Mendadak Kaya Raya - Bab 347 Menampilkan Acara Pertunjukan

Begitu kembali ke vila, Vero dan Citra kebetulan sekali baru kembali dari kampusnya.

Mereka berdua sangat terkejut begitu melihat Desta yang pakaiannya sobek tidak karuan.

“Kakak Desta, ada apa denganmu ini. Apa kamu berkelahi?” tanya Vero buru-buru maju dan memeriksa tubuh Desta, dia menghela napas lega melihat tidak ada luka apapun di diri Desta.

Desta menggaruk kepalanya, lalu dia tidak mengatakan apa yang telah dialaminya tadi. Intinya semua masalah itu sudah selesai dan berakhir sekarang. Dibahas lagi pun juga tidak ada artinya. Yang ada malah membuat dua wanita itu jadi cemas, dan itu bukanlah hal yang baik.

“Bertemu masalah kecil saja. Tapi sekarang sudah tidak apa kok. Beberapa hari setelah ini, sepertinya aku bisa lebih rileks dan santai sedikit.” Kata Desta dengan santai sambil tersenyum.

Setelah itu, dia pun kembali ke kamarnya sendiri lalu pergi mandi. Dia pun memasukkan baju yang dikenakannya untuk bertarung tadi ke dalam tong sampah. Lalu, dia juga sekalian mengambil tungku mini tadi dan meletakkannya di atas rak buku.

Juga tidak tahu kenapa, Violeta menginginkan barang ini. Tapi pada dasarnya Violeta memang selalu saja misterius. Jadi tidak aneh jika dia ingin barang yang kelihatannya tidak berguna itu. Tunggu ketika Violeta kembali, Desta akan bertanya langsung padanya saja.

Desta pun mengambil pena dan kertas, lalu menjabarkan dan merangkum situasinya sekarang.

Menyelesaikan masalah dengan Valora, itu tidak diragukan lagi membuat situasinya saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya. Tapi sayangnya Bishen, rubah tua itu masih belum memperlihatkan ekornya alias belum memperlihatkan dirinya. Orang-orang Prison Eye juga belum ada yang muncul. Furry, pria yang sangat berbahaya dan licik ini juga tidak tahu ada di tempat apa beberapa hari ini.

Dia menebak mungkin karena terakhir kali pria itu tidak bisa melawannya jadi dia kabur ke tempat lain untuk melatih dan meningkatkan kekuatannya sendiri.

Sebenarnya Furry tidak membuat Desta tertekan sama sekali. Yang benar-benar membuat Desta tertekan adalah wanita yang ada di sisi Furry itu.

Tidak tahu asal dan latar belakang dari wanita itu. Kekuatan wanita itu sangat kuat dan mengerikan. Waktu itu Desta sepenuhnya tidak punya kekuatan yang sebanding untuk melawannya ketika di tangan wanita itu. Jika bukan karena Violeta yang datang di waktu yang tepat, mungkin Desta sudah tidak bernyawa lagi.

“Sudahlah, lebih baik untuk detail dalam berpikir dan berlatih untuk bisa mendapatkan cara terbaik melawannya. Kedepannya jika ada kesempatan dan waktu lagi, pad akahirnya tetap harus menyelesaikan masalah ini!”

Dia pun melipat kertas A4 itu lalu memasukkannya ke dalam laci. Desta awalnya inngin beristirahat tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

“Kakak Desta, apa kamu punya waktu luang sekarang?”

Tanya Vero, dia membuka pintu kamar dibuka, kepala Vero masuk menyelinguk dari luar sambil tersenyum.

Desta tersenyum dan melambaikan tangannya ke wanita itu, menandakan padanya untuk masuk ke dalam, “Sesibuk apapun, Veroku ini adalah yang paling penting. Ayo sini masuklah.”

Vero tersenyum ceria, dia pun berjalan sampai ke depan Desta. Tiba-tiba pinggang rampingnya dicengkram oleh Desta, lalu Desta mendudukkan Vero di atas pahanya sendiri.

“Kakak Desta....”

Wajah Vero memalu, napasnya mulai berat dan tidak teratur.

Sejak berciuman terakhir kali dengan Desta waktu itu, dia sudah tidak pernah lagi bersentuhan intim dengan Desta.

Khususnya setelah Citra datang. Kesempatan berdua mereka sangat sedikit sekali.

Walaupun dua wanita itu sudah terbiasa dengan keberadaan satu sama lain. Tapi jika bersentuhan intim atau bermesraan dengan Desta langsung di depan satu sama lain, itu pasti tidak akan bisa dilakukan dan malu untuk dilakukan. Jadi mereka berdua biasanya sangat bisa mengendalikan diri.

Desta juga sangat sibuk karena beberapa hal. Dia memang benar-benar tidak ada waktu untuk berhubungan dengan dua wanita itu. Jadi mungkin memang Vero dan Citra keduanya adalah wanitanya Desta. Tapi hubungan Desta dan mereka berdua benar-benar masih murni dan polos.

Sekarang dipeluk seperti ini oleh Desta dan bisa merasakan dua lengan Desta yang begitu hangat dan kuat. Vero hanya merasakan jantungnya berdebar kencang.

“Vero, kamu menemuiku mau menyampaikan apa, katakan saja.”

Desta tentu saja merasakan perubahan Vero. Tapi dia tidak ada niat untuk melepaskan Vero dengan mudah. Malah sebaliknya dia menundukkan dagunya menempelkan ke pundak Vero dari belakang. Napas panas dari mulutnya kebetulan langsung terhembut di daun telinga Vero.

“Kakak Desta, jangan seperti ini. Aku, aku gugup.”

Vero rasanya ingin menangis saking gugupnya. Citra masih ada di lantai bawah.

Jika Citra tidak sabar menunggu Vero yang tidak juga turun, dia pasti akan naik ke atas untuk memeriksa karena penasaran apa yang terjadi. Tapi nantinya malah melihat keintiman dan kemesraan Desta dengannya, kalau seperti itu bagaimana menjelaskannya?

“Bukannya kamu bilang kamu ada yang mau disampaikan mangkanya menemuiku, kenapa bisa gugup begini?”

Vero menggertakkan giginya dan menggigit bibir tipisnya. Dia menarik napas beberapa kali, barulah bisa menenangkan lagi suasana hatinya serta jantungnya yang berdegup kencang.

“Aku dan kak Cit di kampus hari ini bertemu dengan beberapa teman sekamarmu. Mereka mencarimu tapi mereka tidak bisa menghubungimu. Jadi mereka minta bantuanku untuk menyampaikan sesuatu padamu.” Kata Vero dengan suara yang lemah dan berat.

“Mereka mencariku ada urusan apa?”

Desta sudah lama menyelesaikan semua tugas kelulusannya. Dia bulan lalu mengambil waktunya yang padat untuk menyelesaikan skripsinya. Selain hanya untuk mengambil ijazah kelulusan dan juga menghadiri acara wisuda, dia sudah tidak perlu lagi pergi ke kampus. Kenapa Rosimin dan teman yang lainnya mencarinya? Apa jangan-jangan mau makan-makan untuk perpisahan kelulusan?

Ini yang dipikirkan oleh Desta. Dia pun mengambil ponselnya untuk memeriksa pesan dan telepon masuk. Benar sekali, dia menemukan beberapa panggilan tidak terjawab.

Apalagi semua panggilan itu datang ketika Desta pergi ke Gedung Geisha Grup untuk menjalankan tugas dan misinya. Saat itu demi tidak sampai ada kesalahan yang tidak diinginkan, dia telah mengubah mode ponselnya dengan mode pesawat jadi telepon mereka semua wajar kalau tidak bisa tersambung.

“Mereka bilang, Jurusan kalian akan mengadakan pesta kelulusan yang sangat besar di malam sebelum acara wisuda. Acara pertunjukan kelas kalian sudah diatur, dan akhirnya kamar kalian yang terpilih. Jadi mereka mau kamu pergi ke sana untuk berdiskusi mengenai acara pertunjukan apa yang cocok yang akan ditampilkan.” Jelas Vero. Tubung lembut Vero membungkuk dan bergerak tidak karuan seolah dia masih belum terbiasa dengan sentuhan Desta yang intim.

“Apa, harus menampillkan pertunjukan, bercanda apa?”

Desta tertawa, tatapan di wajahnya penuh ketidakberdayaan.

Tapi begitu merubah pikirannya, dia langsung sadar. Mungkin karena akhir-akhir ini terlalu sibuk tidak karuan dan hal-hal yang membuatnya sibuk selama ini adalah segala intrik dalam masyarakat luas. Sehingga hal itu telah membuatnya lupa kalau identitas sebenarnya adalah mahasiswa tahun keempat yang baru akan lulus.

Mahasiswa mengadakan sebuah acara dan pertunjukan di malam kelulusan, itu sangat wajar sekali. Dia harusnya tidak merasa aneh dengan ini.

“Oke, aku akan menghubungi mereka. Nanti baru dipikirkan lebih baik mau membuat acara apa yang cocok.” Kata Desta langsung mengiyakan sambil mengangguk.

Faktanya, dengan identitasnya sekarang sebagai pemilik muda dari gedung Sky. pergi menyanyi dan menari dengan sekelompok mahasiswa akan merusak citranya.

Tetapi orang-orang seperti Rosimin dan Linka serta yang lain itu adalah sahabat terbaiknya dalam empat tahun menjadi mahasiswa. Tidak peduli bagaimana pun, Desta tidak akan menolak undangan atau ajakan dari mereka.

“Kalau tidak ada apa-apa, aku pergi dulu. Kak Cit menungguku untuk menonton tv di bawah bersama-sama.”

Begitu melihat Desta mengiyakan, Vero pun merasa lega. Di waktu yang bersamaan dia mau berdiri dan bangkit dari pangkuan Desta.

Tapi pada akhirnya baru saja berdiri, dia merasakan kekuatan besar yang tak tertahankan mencengkram pinggangnya lalu mendudukkannya lagi kembali ke pangkuan Desta.

Dia bertanya-tanya mengapa Desta tidak membiarkannya pergi, tetapi begitu dia menoleh, bibir merahnya yang halus langsung ditutup oleh Desta dengan bibirnya.

“Uh……"

Vero tanpa sadar menutup matanya yang indah, wajahnya memerah seperti dua apel matang.

Sinar matahari masuk dari jendela di belakang mereka berdua, dan kebetulan itu diproyeksikan pada kulit Vero yang sangat lembut. Di bawah pantulan cahaya kuning keemasan itu, membuart bulu-bulu halus di wajah gadis itu terlihat jelas.

Seiring waktu berlalu, mereka berdua masuk ke dalam sebuah kondisi menggerahkan.

Desta tidak puas dengan meletakkan tangannya yang besar di pinggang gadis itu, dia pun mulai meraba-raba ke atas dengan begitu tenang. Tepat ketika dia akan menyentuh payudara Vero yang masih dalam perkembangan, suara Citra tiba-tiba datang dari luar pintu.

"Desta, ada seseorang yang mencarimu. Sekarang sedang menunggu di luar pintu!"

Seiring dengan suara itu, Citra langsung berjalan masuk ke kamar dan melihat adegan yang mengejutkannya.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu