Mendadak Kaya Raya - Bab 191 Menghajar

"Macan!"

Nami berteriak dengan kuat, si kepala besar berdiri di sudut tak bersuara, tiba-tiba berdiri, wajahnya suram mengarah ke Desta sana.

Dia adalah bodyguard yang dipekerjakan keluarga Qin dengan bayaran mahal, katanya pensiunan dari pasukan khusus, kemampuannya menghadapi 7 atau 8 orang dewasa bukan masalah, saat ini mendengar perintah Nami, tentunya bersiap untuk menghajar.

Desta sama sekali tidak mempedulikan si kepala besar, dia hanya melihat ke arah Vero, berkata: "Vero, kamu jangan takut, aku akan segera menolongmu!"

Wajah Vero penuh air mata, dia takut dan juga terharu, dengan tatapan dalam melihat Desta, di saat yang sama juga sangat membenci dirinya, tidak hanya tidak bisa membantu Desta, malah selalu harus Desta yang menolongnya, tapi, dia juga tidak ingin seperti ini, hanya bisa menyalahkan dirinya terlalu sial, setiap kali masalah selalu dengan sendirinya mendatanginya.

Seperti kali ini, dia hanya berjalan keluar dari toilet, pada saat menghempaskan air noda di atas tangannya, tidak sengaja mengenai baju Nami, Nami langsung marah besar, tanpa berbicara langsung menamparnya dua kali, dan juga menyuruhnya mengganti rugi, mengatakan kalau dress mermaidnya ini dibuat khusus oleh versace, harganya 200 juta lebih.

Ini mengejutkan Vero yang biasanya selalu berhemat, tapi masih belum menunggunya setuju untuk ganti rugi, pria yang di sebelah Nami tersenyum iblis menyuruh Vero menemaninya semalam, maka dia akan membantu membayar uang ini.

Saat Vero ingin menolak, pria itu langsung menyuruh bawahannya menggendongnya ke lantai tiga, dia bahkan tidak sempat meminta pertolongan kepada Desta, untungnya orang hotel waspada, langsung pergi mencari Desta, barulah masalah pun tidak berkembang sampai tahap paling buruk.

Saat ini, si kepala besar itu sudah sampai di hadapan Desta, dia dari atas menatap Desta, berkata: "Idiot, berani-beraninya menyinggung nona muda, bersiap pergi mati saja!"

Dua pria itu tidak buru-buru melakukan sesuatu pada Vero, malah melipat kedua tangannya, berdiri di sebelah bersiap melihat akhir Desta yang menyedihkan, hal seperti mempermainkan pacar orang, tentunya harus dihadapan orang baru seru, tunggu kepala besar mengalahkan Desta, mereka baru bagus-bagus bermain dengan Vero, nantinya ekspresi wajah Desta pasti seru sekali.

Lalu, detik selanjutnya, senyuman di wajah mereka menjadi kaku.

Melihat kedua tinjuan si kepala besar itu, masih belum sampai di hadapan Desta, pergelangan tangannya sudah ditahan oleh Desta dengan santai.

Tidak menunggu si kepala besar bereaksi, Desta berbalik dan menjatuhkan si kepala besar, badan si kepala besar yang besar itu langsung terhempas jatuh!

Menimbulkan suara hantaman yang sangat kuat.

Si kepala besar terbanting dengan kuat ke atas lantai, seluruh ruangan tidak berhenti bergetar.

Detik itu, Nami dan orang lainnya terdiam, senyuman wajah mereka menjadi kaku, tatapannya terlintas kepanikan.

Malam ini mereka hanya keluar berkumpul, sama sekali tidak membawa banyak bodyguard, jadi si kepala besar itu adalah orang yang kuat diantara kelompok mereka, sekarang dia diselesaikan oleh Desta begitu muda, kalau begitu mana mungkin mereka adalah lawan Desta?

"Hou!"

Si kepala besar yang berbaring diatas lantai mengaum dengan marah, ingin berusaha bangun.

Nami dan yang lainnya melihat begitu, hatinya sedikit lega, tapi tidak menunggu mereka lega sepenuhnya, Desta langsung mengangkat kaki, menginjak dengan kuat.

Terdengar suara injakan yang kuat.

Lutut si kepala besar diinjak Desta sampai patah, dia meraung kesakitan, tapi hati Desta tidak melembut, seperti kilat menginjak bagian bawahnya, langsung memutuskan kaki tangan si kepala besar.

Dalam sekejap, seluruh ruangan dipenuhi dengan teriakan kesakitan si kepala besar yang menyedihkan.

"Sudah bersiap mau bagaimana mati?"

Desta membalikkan kepalanya, dengan dingin menatap Nami dan yang lainnya.

Nami terkejut sampai mundur selangkah, wajah yang cantik itu penuh dengan kegugupan, dia memandang Desta, suaranya bergetar berkata: "Kamu, kamu mau apa, aku adalah orang keluarga Qin, kalau kamu berani menyentuhku, keluarga Qin tidak akan melepaskanmu!"

"Keluarga Qin ?"

Desta tersenyum, "Berani melukai pacarku, jangankan keluarga Qin, meskipun dinasty Qin aku juga akan menghancurkannya!"

Begitu suaranya terlontarkan, Desta mengangkat satu tangannya dengan kuat menampar Nami, wajah Nami yang sombong itu dalam sekejap menjadi bengkak, dilihat seperti ada kenari didalam mulutnya.

Dua pria yang barusan masih menyentuh Vero, sekarang juga panik sampai terus keringat dingin.

Mata mereka melihat Desta yang sedang berjalan ke arah mereka, mereka berdua bersiap untuk meminta ampun, Desta sudah dengan cepat sampai di hadapan mereka, dengan kuat menampar wajah mereka, sampai mereka berdua terjatuh ke atas lantai.

"Vero, kamu tidak apa-apa kan?"

Tidak mempedulikan dua orang di atas lantai yang tidak tau masih hidup atau mati, Desta sibuk memeriksa keadaan Vero, untuknya dia hanya sedikit terkejut saja, tidak banyak luka serius, bekas tamparan di wajahnya juga sudah menghilang banyak.

"Kak Desta, akhirnya kamu sudah datang."

Vero langsung masuk ke dalam pelukan Desta, tidak bisa menahan suara tangisannya.

Desta tidak berbicara, hanya memeluk erat wanita itu, menggunakan pelukan hangat menghiburnya.

Nami yang berbaring di atas lantai melihat keadaan, sedang ingin diam-diam mengeluarkan handphone memanggil bantuan, lalu terdengar suara Desta yang dingin, "Kalau kamu tidak panggil orang, satu tamparan saja sudah cukup, kalau kamu panggil orang, malam ini adalah waktu kematianmu!"

Perkataan dia ini, bukannya takut dia tidak bisa menghadapi orang yang di panggil Nami, tapi karena Vero sudah terkejut, sekarang paling membutuhkan istirahat.

"He......."

Awalnya Nami ingin mengatakan sepatah dua kata yang kejam, bertanya apakah Desta merasa takut, tapi begitu dia memutarkan kepalanya saat melihat tatapan Desta, seluruh badannya tiba-tiba terkejut, handphonenya sampai terjatuh di bawah tanah.

Ini adalah sebuah tatapan menakutkan yang tidak bisa dijelaskan dengan bahasa, takut sekali sampai Nami sama sekali tidak perlu curiga, kalau dia menelepon, maka akhir ceritanya pasti mati.

Menarik tatapannya, Desta tidak mempedulikan wanita ini lagi, menggendong Vero meninggalkan ruangan VIP.

Saat dia kembali ke lantai dua, melihat kalau Steven sedang berdiri disana, dengan bosan menunggu, saat dia melihat Desta dan Vero berdua keluar tanpa luka, ekspresinya seperti melihat hantu.

"Kalian......tidak apa-apa?!"

Steven berkata dengan suara gemetaran.

Mood Desta tidak begitu bagus, sama sekali tidak mempedulikan ketertarikannya, tanpa meliriknya, langsung melewatinya turun ke bawah.

Ini membuat Steven kesal, dia berbaik hati menunggu disini, dua orang ini tidak hanya tidak berterimakasih padanya, malah memasang ekspresi sombong, kenapa sesombong itu, siapa tau mereka bisa pulang dengan selamat karena memohon berlutut kepada orang, tidak berhenti bersujud baru bisa mendapatkan kesempatan ini, sekarang malah berpura-pura di hadapannya, benar-benar tidak tau diri!

Di bawah hotel, Desta sedang melihat Citra yang sedang kepanikan menunggu.

"Desta, Vero tidak apa-apa bukan?"

Saat melihat Desta muncul, Citra langsung maju dan bertanya.

Desta menggeleng, menurunkan Vero dengan hati-hati, Vero membersihkan air mata di sudut matanya, tersenyum dengan kesulitan kepada Citra.

"Kak Cit, tolong antarkan Vero pulang, aku masih ada urusan yang harus diselesaikan.

Desta membalikkan kepala melihat ke arah lantai 3, melihat Nami dan dua pria itu sedang berdiri di sebelah jendela dengan ekspresi kejam, menatapnya tajam, Nami juga memegang sebuah handphone, seperti sedang menelepon meminta bantuan.

Kalau memang seperti ini, maka dia harus menyelesaikan sampai tuntas masalah disini, kalau tidak siapa tau dibelakang nanti wanita ini diam-diam menggunakan cara licik melawan Desta ataupun Vero.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu