Mendadak Kaya Raya - Bab 56 Siapakah Pemenang Terakhir?

Sepanjang jalan mengikuti Desta, Desta langsung datang ke tempat donasi di kampus dan menyerahkan kartu banknya.

“Sumbangan, di dalam kartu terdapat 1 Miliyar Rupiah semuanya disumbangkan.” Setelah mengatakan, Desta menggesek kartu atmnya di mesin gesek, dan memasukkan kata sandi dengan murah hati. Bunyi “Bip" menunjukkan bahwa pembayaran telah berhasil.

"Satu... Satu Miliyar Rupiah? Semua disumbangkan?" Staf yang berada di tempat donasi terkejut, apa yang terjadi? terdapat seseorang menyumbangkan 1 Miliyar Rupiah? Mereka berada di sini mengadakan kegiatan donasi bagi para mahasiswa untuk membantu kemiskinan yang dilanda di daerah pegunungan selama lebih dari sepuluh hari hanya mengumpulkan sekitar 60 juta rupiah, dan orang ini sekaligus menyumbang 1 Miliyar Rupiah? yang terpenting adalah orang ini bukan hanya sekadar mengatakan saja, tetapi dia benar-benar menyumbangkan uang tersebut, pembayaran telah berhasil dan struk pembayaran juga sudah terbit.

“Iya, dukung anak-anak di daerah pegunungan yang miskin, dan biarkan kebajikan ini menjadi saksi bahwa aku bersatu kembali dengannya,” kata Desta sambil tersenyum, dan melirik Vina yang berada di sebelahnya.

Vina tertegun, ekspresinya yang terkejut membuktikan bahwa pada saat ini kondisi mentalnya tidak wajar.

"Desta, sialan kamu benar-benar menyumbangkan semua uang itu? Apakah otakmu kebanjiran? 1 Miliyar Rupiah, itu merupakan 1 Miliyar!" Vina tiba-tiba berteriak memarahinya.

Dia bergegas ke sana, "Kembalikan 1 Miliyar Rupiah, kami tidak jadi menyumbangkan!".

Vina seperti orang gila menarik staf tersebut, dan merebut mesin gesek yang berada di tangannya.

"Umm... uang yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan lagi" Staf tersebut juga binggung.

"Desta, kamu menyuruh mereka mengembalikan uang tersebut, panggil polisi! Betul, panggil polisi! Menyuruh polisi untuk menanganinya!" Mata Vina tiba-tiba bersinar dan mengeluarkan teleponnya untuk memanggil nomor 110, tetapi Desta hanya tersenyum saja.

"Uang yang telah disumbangkan tidak mungkin dikembalikan lagi, semua uang itu telah masuk ke yayasan amal. Lagipula, aku juga tidak berencana untuk mengambil kembali. Ini merupakan bukti kita bersatu kembali, melambangkan cinta yang murni dan bersih."

"Hari ini aku akhirnya mengerti bahwa semua yang kamu lakukan sebelumnya adalah demi kebaikanku, untuk mendorong dan mendukungku, aku mengira kamu meremehkan aku karena tidak punya uang, dan merasa aku tidak berguna."

"Ayok, aku membawamu pergi makan di pinggiran jalan. Aku masih memiliki beberapa ratus ribu rupiah, sisa uang dari kerja sampingan kemarin. Besok aku akan pergi mencari beberapa pekerjaan sampingan, untuk menafkahi kamu tidaklah sulit" kata Desta sambil tertawa.

"Aku makan kepala ibumu, makan dan makan, mengapa kamu tidak menjadi seekor babi? 1 Miliyar Rupiah sudah kamu sumbangkan, apakah otakmu rusak? Pergi sana!".

Vina marah hingga hampir menangis, 1 Miliyar Rupiah? Awalnya seharusnya masuk ke dalam sakunya, tetapi orang bodoh ini telah menyumbangkannya? Tidak heran jika dia merupakan anak yatim piatu, diperkirakan dia telah membuat orang tuanya marah hingga meninggal.

Melihat Vina telah pergi dengan marah, Desta bahkan tidak memiliki emosi sedikitpun.

Penuh dengan jebakan, wanita ini awalnya melihat pada uang yang dimilikinya, sekarang mengetahui bahwa dia telah berubah kembali menjadi miskin, wajar jika dia menjentikkan wajah dan pergi, mengenai hal ini Desta tidak merasakan keanehan, dan juga tidak ada keterikatan. Dia sekarang hanya khawatir tentang Vero saja, tidak tahu apakah semalam ketika dia pulang keluarganya akan mencari masalahnya.

Ketika sedang berpikir, panggilan masuk dari Vero.

"Vero, apakah hari ini kamu tidak datang sekolah lagi? Hari ini kakakmu datang mencariku dan terjadi sesuatu yang sangat menarik." Kata Desta tergesa-gesa sebelum menunggu Vero menjawab.

"Aku tahu... aku juga harus memberitahumu hal ini, mereka telah mengetahui kamu telah memenangkan lotre, kamu harus berhati-hati..." Vero telah memikirkan satu malam, akhirnya memutuskan untuk diam-diam memberitahu Desta tentang hal itu, jangan sampai Desta tertipu, ataupun terluka.

"Kakakmu baru saja marah padaku hingga pergi." Kata Desta tidak bisa menahan tawa.

"Apa?"

Vero terkejut, kemudian Desta menceritakan kejadian tadi kepada Vero, dan Vero yang berada di sana juga merasa sangat konyol hingga tertawa. Tidak terduga, Desta ternyata begitu jahat, telah mengetahui bahwa kakaknya sengaja bersatu kembali dengannya dan merencanakan sesuatu yang tidak baik, sehingga dia sengaja menjebaknya.

Mengenai 1 Miliyar, bagi Desta yang memiliki 1 Miliyar yang tak terhitung jumlahnya, dia bahkan tidak peduli sama sekali.

"Abang Desta, apakah aku melakukan hal ini tidaklah benar? Aku selalu merasa bahwa aku bersama mereka sudah bukan satu keluarga lagi. Aku... aku mulai berdiri di posisi kamu." Kata Vero dengan tersipu.

"Satu keluarga, pertama-tama kamu harus bertanya pada dirimu sendiri apakah mereka menganggapmu sebagai keluarga."

"Vero, bukan aku ingin memprovokasi hubungan kalian. Bagimu, kamu dapat memilih kehidupan seperti apa yang kamu inginkan, yang penting kamu tidak bersalah terhadap diri sendiri saja "

"Kakakmu terlalu matre, di matanya, kamu hanyalah sebuah alat untuk menghasilkan uang, kemungkinan keluargamu juga sama. Keluarga besar, keegoisan selalu lebih tinggi daripada keluarga biasa, jika kamu terjebak di dalamnya karena merasa bersalah, selamanya kamu hanyalah sebuah alat, dan mereka sangat menginginkan kamu seperti itu."

Vero benar-benar terlalu membawa perasaan.

Lagipula, bagaimanapun merupakan satu keluarga, Vero tidak ingin melakukan sesuatu yang berlebihan.

“Aku telah mengerti Desta, aku juga ingin memberitahumu sesuatu, dan aku juga sangat terpaksa.” Selanjutnya, Vero mengatakan rencana kakaknya, kakak beradik dapat bergantian, jika kakak tidak berhasil maka ganti adik melakukannya, tujuannya adalah ingin Desta mengeluarkan semua uangnya, Vero tidak berdaya dan sangat terpaksa harus melakukannya, tetapi dia mengatakan kepada Desta terlebih dahulu sehingga Desta tidak akan tertipu, dia percaya bahwa Desta akan mempunyai pilihan sendiri.

Siapa tahu bahwa setelah mendengarkan Desta tertawa terbahak-bahak.

Vina ingin menyuruh Vero pergi merayu Desta, dia telah menduga dirinya akan gagal, karena hubungan mereka berdua benar-benar sudah berakhir dan tidak akan bersatu kembali. Dia juga hanya berusaha mencoba saja, sebenarnya perbuatan Desta hari ini benar-benar di luar dugaan Vina, tetapi jika dia sudah tenang kembali, dia pasti akan mengerti bahwa Desta sengaja ingin mempermainkannya dan rencananya yang selanjutnya adalah menyuruh Vero melakukannya, karena dia dapat melihat bahwa Desta sangat baik terhadap Vero, terlalu baik hingga tidak masuk akal, semua ini jelas merupakan perbuatan yang menunujukkan rasa suka, bahkan dapat membuktikan bahwa Desta diam-diam menyukai Vero.

Dengan yakin terhadap hal ini, Vero secara alami telah menjadi bidak yang dipermainkan oleh orang, bidak untuk menaklukan Desta.

Namun, dia bahkan tidak mengetahui, hal ini justru sedang membantu Desta. Jika dia suka menipu orang, biarkan dia menipu saja. Bagi Desta, dia mempersatukan hubungannya dengan Vero lebih baik daripada segalanya.

“Mungkin saja aku akan berterima kasih kepada kakakmu.” Desta mengatakan sesuatu yang membuat Vero bingung.

"Apakah kamu tidak marah? Aku mengira kamu akan marah denganku." Nada suara Vero penuh kekhawatiran.

"Tidak marah, kakakmu kapan menyuruhmu untuk bertindak, terdapat rencana apa saja? Menyuruh kamu berkencan denganku? Pergi makan dan menonton film? Menyuruhmu menjadi pacarku? Atau...?" Tanya Desta dengan sangat penafsaran, tidak mengetahui di sisi lain wajah Vero sedang tersipu.

"Tidak ada... hanya menyuruh aku membawamu pulang untuk bertemu mereka, mengatakan... mengatakan... mengatakan kita... boleh mencoba dulu." Kata Vero dengan terbata-bata.

Desta yang berada di sini telah tertawa terbahak-bahak, dan wajahnya penuh dengan sukacita. Demi uang Keluarga Chen bahkan tidak memiliki martabat, menyuruh Vero untuk menjadi pacar dirinya dan mencoba untuk mendapatkan harta dirinya? Pada akhirnya siapa yang menang dan siapa yang kalah masih belum tahu.

“Baik, besok aku akan pergi ke rumahmu bersamamu, bertemu kedua orang tuamu, dan melihat trik apa yang akan mereka mainkan!” Desta tersenyum menyeringai.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu