Mendadak Kaya Raya - Bab 39 Benar-Benar Dipermalukan Bukan?

"Kamu bilang apa? Hahaha, keluarga Ceng memohonmu?"

Pria paruh baya yang berperut buncit itu tertawa terbahak, menatap karyawan yang datang kemari bersamanya, wajahnya penuh denganmenghina.

Perbiahasa orang yang tidak tau tidak akan takut pasti mengatakan orang yang melakukan sesuatu tanpa berpikir seperti ini bukan?

Dia adalah adik laki-laki istri Pluto Ceng, paman dari Miki, mengandalkan kapal besar seperti keluarga Ceng memiliki koneksi dengan orang hebat, setiap bidang yang behubungan dengan kesehatan di daerah Sanbaku, toko mana yang tidak ingin menjilatnya? Memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Administrasi Umum Kesehatan dan Administrasi Pengobatan Tradisional, bisa dibilang hanya ada orang lain yang datang memohonnya, bukan dia yang memohon orang lain, bocah ini masuk kantor polisi masih berani bicara sembarangan, mengatakan keluarga Ceng akan datang memohonnya? Benar-benar candaan yang paling lucu dia dengar tahun ini.

Tapi candaan hanya candaan, dia tidak akan memasukkannya ke dalam hati, tujuan kali ini datang adalah menetapkan hukuman mereka, memasukkan mereka ke dalam penjara, berhitungan dengan orang seperti ini jelas hanya membuang-buang waktu saja.

"Kepala Li, Kepala Zhao, terimakasih atas kontribusi kalian dalam pembangunan peradaban di Sanbaku, kejahatan seperti ini memang seharusnya ditangkap semua, dihukum berat, tidak ada izin praktek malah kemana-mana mencelakai pasien, keponakan itu diakupuntur olehnya, kalau sampai terjadi sesuatu, aku akan kembali berhitungan dengannya."

"Hahaha, tenang saja tuan Guo, kami akan menangani semua kasus dengan adil, bukti kejahatan dua orang ini konklusif, tinggal menunggu nanti jaksa hukum menjatuhkan hukuman kepada mereka dan kami akan memasukkannya ke dalam penjara."ucap ketua Li dan ketua Zhao.

Dia adalah komisi kesehatan, tentu saja mereka akan menjaga gengsinya, bagaimana juga kerjasama mereka lebih banyak, lebih sering bertermu, selain itu ruang pihak lawan untuk berkembang besar sekali, kedepannya pasti akan ada tempat yang harus diminta tolong.

"Baik, selesaikan semua masalah hari ini, kami sudah menghubungi orang pengadilan, sekarang juga menyuruh mereka mencap sidik jari pada pernyataan pengakuan hukuk, langsung diadili di pengadilan." Andita Guo mendesak.

"Kenapa harus cap sidik jari? Apa salahku dengan tuan Edward ?" Desta duduk disana tidak bergerak.

Pada saat dua orang ketua itu kesal, ingin melakukan kekerasan pada mereka, terdengar suara mobil dari luar, setelahnya beberapa orang langsung masuk kedalam.

Tuan Guo melihat sebentar, lalu terdiam, kakek keluarga Ceng, Tanu bisa-bisanya langsung datang ke kantor polisi? Jangan-jangan masalah ini menggemparkan orang tua di keluarga Ceng ? Apakah tuan putri keluarga Ceng itu benar-benar celaka? Kalau benar seperti ini, maka habislah dua orang ini, sesuai cara keluarga Ceng, takutnya akan membuat mereka lebih baik mati daripada hidup?

Tapi kebetulan bisa meminta imbalan di hadapan kakek keluarga Ceng.

Berpikir seperti itu, saat Tanu baru saja masuk, Andita langsung menyambutnya.

"Kakek, kenapa anda langsung datang kemari? Disini ada aku yang menyelesaikannya saja, dua orang ini tidak mau mengakui kesalahan, aku sudah menyuruh ketua Li dan ketua Zhao mengambil tindakan, beberapa menit lagi akan mengantarkan mereka ke pengadilan untuk diadili, berusaha hari ini langsung memasukkan mereka ke dalam penjara, dijamin tidak akan menunda." Andita menggosok tangannya, seperti anak kecil yang menunggu pujian orang tua.

Dia bisa ada hari ini, semuanya karena kakaknya menikah dengan orang kaya, mendapatkan sinaran keluarga Ceng, naik di kapal besar ini, perjalanannya baru bisa lancar tanpa hambatan, hari ini duduk di posisi ini, asalkan bisa menjilat keluarga Ceng, sekarang masih permulaan, dibelakangnya masih ada jalan yang amat sangat berjaya.

Tapi siapa menyangka suaranya baru saja terlontarkan, kakek Tanu langsung menamparnya, Andita sampai terdiam, tatapannya melihat ke arah kakak dan kakak iparnya Pluto dibelakang sana, kedua orang melejitkan bahunya, tampak sekali ekspresi mereka sangat tak berdaya.

"Kakek Ceng, anda ini......" Wajah Andita curiga, dia melakukan kesalahan apa?

Hanya melihat kakek Tanu berjalan lurus ke arah Desta sana, wajahnya langsung panik.

"Kalian berdua ini pasti orang ajaib yang menolong cucuku bukan?" Sikap Tanu merendah, dia tau dua orang ini bisa sampai keadaan sekarang ini semuanya karena menantu gilanya itu, sekarang kalau mempertahankan keangkuhan, takutnya akan membuat dua orang ini tidak senang, nyawa cucunya pun tidak akan diselamatkan.

"Kamu adalah orang keluarga Ceng ?" Desta melihat lawan.

"Namaku Tanu, kepala keluarga Ceng." Tanu berkata dengan sopan.

"Tidak bisa disembuhkan, kami akan dibawa ke pengadilan untuk dihukum, prkater tanpa izin, membohongi orang, keluarga kaya seperti keluarga Ceng, dokter seperti kami tidak pantas menyembuhkan kalian, jangan pula nanti kalian menambah hukuman kami lagi." Desta tak berekspresi.

Edward yang disamping malah tak bisa menahan tawa mendengar perkataannya, keluarga Ceng memang terlalu meremehkan orang, butuh diajari agar tau rasa, sebelumnya Edward sudah tau, anak ini sengaja mengurangi satu titik tusukan akupuntur, ingin orang keluarga Ceng datang memohon mereka, tidak disangka lawan bergerak begitu cepat, hanya dalam setengah jam langsung datang kemari, bahkan kepala keluarga Ceng yang langsung datang kemari.

Pantas saja Desta sudah memperhitungkan, mengatakan kalau keluarga Ceng akan kembali memohonggnya, tapi tidak mau mengatakannya begitu yakin, menghindari nantinya malu, sekarang Andita itu benar-benar dipermalukan, tidak hanya dipermalukan oleh mereka, ditambah juga ditampar langsung oleh kakek Tanu.

Melhat wajah Andita yang suram sekali itu, hati Desta diam-diam menertawakan.

"Tidak akan tuan, aku akan menjamin tidak ada orang yang berani menyentuh kalian berdua, siapa yang berani mengatakan kalian pembohong, aku tidak akan mengampuni mereka! Aku memohon kalian berdua, harus menolong cucuku." Tanu membungkuk, menunjukkan ketulusannya.

"Aku tidak melihat ketulusan." Wajah Desta tak berekspresi

" Edward sebagai dokter tradisional tersembunyi, orang yang meminta pertolongan kepadanya tak terhitung, tapi malah ditertawakan dan dianggap sebagai pembohong, bagaimana kami bisa datang membantu kalian menyembuhkan penyakit? Orang komisi perencanaan kesehatan juga kalian yang panggil bukan? Kalau cucumu sekarang dalam keadaan bahaya, bukankah aku dan tuan Edward harus dipenjara?"

Raut wajah Andita yang berdiri disebelah Pluto Ceng dan istrinya Anastasia Guo jelek sekali, siapa yang tidak tau kalau kata-kata ini sedang ditujukan pada mereka?

"Masih tidak kemari meminta maaf kepada dua tuan ini? Kalau tidak mau kerja lagi langsung bilang saja! Keluarga Ceng membantumu naik ke posisi ini, bukan menyuruhmu untuk sombong dan menyalahgunakan kekuasaan!"

"Dan kamu, masuk ke keluarga Ceng, bukan alasanmu untuk berbuat sesuka hati, siapa yang memberimu kemampuan sembarangan menyuruh menangkap orang? Percaya tidak kalau aku langsung merampas semua hakmu di keluarga Ceng ?" Kakek Tanu berteriak, Andita dan Anastasia langsung menurut berjalan kemari, menundukkan kepala, meminta maaf.

"Yang tulus sedikit, apa kalian masih tidak mengakui kesalahan kalian? Atas dasar apa kalian tidak mengakui kesalahan kalian?" Tanu menamparnya lagi.

"Maaf tuan, aku tidak seharusnya meremehkan kalian, aku.....aduh, aku pantas mati, tidak mencaritahu jelas langsung menuduh kalian, aku merasa malu." Andita menundukkan kepala, wajahnya sudah semerah tomat.

"Ma....maaf, tolong selamatkan anakku." Anastasia memaksa dirinya untuk berkata.

Seberani apapun dia, juga tidak berani menentang kepala keluarga keluarga Ceng.

"Kedua tuan, kalian lihat begini apakah sudah puas? Cucuku sudah tidak bisa bertahan lagi, kumohon kalian bisa secepat mungkin datang ke rumah sakit afiliasi pertama untuk mengobati, keluarga Ceng akan membayar imbalan yang seharusnya kami berikan, mobil sudah menunggu diluar." Tanu berkata.