Mendadak Kaya Raya - Bab 0382 : Tidak Pantas Istirahat

“Budak ini sedang berkhayal apa ?”

Beberapa preman yang mengerumuni mereka juga tertawa terbahak-bahak setelah mendengar kata-kata Desta.

Menurut persepsi mereka, Desta hanya sekedar ingin berlagak hebat di depan idola yang cantik ini saja, setelah mereka turun tangan dengan sungguh-sungguh, budak ini pasti akan tergeletak di lantai dan berpura-pura mati .

“Budak kecil, kalau ingin menjadi pahlawan, sudah harus ada persiapan untuk berlumuran darah, hari ini kakekmu akan mengajari satu pernyataan kepadamu, menjadi pahlawan sangat tidak mudah !”

Pada saat ini, seorang preman gagah yang memegang pisau sedang beranjak ke hadapan Desta, reaksi wajahnya sangat dingin.

Dia mengangkat tangannya, pisau yang dingin dan tajam langsung memotong ke arah pundak Desta dengan tanpa ampun, apabila pisau tersebut berhasil dijatuhkan, mungkin saja seluruh lengannya akan terpotong langsung, namun saat ini Desta hanya sedikit memiringkan badannya, pisau yang tajam juga bergesekan pada bagian dadanya.

Desta langsung beranjak ke depan, pundaknya memukul kuat pada bagian dada preman gagah tersebut.

Setelah itu terdengar suara tabrakan yang sangat kuat !

Seluruh tubuh preman gagah tersebut bagaikan telah ditabrak oleh truk besar dan terbang melayang, setelah itu langsung menabrak kuat pada sekumpulan preman di belakangnya dan tergeletak di lantai.

Dalam seketika itu, sebuah suara jeritan tragis mulai menyebar di dalam kerumunan orang, bagaikan air putih yang menetes ke dalam minyak yang mendidih.

“Apa yang terjadi ? !”

Semua orang langsung terbengong kaku setelah melihat adegan ini.

Bahkan senyuman di wajah Wendah juga sedikit memudar, dia mengeluh sinis dan berkata :”Kalian tidak perlu takut, budak ini memang ada sedikit kemampuan, tetapi aku tidak percaya kalau dia bisa mengalahkan lima puluh orang dengan sekaligus, maju semuanya, aku yang bertanggung jawab kalau terjadi masalah !”

Kumpulan preman gagah mulai merasa berani setelah mendengar kata-kata ini.

Saat ini mereka melayangkan tongkat dan pisau di tangannya, dan juga bersiap-siap untuk menyerang ke arah Desta.

Desta membuka pintu mobilnya, lalu mendorong Lalisa ke dalam mobilnya dan berkata dengan nada tenang :”Kunci semua pintu mobilnya, jangan keluar selagi tidak ada perintahku !”

Bagaimanapun Lalisa juga seorang wanita yang berwawasan, meskipun pada saat ini dia merasa sangat ketakutan, namun dia tetap mengunci semua kunci pintu setelah mendengar kata-kata Desta, lalu seluruh tubuhnya menyelip ke dalam celah tempat duduk belakang mobil.

“Kebetulan kemampuan waktu dekat ini ada sedikit perkembangan, coba main-main saja bersama kalian.” Desta tersenyum senang, lalu merentangkan tangan dan bertempur ke dalam kerumunan preman.

Pong pong pong !

Suara meninju muncul secara terus menerus.

Desta meninju dengan secepat kilat, dia selalu bisa menyerang terlebih dahulu sebelum tongkat di tangan preman gagah jatuh ke tubuhnya.

Setiap kali meninju, akan ada seorang preman gagah yang terbang melayang dan menabrak pada tubuh teman di belakangnya, atau bahkan langsung jatuh tergeletak di atas lantai.

Meskipun tubuh para preman ini kelihatannya sangat gagah, namun sebenarnya juga hanya sekedar memiliki otot saja, bahkan sebagian besar orang di dalamnya hanya sekedar pelatih di tempat fitness, mereka disuruh datang ke tempat ini untuk memperkuat keadaan dan sekedar menakuti lawan saja.

Bagaimana kota Yunhai bukan kota pengendalian Wendah , dalam waktu mendadak ini, dia tidak mungkin bisa menemukan begitu banyaknya preman yang hebat bertarung.

Beberapa menit kemudian, tiga puluhan orang dari tim peperangan yang dibentuk oleh lima puluhan preman gagah sudah terkalahkan oleh Desta, belasan orang yang tersisa juga menyadari bahwa mereka sama sekali bukan saingan Desta, sehingga buru-buru melarikan diri.

Wendah terbengong kaku setelah melihat adegan ini

Dia menyadari bahwa ternyata dirinya terlalu meremehkan kemampuan pertarungan Desta, bagaimanapun Desta juga hanya sekedar mahasiswa yang baru tamat, kenapa bisa begitu hebat dalam bertarung ?

Namun pada saat dia masih terbengong, telapak kaki Desta telah mengentak kuat pada lantai, seluruh tubuhnya yang membawa hembusan angin sudah terbang melayang ke hadapannya.

“Kamu, kamu mau buat apa ! ?”

Wendah sangat terkejut, lalu membentak kepada Desta dengan reaksi pura-pura tegas.

Desta menggerakkan pundak dan menyindirnya :”Senior Li, kamu sedang takut apa, bukannya barusan sangat sombong ya ? Dengarnya kasurmu sangat besar, perlu aku mencari beberapa orang untuk menemani tidurmu ?”

“Apa maksudmu ?” Jantung Wendah berdetak kencang, dalam hatinya telah merasakan firasat buruk.

Desta tersenyum lebar, lalu memperlihatkan sebuah senyuman bagaikan iblis.

Setelah itu dia memukul pada bagian belakang leher Wendah , dan membuat Wendah langsung pingsan di tempat.

Pada saat ini, setelah melihat Desta yang telah mengalahkan Wendah , Lalisa juga turun dari mobil dengan berhati-hati, Desta mengerut alis ketika melihat Lalisa yang turun dari mobil, awalnya dia ingin menyuruh Lalisa agar jangan turun dari mobil, namun setelah kepikiran bahwa keadaan saat ini sudah tidak membahayakan lagi, sehingga juga tidak terlalu waspada.

“Kamu bermaksud bagaimana mengurus orang ini ?”

Lalisa menatap Wendah yang pingsan di tempat duduk belakang mobil, tatapan matanya muncul sedikit jejak kebencian.

Desta berpikir sejenak, lalu berkata :”Antar dia ke dalam hotel saja, budak ini seharusnya juga memiliki sedikit latar belakang, akan membawa pengaruh tidak baik apabila langsung membunuh orangnya, takutnya banyak masalah yang merepotkan lagi.”

Lalisa tersenyum canggung, lalu buru-buru menjelaskannya :”Aku tidak ada maksud untuk menyuruhmu membunuh dia, aku hanya khawatir, setelah dia pulang, mungkin saja akan menyuruh wartawan mengumumkan kejadian malam ini, lalu rumor akan menyebar sana sini.”

“Sampai saat itu, takutnya investasi dari perusahaan untukku pada selama ini akan tersia-sia.”

“Tenang saja, kamu adalah mesin cetak uang milik perusahaan aku, aku tidak akan membiarkan kejadian ini terjadi.” Desta menepuk pundak Lalisa, lalu tersenyum ringan dan berkata.

Setelah itu dia melirik Wendah dan berkata :”Aku akan membungkam mulutnya, bukan hanya demikian, dia bahkan akan menjaga rahasia malam ini, kamu tenang saja.”

Setelah mendengar perjanjian ini, Lalisa merasa sedikit penasaran terhadap tindakan Desta pada selanjutnya, namun Desta tidak ada maksud untuk memberitahunya, oleh sebab itu dia juga segan untuk banyak bertanya.

Desta berjalan ke samping dan menghubungi Gayus Jiang, setelah mengatur sedikit urusan, dia langsung masuk ke dalam hotel untuk membereskan koper Lalisa, setelah itu dia menyalakan mesin mobil dan mengantar Lalisa ke bandara internasional kota Yunhai.

“Desta, kapan kita bisa bertemu lagi ?”

Pada saat akan melalui pengecekan keamanan, Lalisa tiba-tiba menoleh dan menatap Desta, lalu tersenyum indah dan bertanya padanya.

Desta berpikir sejenak, lalu tersenyum dan berkata :”Setelah kamu menyelesaikan masalah luar negeri, aku akan traktir kamu kalau kamu sudah pulang negeri, kali ini kamu sudah banyak membantuku, tetapi aku masih belum sempat mengutarakan terima kasih padamu.”

Lalisa mengedipkan matanya yang indah, lalu berpura-pura bingung dan berkata :”Perlu begitu repot ya ? Bukannya lebih gampang kalau naik gaji saja ?”

Desta batuk ringan sejenak, lalu tersenyum segan dan berkata :”Kalau kamu menginginkan balasan dengan cara seperti ini, aku juga tidak berkenan.”

“Aku tidak mau, aku hanya bercanda denganmu saja.”

Lalisa mengulur lidah, lalu mengerut hidung mancungnya dan berkata.

“Aku juga hanya bercanda, kamu kali ini pulang untuk membantuku dengan identitas teman, bukan karena terima perintah dari bos dan sengaja pulang ke sini, dengan begitu kalau aku harus berterima kasih padamu, tentu saja harus menggunakan cara berterima kasih seperti teman biasanya, benar kan ?”

Desta menyimpan senyuman bermain di wajahnya, lalu berkata dengan tampang serius.

Reaksi wajah Lalisa menjadi lembut setelah mendengar penjelasan Desta.

Saat ini siaran di belakang tubuhnya sudah mulai mengumumkan pemberitahuan masuk pesawat, Lalisa juga menatap Desta dengan tatapan dalam.

Setelah itu Lalisa melepaskan masker yang menutupi mulutnya ,lalu menggerakkan bibir merahnya untuk mengatakan sesuatu, namun di saat Desta masih belum sempat memperhatikan kata-kata yang dilontarkannya, Lalisa sudah terlanjur memasang maskernya lalu berjalan ke arah pengecekan keamanan.

“Gadis ini, buat apa begitu misterius !”

Desta tersenyum, lalu berkata dengan tampang tidak berdaya.

Setelah melihat Lalisa yang telah masuk ke gerbang penerbangan, Desta baru membalikkan badan untuk pergi, bersiap-siap untuk istirahat di rumah.

Beberapa hari ini demi praktik pertunjukan Hujan lampau, dia juga telah menghabiskan tenaga yang sangat besar, akhirnya saat ini bisa istirahat dengan lega.

Akan tetapi, dia masih belum sempat membawa mobilnya untuk pulang ke rumah, ponselnya sudah terlanjur berdering.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu