Mendadak Kaya Raya - Bab 52 Mobil Ini Adalah Milik Kak Desta

“Hahaha, Tuan Madog, siapakah dia?” Bos Feng memandang Desta.

Desta terlihat terlalu biasa, Dari tubuhnya Bos Feng tidak bisa melihat poin luar biasa darinya. Namun, sikap Madog terhadapnya tidak biasa, Sehingga Bos Feng tidak akan memperlakukan Desta sebagai orang biasa. Kebanyakan orang kaya lebih suka rendah hati , Berperan seperti babi dan memakan harimau, Dia harus berhati-hati menghindari dirinya dengan tidak sengaja menabraknya dan membuat kesalahan besar.

"Desta, ini temanku, Bos Feng tidak perlu gugup."

Faktanya identitas Desta bahkan tidak diketahui oleh Madog, Dia hanya mengetahui bahwa dia memiliki hubungan yang tidak dangkal dengan Grup Diamond Blink , karena jika tidak CEO dari Grup Diamond Blink Ashar pasti tidak akan menelponnya sendiri untuk memerintahkannya, Perlu diketahui hubungan pribadi dengan Ashar bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah didapatkan.

"Tuan Desta, silahkan anggap tempat ini sebagai rumah sendiri , Jika ada waktu silahkan datang kesini, aku akan melayani anda secara langsung." Bos Feng beramah-tamah. Desta hanya tersenyum menyetujui, hubungan antara ketiganya berjalan sangat harmonis.

Namun Awang dan Yuwen tidak bisa sebahagia mereka. Petugas keamanan toko langsung membawa dua orang untuk mengusir paksa Yuwen dan kedua temannya ke luar.

"Sebenarnya, aku datang hari ini untuk membeli mobil, Siapa yang menyangka akan bertemu kecelakaan seperti ini," Desta menarik Vero yang terus termangu selama ini.

"Tuan Desta ingin membeli mobil? Kebetulan toko kami baru menerima mobil baru, Maybach 62s dan versi yang lebih panjang. Tuan Desta ingin mobil yang mana?" Bos Feng secara tidak sadar menganggap Desta dan Madog sebagai satu level yang sama , langsung merekomendasikan jenis mobil paling mahal dan mewah.

Desta melambaikan tangannya, meskipun dia tidak terlalu mengerti mobil, Namun dia tahu Maybach adalah model mobil yang berharga miliaran, dia tidak membutuhkan publisitas seperti ini.

"Mercedes-Benz E biasa saja, Hanya digunakan untuk dibawa setiap hari."

"Mercedes-Benz E, Kebetulan toko kami memiliki banyak stok mobil ini Sesudah memesan bisa langsung anda bawa pulang, aku akan suruh petugas aku untuk mengurus prosedurnya, Setelah pengurusan selesai bisa langsung diantar ke rumah anda," Bos Feng berkata sambil tersenyum.

“Baiklah, Bayar dengan kartu ya.” Desta memberikan sebuah kartu bank.

Dia tidak memeriksa kondisi mobilnya. Dia percaya bahwa Bos Feng adalah orang yang tidak akan menipunya, tidak hanya tidak akan menipunya , namun juga akan memilihkan mobil terbaik dan memberikan diskon kepadanya.

Ketika Desta baru memikirkan hal ini, sudah terdengar suara Bos Feng dari belakang yang berkata, "Tuan Desta, aku akan memberi Anda diskon 30% , memberi anda harga sebesar enam ratus juta untuk mobil dengan spesifikasi tertinggi, aku sekarang langsung menguruskan plat mobil untuk anda , segera bisa dibawa pulang."

Sambil mengatakannya, Bos Feng sudah menyuruh orang untuk mengurusnya, tidak sampai satu jam kemudian , sebuah mobil baru dengan plat nomor sudah dibawa ke pintu depan.

" Bos Feng , Tuan Madog, aku pamit terlebih dahulu, Jika ada waktu kita bertemu kembali."

Desta menarik Vero ke dalam mobil, dan Desta pergi mengemudikan mobil dengan terampil.

"Vero, aku tahu hatimu penuh dengan keraguan, Namun ada beberapa hal yang dikatakan atau tidak sebenarnya sama saja, aku dan Madog hanyalah teman, Sehingga terakhir kali pas ribut sama Diran Gao dia tiba-tiba datang membantuku."

Vero tidak mengatakan apa-apa di sepanjang perjalanan, Desta menduga bahwa hati gadis ini pasti dipenuhi keraguan, Seperti yang diduga, setelah diberikan penjelasan , Vero sedikit menghela nafas.

“aku terkadang berpikir apakah aku tidak mengenalmu, apakah kamu memberiku ilusi selama tiga tahun ini,” Vero menggigit bibirnya dengan ringan.

“Vero, Apakah kamu tahu mengapa aku terus diam di keluarga Chen selama tiga tahun ini?” Desta tidak menjawab pertanyaan Vero, tetapi malah bertanya balik.

"Mengapa?"

"Karena aku adalah orang yang menepati janji dan aku juga memiliki garis minimal etika sendiri. Di keluarga Chen, sudah jelas perlakuanmu yang paling baik terhadapku, aku juga menyadari, aku menyukai kamu, Namun aku masih membantu kakakmu hingga maksimal, aku sebagai seorang tunanganya tidak melakukan hal yang paling sempurna, namun hal yang paling membuatku tidak menyesal adalah karena kakakmu sama sekali tidak menganggapku sebagai pribadi. "

"Dalam tiga tahun, aku tidak meninggalkan rumah keluarga chen dengan marah, juga tidak pernah melakukan hal yang membuatnya menyesal , Hingga perjanjian tiga tahun ini beberapa hari lalu sudah berakhir."

"Untuk kakakku, dia sudah terbebas, Dan bukankah ini adalah hal yang sama bagiku?"

Desta tersenyum , dia sangat gembira. Pengekangan dan ujian yang telah diberikan oleh keluarga itu telah berakhir, Dia juga sedang berjuang mengejar hal yang dia inginkan.

Setelah mengatakan ini , Desta tidak menyadari wajah Vero yang sudah merah seperti buah apel besar.

Pernyataan yang Desta sampaikan bukan hanya sembarangan diucapkan , namun murni lahir dari perasaannya.

"Kalian hanya mengenal sisi aku selama tiga tahun ini , Sebelum semua ini terjadi , kalian tidak tahu apa -apa mengenaiku, Jadi... untuk Vero, Normalkan jika aku memiliki sedikit rahasia. Bagaimanapun di masa depan rahasia ini akan mulai terbuka secara perlahan di hadapanmu."

“Aku tahu, Kak Desta, aku tidak akan meragukanmu lagi,” Vero mengangguk dengan cepat.

Desta terus mengendarai mobil ini ke rumah Vero, dia hanya ingin mengumumkan kepada semua orang bahwa dia sedang mengejar Vero.

Wulan dan Gito kebetulan sedang berada di lantai bawah.

"Mercedes-Benz siapa ini? Mobil bagus dan baru. Benar-benar cantik ya," Wulan menghela nafas dari hati .

Meskipun keluarga Chen kaya raya, Namun mobil keluarga yang terbaik adalah Porsche Cayenne, sebuah mobil untuk orang tua, Sebenarnya generasi kedua mobil adalah BMW Mercedes-Benz. Gito Chen tidak menggunakannya, hingga sekarang tidak membeli mobil.

Wulan selalu merasa bahwa dia menikah dengan sampah , Dan dia memilih orang paling buruk dari keluarga Chen.

"Ini adalah Mercedes-Benz E. Harganya enam ratu hingga delapan ratus juta, aku selalu menginginkan mobil ini, Semua bergantung pada Vero , apakah bisa lebih banyak membawa uang pulang ke rumah, Asalkan uang cukup mobil ini bisa dibawa kerumah. aku sudah menginginkannya cukup lama. "" Kata Gito sambil ngiler.

"Bukannya anak sendiri tidak bisa diandalkan , Namun gadis itu suka membuang uang keluar, Tidak tahu sudah berapa banyak uang yang diberikan kepada orang murahan di luar sana ," kata Wulan sambil memaki.

Ketika melihat mobil mewah milik orang lain , Dia sendiri pun menjadi cemburu.

Mobil itu berhenti di depan pintu mereka .

Vero kali ini turun dari mobil dan berteriak ke arah pintu, "Ayah, Ibu."

Pasangan ini pun membeku ketika melihat Vero, Gito nampak lebih dulu bereaksi, Wajahnya bersinar karena gembira, "Vero, apakah kamu yang membeli mobil ini?"

Setelah Gito selesai bertanya, Desta juga keluar dari mobil, Wajahnya terpancar senyuman seakan ingin melepaskan permasalahan dengan keluarga Chen.

Sebenarnya, demi Vero, Desta bisa saja tidak mengingat dendam, Bagaimanapun Vero juga adalah orang dari keluarga Chen, Jika mereka sudah bersama, Cepat atau lambat Desta harus menghadapi keluarga Chen ini, Dan jika mereka bertengkar terlalu hebat tidak ada gunanya bagi siapapun.

"Desta? Kenapa jadi kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?" Senyuman Wulan langsung membeku,sambil memutar kepalanya dengan mata yang dingin.

"aku mengantarkan Vero pulang," kata Desta sambil tersenyum.

"Vero perlu kamu antarkan? Apakah kamu yang membawa mobil ini? Kurasa kamu meminjam mobil orang lain kan? aku tahu semua pemikiran orang muda seperti kalian, mencari alasan supaya terlihat lebih hebat?"

"Apakah kamu tahu betapa mahalnya mobil ini? Mercedes-Benz! enam ratus hingga delapan ratus juta! Jika kamu menabraknya apakah kamu bisa menggantinya?" Kata Wulan dengan mengejek.

“Bu, mobil ini adalah milik Kak Desta!” Vero berkata dengan cemas, mengatakan ini di depan pemilik mobil , Malu sekali!