Mendadak Kaya Raya - Bab 156 Dari Awal Sudah Ada Persiapan

“Aku segera kesana!”

Desta dengan dingin sudah berkata, menutup telepon dengan cepat.

Saat dia bersiap untuk pergi, tiba-tiba Gumiwang berteriak: “Apa yang kamu lakukan, pertandingan belum berakhir!”

Desta mengerutkan kening, “Aku sudah mencetak dua gol, aku juga sudah mencegat kamu dua bola, hasilnya sudah lama terungkap, apakah bola ketiga masih berguna?”

Expresi Gumiwang tegang, mulutnya terbuka tetapi tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Hasilnya memang sudah terungkap, bahkan jika dia mencetak gol dibola terakhir, atau mencegat bola Desta, skornya juga dua banding satu, dia juga tetap kalah.

Tapi membiarkan Desta pergi begitu saja, hatinya tidak rela!

“Peraturan adalah tetap peraturan, permainan belum selesai kamu tidak boleh pergi!” Gumiwang berteriak dengan leher lurus keatas.

Hati Desta kesal, dia sekarang ada masalah yang mendesak untuk diatasi, bagaimana mungkin masih ada niat untuk bersama bocah itu bermain permainan, dia membanting tangan dengan keras, bola basket langsung terbang keluar, suara letusan itu langsung membuat papan belakang pecah.

Bola basket melambung dengan tepat, jatuh kedalam keranjang.

Pada saat itu, seluruh aula basket menjadi sunyi, semua orang memandang Desta dengan tatapan aneh.

Gumiwang berdiri disana, seluruh orang menjadi bodoh, dia membuka mulut, ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya dengan mata kepala sendiri melihat Desta pergi begitu saja.

Gudang dibelakang aula basket.

Kulit wajah Vero yang putih pucat menciut, pandangannya penuh dengan ketakutan dan kegelisahan.

Sedangkan Vina dan Andre, disatu sisi mengikat orang dengan tali, dan mulutnya dimasukkan sepotong kain bau asam.

Saat ini, Vero terus meraung, berjuang dengan marah, kepala Andre dibacok oleh seseorang, darah segar merah mengalir didahinya, mengenai seluruh wajahnya, itu terlihat sama menakutkannya dengan hantu kelaparan.

Dan disamping keduanya, berdiri seorang laki-laki dengan wajah tanpa ekspresi.

Suara langkah kaki terdengar, Desta berlari masuk dari luar.

“Kak Desta!” Pria itu melihat Desta, segera melangkah maju.

Desta menatapnya dengan perasaan terima kasih, dengan segera mendatangi Vero, memeluk gadis itu dengan erat-erat.

Sejak terakhir kali Vero diculik, Desta sudah waspada terhadap kelakuan dan rasa tidak tahu malu keluarga Chen, jadi setelah menaklukkan Gayus, dia mencari Gayus untuk meminta seorang bawahan yang bisa diandalkan, agar melindungi Vero secara diam-diam.

Vero pergi meninggalkan pertunjukkan, saat ditipu oleh Vina untuk ke gudang, pengawal sudah diam-diam mengikutinya.

Disaat Andre ingin menyerang Vero, pengawal keluar untuk mencegah, mengalahkan pasangan bajingan Andre dan Vina ini, dan menggunakan tali mengikat mereka, lalu menelepon Desta untuk melaporkan situasi.

“Kak Desta!”

Kali ini, Vero akhirnya sadar dari ketakutan, dia memeluk Desta dengan erat, menangis dengan kencang, seperti ingin melampiaskan semua keluhan dan ketakutan dalam hatinya.

Melihat wajah wanita itu pucat, kehilangan tatapannya, Desta hanya merasakan amarah hebat membakar hatinya!

Keluarga Chen pantas mati! Vina pantas mati!

Hanya saja memberikan mereka waktu untuk bersantai sebelum mereka mati, mereka malah membalikan percikan itu?!

Jika bukan karena dia dari awal sudah mengaturkan seorang pengawal, sangat sulit dibayangkan bagaimana akhir dari kejadian hari ini, jika Vero benar-benar diperkosa oleh Andre, berdasarkan kepribadian Vero yang kuat, dia pasti akan mencoba bunuh diri.

Begitu terpikirkan kemungkinan kehilangan Vero, tiba-tiba Desta merasa sangat sulit bernafas, ada amarah yang tidak terkatakan dalam dadanya, pikirannya berputar, seperti ingin meledak keluar dari tubuhnya.

“Desta, kamu orang rendahan cepat lepaskan kami!”

Tiba-tiba, Vina memuntahkan kain dari mulutnya, dia berkali-kali berteriak berturut-turut, dengan sangat marah memarahi.

“Ingin aku melepaskanmu? “Desta menyeringai, menunjukan senyuman yang dingin dan menakutkan.

“Jika tidak? Kamu orang yang tidak berguna masih berani bermain penculikan?!”

Vina benar-benar tidak menyadari perubahan dalam senyum Desta, masih tetap mengejek, “Meskipun aku tidak tahu dimana kamu mencari seorang pria yang bodoh yang ingin mendengarkanmu, tetapi kamu hanya memiliki sedikit kemampuan itu, coba saja jika kamu berani menyentuh aku dan Andre!”

Plak!

Baru saja suara Vina terdengar, Desta sudah melangkah maju, menampar wajahnya dengan keras.

Segera, gudang tiba-tiba menjadi sunyi, wajah Vina penuh dengan rasa tidak percaya, sejak dia mengenal Desta hingga sekarang, bagaimana pun dia memarahi Desta, Desta sama sekali tidak pernah benar benar marah.

Kali ini, Desta menamparnya dengan sangat keras!

"Desta, kamu...."

Mata Vina membesar, baru saja ingin berbicara, tamparan kedua Desta jatuh, dengan keras diwajahnya yang lain.

“Aku sudah menyentuh kamu, lalu bagaimana?”

Desta menyeringai, menatap Vina dengan mata yang dingin.

“Aku, aku ingin kamu mati, aku ingin kalian semuanya pergi mati! ”Vina marah seperti ingin meledak, berjuang mati-matian untuk melawan, tapi diikat oleh pengawal itu dengan tali, tidak peduli bagaimanapun dia berusaha tetap saja sia-sia.

Desta tertawa, berkata : “Tenang saja, semuanya akan seperti yang kamu inginkan, tetapi orang yang mati bukan kami, tapi kamu.”

Setelah mengatakan itu, Desta langsung mengendong Vero bersiap untuk pergi, saat berjalan hingga pintu gudang, dia membalikan kepala memandang pengawal itu, dengan suara yang dalam berkata: “Panggilkan beberapa saudara datang, dan urus dulu kedua itu.”

“Eh, mau diurus sampai bagaimana? “Pengawal bertanya.

Ada sentuhan dingin terlintas di kedua mata Desta, berkata: “Apa yang ingin mereka lakukan pada Vero, maka lakukan itu padanya,biarkan mereka merasakan rencana mereka sendiri!”

“Aku sudah mengerti!”

Pengawal itu menarik napas dalam-dalam, diwajahnya menunjukkan expresi yang gembira.

Tentu saja, terlepas dari bentuk tubuh atau penampilan Vina, adalah wanita cantik di sekolah, jika bisa dengannya melakukan sesuatu, itu pasti seperti pengalaman dari bermimpi.

Desta tidak peduli dengan situasi dibelakang, mengendong Vero pergi meninggalkan tempat itu.

Sekarang umpan sudah hampir habis, untuk menutup jaring juga bukan tidak mungkin, awalnya ingin menunggu sebentar, tetapi hari ini setelah terjadi kejadian seperti ini, dia tidak ingin lagi menunggu semenit pun.

Malam itu, rumah leluhur keluarga Chen terang benderang.

Pemimpin keluarga Chen membawa tongkat, dengan wajah suram duduk dikursi mahal.

Lingkungan sekitarnya juga dipenuhi dengan anak-anak dari keluarga Chen, seolah-olah mendapat perintah dari pemimpin, dengan terburu-buru datang.

Dihadapannya, Vina berlutut dengan pakaian yang robek, menangis sepanjang waktu tanpa henti, ditubuhnya masih ada tertinggal bercak warna kehijauan dan ungu, masih ada kekerasan yang tidak diketahui, masih ada beberapa lebam yang tidak diketahui, membuat orang berimajinasi sendiri.

Wulan dan Gito berdiri dikedua sisi, ekspresi wajah mereka juga sama buruk.

“Vina, Desta sibocah itu, benar mengatakan begitu?” Pemimpin keluarga Chen dengan suara serak bertanya.

“Benar nenek!”

Vina mengangkat kepala,,menangis dan berkata: “Saat pertandingan aku hanya memberikan semangat kepada orang lain, Desta sudah memarahiku, memarahi hingga sangat buruk, kemudian menyuruh Vero menipuku untuk ke gudang, disana ada beberapa orang yang sudah diaturnya dengan baik, mereka menangkap aku dan Andre, kemudian lalu….”

Kata-kata selanjutnya, Vina tidak lanjut berbicara, tetapi anggota keluarga Chen yang hadir sudah tahu.

Andre sekarang masih terbaring di rumah sakit, dikatakan bahwa tempat itu robek parah, kelak akan akan sulit untuk pergi ke toilet, benar-benar tidak tahu darimana Desta sibocah itu mencari banyak pria gay, ini juga terlalu kejam!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu