Mendadak Kaya Raya - Bab 234 Tidak Meninggalkan Masalah Kedepannya

Desta menarik napas sedalam-dalamnya, lalu memfokuskan dirinya untuk memperhatikan sekelompok orang itu.

Ini seharusnya menjadi bahaya terbesar yang pernah dia temui dalam sejarah hidupnya. Jika ditangani dengan tidak baik maka dia bisa berakhir di sini.

Tapi walaupun begitu, tetap saja dia tidak akan membiarkan orang tak bersalah dan tak tahu apa-apa ikut terlibat dalam masalah ini.

Dia perlahan berjalan ke samping bangku sopir lalu dia berbisik dengan suara yang hanya bisa didengar oleh sopir taksi itu, “Pak, ketika aku mulai bertarung dan berkelahi dengan mereka, kamu langsung lajukan saja mobilmu. Tidak perlu takut meskipun harus menabrak mereka. Mereka semua ini adalah pasukan yang tidak takut mati. Jika kamu tidak berusaha keras untuk melarikan dari sini, maka kamu tidak akan mungkin punya kesempatan melarikan diri lagi!”

Begitu mendengar ucapan ini, wajah sopir taksi itu langsung pucat, dia menggertakkan gigi mengangguk.

Detik berikutnya, Desta tiba-tiba langsung menghentakkan kakinya ke tanah dan bahkan bergegas berlari dengan cepat bagai komet menuju gerombolan preman dengan tongkat dan pisau itu.

Jelas sekali kalau kekuatan preman-preman ini tidak begitu mengerikan seperti kekuatan yang dimiliki oleh saudara kembar itu. Hanya saja, mereka menangnya di banyak orang. Tapi, dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki Desta sekarang, harusnya masih mungkin untuk bertahan satu jam setengah dan menciptakan kesempatan menyelamatkan hidup untuk sopir taksi itu.

“Cih, perlawanan yang keras kepala!”

Kakak si kembar itu tersenyum dingin mencibir, tiba-tiba dia menggerakkan dirinya lalu merentangkan tangannya menyerang Desta seperti rajawali.

Terlihat jelas kalau dia juga ahli bela diri. Dan kekuatan dalamnya sangat kuat sekali. Desta yang ahli bela diri baru bukanlah tandingan.

Tapi, Desta tidak bertarung langsung dengannya. Dia hanya menyerang para preman itu, mengayunkan tinju dan tendangannya, dia berhasil menghabisi setengah lebih dari preman-preman itu.

Begitu sopir taksi melihat adegan ini, dia pun tanpa ragu langsung menginjak gas. Empat ban taksinya langsung melaju dengan kencang,diikuti dengan raungan keras, taksi itu dengan gilanya melaju mundur ke belakang.

Seketika itu, suara ‘bruak’ berkali-kali terdengar

Tujuh atau delapan preman terlempar ke udara dan beberapa preman yang tak beruntung mati terlindas ban taksi. Pemandangan yang sangat mengerikan.

Tapi sopir itu memejamkan matanya dengan erat dan dia terus bergumam, “Aku punya istri anak, aku punya istri dan anak….”

Seolah kata-kata ini bisa memberikannya iman dan kepercayaan yang tak terbatas, dan memberikannya kekuatan untuk tidak perlu memberikan belas kasih apapun.

Akhirnya, taksi itu berhasil mencapai jalan baru lalu dengan segera berbalik dan keluar dari tempat itu. Taksi itu dengan cepat hilang dalam kegelapan.

Desta menghela napas lega dan melanjutkan menyerang orang-orang yang menginginkan nyawanya ini dengan serius. Tidak peduli bagaimana pun,dia tidak mau mati dengan mudah di sini. Masih banyak hal yang harus dilakukannya, segerombolan sampah seperti preman ini, mana pantas mengambil dan menginginkan nyawanya?!

Dengan suara teriakan marah yang keras, Desta langsung meluncurkan pukulan dan tendangan dengan kecepatan yang luar biasa. Bayangan pukulan yang begitu cepat itu bagaikan rintikan hujan yang jatuh tak hentinya. Akhirnya seperti yang diinginkan Desta, jarak radius lima meter darinya tampak kosong, preman-preman itu mulai habis.

Dua orang si kembar yang ada di samping tidak melanjutkan untuk menyerang Desta. Sebaliknya, mereka meletakkan tangan mereka ke dalam lengan baju yang sangat lebar dan besar, menatap Desta yang sedang bertarung sampai berlumuran darah.

Rencana mereka sangat jelas sekali yaitu membuat para preman yang tak bernilai ini untuk menghabiskan kekuatan fisik Desta. Begitu Desta telah mengalahkan semua preman itu maka kekuatannya jelas sudah tersisa tidak banyak.

Begitu waktu itu tiba, si kembar itu akan maju dan menyerang Desta maka dengan begini akhir cerita akan selesai dengan mudah.

Sayangnya, mereka tidak tahu kalau semakin waktu terulur lama maka itu akan semakin menguntungkan untuk Desta. Segerombol pengawal berani mati yang ada dalam kegelapan pasti sudah menghubungi Paman Ding. Selama bisa mengulur waktu lebih lama lagi, maka bantuan akan segera datang!

‘Sriet sriet sriet!'

Desta lengah dan membuat dua preman dari belakangnya berhasil menyerangnya. Ada dua luka terbuka di punggungnya, darah terus mengalir keluar tak berhenti.

Dia mengerang kesakitan, lalu meluncurkan tendangannya di langit dan langsung menendang tepat di leher dua preman itu sampai patah. Dua preman itu pun langsung jatuh di tanah dan tak bernapas lagi.

Walaupun dia adalah seorang ahli bela diri dengan kekuatan dalam yang cukup besar tapi pengalamannya bertarung tidaklah banyak. Jadi ketika menghadapi begitu banyak sekali preman, pasti ada kalanya dia mulai tidak bisa mengatasi.

Dua luka karena pisau itu hanya permulaan saja. Tak lama kemudian, berbagai luka bertubi-tubi mulai muncul di tubuhnya, beberapa di antaranya hanya menggores kulitnya dan beberapa lagi menunjukkan luka yang dalam sampai tulang!

"Adikku, sudah waktunya. Ayo maju!”

Kata kakak dari si kembar itu dengan dinginya ketika melihat kekuatan fisik Desta yang hampir habis dan mulai terengah-engah.

Adiknya pun menyeringai, “Apa yang dikatakan kakak itu benar sekali!”

Baru saja ucapan itu keluar, dua orang itu di waktu yang bersamaan maju menyerang Desta. tiba-tiba mereka muncul bagai hantu di belakang Desta. Gerakan kompak dan rapi mereka langsung dipukulkan ke belakang dada Desta!

Desta saat itu sedang menjatuhkan satu preman yang tadi baru saja menusuknya dengan pisau ke tanah, dia sedang terengah-engah dengan napas tidak teratur. Jika secara teori jelas Desta tidak akan bisa langsung merespon dengan tepat serangan dari belakang itu.

Tapi dalam keadaan mendesak ini, Desta dengan cepat memberikan kilatan cahaya di matanya!

Dia menarik pisau yang ditusukkan ke area jantungnya. Dia memutar pinggangnya berbalik dan langsung meluncurkan pisau tajam di tangannya!

“Srieeettt!”

Ekspresi wajah si kembar itu langsung berubah dan mereka langsung mundur. Tapi di telapak tangan mereka berdua muncul luka sabetan pisau.

“Pantas mati, bisa-bisanya pura-pura kehabisan kekuatan!”

Kata kakak si kembar itu sambil menggertakkan giginya dengan ekspresi wajah yang berubah jadi sangat muram.

Kali ini, adiknya juga sama marahnya dengannya, “Apa yang dikatakan kakak itu benar sekali!”

Setelah selesai bicara, dia menambahkan satu kalimat lagi, “Dia pantas mati!

Di sisi lain, Desta yang membawa pisau akhirnya benar-benar sudah kehabisan kekuatannya. Tubuhnya terjatuh begitu saja di tanah.

Untungnya, di tempat itu sudah penuh dengan mayat preman-preman, sehingga Desta tidak tampak terlalu menyedihkan.

Sejak Desta menjadi ahli bela diri, Desta sering sekali berlatih dan membahas kungfu dan bela diri lainnya dengan pengawal berani mati keluarga Chu. Karena dari beberapa pengawalnya itu ada juga yang ahli bela diri. Ketika membahas semua itu, Desta menyadari kalau buku mengenai teknik pernapasan memberikan Desta pengumpulan kekuatan dalam yang lebih murni dan lembut dari pada dengan pelatihan bela diri secara fisik terus menerus.

Juga bisa dikatakan kalau kekuatan dalam orang lain bisa memberikan mereka kekuatan bertarung selama satu jam. Tapi Desta dengan kekuatan dalamnya ini bisa bertahan sampai satu jam setengah.

Tampaknya hanya ada perbedaan setengah jam antara keduanya, tetapi setengah jam ini cukup untuk mengubah situasi dalam seluruh pertarungan.

Ketika Desta mulai bertarung dengan preman-preman ini, dia mengawasi dan menghitung waktunya. Pada waktu yang hampir bersamaan, dia dengan tepat dan sengaja menunjukkan kekuatannya yang melemah hanya untuk menjebak si kembar.

Tapi tidak disangka, si kembar sepertinya telah melewati beratus pertarungan dan perkelahian. Pengalaman bertarung mereka benar-benar sangat banyak.

Serangan pisau Desta ini harusnya tepat menusuk ke tenggorokan mereka berdua tapi di waktu yang tepat sekali, mereka berdua berhasil menghindar. Dan akhirnya pisau itu hanya melukai tangan mereka, sayang sekali!

“Cih cih, kali ini, kamu pasti benar-benar sudah kehabisan kekuatanmu kan?”

kata kakak si kembar sambil maju ke depan Desta pada saat ini sambil memandangnya dari atas.

Desta berusaha keras mengangkat pandangan matanya, membuka bibirnya dan berkata, “Bagaimana pun aku berhasil selamat dari kematian sekali, lebih baik bagiamana kalau kalian beritahu aku siapa yang mengutus kalian ke sini. Setidaknya membuatku tahu dan memahami semuanya sebelum mati, bagaimana?”

“Bocah, walaupun mulut orang mati itu sangat sakral tapi siapa juga yang tahu kamu ini sedang menipu kami atau tidak. Kamu pasti ingin menjebak kami berdua. Kamu terlalu muda untuk itu!”

Cibir kakak si kembar. Ketika bicara, dia masih tidak lupa untuk mengumpulkan kekuatan dalamnya di telapak tangan. Jelas sekali dia ingin segera menghabisi Desta dengan satu pukulan tanpa meninggalkan masalah kedepannya.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu