Mendadak Kaya Raya - Bab 61 Aku Mana Mungkin Tidak Bisa Membayarnya?

“Kepalamu itu berlubang ya?” Hampir saja Desta tersedak karena marah, permintaan aneh apa ini?

“Vero itu cantik sekali. Kamu tidak mencoba mengaca ke cermin, apa kamu itu pantas untuknya? Aku benar-benar iri padamu, cukup hanya menggunakan gombalan saja bisa mendapatkannya? Dengan statusmu itu lihat saja kamu bisa membuatnya menyukaimu sampai kapan?” Frodo bertanya-tanya dalam hati jika membandingkan Janice dan Vero, Frodo merasa kalau Vero lebih cantik. Gadis cantik seperti itu mana mungkin diberikan begitu murah dengan pria seperti Desta ini? Frodo mana mungkin bisa menerima ini?

“Aku pantas aatu tidaknya apa hubungannya denganmu? Kamu lebih baik urusi saja pacarmu, sudah cukupkan? Kenapa? Apa kamu berniat untuk pacaran dengan keduanya?” kata Desta sambil tersenyum sinis dan menghina.

“Kalau punya kemampuan untuk memacari keduanya, kenapa tidak? Sebelum bertanya begitu, tolong kamu coba dengar dan tanya baik-baik nama besarku di kampus ya.” kata Frodo dengan begitu yakinnya.

Bagi orang kaya, wanita bagaikan baju, punya banyak wanita kenapa tidak boleh? Selama kamu cukup untuk membiayai dan memanjakannya, itu sudah cukup. Yang paling penting bagi Frodo adalah Janice dan Vero adalah sahabat baik, jika harus membiayai sepasang sahabat baik, itu sangat menyenangankan dan penuh tantangan kan?

“Kamu jangan memandang rendah uang seratus juta ya. Anggap saja ini sebagai hadiah kita jadi teman. Apalagi kamu dan Vero bagaimana pun juga tidak akan punya masa depan. Kedepannya aku yang akan melindungimu. Jika ada orang yang akan merendahkanmu di kampus, kamu bisa mengangkat kepalamu, kedepannya kamu juga tidak akan kehabisan uang. “

“Kamu jangan menolaknya dulu. Jarang ada yang akan menolakku Frodo. Kamu juga tahu paman kedua ku yang seorang Raja Judi di Jalan Xi. Aku berada di zona abu-abu dengan energi dan kekuatan yang besar. Di kampus yang berani memprovokasiku juga ada yang akhirnya babak belur tidak karuan. Jangan meragukan kesabaran dan kemampuanku.” Kata Frodo sambil menyalakan rokoknya dan mengepulkan asap putih.

“Aku menolak.” kata Desta tanpa banyak berpikir.

Frodo yang duduk di sampingnya langsung membeku ketika mendengarkan ini. Matanya langsung berkontraksi dan menatap tajam ke Desta. Begitu menoleh dan menatap Desta, muncul senyuman aneh di wajahnya, “Bagus sekali ya bagaikan para pahlawan yang begitu gagah melewati rintangan dan mati di tangan wanita. Jika mati karena wanita cantik maka terima saja resikonya. Kamu jangan melewati batas kesabaranku ya.”

Desta seolah seperti tidak mendengarkannya. Dia hanya diam menatap Vero dan Janice yang sedang memilih perhiasan. Lalu Janice berlari kecil menghampiri mereka dan berdiri langsung di depan Frodo.

“Kakak Frodo, lihatlah apa kalungku ini bagus? Ini adalah model terbaru tahun ini yang memiliki berlian setengah karat, tetapi harganya sedikit lebih mahal, harganya enam puluh jutaan."

Ini cukup mahal, jika Janice yang dulu, memandang barang itu saja dia tidak akan berani. Janice adalah gadis dari keluarga biasa yang sebulan hanya punya uang saku sebanyak tiga sampai empat juta jadi mana mungkin mampu membeli barang semacam itu? Tapi Frodo punya banyak uang kan? jika dia ikut dengan orang kaya sepertinya maka dengan mengambil kesempatan membuat orang itu senang saja, maka dia berani untuk membeli barang seharga puluhan juta. Frodo demi membuatnya senang maka tidak mungkin peduli dengan uang sekecil ini.

Sedangkan Janice tidak tahu, enam puluh juta bagi Frodo adalah uang yang cukup besar. Frodo uang saku sebulan kira-kira delapan puluh sampai seratus juta. Kecuali dia pergi ke perusahaan kerabatnya atau berpartisipasi dalam beberapa proyek keluarga untuk mendapatkan lebih banyak uang. Lalu uang-uang itu digunakan sampai habis untuk makan-makan dan bersenang-senang. Dia saat ini hanya membawa uang dua ratus jutaan. Dia tidak menyangka satu kalung harganya sampai enam puluh juta, dia kira harganya cuma beberapa juta saja.

“Hihi, hal sepele. Apa kamu masih khawatir Kakak Frodo ini tidak mampu membayarnya?” Frodo melambaikan tangannya.

“Aku tahu Kakak Frodo memang yang terbaik.” Janice senang sekali dan dia dengan bahagianya memainkan kalung di tangannya.

Di saat ini Vero juga datang. Dia memegang liontin biru laut di tangannya, warna yang sama seperti gelangnya. Desta ingat Vero sangat menyukai dan memfavoritkan warna biru.

"Desta, ini sangat cantik dan indah sekali tapi tidak tertulis harganya. Menurutku, mungkin ini tidak akan murah.” Vero berlari kecil ke depan Desta. Liontin biru ini memiliki pengerjaan kerajinan vintage dan tua. Jenis kerajinan ini cukup langka di pasaran. Pengerjaan lama sebenarnya untuk melakukan abrasi dan penggilingan berulang dan mencuci dengan mesin.Keterampilan lama semacam ini terlihat sangat kasar dan sering digunakan untuk barang antik.

Dan barang semacam itu di tangan Vero sekarang ini benar-benar terlihat alami. Yang membuat Desta tidak menyangka adalah ternyata Milky Heaven memang punya barang sebagus itu, Tidak heran kalau merek Mingxi ini bisa terjual dengan begitu hebat dan luar biasa. Walaupun seandainya kontrol kualitas buruk tapi di belakangnya ada backing yang sangat kuat yang mentakdirkan bisnis ini akan berjalan cukup lama dan panjang.

“Vero, aku yang akan membayarnya. Tidak masalah mahal sedikit. Kakak Frodo ini masih mampu membayarnya kok.”

“Kamu jika menyuruhnya membeli ini, yang ada nanti dia malah tidak bisa membayar dan akhirnya malah jadi canggung sendiri. Bahkan mungkin kalian tidak akan bisa keluar dari pintu masuk besar toko Milky Heaven ini.” kata Frodo sambil tersenyum dan mengambil sebatang rokok.

“Tidak usah, Kakak Desta yang akan membantuku membayarnya. Kamu cukup bantu membayar barang Janice saja.” kata Vero dengan sopan sambil tersenyum.

“Janganlah Vero. Kamu dan Janice adalah sahabat baik. Sudah seharusnya aku membantumu membayar barang yang kalian beli. Dia tidak punya uang jadi kamu juga harus maklum akan hal itu. Barang di Milky Heaven paling murah bisa mencapai beberapa juta. Coba kamu lihat kalung Janice itu harganya saja enam puluh jutaan begitu indahnya.” Kata Frodo tersenyum. Setelah itu, dia memanggil kepala toko dan meminta kepala toko untuk menghitung berapa total uang yang harus dibayarkan.

Kepala toko Imar dan Frodo adalah teman SMA. Dia sangat kagum dan menghormati Frodo. Dia pun langsung berhenti melakukan pekerjaan lainnya lalu segera berjalan menghampiri mereka.

“Tuna muda Frodo sudah selesai menemani dua wanita cantik membeli barang?” Imar melirik ke kalung yang ada di tangan Janice lalu melihat liontin biru yang ada du tangan Vero, dia tiba-tiba terperanjat dan dalam hati berkata Frodo kamu akan habis sudah. Perhiasan ini sangat tidak murah, ini bisa dibilang harta karun dari toko mereka ini.

“Sudah kok. Langsung bayar saja, tidak kekurangan uang juga kan.” Frodo melambaikan tangannya lalu mematikan rokok yang ada di tangannya dan membuangnya ke tong sampah. Setelah itu, dia pun mulai mengambil kartu banknya dan di saat yang besamaan menatap Desta dengan tatapan meremehkan. Seolah berkata lagi, sudah lihat belum kamu ini? Inilah kekuatan dan kekuasaan yang dibawa dengan kekayaan. Menunjukkan kehebatanku di depan pacarmu hanya untuk membuatmu malu saja. Bahkan kedepannya kamu juga tidak akan punya muka untuk membawa pacarmu berbelanja lagi.

Frodo bahkan membayangkan kalau setelah kejadian ini, Vero dan pria sok di depannya ini pasti akan bertengkar dan ribut lalu Vero akan memiliki kesan yang baik padanya dan tinggal menunggu hari dimana Vero akan jadi miliknya.

"Tuan muda Frodo, totalnya semua adalah enam puluh juta. Aku beri diskon jadi kamu bisa bayar tujuh ratus juta. Ini sudah diskon terbesar ya.” Imar menghitung total semuanya dengan kalkulator lalu memberitahu serangkaian angka tersebut kepada Frodo.

“Uhuk uhuk, apa yang kamu katakan?? Coba katakan lagi? tujuh puluh enam juta atau tujuh ratus enam puluh juta?” Frodo hampir saja tersedak sampai mati mendengar ini. Mungkin dia yang salah dengar.

“Tujuh ratus enam puluh juta tuan muda Frodo. Aku memberimu diskon enam puluh juta. Kamu cukup membayar tujuh ratus juta saja.” kata Imar sambil tersenyum. Dia dalam hati bergumam, apa jangan-jangan Frodo tidak mampu membayar ini ya?

“Kalung ini bukannya cuma enam puluh juta ya? terus mana bisa tiba-tiba jadi tujuh ratus enam puluh juta ? kamu menipuku ya?” begitu mendengar angka ini, Frodo langsung menaikkan nada bicaranya.

Imar merasa difitnah, “Mana mungkin aku berani menipumu tuan muda Frodo ? Kalung ini memang harganya enam puluh juta tapi liontin biru yang ini harganya tujuh ratus juta. Coba kamu tambahkan dan hitung berapa totalnya?”

“Sialan, apa liontin ini terbuat dari batu giok ya? mahal sekali?” kata Frodo sangat terkejut.

“Vero, bagaimana kalau kamu ganti yang lain saja. Ini terlalu mahal. Kakak Frodo yang mentraktir jadi kamu tidak mungkin membuat Kakak Frodo sampai berdarah-darah hanya untuk membayar ini kan.” kata Janice yang ikut canggung di sebelahnya sambil berusaha membujuk Vero.

Vero juga cukup kaget ketika mendengar harga ini. Dia tanpa sadar mau menaruh kembali liontin biru itu ke tempatnya. Tujuh ratus juta, dia tidak pernah menyangka ternyata barang yang disukainya begitu melihat barang itu ternyata harga sebegitu mahalnya.

Tapi baru saja berjalan, Desta menghentikannya, “Vero apa yang sedang kamu lakukan? Aku mengajakmu keluar untuk belanja, apa harga begitu penting? Apa kamu tidak percaya dengan Kakak Desta mu ini? Orang lain mungkin tidak mampu membayarnya, tapi mana mungkin aku tidak mampu membayarnya?”

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu