Mendadak Kaya Raya - Bab 25 Keputusan Terakhir Vero

"Iya, dokter berkata lambung kita kurang sehat, harus sering-sering makan nasi lunak. Jadi tentu saja kami harus meminta nasehat kepada raja nasi lunak seperti kamu, pertama kamu memakan nasi lunak Vina. Setelah diputusin Vina dan diusir keluar oleh keluarga Chen, kamu pergi mendekati adiknya setelah mengetahui adiknya menjadi pemimpin proyek. Kamu mengambil uang adiknya, kemudian mengundang adiknya bermain ke Istana Awan untuk mencari muka. Permainan kamu ini benar-benar sunguh hebat!"

"Kami merasa sangat kaget dengan kelakuan kamu ini, apakah kamu tahu bang Andre marah sampai bagaimana?" Weren menyalakan rokoknya dan menatap ke Desta dengan ekspresi mengejak dan tatapan yang dipenuhi oleh penghinaan dan kesenangan, "Kami juga malas menyembunyikan lagi, kami datang ke Gedung Gumaya hari ini untuk mencari orang. Kalau misalnya besok kamu diganggu di sekolah, jangan menyalahkan kami. Orang seperti kamu pasti akan dipukuli, mau oleh bang Andre atau siapapun" Desta sudah mengerti, orang-orang ini datang ke Gedung Gumaya untuk memukulnya.

Peraturan kampus itu sangat ketat, apalagi kampus seperti universitas Yunhai. Kalau mahasiswa diketahui terlibat dalam perkelahian, mereka pasti akan diberi poin skor. Mereka sduah berada di tahun terakhir kuliah, tentu saja tidak ingin meninggalkan sesuatu seperti ini di buku sejarah kuliah mereka. Makanya Andre memikirkan ide untuk mencari preman membantu dia melakukan hal ini.

Hanya saja Furkan mereka tidak menyangka bisa bertemu dengan Desta di sini. Buat apa dia datang ke tempat sosial seperti ini? Apakah dia sudah mendapatkan uang? atau dia datang mencari bunga-bunga gadis?

Pada saat mereka sedang berpikir tentang ini, Desta langsung meninggalkan tempat tanpa berpikir mau melihat mereka.

"Tunggu dua hari lagi, tunggu dapat orang, aku pasti akan memukul dia sampai tidak bisa berdiri. Nanti bisa sekalian rekam beberapa video dan posting di situs kampus secara anonim, membantu dia menjadi terkenal!" Weren berkata. Mereka menatap ke arah Desta menghilang tadi sebelum naik ke lantai atas.

Mereka juga tiba di ruangan Madog.

"Paman Madog, saya adalah Cepi. Apakah anda masih ingat kepada saya? Bulan lalu saya baru bermain ke tempat anda bersama ayahku, ayahku berkata kita adalah saudara jauh. Ini.... saya ada masalah ingin meminta bantu kepada anda, hahaha, ini, rokok dulu" Cepi menyerahkan sebatang rokok kepada Madog, sementara Weren yang berada di samping sibuk menyalakan mancis dengan waspada.

"Katakan saja, cari aku ada apa?" Madog berkata tanpa ekspresi, melihat ke beberapa pemuda ini dengan wajah yang tidak sabar.

"Uhm, Paman Madog, saya ingin meminjam 2 orang bersama anda. Terserah yang mana saja, untuk membantu kami mendidik pemuda sialan itu!" Cepi menggaruk kepalanya dengan malu.

"Kalian mau mencari preman untuk memukul orang?"

"Hehe, iya. Dua preman.... Paman Madog, katakan saja.... kalau anda meninginkan sesuatu" Cepi menggosok kedua tangannya.

"Kalian tidak bisa memberikan apa yang aku inginkan, melihat pertemanan aku dan ayahmu, aku meminjamkan dua orang yang menjaga pintu di lantai bawah kepada kalian. Nanti aku akan meminta orang untuk memberi tahu mereka, kalian turun ke bawah untuk kenalan sama mereka dulu" Madog mengirim ketiga orang itu dengan tidak sabar.

Mereka bertiga turun ke bawah dengan senang, melihat preman menjaga pintu yang gagah dan tinggi, mereka merasa sangat puas. Satu lengan berotot mereka saja sudah sanggup membuat Desta berteriak dengan kesakitan. Preman seperti ini paling kejam dan jahat, paling bagus kalau mereka bisa memukul Desta sampai cacat agar Desta tidak berani bersikap sombong lagi.

Si Kurus dan Bobi (Botak Biadab) menerima perintah dari boss untuk menggantikan kesalahan mereka dengan membantu Cepi mereka memukul orang.

Cepi tidak memberi tahu mereka mengenai siapa yang akan dipukul. Lagian mereka berdua juga tidak akan kenal, mereka memutuskan untuk mengatur semuanya setelah Desta pulang ke kampus.

Sementara keluarga Chen pada saat ini, Wendi Estrada ditambah Vina mengumpul bersama di sebuah rumah kecil terkunci sambil berdiskusi dengan suara kecil.

"Masalah sebagus ini malah menguntungkan Diran. Benar-benar sangat..."

"Kenapa? Kamu mau meniduri adik kandungmu?" Estrada memukul Wendi dengan tidak senang.

"Adik kandung? Vero ditemukan oleh nenek waktu kecil di vihara. Tahun itu nenek pergi ke vihara untuk meramal. Tuan peramal mengatakan gadis ini bisa mengusirkan kejahatan, makanya nenek membawa dia pulang dan mengasuhnya. Kalau tidak percaya, tanyalah kepada Vina " Wendi tertawa.

"Kalau tidak kamu merasa mengapa keluarga kita tidak menyayangi dia? Tidak memiliki darah keluarga kita tetapi malah ingin memiliki kehidupan mewah seperti kita" Vina tertawa dengan dignin.

"Yang lucu adalah gadis sialan ini malah menjadi pemimpin proyek, dia merasa dirinya luar biasa, bahkan dia sudah pandai berpura-pura sekarang. Hari ini aku pergi mencari dia untuk membahas masalah saluran narkoba dan dia bahkan berani menolak aku dengan alasan harga belum selesai ditetapkan. Aku benar-benar ingin menamparnya, semua uangnya sudha diambil ibunya masih belum menetapkan harga? Aku benar-benar tidak tahu Istana Awan kemarin dia memberi Desta yang miskin itu berapa banyak uang" Vina mengigit giginya dengan marah.

"Masalah ini tidak besar, kali ini rusaki reputasi dia kemudian mengusir dia keluar dari rumah kita, setelah itu tentu saja kita akan meneruskan proyek dia. Nanti mau seberapa banyak keuntungan proyek itu, semuanya bisa dikontrol kita sendiri. Untuk obat baru, keuntungannya benar-benar sangat tinggi" Wendi tertawa.

"Sekarang diskusi bagian Diran sudah selesai, bagaimana dengan bagian Vero " Estrada bertanya.

"Semuanya sudah oke. Dia sudah berjanji akan bertemu dengan Diran malam ini untuk mendiskusikan masalah ini. Aku menggunakan Desta untuk mengancamnya dan dia benar-benar setuju dengan polos. Malam ini aku akan membuat reputasi dia rusak, aku menjamin rumor burunya akan tersebat ke seluruh daerah Sanbaku beserta kota Yunhai "Nenek memang sudah tidak menyukai Vero dari dulu, kalau terjadi masalah seperti ini, dia pasti akan sangat marah, nanti kita tinggal tambah sedikit minyak dan cuka dari samping dan masalah ini akan selesai dengan cantik!" Vina menepuk tangannya dan tertawa dengan senang dan percaya diri.

"Benar, Diran memiliki sedikit kekuasaan di Jalan Xi, setelah kejadian tadi pagi, bisa dilihat dia sangat menyukai Vero, dia pasti sudah memiliki pemikiran seperti ini dari dulu. Setelah aku menawarkan rencana kita, dia langsung setuju. Karena mau bagaimanapun, dia mendapat keuntungan. Vero memiliki kulit putih yang cantik dan tubuh yang seksi, sementara Diran memang adalah pria munafik yang nafsu"

" Jalan Xi adalah tempat dia, Vero tidak akan bisa melarikan diri dari sana. Kita tinggal persiapkan urusan belakang saja" Wendi, Estrada dan Vina saling menatap sebelum tertawa pada saat yang sama.

Menghancurkan Vero memiliki keuntungan terhadap semua orang, kakak kedua sudah pergi menjadi tentara, bisnis keluarga Chen pada saat ini tentu saja milik Vina dan Wendi, mana mungkin mau berbagi kepada orang luar yang tidak berhubungan?

Waktu pun segera tiba pada malam hari.

Awalnya Vero menolak dengan alasan tidak ada hal yang perlu dibicarakan, tetapi kakaknya menggunakan Desta untuk mengancam dia, kalau dia tidak pergi, maka kakak dia akan mencari orang untuk menghabisi Desta di luar kampus. Karena khawatir kepada keamanan Desta, Vero baru setuju untuk membahas masalah ini lagi. Sekarang dia merasa sangt ragu, jalan yang berada di hadapannya sekarang hanya 2, pertama itu setuju dengan permintaan Wendi dan Diran, biarkan mereka menjadi perantara tengah, kemudian pemasaran obat pasti akan meningkat secara signifikan dan hari nurani Vero akan sangat tidak tenang.

Sementara jalan kedua adalah menolak dengan terus terang, tetapi Desta.... Vero khawatir orang-orang itu akan menganggu Desta karena dirinya. Desta itu tidak bersalah, dia begitu baik kepada Vero. Mau bagaimanapun, Vero tetap tidak akan tega. Menghela nafas panjang, Vero tetap memilih untuk menyerah. Dia bukan orang suci, di antara orang lain dan Desta, dia tetap memilih Desta, jadi Vero memutuskan untuk pergi ke sana dan setuju dengan permintaan Diran.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu