Mendadak Kaya Raya - Bab 136 Aku Adalah Anggota Keluarga Chen

Setelah mendengar, paru-paru Wulan sudah mau meledak.

"Oke, aku akan segera menyelesaikan bangsat kecil itu, dia berani menyembunyikan masalah sebesar ini dari kita, aku akan memukul dia sampai kulitnya terkupas!"

"Vina, sekarang kamu harus menjalin hubungan yang baik dengan Desta. Kalau benaran butuh, buang Andre Guo juga tidak apa-apa. 60 Milliar loh, sekeluarga Andre Guo mau bagaimanapun paling banyak hanya memiliki aset sekitar 20 Milliar. Dia sama sekali tidak bisa berbanding dengan Desta, mengerti?!"

"Aku mengerti, tenang saja!" Tatapan Vina memancarkan cahaya yang dipenuhi oleh percaya diri, setelah itu telpon pun berakhir.

Selanjutnya, Vina pun langsung mengeluarkan bedak dan cermin dari tasnya dan mulai memperbaiki riasannya. Dia ingin menunjukkan penampilan tercantik dia kepada Desta, hanya saja setelah Vina memperbaiki riasan pun Desta tidak kembali.

Pada saat Vina mau pergi ke toilet untuk melihat Desta, pelayan yang berada di samping tiba-tiba berkata: "Nona, anda masih belum melakukan pembayaran, anda mau kemana sekarang?"

"Aku mau pergi cari pria yang datang bersama aku tadi, kenapa dia pergi ke toilet begitu lama?" Perasaan buruk memenuhi hati Vina.

Pelayan tersebut tertawa dan berkata: "Maksud anda adalah Tuan Chu ya? Tuan Chu sudah meninggalkan tempat karena ada urusan, dia meminta saya untuk memberi tahu anda bahwa dia sangat berterima kasih kepada anda telah mentraktirnya, katanya kalau ada kesempatan lagi dia berharap anda bisa mentraktir dia lagi"

"A...apa? Aku traktir?!" Mata Vina membesar.

Meskipun Vina yang mengajak Desta makan bersama pada malam ini, Vina sama sekali tidak bermaksud mau membayar dari awal. Vina menganggap makan bersama pria apa pun adalah keuntungan mereka dan tentu saja mereka yang harus membayarnya.

"Iya, kalau anda mau mentraktir, tentu saja harus membayar" Eskpresi pelayan pun berubah, dia tersenyum dengan canggung tetapi sopan.

"Aku itu gadis, mana ada yang meminta gadis untuk mentraktir makan? Desta dimana? Suruh dia datang berbicara dengan aku!" Vina melompat dengan marah tanpa sempat peduli kepada kesannya.

Teriakan Vina berhasil menarik perhatian semua pelanggan di restoran.

Pada saat mengetahui wanita ini tidak sanggup membayar setelah makan, para pelanggan melihat ke Vina dengan tatapan memandang rendah. Hal ini membuat kebencian Vina terhadap Desta mencapai titik puncak.

Dari mana Desta ada hak memperlakukan dia seperti ini?! Desta hanya seorang anak yatim piatu, sebuah sampah, seorang pria yang tiba-tiba kaya. Mau bagaimapun Desta tetap adalah sampah yang miskin dari dalam!

"Aku tidak peduli, aku mau pergi mencari Desta sekarang!"

Vina mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Desta, yang dia dengar hanyalah petunjuk yang menjelaskan bahwa nomor Desta sedang berada di dalam keadaan tidak aktif.

Vina berteriak dengan marah, emosionalnya sudah mencapai titik puncak.

Demi menunjukkan 'ketulusannya', Vina sama sekali tidak meragu waktu Desta memesan makanan, bahkan Vina sendiri menambah beberapa lobster australia dan bertanya kepada Desta berulang kali apakah makanannya cukup?

Jadi mau bagaimanapun, makan malam kali ini paling tidak juga memakan biaya ratusan juta. Ratusan juta loh, dari mana Vina ada uang sebanyak ini!"

Sementara ekspresi pelayan langsung tenggelam setelah mendengar kata-kata Vina, "Nona, tadi waktu saya sedang melayani kalian, saya mendengar anda berkata bahwa kamu akan mentraktir makan malam hari ini. Bagaimana kamu bisa bersikap seperti itu sekarang?"

"Selain itu, setelah keluar dari toilet, Tuan Chu berdiri di belakang kamu beberapa saat sebelum meninggalkan tempat, pada saat itu kamu sedang menelpon dan tidak memperhatikan dia. Sekarang kamu malah ribut dengan saya tentang hal ini, saya mau kemana untuk mencari Tuan Chu!"

"Yang penting sebelum melakukan pembayaran hari ini, anda tidak diperbolehkan untuk pulang!"

"Aku membayar dengan koin!" Vina menginjak dengan cemas dan mendorong pelayan dengan kuat untuk meninggalkan tempat.

Pelayan dari tadi sudah bersikap waspada, dia melambaikan tangannya ke arah luar restoran dan beberapa petugas keamanan segera melingkara Vina.

"Kalian mau buat apa? Aku itu anggota keluarga Chen daerah Sanbaku!" Vina yang panik langsung memberi tahu mereka asal usuk dirinya.

Pelayan itu tertawa dengan dingin dan berkata: "Keluarga Chen itu keluarga apaan? Pantas makan di restoran Restoran Lawang Sewu kami dan tidak membayar? Kalau kamu tidak sanggup membayar, maka kami akan menggunakan cara restoran kami untuk membuat kamu melakukan pembayaran!"

Setelah itu, pelayan langsung memberi kode mata kepada sekelompok petugas hitam dan selanjutnya mereka langsung menarik Vina meninggalkan Restoran Lawang Sewu tanap peduli seberapa besar pembantahan Vina.

Pelanggan lain yang melihat Vina dibawa pergi juga tidak memiliki maksud mau menolong mereka, penampilan Vina berjerit sana sini tadi benar-benar memiliki perbedaan terlalu besar dengan wajahnya yang cantik, mereka sama sekali tidak berminat kepadanya.

Pada saat yang sama, ruang tamu rumah keluarga Chen.

Wulan dan Gito duduk di sisi meja makan, sementara Vero berdiri dengan wajah bingung, dia tidak tahu mengapa orang tuanya tiba-tiba memanggil dia ke sini dengan ekspresi seperti ini.

"Ayah, ibu, apakah kalian mencari aku ada urusan?" Vero bertanya setelah berdiri beberapa saat.

"Vero, malam ini kamu berkata secara tulus saja, apakah kamu benar-benar ada menganggap kami sebagai orang tua?" Kali ini, yang bersuara duluan adalah Gito, pria yang biasanya tidak memiliki hak berbicara. Ekspresi Gito terlihat sedih dan kecewa.

Sementara ekspresi Wulan terlihat gelap dan menakutkan, dia hanya duduk dan tidak berbicara.

"Ayah, apa maksud kamu? Bagaimana aku tidak menganggap kalian?" Vero bertanya dengan wajah tidak mengerti.

"Kalau kamu benaran menganggap kami sebagai orang tua, mengapa kamu tidak berkata dengan jujur kepada kami bahwa Desta memenangkan lotere?" Gito bertanya lagi.

"Memenangkan lotre?"

Vero melamun sejenak sebelum berkata, "Bukannya aku sudah berkata dari dulu? Kalian tidak percaya dan terus berkata bang Desta menggunakan uang aku, aku sudah menjelaskan hal ini banyak kali!"

"Kamu masih melawan?"

Wulan tidak tahu mengeluarkan sebatang rotan dari mana, dia memukulnya ke paha Vero tanpa peringatan apa pun, rasa kesakitan membuat Vero berteriak dan langsung berjongkok ke lantai.

"Maksudmu adalah kami tidak memiliki mata, tidak percaya Desta memenangkan lotere ya?" Wulan berkata dengan gaya kedua tangan di pinggangnya.

Faktanya, mereka memang tidak percaya Desta bisa memenangkan lotere. Meskipun percaya mereka tidak merasa uang lotere itu sangat banyak, karena mau bagaimanapun Desta adalah sampah yang hanya tahu meminta makan dan minum dari rumah dia.

Bagaimana orang yang tidak berguna bagaikan sampah ini memiliki keberuntungan untuk memenangkan lotere?

"Bu, maksud aku belum itu"

Vero memegang kakinya dengan kesakitan, air matanya sudah mau mengalir. Sementara Wulan sama sekali tidak peduli dengan hal ini, dia memukul kaki Vero beberapa kali lagi dan meninggalkan bekas merah yang dalam/

"Masih melawan? Kalau kamu memberi tahu kami bahwa Desta memenangkan lotere sebanyak 60 Miliar, mana mungkin kami tidak percaya kepada kalian?"

Wulan berteriak dengan nada suara tidak puas dan iri, jelas dia tidak bisa menerima mengapa Desta yang hanya tahu makan dan minum di rumah mereka memiliki keberuntungan sebaik ini!

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu