Mendadak Kaya Raya - Bab 359 Satu Lawan Tiga

"Suara apakah itu?"

Bulu kuduk pria itu langsung berdiri dan dia hampir mengira dia itu salah dengar.

Tetapi dia berdiri di sana dan mendengarkan dengan seksama dan mendapati bahwa dia tidak salah dengar. Benar-benar ada suara seorang wanita yang sedang bernyanyi dan suaranya semakin dekat, seperti berkeliaran di bawah sudut luar kuil leluhur.

Dengan bunyi Glek yang keras, dia menelan ludah.

"Saudara Wang, Saudara Wang, apakah kamu di luar?"

Dalam hal ini, dia sedang tidak mood untuk melakukan hal-hal lain, hanya ingin mengkonfirmasi apa yang terjadi di luar.

Namun, rekannya yang baru saja melangkah keluar untuk berjaga diluar tadi, hanya dalam sekejap mata, Tidak peduli bagaimana dia berteriak memanggil rekannya, tidak ada yang menjawab, seolah-olah rekannya tidak pernah ada.

Kali ini, walau dia adalah elit yang sudah pernah mendapatkan pelatihan, malam ini dia tetap merasa tidak bisa bertahan dengan suasana yang begitu menakutkan.

Dia bergegas ke ruangan tempat biasanya para keluarga Feng sembayang leluhur untuk membakar dupa. Dia membakar tiga buah dupa dan memegang dengan dua tangannya. Saat dia menyembah, dia melantunkan doa kepada leluhur keluarga Feng, supaya iblis segera pergi.

Namun, begitu dia sedang berdoa, cahaya di ruangan itu tiba-tiba berkedip.

Jantungnya langsung bergetar hebat, tanpa sadar menoleh ke belakang, saat itu cahaya kembali berkedip, tiba-tiba dia mendapati di depan pintu ada sesosok bayangan berwarna putih yang terbang melewati pintu.

"Ah!”

Dia berteriak panik dan langsung terduduk di tanah, diikuti oleh selangkangan yang mulai basah karena ngompol, bau busuk langsung memenuhi udara.

Tetapi setelah beberapa saat, cahaya kembali normal dan sosok putih yang muncul tadi sekarang sudah menghilang, ini membuat dia berpikir apakah karena dia terlalu banyak menonton film horor baru-baru ini, sehingga berhalusinasi.

Dia mengertakkan gigi dan memutuskan untuk pergi keluar melihat-lihat dan mencari rekannya.

Meskipun masih ada suara lagu aneh yang bergema di telinganya, dia menguatkan diri dan percaya bahwa itu hanyalah ilusi pendengarannya dan tidak akan menganggapnya serius.

Namun, ketika dia baru saja berjalan keluar dari pintu aula leluhur, sesosok tubuh jatuh dari satu sisi tanpa peringatan, langsung menekan tubuhnya ke bawah.

Melihat wajah pria itu penuh dengan noda darah, dia sempat berteriak beberapa kali, lalu memalingkan matanya dan pingsan.

"Aduh, begini saja langsung pingsan, Membosankan."

Pada saat ini, beberapa sosok keluar dari sudut dinding. Mereka adalah Desta dan beberapa anggota elit keluarga Chu.

Betul sekali, Desta yang meminta orang-orangnya untuk menyiapkan semuanya barusan, hanya untuk memancing dua penjaga elit ini keluar dan kemudian dibereskan.

"Tuan muda kedua, kedua orang ini ternyata sangat penakut, tadi kita seharusnya langsung menyerbu masuk saja, buat apa kita repot-repot menyiapkan begitu banyak untuk membereskan mereka?"

Pada saat ini, seorang elit keluarga Chu yang berdiri di belakang Desta tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Desta hanya tertawa dan berkata, "Itu karena aku sudah mendapatkan indo, Ada alarm di bawah meja tempat mereka makan. Begitu kita menyerbu masuk dan tidak menyelesaikan dua orang ini dengan tepat waktu dan membiarkan mereka sempat menekan alarm, maka kita yang akan mendapat masalah. "

Setelah itu, Desta kemudian memimpin untuk melangkah masuk.

Para elit mengikuti masuk dan menemukan memang ada tombol merah di bawah meja yang penuh dengan minuman beralkohol dan makanan, ada satu tombol di setiap sisi.

Maksudnya, jika mereka menyerbu masuk dan tidak membereskan penjaga dalam waktu tiga detik, penjaga akan memiliki kesempatan untuk menekan alarm dan kemudian mereka akan berada dalam masalah besar.

Karena dalam analisis akhir, gunung lima awan masih merupakan wilayah keluarga Feng. Bahkan jika mereka memegang peta jalan di tangan mereka sekalipun, mereka juga termasuk menyerbu masuk ke wilayah kekuasaan musuh dan tentu saja para penjaga lebih akrab situasi disini.

Desta tidak peduli tentang ini, Ketika dia masuk, yang paling pertama Desta cari adalah dua gadis yang dikurung di penjara.

"Vero, Kak Citra!"

Dengan gerakan cepat, Desta dengan cepat bergegas ke penjara dan menghantam gembok kunci sampai jatuh ke tanah hanya dengan pukulan satu tangan.

Desta meraih dua wanita itu dengan hati-hati, Dia menemukan bahwa mereka masih bernapas dengan lancar, mereka tidak diracun atau terluka, jadi Desta merasa lega. Selain itu, pakaian mereka lengkap dan mereka tidak diperlakukan dengan tidak pantas.

Tapi setelah dipikirkan, sejak Vero dan Citra ditangkap hingga sekarang, total hanya berselang beberapa jam saja.

Gladia, sebagai tokoh terkenal di Kota Yunhai, tidak boleh kehilangan muka dan melakukan beberapa hal yang melecehkan wanita. Ketika dia ada di tempat, bawahan-bawahan dia juga tentu saja tidak berani main-main, jadi Vero dan Citra seharusnya sangat aman.

Sesaat kemudian, Vero dan Citra berhasil dibangunkan oleh Desta.

Mata kedua wanita itu masih terlihat kebingungan, Ketika mereka melihat bahwa orang yang ada di depan mereka adalah Desta, mereka sempat tertegun sejenak, diikuti oleh teriakan histeris dan memeluk pria di depan mereka dengan erat.

"Desta, kamu datang untuk menyelamatkan kami!" Nada bicara Citra terdengar sangat bersemangat dan terharu.

"Kakak Desta, akhirnya kamu di sini, Aku benar-benar takut!" Vero sedikit terisak, jelas sangat ketakutan.

Desta menghibur kedua wanita itu dan akhirnya berhasil menenangkan mereka. Pada saat yang sama, dia juga merasa senang bahwa dia telah membuat keputusan yang tepat. Jika dia datang terlambat sedikit lagi, dia takut hal-hal yang akan terjadi menjadi di luar kendalinya.

"Yah, ayo kita pergi dulu."

Melihat dua wanita itu semuanya tidak terluka, Desta berkata dengan suara lembut.

Kemudian, Desta membawa Vero dan Citra pergi dari kuil leluhur. Ketika dia akan keluar, dia juga menatap para orang-orang keluarga Chu yang masih berdiri menjaga disana. Mereka semuanya segera mengerti apa arti tatapannya Desta dan segera menjalankan tugas akhir mereka.

Di sisi lain, orang-orang Gayus sudah mulai memporak-porandakan vila-vila keluarga Feng.

Ada yang diintip saat sedang mandi, ada yang selingkuh dengan pengasuh dan direkam, ada yang menonton film horor di kamar mereka dan juga ada yang ketakutan karena orang-prang Gayus ada yang berpura-pura menjadi hantu untuk menakuti mereka.

Saat itu, gunung lima awan yang awalnya tenang dan damai tiba-tiba menjadi bising dan riuh.

Gladia juga terbangun dari tidurnya dan buru-buru memanggil pengurus rumah untuk menanyakan apa yang terjadi.

Pengurus rumah itu juga bingung, Dia sendiri juga ragu-ragu untuk waktu yang lama dan tidak bisa menjelaskan apa-apa.

Gladia memelototinya dengan ganas, lalu mengenakan pakaian seadanya dan membawa tim elit keluarga Feng untuk memeriksa situasi.

Ketika dia berjalan berkeliling dan mendapat gambaran umum tentang apa yang terjadi, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi hitam dan biru, "Sialan, ada orang luar yang menyelinap masuk!"

"Apanya yang masuk?"

Di belakangnya, sang kapten, pemimpin tim elit yang bertanggung jawab atas pekerjaan keamanan seluruh gunung lima awan terlihat sangat bingung.

Gladia tiba-tiba berbalik dan menampar wajah sang kapten, "Aku kasih makan untuk sekelompok orang yang tidak berguna, Apa yang dilakukan begitu banyak penjaga dari kaki gunung sampai puncak gunung? Apakah kamu tahu bahwa orang luar telah memasuki gunung lima awan? "

Kapten itu sempat terkejut oleh tamparan tadi dan akhirnya dia bereaksi.

Dia dengan cepat menyalakan radio untuk menghubungi orang yang bertanggung jawab atas pemantauan cctv di bawah gunung. Alhasil, begitu radio dinyalakan, suara dari dalam radio membuatnya lebih kaget dan malu lagi.

"Satu lawan tiga."

"Aku tidak mampu ikut taruhan itu."

……

Sebelum sempat berbicara dengan para penjaga, sang kapten segera memutus radio dan memandang Gladia dengan malu dan takut, karena penjaga pos ternyata sedang berjudi.

Gladia mencibir dan berkata, "Aku akan membuat perhitungan dengan kamu nanti, Sekarang pergilah ke aula leluhur dan lihat keadaan disana bagaimana."

Gladia bukan orang bodoh, pada saat ini siapa yang berani masuk ke wilayah keluarga Feng, Dia tidak perlu berpikir keras, pastilah Desta yang ingin menyelamatkan wanitanya. Vero dan Citra terkunci di aula leluhur, jadi dia harus pergi untuk melihat situasi disana!

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu