Mendadak Kaya Raya - Bab 278 Citra Menjadi Sasaran

Wajah Morta menunjukkan sebuah senyuman yang mengerikan, dan dia mulai merencanakan sesuatu di dalam hatinya.

Setengah jam pun berlalu, meskipun Vero dan Citra adalah pertama kali memancing ikan, tetapi mereka berdua sangat berbakat, awalnya masih tampak kaku, tetapi beberapa saat kemudian mereka pun menjadi semakin lancar, tidak lama kemudian mereka pun mendapatkan setengah ember ikan, dan mereka pun segera memberikannya kepada Desta untuk memanggangnya.

Aroma tersebut pun tersebar ke mana-mana, awalnya sekumpulan wanita yang sedang bermain air, pun menghampiri Desta, dan mereka pun mulai memuji Desta.

“Kakak kedua, sungguh wangi sekali, aku sudah kelaparan melihatnya!”

“Iya kakak kedua, kami sudah mencium baunya yang wangi dari jauh, apakah nanti kami boleh mencobanya?”

“Sungguh luar biasa sekali teknik memanggang kakak kedua, yang membuat aku sangat mengagumimu!”

Sekumpulan wanita yang mengenakan bikini, mulai mengelilingi Desta, dan terkadang ada yang mengelus dada Desta, bahkan ada yang berpura-pura tidak sengaja untuk menyentuh ototnya.

Meskipun Desta tidak pergi ke tempat gym, tetapi setelah mempelajari bela diri, di dalam tubuhnya terdapat sebuah kekuatan, yang membuat postur tubuhnya menjadi sempurna.

Meksipun tidak dapat dibandingkan dengan binaragawan, tetapi Desta mempunyai otot dada yang terlihat jelas, dengan lekukan ideal, yang terdapat kekuatan tersembunyi di dalamnya.

Desta juga pertama kali dikelilingi oleh begitu banyak wanita, dan semua wanita itu merupakan adik iparnya, ini membuat dirinya tidak mengetahui bagaimana harus menghadapi mereka, dan wajahnya pun memerah.

Morta dengan anggota keluarga Chu lainnya pun melihat adegan ini, dan wajah mereka pun menunjukkan senyuman yang dingin.

Morta pun menghampiri salah satu anggota keluarga Chu dan menyapanya, kemudian dia pun berjalan menuju ke belakang sebuah batu besar yang berada di pantai.

Setelah anggota keluarga Chu itu menunggu beberapa menit, dia pun memanfaatkan kesempatan ketika Desta dikelilingi oleh sekumpulan wanita, untuk mendekati Vero dan Citra.

“Kakak ipar Citra, apakah kamu saat ini sibuk?” Pria kecil itu tiba-tiba berkata.

Citra berbalik untuk melihatnya, dan dia pun melihat seorang pria kecil yang terlihat tampan, tampaknya merupakan salah satu adik Desta.

Citra mengerutkan bibir merahnya, dan berkata: “Kenapa, saat ini aku tidak sibuk.”

“Begini, aku juga sangat suka memancing, tetapi aku tidak berpengalaman, terdapat banyak gelembung di area batu besar itu, apakah kamu boleh membantuku untuk melihat apakah di sana terdapat ikan atau tidak?”

Pria kecil itu menunjuk ke sebuah batu besar yang tidak jauh dari keberadaan mereka, dan bertanya dengan serius.

Citra tertegun sejenak, tidak disangka tujuan pria kecil itu mencarinya adalah untuk ini, kebetulan ketika Citra sedang mempelajari teknik memancing, dia mendapatkan sebuah trik, dan dia pun berkata: “Baiklah, aku membantumu untuk pergi melihatnya.”

“Vero, kamu bantu aku untuk melihat tongkat pancingku, ingat membantuku jika terdapat ikan!”

Sebelum pergi, Citra meminta bantuan kepada Vero.

Vero sedang melihat laut dengan fokus, mendengar perkataan tersebut dirinya juga tidak memikirkan banyak, dan hanya mengatakan agar Citra jangan pergi terlalu lama.

Vero bukan tidak berpikir banyak, melainkan dirinya juga tidak merasakan bahwa, pria kecil berusia sekitar dua belas tahun itu, dapat melakukan sesuatu kepada Citra, bahkan pria kecil itu juga masih belum mengerti perbedaan seorang pria dengan wanita.

Lagipula, Citra juga merupakan kakak iparnya, pria kecil itu terlihat sopan, dapat dipastikan juga tidak akan melakukan sesuatu terhadapnya.

Setidaknya, Citra juga merupakan seseorang yang memiliki kemampuan bela diri, bagaimana mungkin orang biasa akan dapat melukainya?

Setelah itu, Citra menunjukkan sebuah senyuman kepada pria kecil itu, kemudian Citra pun mengikuti jejaknya untuk menuju ke batu yang dikatakan olehnya.

Desta sedang menghadapi sekumpulan wanita, dan dirinya tidak memperhatikan adegan ini.

“Gelembungnya di bagian mana, coba kamu menunjuknya.” Setelah tiba di batu itu, Citra melihat ke arah laut, dirinya hanya melihat air yang jernih, dan tidak terdapat gelembung apa pun.

Ketika Citra ingin membalikkan kepalanya dan bertanya, tiba-tiba dirinya dihamburi dengan semburan bubuk putih.

Citra kaget, dan menahan nafasnya, tetapi sudah terlambat, dia tidak menyangka bahwa akan menghadapi serangan seperti ini di rumah Desta, jadi tadi Citra sudah menghirup bubuk tersebut.

“Ini……apa ini?!”

Wajah Citra berubah, dan bertanya dengan menatap pria kecil itu yang menunjukkan senyuman jahat.

“Colta, bagus sekali!”

Kemudian, seorang pria yang berpostur tinggi berjalan keluar dari belakang batu, dengan menunjukkan senyuman jahat, dan tatapan matanya tertuju pada tubuh Citra.

“Kamu, kamu adalah Morta?!”

Citra mengingatnya, dan berkata dengan kaget.

“Iya aku, kakak ipar, kamu terlihat mempesona sekali, ketika melihatmu pertama kali, aku sudah berperasaan terhadapmu, jika dibandingkan dengan kamu, Meimei hanya merupakan seorang wanita yang tidak tahu diri.”

“Jadi ketika kakek melemparnya ke dalam laut, aku juga tidak merasa sedih, aku hanya ingin mendapatkan sebuah kesempatan, untuk memperlakukanmu dengan lembut, dapat dipastikan perasaan seperti itu akan membuatku tergila-gila!”

Ketika sedang berkata, Morta pun berjalan menghampiri Citra, dan ingin merangkulnya dengan kedua tangan.

Tetapi pada saat itu, Citra mengulurkan kakinya dan menendangnya, tendangan itu membuat Morta terkejut, yang hampir terjatuh ke bawah.

“Oh, ternyata kakak ipar mempunyai keterampilan bela diri, sungguh mengejutkan sekali!”

Wajah Morta tampak tidak panik, dan keinginan di dalam tatapan matanya terlihat lebih kuat.

“Aku sudah pernah bermain dengan banyak wanita, dan masih belum merasakan wanita seperti kamu, yang berketerampilan bela diri, dapat dipastikan kamu mempunyai kelenturan tubuh yang sangat baik, nantinya juga pasti akan melakukannya dengan menggunakan beberapa posisi yang sangat susah!”

Morta menjilat mulutnya, dan berkata dengan mesum.

Citra mengertakkan giginya, dia hanya merasa pusing, yang membuatnya tidak dapat berdiri.

Bahkan jika Citra menggunakan semua kekuatannya untuk melawannya pun hanya sia-sia, karena efek dari obat itu sangat kuat.

Akhirnya, Citra pun pingsan.

Ketika Citra hampir terjatuh ke bawah, Morta pun mengulurkan tangannya, dan meraih Citra ke dalam pelukannya.

Ketika Morta sedang tidak dapat menahan dirinya dan ingin memulai aksinya, Colta tiba-tiba berkata: “Kakak kelima, jangan melakukannya di sini……”

“Ketika tadi aku membawa kakak ipar Citra ke sini, kakak ipar Vero mengetahuinya, jika kakak kedua menyadari kakak ipar Citra menghilang, dan kakak ipar Vero membawanya ke sini, bukannya akan ketahuan?”

Mendengar perkataan ini, wajah Morta menjadi serius.

Benar saja, wanita yang begitu cantik, dirinya harus menikmatinya dengan pelan-pelan, dan tidak boleh melakukannya dengan tergesa-gesa, kemudian Morta mengangguk: “Baiklah, sekarang aku membawanya ke dalam kamarku, kamu ingat membantu aku untuk menutupinya.”

Kemudian, Morta menggendong Citra, dengan memanfaatkan batu-batu besar di sana, untuk menuju ke villa milikya.

Tetapi Morta tidak menyadari, awalnya Colta yang terlihat jujur di depannya, menunjukkan sebuah senyuman jahat di belakangnya.

Di sisi lain, akhirnya Desta menggunakan makanan yang sudah dipanggang olehnya, untuk mengusir sekumpulan wanita itu, ketika ingin bersantai, dia menyadari Citra tidak berada di sana, dan Vero hanya memancing sendirian di sana.

Desta segera menghampirinya, “Vero, di mana kak Citra?”

“Yo, tuan Chu masih mengingat kami berdua yang diabaikan!” Vero mengembungkan mulutnya, dan berkata dengan tatapan yang terlihat mengeluh.

Desta tersenyum canggung, ketika ingin menjelaskannya, dia melihat Colta berlari menghampirinya dengan berkeringat.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu