Mendadak Kaya Raya - Bab 227 Lalisa Dalam Kesulitan

Namun, Hansen bahkan tidak memandangnya sedikitpun. Dia berjalan langsung ke Desta dan mengangguk, "Tuan muda kedua, aku sangat menyesal sekali. Maaf ini sungguh memalukan sekali di depanmu. Aku tidak menyangka wanita ini bisa menyulitkan malu. Aku benar-benar ..."

Bicara sampai sini, Hansen terdiam dan terlihat sangat menyalahkan diri sendiri dan tampak gelisah sekali.

Desta menepuk pundaknya dan tersenyum, "Tidak apa-apa, aku tidak marah. Tenang saja."

Dia benar-benar tidak marah. Jika dia ingin marah, dia tidak akan memanggil Hansen untuk menghadapinya. Bagaimanapun, itu hanya masalah sepele. Vero dan Citra tidak terlalu merasa menderita atau ada keluhan apa pun. Jika terlalu mempermasalahkan malah jadinya melelahkan hati saja.

"Jika tidak ada apa-apa, kalau begitu aku pergi dulu ya. Kedepannya tolong lebih perkuat manajemen di sini. Hari ini untung saja ini terjadi padaku. Kalau saja ini terjadi pada orang lain, bukankah nama mal kita yang akan jelek?”

Desta memberi perintah lagi.

"Iya, iya,iya tuan muda kedua benar sekali. Nanti begitu pulang aku akan melarang istriku lagi untuk tidak membolehkannya datang kesini untuk membuat masalah lagi!” kata Hansen sambil menggertakkan giginya.

Desta tersenyum dan diam saja, lalu melirik ke Vero dan Citra.

Citra segera paham maksudnya, dia pun maju lalu berkata, "Kalau begitu, ayo kita pulang. Aku dan Vero juga sudah cukup belanjanya.”

Vero juga mengangguk, dan ketiganya langsung meninggalkan toko pakaian wanita itu, dan segera menghilang dari mata semua orang.

Semua orang begitu melihat keributan itu sudah tidak ada lagi, hampir tiga setengahnya dari orang-orang itu pun pergi.

Ruandah masih saja pura-pura menangis, melihat Hansen tidak hanya tidak datang untuk menenangkannya, yang ada wajah Hansen tampak sangat menakutkan dan mengerikan. Dia saat ini baru sadar kalau ternyata dia telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak seharusnya dia singgung.

Jadi mana mungkin dia berani menangis terus. Dia berdiri dan berbisik ke samping Hansen , “Suamiku, yang barusan tadi itu siapa. Kamu kenapa...”

“Diam!”

Hansen menghela napas berat lalu memelototi Ruandah dengan galak, "Itu bosku, pemuda kaya yang punya Gedung Sky, tuan muda kedua dari keluarga Chu! Kamu malah berani sekali menyinggungnya, siapa yang memberimu nyali ini, apa kamu sudah gila ya!”

Setelah mendengar ini, Ruandah langsung panik tidak karuan seolah seperti kehilangan jiwanya, membeku di tempatnya.

Dia belum pernah melihat Desta sebelumnya, jadi dia tidak mengenalinya. Tapi dia sering sekali mendengar nama ini ketika di rumah karena Hansen sering membicarakannya.

Pada akhirnya, siapapun tidak menyangka. Dia dengan susahnya muncul sekali malah langsung mencari masalah dengan bos suaminya. sungguh sial sekali!

Untungnya, Desta tidak terlalu mempermasalahkan ini. Kalau tidak, jalan selanjutnya suaminya jelas akan sulit, sama sekali tidak berani membayangkan hal ini.

Setelah terdiam beberapa saat, Hansen memegang wajah istrinya yang kaku dan berkata kepadanya dengan suara yang dalam, "Mulai sekarang, kamu lebih baik tinggal di rumah saja. Jangan datang ke sini dan bermain trik semacam ini lagi. Jika aku menemukanmu kamu lari sembarangan ke sini, aku akan mematahkan kakimu!”

Begitu kata-kata itu jatuh, Hansen berjalan keluar dari toko pakaian wanita tanpa melihat ke belakang.

Dia tadi sedang mendiskusikan bisnis dengan klien lalu akhirnya ditinggal karena masalah ini, kalau menyuruh orang lain menunggunya cukup lama maka bisnis yang didiskusikan ini bisa-bisa hangus begitu saja.

Begitu memikirkan ini, Hansen merasa lebih frustrasi. Dia sudah berusaha keras cukup lama untuk mendapatkan bisnis ini tapi tidak disangka bisa-bisanya hancur dengan hal sepele seperti ini. hal yang sulit untuk dijelaskan dengan logis.

Baru sampai ke tempat parkir bawah tanah mal, Hansen belum sempat naik ke mobil tiba-tiba dia mendengar seseorang memanggilnya dari samping, “Tuan Hansen , jika tidak sedang buru-buru, lebih baik ayo mengobrol di mobil?”

Bisnis yang tiba-tiba akan hancur membuat Hansen yang panik jadi terkejut sekali, dia pun menoleh dan melihat mobil panjang Lincoln berhenti di sebelah mobilnya.

Pada saat ini, seorang pria paruh baya dengan senyum lebar di wajahnya menatapnya dan berkata sambil tersenyum.

Jika Desta ada di sini, pasti dia bisa mengenali kalau orang itu adalah pelayan Pota, Raijin!

***

Di sisi lain, Desta, Vero dan Citra mencegat taksi lalu pergi pulang ke vila.

Vero dan Citra sedang mendiskusikan belanja hari ini.

Tapi pada akhirnya, ketika taksi melewati persimpangan, Vero tiba-tiba melihat spanduk besar tergantung di persimpangan yang tertulis dengan kata-kata berukuran besar ‘selamat datang ke pertunjukan " Black Pink " di daerah Sanbaku’

“Ya Tuhan, apa Black Pink datang ke daerah Sanbaku kita ini? kenapa aku tidak tahu hal ini!” kata Vero dengan sangat bahagia sekali dan tatapan mata Vero langsung berubah.

Citra juga ikut sangat bersemangat. Dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan mulai memeriksa informasi terkait.

Dia dan Vero adalah penggemar Black Pink , tetapi selama ini, keduanya tidak terlalu memperhatikan hal ini karena berbagai masalah yang datang akhir-akhir ini, sehingga mereka tidak tahu tentang kedatangan Black Pink ini.

Namun, ketika Citra mengecek berita beberapa kali, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah.

Desta yang gelisah melihat perubahan tiba-tiba ekspresi Citra ini, rasanya ketakutan dan ingin melompat saja dari taksi.

Tidak perlu ditebakpun, semuanya tahu kalau dia pasti ada di bangku penonton dan beritanya yang merobek gaun Lalisa akan mendominasi berita utama. Bahkan Citra yang biasanya tenang tiba-tiba wajahnya bisa jadi tidak menyenangkan begitu. Jika Vero melihat ini, pasti dia akan sangat marahkan?

Begitu memikirkan ini, Desta menyesalinya dan benar-benar merasa bersalah. Jika tahu dari awal akan begini, dia tidak akan mengiyakan Rosimin dan yang lainnya untuk menerima undangan itu.

Melihat Vero yang menjulurkan kepalanya, Desta sudah putus asa dan menutup matanya, menunggu persidangan dua wanita itu!

Namun, dia tidak menyangka adegan yang seperti neraka itu malah tidak muncul. Dia malah melihat teriakan gelisah Vero, "Astaga, ada penggemar fanatik begitu, bahkan bisa-bisanya memegang pisau ke arah Lalisa , dan polisi sekarang masih berhadapan dengannya!"

Begitu kata-kata itu keluar, Desta pertama-tama menghela napas lega, lalu jadi terkejut, "Apa, Lalisa disandera?"

Vero terkejut menatap Desta lalu berkata, "Kakak Desta, aku tidak menyangka kamu juga adalah penggemar Lalisa , tapi sekarang bukan waktunya membicarakan ini, Lalisa benar-benar sedang disandera!”

Vero menyerahkan ponselnya ke Desta.

Desta memeriksanya, ternyata itu adalah video pendek yang diunggah belum sampai sepuluh menit, namun, video tersebut telah diputar ratusan ribu kali, menunjukkan betapa mengerikan pengaruh Black Pink itu.

Dalam video tersebut, Lalisa , Rose dan Jisoo menyanyikan lagu pertama untuk pemanasan panggung, Awalnya mereka mengatakan syukur dan terima kasih kepada para penggemar.

Tetapi para penggemar di atas panggung terlalu bersemangat dan antusias, terutama setelah menonton cara munculnya Lalisa dari bangku penonton, itu membuat mereka merasa seolah sangat dekat dengan sang dewi.

Panitia tidak punya pilihan selain mengubah ritme untuk sementara, pertama-tama biarkan perwakilan penggemar mempersembahkan bunga di atas panggung dan kemudian melanjutkan ke sesi berikutnya.

Orang yang menyandera Lalisa adalah salah satu dari perwakilan penggemar ini.

Pria dalam video itu gemuk, kepalanya tampak berkilau karena berminyak, tidak tahu sudah berapa lama dia tidak mencuci rambutnya. Dia juga mengenakan kacamata berbingkai hitam di wajahnya. Sepasang mata sangat sipit bahkan seperti tidak terbuka seperti host panggung pada versi lain.

Dia yang terakhir memberi bunga ke atas panggung. Setelah Lalisa mengambil satu buket mawar merah besar di tangannya, dia belum sempat mengucapkan terima kasih, Pria gemuk itu tiba-tiba mengeluarkan pisau kertas dari sakunya dan menyentuh leher batu giok Lalisa yang ramping. .

Dalam teriakan ketakutan, dia memegang Lalisa dan mundur langsung ke ruang istirahat di belakang panggung, akhirnya dia bersembunyi langsung ke ruangan itu lalu mengunci pintunya.

Saat kejadian dadakan itu terjadi, semua orang masih sangat terkejut dan belum sempat bereaksi!

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu