Mendadak Kaya Raya - Bab 77 Siapa Orang Kejam?

Desta tidak memperhatikan adegan ini, bar Emperor penuh dengan orang-orang, ada banyak orang dimana-mana, bagaimana bisa memperhatikan orang yang menusuk dalam kegelapan?

“Bukankah ini Desta? Tidak disangka, kamu bisa datang bersenang-senang di bar Emperor? Ucap sekelompok pemuda menghampirinya.

Menunggu orang yang tidak kunjung datang, malah bertemu sekelompok pemuda yang tidak terduga.

Desta mengenal mereka datang menghampiri, semuanya teman sekelasnya, sekumpulan mahasiswa yang hampir lulus, satu per satu menghabiskan waktu menggila di sini, ketika berada di dalam kelas bisa mendengar sekumpulan orang ini setiap hari membahas wanita cantik.

Sejujurnya Desta tidak terlalu suka orang-orang ini, tidak memiliki latar belakang keluarga yang hebat dan kuat, tapi sombong setengah mati, menganggap kegilaan berburu wanita cantik adalah suatu kebanggaan, sebenarnya menurut gossip yang beredar setiap kali mereka datang ke bar Emperor, uangnya dikumpulkan oleh beberapa orang selama beberapa hari, sifat yang hanya menginginkan harga diri ini, benar-benar membuat orang tidak dapat berkata apa-apa.

Desta tidak ingin mencari masalah dengan mereka, tidak disangka akan ada suatu hari dimana sekumpulan orang ini mencari masalah dengannya.

“Dimana tunanganmu?”

“Aku hampir saja lupa, kamu sudah diusir dari rumah, tunangan dari mana? Hahaha. ”ucap Taufan tertawa keras memukul pahanya.

Masalah pribadi Desta tersebar luas di seluruh jurusan Biologi, Vina sepanjang hari mengatakannya kemana-mana, tidak mungkin tidak tersebar, sekarang Desta diusir oleh keluarga Chen menjadi lelucon yang sangat memalukan, berapa banyak mahasiswa yang membahas ini setelah makan malam.

“ Taufan, kalian jangan keterlaluan, kita semua mahasiswa, kamu ingin mencari masalah, ada banyak orang di bar, kamu cari yang lain tidak bisa?”seorang wanita menghampiri, dia juga teman sekelas Desta, namanya Bebi Zhu, dulu keduanya pernah duduk semeja, keluarga Bebi lebih kaya, Taufan mendekatinya beberapa kali tapi tetap tidak berhasil mendapatkannya, namun, dia sering mengajak Bebi dan teman sekamarnya bermain bersama untuk mencari kesempatan.

Mendengar Bebi membantu Desta berbicara, Taufan marah.

Apa-apa ini? Sampah ini membuat malu para pria, sudah zaman apa? Masih saja ada sampah seperti ini.

Alasan Taufan mencari masalah dengan Desta adalah Desta mudah ditindas, ada begitu banyak orang di bar, orang seperti apa pun ada, yang lebih hebat dari Taufan juga banyak, kalau sampai menyinggung orang yang tidak boleh disinggung, hidup Taufan akan berada di ujung tanduk, dan dia tidak bodoh.

“ Bebi,kamu tidak naksir dengan bocah ini, kan? Tidak kelihatan kamu menyukai pria pengecut seperti ini? Kenapa membantu dia berbicara?”ucap Taufan disamping bercanda dengan Sukro yang tinggi besar.

“Diam Sukro Gembrot ! kamu diam tidak ada yang mengatakanmu bisu, kita semua teman, jangan keterlaluan, kalau tersebar keluar reputasimu juga tidak bagus.”ucap Bebi melototinya.

“Desta untuk apa kamu di sini? Kembalilah, kehidupan malam sangat berantakan, sangat mudah membuat masalah jika tidak memiliki backup.”

Bebi penasaran melihat Desta di bar Emperor, Desta sangat miskin, dalam kehidupan sehari-hari sangat hemat, uang dari mana untuk dihamburkan di bar? Apakah sama seperti Taufan hanya menginginkan reputasi? Dari pemahamannya pada Desta, Desta bukan orang seperti ini.

Kesan baik Bebi pada Desta didasarkan Desta yang baik pada Vina selama tiga tahun, dipermalukan selama tiga tahun tapi tetap baik pada wanita itu, pria seperti ini sangat menarik perhatian para wanita, hanya Vina sendiri yang tidak menghargainya, mengusir Desta keluar dari rumah.

Dengar-dengar Vina telah mengusir Desta keluar, Bebi merasa tidak adil untuk Desta.

Mengingat ini, Bebi tiba-tiba mengerti mengapa Desta datang ke bar, sekarang suasana hatinya pasti sangat sedih? Ingin menenggelamkan kesedihan dengan alkohol, kan? Setelah melewati begitu banyak masalah, sungguh sulit bagi orang biasa untuk menanggung begitu banyak hal, ke depannya hidup dia pasti akan lebih sulit.

“Aku sedang menunggu orang di sini, tidak perlu mengkhawatirkanku.

“Kamu bermainlah dengan mereka.”ucap Desta tersenyum.

“Jangan, karena semuanya teman, mari main bersama, kalau tidak Bebi akan mengatakan aku menindasmu.”ucap Taufan dan beberapa temannya memukul pantat Desta.

“Desta, kamu tidak keberatan, kan? Atau uang yang kamu bawa hanya cukup untuk kamu makan dan minum seorang, tambah dua orang lagi sudah tidak bisa traktir?”ucap Sukro tertawa duduk di samping Desta.

“Kalian jangan keterlaluan! Hari ini aku yang traktir, Desta minum sepuasnya, jangan khawatir.”ucap Bebi mengerutkan kening, mencagakkan kedua tangan di pinggang, seperti seorang wanita tua.

Desta duduk tersenyum pahit di sana, hatinya sedikit tersentuh, mana orang yang benar-benar peduli pada dirinya?

Bahkan orang-orang seperti Paman Ding, Ashar dan Mingxi, yang mana yang bukan karena identitas dirinya bersikap hormat padanya? Desta tahu segalanya, dia menghargai setiap perasaan yang didapat dengan susah payah.

“Karena Bebi sudah angkat bicara, tidak ada yang bisa diperbuat.”

Taufan mengendus, melemparkan segelas alkohol di depan Desta, “Hari ini kamu beruntung, ditraktir, masih tidak berterima kasih?”ucap Taufan

“ Bebi yang traktir, bukan kamu yang traktir, untuk apa kamu begitu heboh?”ucap Desta tidak bisa menahannya.

Taufan membuka mulutnya, seolah tidak percaya kata-kata ini keluar dari mulut Desta.

Tiba-tiba dia tersenyum.

“Yo, sudah hebat? Desta? Kuliah selama empat tahun, ini pertama kalinya kamu berbicara dengan sombong, kan? Kamu tahu tidak kamu sedang berbicara dengan siapa?”

“Bicara dengan siapa? Apakah statusmu lebih tinggi? Taufan biarkan aku lihat latar belakang keluargamu sehebat apa, sampai perlu aku Desta menyembahmu?”ucap Desta tersenyum dingin, seolah tidak takut sedikit pun.

Semua orang terpana, apa yang terjadi pada Desta? Kenapa begitu berani? Ini Taufan ? bagaimana pun dia preman di sepanjang jalan bar ini.

Kata-kata Desta membuat Taufan marah, dia langsung menghancurkan botol bir dan berdiri di depan Desta, menunjuk hidung Desta dengan serpihan botol, “Persetan kamu bocah sialan, percaya tidak hari ini ku bunuh kau? Siapa yang beri kamu keberanian sok hebat di depanku?”

Beberapa teman asrama Bebi segera memisahkan mereka, tindakan di sini menarik banyak perhatian di sekitar, banyak orang bersorak dan menyaksikan keramaian, manager bar terkejut dan segera menghampiri.

“Hehe, semuanya yang minum mari minum, yang bermain perempuan silahkan, jangan marah, jangan membuat onar di dalam bar.”

“Sini, aku bersulang untuk semuanya.”Manager bar menuangkan alkohol sendiri dan menepuk pundak Taufan.

Amarah Taufan mereda, dia hanya preman kecil, mana berani melawan manager bar? Ini baru orang hebat dalam bar!

“Tentu saja aku menghargai Kak Wang, kalau bukan di tempat Kak Wang, aku pasti sudah mencabut lidahnya!”ucap Taufan mengendus dingin, menghina Desta dengan jijik.

Tapi mata Desta terus melihat ke pintu masuk bar, kenapa orang kejam yang dikenalkan Ashar belum datang?

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu