dibawa pergi, Desta mereka bertiga menunjukkan senyum ceria, Andre yang umumnya berpura-pura telah terbiasa, sangat sulit untuk melihatnya mengaku kalah, kebetulan hari ini mereka beruntung, jika tidak mungkin mereka yang akan dipukuli.

"Ayo jalan, malam ini kita makan besar, rayakan dulu."

Keesokan harinya, Andre tidak mencari masalah dengan Desta karena hal ini, saat ini adalah masa kritis baginya, jika kesalahannya terus bertambah, ini tidak akan diselesaikan dengan peringatan hukuman yang begitu mudah, mengandalkan latar belakang keluarga Andre, tidak cukup untuk mengguncang otoritas sekolah, kecuali sampai ke tahap empat penguasa Yunhai.

Namun empat penguasa Yunhai merupakan keberadaan yang tidak dapat ditangani oleh Grup Diamond Blink, keluarga mereka sangat mengakar di Kota Yunhai, sama menakutkannya dengan empat kerajaan bisnis terbesar, jika Andre dibandingkan dengan mereka hanya sebatas orang kecil saja.

Hari berikutnya adalah akhir pekan yang panjang.

Vero meluangkan waktu untuk pergi jalan-jalan bersama Desta, dan juga mengajak satu saudara baiknya, juga teman sekelasnya, sama-sama di Universitas Yunhai Akademi Seni.

Vero sangat pendiam di kelas, teman juga tidak banyak, mungkin Janice adalah satu-satunya teman yang dia miliki.

"Desta, apakah kamu sedang mengejar Vero? Reputasimu tidak baik, ingin mengejar Vero kami ... Eh, kamu tidak akan berhasil."

Melihat Desta menjaga Vero sepanjang jalan, Janice juga sudah bisa menebak semuanya, pria yang hanya memiliki sedikit maksud, dia melihatnya sangat jelas.

"Tidak salah, aku memang mengejar Vero." Di depan hadapan Vero, Desta mengakuinya dengan lapang hati dan tersenyum.

"Vero gadis yang baik hati seperti ini, tentu saja hanya sedikit orang yang pantas mendapatkannya, aku akan berusaha keras."

Wajah Vero yang berubah menjadi merah darah, kedua tangan yang memegang erat pakaiannya, bahkan kepalanya pun tidak bisa diangkat lagi.

Mereka bertiga duduk di kedai teh, topik ini tiba-tiba membuat keadaan menjadi sangat canggung.

"Kak Des ... Desta, kamu lihat kakek tua itu, apakah dia yang mengantarmu ke Keluarga Chen kami saat itu?" Vero tiba-tiba menunjuk ke luar jendela.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu