Mendadak Kaya Raya - Bab 151 Bertemu Kembali Dengan Miki

Dalam sekejap, wajah Gayus berubah menjadi pucat, seluruh badannya mulai bergetar dengan hebat.

Masih teringat jelas olehnya, gambaran ketika Desta membawa sekumpulan orang menerobos masuk ke villa dan dirinya diinjak dibawah kaki Desta, sekumpulan orang yang berada dibawah pimpinannya, dihadapan orang-orang yang dibawa oleh Desta terkesan sangat lemah, orang nomor satu di Wilayah Sanbaku, dihadapan Desta hanyalah sebuah lelucon.

Dia sungguh sangat tidak menyangka, partner yang dahulu pernah bekerja sama dengan dirinya, mencari bantuannya untuk meberikan pelajaran kepada orang yang dimana ternyata orang itu adalah Desta!

"Saudara Gayus, ini adalah pria itu, kamu segera bantu aku tangkap dia!" Golden masih tidak merasakan perubahan yang besar dari raut wajah Gayus, sebaliknya dia disana malah menyeringai.

Dalam pandangannya, Desta ternyata berani mencuri kalung milik Paman Ding, benar-benar mencari jalan menuju kematian untuk dirinya sendiri.

Asalkan Gayus menangkap Desta, dia pun akan mengambil "Bintang Laut" untuk dikembalikan kepada Paman Ding, dengan begitu pasti akan bisa mendapatkan tindakan bersahabat dari Paman Ding, dengan adanya bantuan dari Gedung Sky, membuka pasar bagi bisnisnya di Wilayah Sanbaku akan menjadi suatu hal yang sangat mudah.

Wendi yang berada disampingnya pun juga terlihat sangat puas, Gayus merupakan pemimpin besar kelompok Wilayah Sanbaku, Golden dapat memanggilnya kemari, sungguh terlalu hebat.

Kali ini, Desta sudah benar-benar tidak dapat melarikan diri!

Tetapi, Gayus sama sekali tidak bergerak untuk menangkapnya, ia terkejut hingga kedua matanya membelalak, ia pun melihat ke arah Golden dan berkata : "orang yang kamu ingin aku bantu tangani adalah dia?"

"Betul, keparat satu itu, diluar dugaan dia berani menyinggung aku, kemudian perempuan yang ada disisinya itu, Saudara Gayus tolong jangan melukainya, malam ini aku masih ingin bersenang-senang!" Golden tertawa dan berbicara dengan ekspresi wajah yang cabul.

"Baiklah, segera bertindak." Gayus tersenyum, kemudian ia menundukkan kepalanya dan berkata.

Golden mengusapkan kedua tangannya, dalam hatinya sangat gembira, dia seolah-olah telah melihat gambaran Desta dipukuli hingga berlutut memohon ampun, kemudian ia dengan patuh menyerahkan Vero kepadanya.

Tetapi pada detik berikutnya, Gayus tiba-tiba mengayunkan tangannya, sebuah tamparan keras pun mendarat di wajahnya.

"Saudara Gayus, apa-apaan ini?!" Golden terkejut, akan tetapi Gayus sama sekali tidak berminat untuk menjelaskannya, ia hanya melambaikan tangan kepada orang-orangnya yang ada dibelakangnya, dan berkata dengan penuh amarah : "Saudara-saudara ku maju secara bersamaan, pukul ketiga orang bodoh ini hingga mati!"

"Baik!"

Kebanyakan orang yang dipimpinnya sebelumnya sudah pernah berjumpa dengan Desta, juga mengetahui bahwa kakak tertua mereka telah berpihak kepada Desta, saat ini orang yang bermaga Wang ini tak disangka berani meminta kakak tertua mereka untuk memukuli kakak dari kakak tertua? Otak mereka pasti bermasalah!

Oleh karena itu pada saat itu mereka pun bertindak dengan tanpa berperasaan, Golden dan Wendi pun terbaring dilantai setelah menerima beberapa pukulan, ditambah dengan tendangan yang begitu keras. Sekalipun Estrada muncul pun tidak membawa perubahan baik apa pun, didorong hingga jatuh kemudian di tendang beberapa kali dengan keras, sakitnya hingga ia terus menerus berteriak dengan menyedihkan.

Setelah ketiga orang tersebut dipukuli hingga sekarat, Gayus barulah memberikan isyarat untuk menghentikannya.

Golden dengan bersusah payah mengangkat kepalanya, dengan raut wajah yang penuh dengan kebingungan ia bertanya : "Saudara Gayus, mengapa?"

Gayus baru saja ingin mengatakan bahwa Desta adalah kakak tertuanya, ia pun kemudian melihat Desta memberikan isyarat dengan mengedipkan mata ke arahnya.

Dia pun langsung mengerti maksud dari Desta, ia pun berkata dengan amarah yang meluap-luap : "Masih perlukah dijelaskan? aku Gayus adalah pemimpin kelompok di Wilayah Sanbaku, kamu meminta aku untuk datang dengan membawa orang yang begitu banyak, hanya untuk membereskan seorang pria yang begitu lemah? Apakah kamu mengira bahwa aku dapat melakukan hal semacam itu?"

"Jika hari ini aku benar-benar membantu kamu untuk memukulinya, bagaimanakah orang-orang yang aku pimpin akan memandang aku, bagaimana aku melalui hari selanjutnya di Wilayah Sanbaku ?!"

Gayus mengatakan perkataan ini dengan bersungguh-sungguh dan eskpresi yang serius, hal ini pun membuat Golden dan Wendi dapat bernapas lega.

Mereka masih mengira bahwa Desta dan Gayus memiliki hubungan yang baik, karena itu Gayus berbalik memukuli mereka, saat ini kelihatannya merekalah yang tidak berpikir panjang, membuat Gayus melakukan hal yang sulit untuk ia lakukan.

Desta pria ini sungguh sangat beruntung!

Golden dan Wendi berpikir dalam hati dengan penuh kebencian.

Pada saat itu, Desta dengan pelan menarik-narik lengan baju Vero, ia pun berpura-pura ketakutan kemudian berkata : "kalau memang tidak ada urusan kami, kami pergi terlebih dahulu!"

Setelah selesai mengatakan hal itu, dia pun menarik Vero dan dengan langkah yang cepat ia pergi meninggalkan tempat itu, saat Wendi ingin menghentikan mereka, lagi-lagi ia ditendang oleh orang-orang yang dipimpin oleh Gayus, dalam sekejap mereka pun dengan patuh berbaring di atas tanah, tidak lagi berani mengucapkan sepatah kata pun.

Desta dan Vero dengan cepat berlari melalui beberapa persimpangan jalan, akhirnya mereka pun duduk di kursi yang ada di taman, keduanya pun tertawa terbahak-bahak.

Golden dan Wendi keduanya pun telah memahami apa itu penafsiran dari memindahkan batu yang kemudian menimpa kaki sendiri, benar-benar menjadi lelucon bagi orang lain.

Kemudian, mereka berdua pun memesan mobil untuk kembali ke vila, setelah tiba di rumah Vero dengan hati-hati menyimpan "Bintang Laut", ini adalah kalung seharga 1 trilliun, mana mungkin sehari-hari berani memakainya di leher, kalau-kalau dicuri oleh orang lain, pada saat itu ingin menangis pun seperti tidak dapat menangis.

Desta juga tidak memaksakan, bagaimanapun kalung tersebut telah diberikan kepada Vero, bagaimana ingin memperlakukannya itu adalah haknya, dia akan mendukungnya.

Pada saat itu, ponsel Desta tiba-tiba berbunyi, ternyata Gayus yang meneleponnya.

"Gayus, ada keperluan apa? Ujung bibir Desta terangkat, ia bertanya sambil tersenyum.

"Kakak Desta, masalah yang terjadi malam ini..." Gayus bertanya dengan sedikit gugup, dia khawatir malam ini karena hubungannya dengan Golden, menyebabkan Desta memiliki keluhan terhadap dirinya, oleh karena itu ketika telah kembali pulang ia segera meneleponnya untuk menjelaskan mengenai hal tersebut.

"Tidak masalah, malam ini kamu telah melakukannya dengan sangat baik." Desta mengerti apa yang sedang dikhawatirkan oleh dia, ia pun mengatakan hal yang dapat membuat dia tenang.

Gayus barulah merasa lega, kemudia berkata : "Kakak Desta, aku dikemudian hari pasti tidak akan berhubungan lagi dengan Golden, anda tenang saja!"

"Janganlah tidak berhubungan lagi, mengenai menghasilkan uang masih harus dilakukan, bagaimanapun dia juga tidak melakukan apa pun terhadap aku, kamu saat ini meskipun telah berpihak kepada aku, akan tetapi bisnismu di masa lampau, asalkan tidak melanggar hukum maka kamu tetap bisa melanjutkannya, apakah sudah paham?"

Desta berkata dengan datar.

Dia telah memikirkannya dengan sangat jelas, walaupun Gayus telah berpihak kepadanya, akan tetapi itu semua karena persyaratan yang memaksanya, jikalau dia lebih keras lagi terhadap Gayus, berbagai macam perintah larangan, sangat memungkinkan membuat Gayus timbul perasaan ingin memberontak.

Lagipula cara berinteraksi saat ini sudah sangat baik, percaya akan pandangan Gayus, ia tahu bagaimana harus memilih.

Setelah menutup telepon, Desta pun membuka kotak surelnya, ia melihat ada beberapa surel yang dikirim oleh Ashar.

"Bagus, segala sesuatunya berjalan sesuai dengan yang direncanakan!"

Desta pun tersenyum tipis, tatapannya memancarkan kilau yang mendalam.

Keesokan paginya, dia dihempaskan keluar dari selimut oleh Vero, beberapa waktu ini terjadi hal yang diluar dugaan, yang menyebabkan mereka berdua sudah sangat lama tidak pergi ke sekolah, walaupun Desta dapat tidak mempedulikan hal ini, akan tetapi Vero tidak dapat begitu.

Oleh karena itu, Desta setelah selesai membersihkan diri hanya dapat dengan wajah yang pasrah, mengikuti di belakang Vero untuk pergi ke sekolah.

"Kakak Desta, siang nanti aku akan pergi makan bersama teman sekolah, sore harinya kita pulang bersama." di depan gerbang sekolah, Vero mengatakan hal tersebut dengan tersenyum.

Desta pun menganggukkan kepalanya, kemudian ia pun pergi ke arah ruang kelasnya sendiri.

Saat berjalan tak begitu jauh, ia pun mendengar dari arah belakangnya terdapat suara yang mengejutkannya.

"Desta!"

Saat ia berbalik, dia baru menyadari bahwa orang yang mencarinya, ternyata adalah Miki!

Pada saat ia melihat Desta, muncul senyuman yang begitu cerah di wajah Miki, dia dengan langkah yang cepat berjalan ke arah Desta, ia pun berkata dengan tatapan tersipu-sipu : "beberapa hari ini kamu pergi kemana? aku kenapa terus-menerus tidak melihat kamu?"

Desta pun tertegun, menunjukkan bahwa tak menyangka Miki dapat bertingkah seperti itu.

Saat ia hendak berbicara, seorang pria yang berperawakan tinggi dan kurus pun menghampiri mereka dengan langkah yang cepat, ia menatap Desta dengan tatapan waspada, kemudian ia berkata: " Miki, siapakah orang ini? dia dan kamu memiliki hubungan apa!?"

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu