Mendadak Kaya Raya - Bab 113 Rencana Renovasi Seharga 20 Miliar

“Satu gedung adalah milikku, mana ada unit mana lantai berapa.”

“Kak Desta, kamu jangan berbohong lagi, kamu hanya ingin membuatku merasa senang sajakan?” Vero bergumam dan berdiri disana sambil menggerakkan tubuhnya, sedikit tidak senang.

“Yang aku katakan semuanya benar, ikut denganku maka kamu akan tahu.”

Desta menarik Vero berjalan ke area Eling Bening, walaupun sebuah area elit yang baru dibuka 1 tahun, tapi disini sudah banyak yang menempati, biasanya berjalan di sini ketika ada waktu luang.

Berkenalan dengan tetangga, membuat pertemanan baru, atau mungkin berkenalan dengan dua orang wanita cantik atau pria tampan, kelak kehidupan di area ini akan lebih berwarna.

Desta menarik Vero, berjalan sampai ke daerah townhouse, saat Desta membawa Vero berdiri di depan area townhouse, Vero tertegun tidak bisa mengalihkan pandangannya.

“Rumah yang kamu beli... disini?” Vero sedikit tidak berani percaya dengan deretan townhouse didepannya, rumah-rumah ini kelihatan mahal, semuanya adalah villa bertingkat.

Dan juga tanaman hijau di sekitarnya sangat jelas dibuat oleh profesional, fasilitas olahraga, fasilitas hiburan sudah tersedia, didepan rumah masih ada kebun kecil berukuran puluhan meter persegi, bisa digunakan untuk menanam bunga dan tanaman.

Villa seperti ini setidaknya mencapai harga miliaran rupiah.

“Suka tidak?”

Desta tidak membawanya pergi melihat ke villa pusat, terlalu mengejutkan, sebagai villa tertinggi, termewah dan dengan nilai jual paling tinggi di Eling Bening, orang biasa tidak akan bisa menerima kemewahan seperti itu, jika Vero tahu rumah itu dibeli oleh Desta, pasti akan terus bertanya semuanya kepada dia.

Untuk kebaikan bersama, Desta harus menunggu sampai kekuatan mental Vero lebih kuat sedikit, baru bisa memberikan villa pusat kepadanya.

Karena townhouse yang seperti ini saja, sudah cukup membuat Vero terkejut sampai tidak bisa berkata-kata.

“Berapa harga rumah ini?”

“Kamu jangan bilang kamu menang lotre lagi? Walaupun menang lotre 10M, kamu juga tidak sanggup membeli rumah ini.”

Lotre 10M sebenarnya hanya sampai ditangan sekitar 6M, dan townhouse di Eling Bening, setidaknya berharga sekitar 8M, dan ditambah lagi dengan pajak rumah dan lain-lain, ditambah lagi dengan renovasi kira-kira membutuhkan sekitar 10M.

“Masuk dan lihat dulu saja, hal itu akan aku jelaskan belakangan.” Desta mendorong Vero, keduanya memasuki ruang tamu besar.

Desain disini tidak terlihat begitu mewah, ada sedikit gaya Eropa Utara di desainnya.

Desta sebelumnya tidak pernah melihat desain kamar, tapi karena dekorasi yang bagus, tentu saja tidak akan begitu buruk, setidaknya lebih bagus beberapa kali dari dekorasi rumah Vero.

“Nanti saat kita menikah, gantung foto pernikahan disini.” Desta menarik Vero memasuki kamar, wajah Vero memerah, sama sekali tidak berani mendongak melihat Desta.

“Villa ini benar-benar bagus, masih ada kamar bayi.” Desta melihat ada peralatan integrasi disebelahnya, merasa sedikit lega, uang 8M ini digunakan dengan pantas.

Didalam villa ini tersedia ruang permainan dan ruang musik, tidak mirip sebuah villa, lebih mirip sebuah tempat hiburan.

Tapi lantai pertama masih di dominasi dengan gaya rumah.

Pada akhirnya wajah Vero seperti penuh dengan darah, sangat merah sampai tidak bisa dilihat.

Apanya foto pernikahan dan kamar bayi, mengatakan didepan seorang wanita, sama sekali tidak mempedulikan perasaannya, atau bocah ini sengaja?

Tiba-tiba, Desta berbalik, memandang Vero, “Kita akan terus bersama, benarkan?”

Desta sebenarnya tidak bisa memikirkan akan ada alasan untuk mereka berpisah, dengan latar belakang keluarga dan harga diri nya sekarang, juga tidak butuh khawatir dengan kekayaan, ditambah lagi Vero sendiri bukan wanita yang sombong dan memuja uang.

Vero tidak tahu kenapa Desta tiba-tiba bertanya seperti ini, tapi dia mengangguk, berkata iya dengan suara kecil.

Dalam hubungan yang terus hangat ini, Desta tidak tahan memeluk pinggang ramping Vero.

Kedua bibir bersentuhan seperti sengatan listrik, saat itu, kedua mata Vero tertutup rapat, tubuhnya gemetar.

18 tahun, ciuman pertama dia sudah menghilang.

Dari malu-malu sampai tidak mulus, dari sulit merasakan sampai menolak sambutan, akhirnya keduanya berbaur dalam cinta yang dalam.

Setelah beberapa lama, bibir berpisah.

Vero menelenggamkan kepala dalam pelukan Desta, bergumam tidak jelas.

“Rasa lipstikmu tidak buruk.” Desta tersenyum.

“Jangan katakan lagi!” Vero mendongak, menatap dia dengan galak.

“Baik baik, aku tidak katakan lagi.”

Desta buru-buru membuat gerakan meminta ampun, kata-katanya baru saja diucapkan, ponsel Vero berdering.

Sebuah suara galak terdengar dari dalam ponsel.

“Kamu segera suruh Desta bocah itu menyewa sebuah rumah bagus, walau bagaimanapun? Akhir pekan ini harus mendukung tempat itu, jika sampai membuat keluarga Chen kita malu, jangan katakan aku tidak mengampunimu, ayahmu tidak mengampunimu, nenekmu lebih tidak mengampunimu.”

“Dan lagi, aku tidak peduli apakah Desta benar-benar membeli rumah atau tidak, rumah kecil aku tidak mau, daripada membuat malu lebih baik aku mengakui dengan lapang dada aku tidak ada rumah, jika ingin membandingkan maka bandingkan dengan rumah Parno.”

“Jika tidak, kalian berdua berpisah saja, suruh Desta pergi sejauh mungkin, kelak tidak boleh lagi datang ke rumah Chen ku.”

Suara dari dalam sangat keras, Desta bisa mendengar dengan sangat jelas diluar.

Jika dikatakan sesuai aturannya, townhouse 8M ini sudah bisa dibandingkan dengan rumah Parno, tapi Desta mendengar Wulan berkata begitu, hatinya tidak bisa menahan perasaan kesal.

Pengaruh wanita ini...

Lebih baik langsung perlihatkan saja villa beberapa triliun itu.

“Vero, apa kamu ingin meluapkan kekesalan, menjadi agung didepan kerabatmu?” Desta mengatakan sambil menggertakkan gigi.

“Hah?”

Vero saat itu tidak mengerti apa maksud dari perkataan Desta.

Bukankah keluarga Parno itu terus membuat betapa hebat putranya? Kita perlihatkan townhouse ini pada dia, jika dia bisa terganggu, lebih baik langsung buat mereka terdiam.

“Kak Desta, apa yang kamu katakan?” Vero kebingungan.

“Hehe, tidak apa-apa, nanti pulang, kamu tanya ibumu, jika aku membuat dia menjadi terkenal, apakah bisa menyetujui aku langsung menikahimu.” Desta berkata dengan mata bercahaya.

“Hah? Kak Desta kamu...” saat itu jantung Vero berdetak kencang.

“Jangan hah lagi, nanti kamu tanyakan baik-baik, jika ibumu setuju, kalau begitu aku akan berusaha, aku jamin akan membuat dia terkenal.” Desta berkata dengan puas.

Buru-buru mengusir Vero untuk pulang, Desta sendirian pergi ke villa pusat seharga beberapa triliun itu.

Beberapa agen penjual mengikuti dari belakang, melayani Desta dengan hati-hati, takut membuat kesalahan.

“Masih ada waktu berapa hari? Sudah hampir akhir pekan, harus membuat rumah ini terlihat seperti rumah aku dan Vero.” Desta memiringkan kepala berpikir, tiba-tiba rencana renovasi seharga 20M muncul di pikirannya.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu