Mendadak Kaya Raya - Bab 484 Rianta Chu

"Ada apa di Pulau Star Sky ?"

Desta tidak bisa menahan rasa penasarannya.

“Haha, Tuan muda kedua, anda ini membuat saya jadi sulit. Saya hanya seorang pengurus cabang saja di keluarga Chu. Jadi mana mungkin saya tahu rahasia di Pulau Star Sky.” Kata Paman Ding tertawa dengan ekspresi tak berdayanya.

"Kalau begitu, aku akan pergi sendiri ke sana."

Mata Desta bersinar, dia pun langsung membuat keputusan.

Kompetisi babak kedua dimulai satu minggu lagi, keluarga juga sudah mempertimbangkan. Setelah melewati kompetisi babak pertama, semua orang pasti butuh istirahat sejenak.

Apalagi setiap bisnis di bawah nama setiap orang telah melewati persaingan gila-gilaan di babak pertama, jadi sedikit banyak dari mereka menerima tekanan dan serangan sehingga perlu untuk memperbaiki aset dan juga mengaturnya ulang.

Desta merasa sangat nyaman minggu ini, bisnis di bawah namanya tidak terlalu terpengaruh oleh kompetisi babak pertama, bahkan dia malah memiliki kapasitas cadangan untuk mempengaruhi bisnis orang lain.

Ditambah dia memiliki Mingxi dan Paman Ding yang membantunya mengurusnya, dia tidak perlu khawatir tentang itu.

Setelah menghabiskan beberapa hari di rumah bersama Vero dan Citra untuk istirahat yang sangat baik, Desta tentu saja tidak lupa mencari alasan untuk pergi ke perusahaan agar bisa menemui Lalisa, rubah penggoda yang menawan itu.

Dia sebenarnya juga tidak terlalu mengerti bagaimana Lalisa bisa semurni malaikat di depan orang-orang, tapi di belakang orang-orang juga bisa menjadi wanita iblis yang menggoda.

Poin pentingnya adalah dua sifat dan karakter ini dengan bebas berubah pada dirinya, tanpa ada kontradiksi atau masalah sama sekali.

Seminggu kemudian, Desta membawa Hanta untuk ikut bersiap pergi ke lokasi yang ditentukan.

Di kompetisi babak kedua, setiap tuan muda bisa membawa satu atau dua orang untuk menemani.

Yang terkuat dari bawahan Desta adalah Hanta, ahli bela diri yang terkuat di masa depan kelak.

Dengan membawanya maka akan lebih mudah.

Sesuai petunjuk, Desta dan Hanta tiba di sebuah dermaga penyebrangan kapal feri.

Tiga puluh orang peserta kompetisi babak kedua berasal dari berbagai belahan dunia, jadi mereka tidak berkumpul di dermaga kapal feri yang sama.

Berdasarkan sumber yang ada, keluarga Chu kali ini menyiapkan lima kapal feri, setiap kapal feri ada lima orang keturunan keluarga Chu. Setelah semua orang sudah lengkap, lalu akan bersama-sama berangkat pergi ke Pulau Star Sky.

Ketika Desta tiba.

Banyak sosok sudah tiba di feri, dan mereka membawa satu atau dua bawahan mereka.

Desta melirik ke semua orang, tapi dia tidak melihat satupun wajah yang dia kenal. Ini berarti semua orang ini adalah keturunan dari keluarga terpisah.

Para keturunan keluarga Chu dari keluarga terpisah juga tidak mengenal Desta. Karena bagaimana pun jumlah keturunan keluarga Chu terlalu banyak sekali. Jadi mana mungkin bisa mengenali semuanya.

Termasuk Desta, lima orang keturunan keluarga Chu sudah menempati sudut feri, tidak mudah untuk saling bicara dan berkomunikasi.

Karena siapapun tidak ada yang tahu jelas isi dari uji coba babak kedua ini. Jika sekarang begitu bersemangat dalam menjalin pertemanan dengan yang lain, takutnya alhasil malah menjadi lawan ketika masuk nanti, bukankah ini membuang-buang usaha saja?

Tiga jam kemudian, sebuah kapal pesiar datang dari laut.

Hanya terlihat seorang pria tua menggunakan pakaian china Tang yang berwarna hitam yang berdiri di ujung kapal dengan terlihat segar, lalu dia berkata ke Desta dan yang lainnya, “Hai para tuan muda, sudah waktunya naik kapal.”

Begitu mendengar ini, Desta melirik ke Hanta, lalu mereka berdua pun menuruni tangga, tiba-tiba terdengar suara angin pecah di atas kepala mereka.

Hanya terlihat tuan muda keluarga Chu itu satu persatu, melompat ke udara, berputar di udara beberapa kali, pose seperti itu dinamakan pose yang megah dan cantik. Lalu akhirnya mereka mendarat dengan stabilnya di dek kapal.

"Indah!"

Desta berteriak kagum dan bertepuk tangan.

Keturunan dari keluarga Chu memandang Desta dengan jijik, tapi tidak merespon ucapan Desta ini.

Jelas sekali kalau dia sangat meremehkan Desta dari lubuk hatinya. Bagi mereka Desta hanyalah orang yang bersiap naik kapal dengan berjalan kaki.

“Waktunya sangat mepet, bisa dengan cepat naik ke kapal kenapa juga harus jalan kaki naiknya. Benar-benar suka berpura-pura saja ya?” Kata salah satu peserta mulai mengejeknya.

Lalu, tiba-tiba terdengar tawa yang terus bergema dari dek kapal pesiar itu.

Hanya pria tua yang berdiri di ujung kapal yang memandang Desta dengan senyum ramah, dan tidak menunjukkan kejengkelan dan kesal.

Setelah semua orang naik ke kapal, pria tua itu memberi isyarat ke arah nahkoda.

Kapal pesiar itu pun mulai bergerak, lalu berbalik dan melaju menuju laut.

Hanta berdiri di samping Desta tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Hanta, apa kamu pernah pergi ke segitiga bermuda?” Tanya Desta penuh minat.

Hanta mengernyitkan ujung mulutnya dan tersenyum, “Menjawab pertanyaan tuan muda kedua, mana mungkin aku pernah pergi ke tempat semacam itu. tidak usah membicarakan kalau keluargaku adalah keluarga lokal di kota Yunhai, tidak mungkin punya kekuasaan dan kemampuan ini untuk pergi ke tempat yang sejauh itu. Ditambah lagi, dalam pengetahuan umum orang biasa seperti kami, itu adalah tempat kematian, siapa yang baik-baik saja malah mau pergi kesana.”

“Tidak apa-apa, kali ini anggap saja kamu mengikutiku untuk menambah ilmu tentang itu.”

Kata Desta tertawa terbahak-bahak, lalu menepuk pundak Hanta.

Bibirnya saja yang bicara seperti ini, tapi hatinya sedikit penasaran dan berhati-hati. Karena bagaimana pun sebelum ini, dia tidak tahu kalau segitiga bermuda sebenarnya adalah tempat ujian yang dibuka oleh keluarga besar Chu untuk berlatih dan mengembangkan kemampuan.

Setelah melakukan perjalanan di laut selama sekitar satu jam, sebuah kapal pesiar besar muncul di hadapan Desta.

Segitiga bermuda berada di kedalaman laut, dan secara alami tidak mungkin untuk dilewati hanya dengan kapal pesiar biasa. Setelah Desta dan beberapa orang lainnya menaiki kapal pesiar besar, mereka menemukan kalau sudah ada banyak orang di kapal pesiar tersebut.

"Kakak kedua!"

Begitu dia berdiri dengan stabil, terdengar suara yang dikenalnya dari belakangnya.

Desta menoleh, ternyata adalah Kakak Keempat Arta.

“ Kakak Keempat, kapan kamu naik kapal ini?” tanya Desta sambil tersenyum.

“Mungkin setengah jam lebih awal darimu deh.” jawab Arta.

“Oh iya, apa kamu melihat kakak pertama?”

Desta tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia pun bertanya.

“Tidak melihatnya sama sekali, kakak pertama harusnya sudah naik ke kapal pesiar yang lainnya. Dan menuju ke segitiga bermuda dari arah lain, jadi tidak bisa bertemu disini.” Kata Arta sambil berpikir.

“Kali ini dari keluarga inti kita yang masuk kompetisi babak kedua, hanya tersisa kita tiga bersaudara ini ya.” kata Desta sambil menghela napas.

"Mau bagaimana lagi, ada dua orang yang dengan bodohnya membunuh kesempatan dan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kalau Colta, umurnya belum cukup. Pada dasarnya, kita hanya memiliki empat saudara kandung untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Sekarang bisa tiga orang yang masuk ke babak kedua ini, itu sudah lumayan bagus.” kata Arta dengan santai sambil mengangkat pundak.

“Keturunan dari keluarga terpisah lumayan cukup kuat ya. saudara keenam bukannya tereliminasi karena Rianta ya?”

“Sebenarnya Rianta asalnya dari mana, kenapa aku sama sekali tidak pernah mendengar tokoh ini ya.” tanya Desta sambil memicingkan matanya.

“Tidak tahu jelas juga.”

Arta menggelengkan kepala, lalu berkata, “Dia seharusnya adalah senjata rahasia mereka, yang telah disembunyikan dengan hati-hati. Dulu dia sama sekali tidak memperlihatkan diri dan mempelihatkan kemampuan hebatnya. Begitu kompetisi ahli waris sekarang dimulai, barulah dia muncul dan menjadi senjata yang meledak.”

“Seharusnya begitu, ini bukan satu atau dua tahun para keturunan Chu dari keluarga terpisah berpikir untuk mengambil posisi kepala keluarga Chu.” kata Desta sambil tersenyum. Keraguan di hatinya perlahan menghilang.

Tidak peduli lawan itu punya cara seperti apa menyerang dan melawan, tapi yang pasti akan ada cara untuk menghadapinya. Seorang Rianta tidak akan mempengaruhi hati Desta.

Setelah naik kapal pesiar, waktu tempuh perjalanan relatif lama, menurut pemberitahuan kapten kapal, setidaknya ada waktu tiga hari perjalanan bagi setiap orang untuk beristirahat dengan baik.

Desta juga tidak begitu bodohnya untuk terus memaksakan diri terbangun. Karena tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan di kompetisi babak kedua ini, Seandainya kompetisi babak kedua ini harus menghabiskan banyak energi, kalau sekarang tidak istirahat, yang ada otak dan pikiran yang akan bermasalah.

Setelah menyapa dan mengobrol sebentar dengan Arta, Desta pun mengajak Hanta mengambil nomer kamar mereka, lalu pergi istirahat ke kamar masing-masing.

Tiga hari berlalu dalam sekejap.

Saat peluit kapal berbunyi keras, Desta langsung terbangun dari tidurnya.

Dia keluar kamar dengan cepat dan melihat kalau keturunan lain dari keluarga Chu juga banyak yang berjalan keluar.

Desta pun membasuh diri asal-asalan, lalu segera datang ke dek kapal. Dia melihat sekelilingnya dan akhirnya melihat segitiga bermuda yang sangat melegenda itu!

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu