Mendadak Kaya Raya - Bab 46 Aku Berencana Membeli Mobil

"Aku juga tidak tau apakah murid kelas kita bukan, pokoknya aku sangat berterimakasih padanya." Vania menggeleng, "Tapi sepertinya dia mengenaliku, dia tadi memanggil namaku."

Vina benar-benar sedih sekali, dia membuka handphonenya juga masuk ke live Vania, dia membaca riwayat obrolan live itu dari awal, dia melihat tidak sedikit teman-teman memberikan sedikit uang karena iba, lalu melihat Erdi sok hebat, menghina dan membalas dendam kepada Vania, menghabiskan jutaan, lalu Roy masuk, tujuan Roy sederhana, hanya ingin mendapatkan Vania saja, menghabiskan beberapa juta menyuruh Vania ke bar menemaninya.

Lalu yang seru pun dimulai, seorang netizen bernama Esta menggunakan uang melakukan hal baik, langsung mengirimkan pesawat sepuluh kali berturut-turut, 40 miliar dihabiskan seperti makan minum, menantang anak orang kaya di fakultas biologi, Roy, lalu 20 kali berturut-turut lagi, menghabiskan 80 miliar, untungnya Roy bodoh melanjutkan pertarungan dengannya, kalau tidak setan tau live ini akan mendapatkan berapa banyak popularitas dan hadiah.

Pada akhirnya hadiah ini malah menguntungkan Vania si miskin ini.

Juga tidak tau apa yang dia pikirkan, menjual kevulgaran mendapatkan begitu banyak uang? Pria bodoh ada sebanyak ini? Vina tidak bisa mengerti, dia mencoba menambah Esta sebagai teman, tidak disangka langsung diterima.

Desta sedang main handphone, juga tidak melihat siapa, lagipula juga sudah setuju, saat ini Vania sudah mematikan livenya, Desta bersiap-siap meletakkan handphonenya dan tidur, malah tidak sangka sebuah pesan muncul.

"Kak Esta ?"

"Kamu siapa?" Desta melihat nama netizen yang bernama Wowpina.

"Aku adalah Vina, kak Esta siapa? Apakah murid fakultas biologi?" Pesan itu langsung dibalas.

Sekarang Desta sudah tidak tenang.

Dia menjadi calon suami Vina selama 3 tahun, kasihannya orang itu tidak pernah membalas pesannya, sedangkan sekarang malah agresif mencarinya dulu?

Tapi Desta tau, yang dia cari adalah Esta, bukan Desta.

"Aku murid fakultas biologi." Desta hanya menjawab pertanyaan terakhir.

"Bagus sekali kakak Esta, kedepannya kalau aku live, apakah kamu bisa seperti menghadiahkan Vania hari ini menghadiahkan aku juga?" Vina bertanya dengan penuh harapan.

Desta tidak membalas, hanya dengan pikiran rumit berbaring di atas tempat tidur, ini wanita kan? Atau juga hanya wanita sejenis Vina baru seperti ini?"

Desta yang bersemangat bertanya, "Apakah kamu ada pacar? Aku lihat kamu dengan Andre dekat sekali."

"Mana ada? Aku dan dia hanya teman biasa saja, kalian sudah salah paham." Vina membalas dengan cepat.

Yang terpenting dia sedang merencanakan sesuatu di hatinya, orang kaya ini bertanya dia punya pacar tidak pasti karena tertarik padanya. Kalau dia bilang ada, bukannya segalanya sudah selesai?

Lagipula, ini adalah seseorang yang bia menantang Roy bahkan menekan orang kaya seperti Roy, mana mungkin bisa dilawan Andre? Meskipun Andre, dia juga harus hormat di hadapan Roy, menjadi bawahannya, levelnya beda jauh, memilihnya pasti tidak salah.

Tapi yang membuat Vina kesal, setelah menanyakan ini, lawan bicaranya langsung offline, kesempatan untuk dia menjelaskan pun tidak ada.

Berbaring di tempat tidur, Desta menyunggingkan mulutnya, apakah ini termasuk karma? Andre takutnya masih belum tau kalau Vina hanya menganggapnya sebuah cadangan saja? Wanitanya kapanpun bisa direbut orang lain, juga hanya masalah dalam satu kata saja.

Sedangkan terhadap wanita seperti Vina, dia sudah lama pasrah, tidak ada rasa ketertarikan lagi.

Memikirkan kejadian hari ini, Desta merasakan sedikit kesenangan, harusnya dia sudah melihat pasrah semuanya, sekarang di masyarakat ini hanya murni masyarakat dengan uang dan benda, semuanya berbicara sesuai kemampuan, percintaan adalah hal yang diimpikan, tidak bisa dipaksa.

Minggu yang baru datang lagi, hari Senin lebih sibuk, namun satu harian ini Desta tidak melihat Vero, menelepon dan mengirimkan pesan juga tidak diangkat dan dibalas.

Desta sedikit khawatir, pergi ke perusahaan proyek dimana Vero berada, baru tau kalau wanita ini tertidur di kantor, dan juga tidur sangat lelap, Desta juga langsung meminta izin, menemaninya di kantor.

Sampai siang harinya, pintu terbuka, Estrada masuk ke dalam, detik saat melihat Desta, wajahnya langsung berubah, berdecih dingin dengan tidak ramah berkata: "Bukankah ini Desta? Kenapa bisa kemari? Oh, aku tau, kamu dengan Vero tinggal semalaman disini bukan? Tidak nampak rupanya kalian bergairah sekali ya? Tapi kenapa kamu tidak berguna sekali, setelah ditinggalkan Vina langsung pergi menggoda adiknya? Yang bisa murahan seperti kamu, aku lihat didunia ini tidak ada orang kedua lagi, menganggap Vero pohon uang bukan?"

"Tunggu Vero turun dari posisi penanggung jawab, kamu masih bisa mendapatkan apa darinya?"

Estrada berkata tegas, lihat rasa jijiknya, tatapan hinanya, dan juga berlagak seolah-olah orang lebih tinggi, Desta tidak bisa menahan senyuman, "Dua-duanya salah, yang pertama, Vero tidak akan turun dari posisi penanggung jawab, yang kedua, aku bersamanya memang karena menyukainya, tidak ada hubungan dengan yang lain."

"Oh? Tidak akan turun dari posisi penanggung jawab? Kamu ini dewa? Kamu bisa memprediksi atau apa? Jujur saja, kalian senang tidak akan lama, tunggu beberapa saat lagi, di keluarga Chen tidak ada tempat untuk dia tinggal, nantinya kalian bisa menjadi sepasang bebek yang menyedihkan." Estrada tertawa dingin.

Saat ini, Vero bangun dari mejanya dengan pelan, dia mendengar kata Estrada yang terakhir.

"Kamu keluar saja, aku akan meminta dengan keluarga, membatalkan hak asistenmu, semua hal aku saja yang kerjakan, lagipula kamu juga tidak membantu apa-apa." Ucap Vero dengan tak berekspresi.

"Kamu!"

"Kesempatanmu kemarin tidak berhasil, kamu sudah tidak bisa mengontrolku." Vero melihatnya.

"Baik, licik sekali, tunggu saja." Estrada mengatakan kata-kata kejam, lalu menutup pintu dengan kuat.

Di dalam ruangan hanya tersisa mereka berdua, Desta tersenyum menolehkan kepala, "Akhirnya kamu bisa bersikap jahat, orang seperti ini tidak boleh dibiarkan, kalau tidak akan semakin merepotkan."

"Sejak kejadian kemarin, aku juga tidak berencana membiarkannya tetap tinggal denganku, dia memang tukang membuat masalah, bagaimana boleh aku menjadi alat mereka untuk menghasilkan uang? Lagipula, aku terlebih tidak mungkin bekerja sama dengan orang seperti Diran, obat sampai di tangannya, takutnya orang biasa meskipun sudah menjual harta dan rumah pun tidak sanggup beli."

"Oh iya, kak Desta, kenapa bisa ada disini? Bukannya hari ini hari Senin? Kamu tidak ada kelas?" Vero menggosok matanya, melihat jam, sudah siang.

"Aku menelepon dan mengirim pesan padamu, tapi kamu tidak angkat juga tidak balas, mengkhawatirkanmu, jadi datang lihat, sudah izin, kenapa kamu bisa tidur di kantor?"

"Aku......semalam bergadang, satu proyek tidak dikerjakan selesai, aku mencari data sepanjang malam." Vero dengan wajah merah, "Tapi aku sudah tidur nyenyak."

Desta tidak bisa menahan rasa sedihnya, gadis ini sangat serius dalam mengerjakan segala hal, juga baik kepada orang, sungguh tidak tau keluarga Chen kenapa bisa beruntung sekali melahirkan gadis sebaik dan sepintar ini, mengenai orang lainnya, benar-benar membuat orang tidak tahan lihat.

"Lain kali jangan sampai sekeras ini kerjanya, cepat pergi cuci muka dan gosok gigi, kita pergi ke toko 4S lihat-lihat dulu, aku berencana membeli sebuah mobil." Desta mendesak.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu