Mendadak Kaya Raya - Bab 520 Berubah

"Apa yang kamu lakukan tadi?"

Pemimpinnya memelototi Via dengan nada bicara yang gelisah.

"Tentunya memberimu satu hadiah yang besar." Tutur Via tersenyum simpul.

Sambil berkata, dia mengulurkan tangannya yang putih dan menggenggamkannya.

Tiba-tiba, pemimpin merasakan panas terik yang tak tertahankan, yang muncul dari hati dan dalam waktu sekejap rasa sakit itu langsung menyebar keseluruh tubuhnya, dia berteriak kesakitan dan terjatuh ke tanah.

Setelah itu, kulitnya berubah menjadi menghitam, bintik-bintik merah muncul diarea kulitnya, di depan ekspresi tercengang semua orang, tubuh pemimpin tiba-tiba menyala dengan sendirinya, lalu berubah menjadi api yang sangat besar, disertai dengan teriakan suara kesakitan yang menusuk hati.

Sisa anggota Judge Dread melihat pemandangan ini terkejut dan kabur tanpa lagi menoleh ke belakang.

Tidak bisa menyalahkan mereka adalah pengecut, tapi taktik yang dikeluarkan oleh Via sangat terbilang gaib.

Melihat bahaya sudah tertangani, sisa-sisa pengawal keluarga Ra yang masih hidup bersorak ria berteriak kesenangan.

Via tidak menghiraukan teriak kesenangan dari mereka, dia berjalan ke hadapan Desta, memujinya dengan tulus " Desta, kemampuanmu membuatku kagum, meski level mu sekarang masih di Forbes One, tapi kemampuanmu lebih hebat dari orang-orang yang sudah berlevel Master."

Mendengar demikian, Desta hanya tersenyum simpul, menunjukkan dia tidak rendah diri, tetapi juga tidak menyombongkan dirinya.

Karena kemampuannya yang sekarang, sebagian besar mengandalkan buku bela diri "Teknik Pernapasan" yang asalnya belum jelas, ini juga merupakan rahasia paling besar sekarang yang dia sembunyikan, dia sama sekali tidak berani memberitahukannya kepada orang lain, karena takut membawa malapetaka untuk dirinya ataupun orang-orang yang ada disekitarnya!

Untungnya Via tidak terlalu penasaran, sehabis perbincangan ini dia langsung berjalan masuk ke dalam rumah keluarga Ra.

Di aula besar rapat keluarga Ra, semua pengurus-pengurus tinggi masih belum tahu jika permasalahan ini sudah berakhir, mereka masih lanjut memperbincangkan bagaimana cara untuk menangani krisis kali ini.

Bagaimanapun, kemampuan dan status Judge Dread didunia bela diri memiliki jabatan yang sangat tinggi, yang tidak bisa dihadapi oleh kaum keluarga manapun dengan sendirian!

Terkecuali semua kaum dapat bergandengan tangan bekerjasama untuk melawan Judge Dread.

Namun, ini tanpa sebab tanpa alasan, kaum mana yang akan sudi merelakan kaumnya terjebak dalam bahaya hanya untuk bekerjasama dengan keluarga Ra?

Semua orang juga mengerti, kali ini Judge Dread jelas-jelas tujuannya adalah keluarga Ra, jangankan bekerjasama, kaum yang dulunya pernah ada konflik dengan keluarga Ra, sekarang bahkan sangat berharap keluarga Ra bisa dihancurkan.

Disaat mereka semua pada panik, Via membawa Desta balik dari luar.

" Via, bagaimana keadaannya?"

Roira yang dari tadi belum bersuara yang duduk diposisi utama, sekarang bangkit dari dudukan dan bertanya..

Tatapan Via berkeliling memandang orang ada yang diruangan dan menjawab "Sementara sudah tertangani."

"Baguslah!"

Semua orang merasa lega, lalu memandang Via dengan tatapan yang kagum.

Mereka dulunya sebenarnya sudah tau, wanita yang cantik luar biasa di depan mereka ini sangat-sangat hebat, hanya karena sudah lama tidak melihat dia bertarung, rasa kagum itu sudah lama lenyap.

Namun sekarang, krisis pembantaian yang membuat mereka panik dari tadi, sekarang bahkan diselesaikan dengan begitu mudah oleh Via, hal ini membuat rasa kagum itu muncul lagi.

Tetapi diwaktu yang sama, sebuah suara berpendapat lain muncul tiba-tiba.

"Para pengurus, bahaya seperti malam ini hanyalah kali pertama, bila Judge Dread tidak lenyap, maka bahaya ini akan tetap ada."

Ketika suara muncul, semua orang memandang ke asal suara tersebut.

Ternyata yang berbicara adalah seorang sesepuh dalam keluarga Ra, meski udah berumur tua, namun tetap kelihatan masih bersemangat, tatapan mata tetap begitu tajam seperti sedia kala.

Dia melihat ke arah Via yang berdiri di depan pintu dan berkata dengan dingin "Kalian jangan lupa, ini hanya tim pertama yang diutus oleh Judge Dread, untuk tim selanjutnya hanya akan lebih kuat dari tim malam ini, aku ingin menanyakan kepada kalian, nantinya apa yang harus kalian lakukan? Apakah akan terus menerus mengandalkan perempuan ini untuk menyelesaikannya?"

"Pak sesepuh ketiga, apa maksud dari anda?"

Tatapan mata Roira termenung, dia menanyakan dengan suara berat.

" Roira, apa kamu masih belum mengerti dengan pembicaraanku? Dari awal aku sudah tidak setuju perempuan ini bergabung ke keluarga Ra, saat itu kamu mempunyai rencana besar dan aku tidak dapat menghalanginya, namun sekarang, Rarara juga sudah bertumbuh besar, kenapa masih mau membiarkan dia dan anaknya yang tidak jelas asal-usulnya untuk tetap tinggal di keluarga Ra, yang bahkan sering membawa bahaya untuk Keluarga Ra?"

Ujar sesepuh ketiga dengan nada dingin.

"Rencana besar" yang disebutkan oleh sesepuh, yaitu Roira meminta kepada Via untuk membantu keluarga Ra menjaga dan membimbing 1 keturunan yang mempunyai gen feniks dari keluarga Ra.

Semua orang yang berumur di keluarga Ra tahu akan hal ini, jadi ketika mereka mendengar perkataan dari sesepuh ketiga, semua terdiam sepi.

Roira mengerutkan keningnya dan berbicara dengan nada yang tidak senang "Pak seseputih ketiga, kamu kok sampai bisa berbicara seperti ini,apakah kamu kira aku adalah orang yang kacang lupa dengan kulitnya?"

"Kok dibilang kacang lupa kulit?"

Sesepuh ketiga mengeluarkan suara dengusan, berkata dengan melepaskan tangannya "Dia memang sudah membimbing keturunan yang mempunyai gen feniks dari keluarga Ra, kita juga sudah menanggung makan dan tempat tinggal dia, kalau bukan kita, mungkin dia sampai sekarang masih gelandangan diluar, tiap hari bersembunyi dari kejaran maut musuhnya, mana mungkin juga dia sekarang sampai bisa mencari balik putrinya, ini dari awal juga merupakan sebuah kesepakatan yang adil, hanya saja sekarang sudah waktunya semua ini berakhir!"

Begitu perkataan ini keluar, di kerumunan muncul perbincangan dari orang-orang.

Ketika Roira hendak menyuruh orang-orang untuk diam, saat itu juga muncul suara dari Via, “ Roira, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa, kata pak sesepuh ketiga memang betul, putriku sudah kembali, keinginanku juga sudah terkabul, sudah waktunya aku meninggalkan tempat ini."

"Paling telat besok, aku akan membawa putriku untuk pergi, tidak akan membahayakan lagi keluarga Ra, kalian tenang saja."

Ketika selesai berbicara, Via langsung berbalik dan berjalan pergi.

Roira membuka mulutnya, kata-kata yang ingin dia keluarkan, namun dia tidak bisa mengatakannya.

Seusai sampai ke halaman rumah, Via sedikit menjelaskan kepada Rarara dan Vero, meski Rarara merasa tidak rela, namun dia tahu, ini satu-satunya cara untuk melindungi keluarga Ra.

Di malam hari, Desta tidur dikamar yang ada di sebelah halaman.

Di saat dia mau tidur, dia merasa jantungnya tiba-tiba berdetak dengan kuat, seakan-akan ada sesuatu hal yang buruk telah terjadi.

Dia memegang dadanya, keringat dingin bercucuran dari tubuhnya.

"Kenapa, kenapa bisa sampai seperti ini?"

Dia duduk di kasur, wajahnya dipenuhi ekspresi kekagetan dan tak percaya "Mungkinkah diluar sedang terjadi sesuatu?"

……

Hening semalaman.

Pagi-pagi hari, Desta dan Bibi Mu, beserta Vero meninggalkan keluarga Ra.

" Desta, menurutmu kita harus kemana?"

Dia sudah tinggal di keluarga Ra selama berpuluhan tahun dan sekarang tiba-tiba harus pergi dari sini, Via agak kebingungan.

Setelah pikir-pikir, Desta berkata " Bibi Mu, kalau tidak keberatan, ikut aku dan Vero ke dunia sekuler saja, kalau dihitung-hitung sebenarnya Bibi Mu,tidak termasuk orang dunia bela diri dan juga seharusnya tidak mesti mengikuti aturan mereka yang dibatasin tidak boleh meninggalkan tempat ini dan sebaliknya bila orang-orang dari Judge Dread mau keluar dari sini akan repot sekali."

"Maka itu dunia sekuler lebih cocok untuk kita tinggal disana."

"Benar juga, kalau begitu ayo kita berangkat."

Bibi Mu berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju.

Mereka bertiga segera berangkat, hanya butuh waktu setengah hari saja mereka sudah sampai di perbatasan dunia bela diri.

Yang menjaga disini tetap Rera, dia dari awal juga sudah menerima pemberitahuan dari keluarga Ra, oleh sebab itu dia tidak mempersulit mereka, langsung mengantar mereka keluar.

Namun, ketika Desta baru berjalan keluar dari dunia bela diri, telepon selulernya langsung berdering tanpa henti, sms dan telepon yang masuk muncul satu demi satu.

Melihat kondisi ini, dalam hatinya Desta semakin merasa tidak tenang.

Dia dengan acak mengklik buka sms yang dikirim dari Paman Ding, isi sungguh bikin dia tidak percaya.

"Tuan muda ke dua, jangan balik ke kota Yunhai, kotanya sudah penuh ditempati oleh monster, jangan balik kesini!!!"

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu