Mendadak Kaya Raya - Bab 180 Maju Bersama

“Pertandingan kedua, pihak Aliansi menang !”

Wasit mengumumkan hasil pertandingan dan membuat semua orang tersadar dari keterkejutan mereka.

Gayus dan orang-orangnya sudah berkeringat tidak karuan. Lima pertandingan tiga kemenangan, mereka sudah kalah dua pertandingan.

Yang semakin membuat mereka tidak tenang adalah lawan mereka mengakhiri pertandingan kedua tanpa menghabiskan tenaganya sama sekali. apa jangan-jangan mereka memang harus angkat tangan lalu memberikan sebagian wilayah mereka?

Setelah wanita itu mengalahkan Liaonan, dia kemballi ke samping Megan dan tidak memilih untuk terus bertanding.

Orang ketiga dari pihak aliansi maju, seorang pria dengan tinggi seratus delapun puluh lima. Pria yang tubuhnya sangat kekar dan kuat bagai sapi. Begitu dia maju ke area tanding, hati semua orang langsung jadi semakin tertekan. Seolah yang dihadapi bukanlah seorang manusia tapi sebuah baju besi berbentuk manusia!

Ekspresi wajah orang-orang Gayus langsung pucat. Mereka jadi para pesimis yang telah menunjukkan keputusasaan mereka. Seolah mereka sudah kalah.

Setelah pria kekar itu maju, tampak muncul senyum di wajahnya. Tatapannya jatuh kepada tiga lawannya termasuk Desta. Dia tersenyum sinis dan berkata, “Aku malas sekali jika disuruh memilih, lebih baik kalian saja yang maju sendiri. Siapa yang merasa bisa menang dariku maka majulah!”

Mendengar ucapan yang begitu sombong itu, Jaden yang ada di samping Desta sudah lebih dulu tidak bisa menahan diri. Dia berniat untuk maju ke area pertandingan tapi malah dihentikan oleh Desta.

“Kakak Desta?” Jaden melihat Desta dengan tatapan bingung.

Desta tersenyum dan berkata, “Pertandingan ini biarkan aku saja yang maju. Kamu bukanlah lawan sebanding dengannya.”

Mendengar ucapan ini, Jaden tidak menunjukkan ekspresi tidak senang apapun. Karena dia sangat tahu jelas kalau dia memang bukanlah lawan sebanding dari pria kekar itu. Dia maju karena dia tidak tahan melihat pria kekar itu yang sok dan sombong sekali.

Setelah pihak aliansi melihat Desta maju, mereka semua tertawa terbahak-bahak tidak karuan.

“Gayus, apa kalian ini tidak punya orang bermutu lagi? bisa-bisanya mengirim seorang bocah untuk mengantarkan nyawanya sendiri. Aku benar-benar tidak paham denganmu deh!”

“Benar-benar lucu sekali Hahahahaha, coba tebak menurut kalian bocah ini bisa bertahan berapa detik, tiga detik, bagaimana?”

Tawa dan hinaan orang-orang itu terus ditujukan ke Desta dan Gayus tanpa ada belas kasihan sama sekali.

Wajah Gayus jadi muram, dia hanya diam berdiri di sana tak membantah sama sekali. Masalah ini sudah sampai ke tahap ini, dia juga tidak tahu jelas kemampuan dan latar belakang Desta yang sebenarnya. Tapi bisa menggerakkan orang-orang ahli beladiri seperti dia, jelas kemampuannya tidak mungkin jelek kan?

Apalagi jika tidak membiarkan Desta yang maju, dua orangnya yang tersisa jelas bukanlah lawan sebanding dengan pria kekar itu.

Karena itulah, lebih baik percaya Desta sekali ini!

Di area pertandingan, Desta melihat ke pria kekar itu lalu berkata, “Kamu ini mau menyuruhku menggunankan dua tangan?”

Pria kekar itu tersenyum dan berkata, “Hei Bocah, kalau menyuruhmu menggunakan dua tangan itu namanya menggertakmu. Begini saja, aku akan berdiri dan tidak bergerak. Terserah kamu mau memukul seperti apa, cukup kamu bisa membuatku mundur dengan pukulanmu saja, maka dianggap aku kalah, bagaimana?”

Begitu ucapan ini keluar, terdengar suara sorak di luar area pertandingan.

Semua orang memberi dukungan mereka dan jempol mereka kepada pria kekar itu, di waktu yang bersamaan juga bilang ‘Huhuhuhuhu’ kepada Desta.

Desta malas sekali berbasa-basi dengannya, dia mengangguk dan berkata, “Baiklah.”

Begitu melihat Desta mengiyakan, suara cibiran semua orang kepada Desta semakin terdengar keras. Pria kekar itu jelas merendahkan kemampuan Desta, “Ayo mulai, aku bilang dari awal dulu ya. Kalau dalam tiga menit kamu masih tidak bisa membuatku melangkah mundur, maka aku akan menyerang balik.”

“Tenang saja, tidak butuh waktu tiga menit.”

Desta berkata dnegan tenang dan dia sudah berjalan sampai ke depan pria kekar itu.

Pria itu menaikkan alisnya, “Apa maksudmu?”

“Menghadapi pria sepertimu yang hanya kuat tubuhnya tapi tak berotak, satu detik saja juga tidak perlu.” Desta mengangkat kepalanya melihat ke pria kekar itu lalu muncul senyum yang cerah di wajahnya.

Ketika melihat pria kekar itu marah dan mau bertanya ke Desta, Desta sudah mulai memukul.

Hanya melihat dia meluncurkan kepalan lima jarinya. Tidak ada suara berat dari pukulannya, hanya pukulan yang langsung tertuju pada perut pria kekar itu.

Bruaakkkk!

Suara sakit yang sangat mengejutkan terdengar begitu saja.

Pria kekar itu membungkukkan badannya, tangan dan kakinya gemetaran tidak karuan. Wajahnya berubah jadi sangat merah dan air liur terus jatuh tidak hentinya di sudut bibirnya.

“Awwwww!” terak pria kekar itu dengan napas yag sangat berat. Dua matanya membelalak kemudian dia pun langsung pingsan.

Dari awal Desta mulai memukul sampai pria itu tergeletak di tanah, proses ini benar-benar tidak menghabiskan waktu satu detik.

Di saat inilah, semua orang di tempat itu langsung tercengang karena terkejut. Tidak tahu sudah lewat berapa lama, orang—orang Gayus mulai bersorak bahagia. Di saat yang sama melihat Desta dengan tatapan kagum dan hormat!

Jika dulu mereka memanggil Desta dengan sebutan Kakak Desta, itu karena Gayus juga memanggilnya seperti itu jadi mereka pun ikut memanggilnya seperti itu.

Tapi di saat inilah, mereka benar-benar kagum dengan sosok Desta! Hanya dengan satu pukulan bisa menjatuhkan pria kekar dengan tinggi seratus delapan puluh lima, pria sekuat ini, atas dasar apa tidak bisa menjadi kakak besar mereka?!

Sebaliknya wajah orang-orang di pihak aliansi, satu persatu jadi muram dan ada rasa sakit serta marah muncul di wajah mereka.

Mereka barusan tadi menghina Desta seperti sampah yang pasti akan dibunuh oleh pria kekar itu, serta cibiran lain semacam itu. Tapi pada akhirnya Desta malah membalikkan keadaan, mereka seolah begitu saja ditampar oleh Desta dan tamparan itu sangat cepat dan begitu menyakitkan.

Wasit memeriksa keadaan pria kekar itu dan setelah memastikan kalau orang itu sudah tidak punya lagi kekuatan untuk meneruskan pertarungan, wasit pun bertanya pada Desta apa mau meneruskan bertarung.

“Terus bertarung saja.” kata Desta dengan berdiri tenang di area pertandingan. Ketika wasit mengumumkan Desta melanjutkan pertandingan, Desta mengangkat tangannya dan melihat ke jamnya. Tidak terasa sudah keluar beberapa jam. Dia harus segera menyelesaikan urusannya di sini, kemudian segera kembali ke sisi Vero.

Sehingga dia pun berkata kepada wasit, “Tunggu dulu, apa bisa orang yang tersisa untuk maju bertarung bersama langsung? Aku terburu-buru.”

“Apa?!”

Begitu ucapan ini keluar, semua orang di pihak aliansi menunjukkan ekspresi marah yang membara.

Bocah ini baru menang sekali saja sudah sok begitu? Barusan tadi pria kekar itu bisa kalah, karena sepenuhnya terlalu meremehkan saja. Kalau tidak, mana mungkin Desta bisa menang dengan mudah begitu saja?

Ekspresi wasit tampak sedikit tidak senag. Tapi karena mengingat aturan di area pertandingan ini memang tidak ada aturan mengikat maka dia pun bertanya ke lima perwakian pebisnis aliansi.

Wuslim dan orang-orang lainnya langsung mengiyakan permintaan Desta ini.

Pertandingan hari ini dilakukan untuk mendapatkan wilayah di daerah ini dan bukan untuk menjalin persahabatan atau semacamnya. Jadi mana mungkin mereka tidak enak dan basa-basi dengannya.

Di depan Desta dengan segera muncul empat sosok. Satu pria kurus berotot yang bisa muay Thai, satu wanita penggoda dan satu pria kerdil dan satunya adalah pria paruh baya.

Begitu keempat orang ini maju, dan menatap Desta dengan tatapan serius dan mencekam.

Seolah sedang melihat dalam dua sisi, dari luar itu hanya keributan biasa, dari dalam adalah ilmu seni bela diri. Adegan satu pukulan Desta tadi yang menjatuhkan pria kekar itu jika dari luar hanyalah karena takdirnya yang beruntung. Pria kekar itu terlalu meremehkan. Tapi dari dalam diri mereka, mereka tahu kalau pukulan itu tidak kurang dari sebuah jurus bela diri.

“Ayo sini. Aku sedang terburu-buru, jika kalian punya kemampuan apapun kerahkan saja.”

Kata Desta dengan nada suara yang begitu tenang dan santai sambil melihat keempat orang itu.

Pewaris dari Keluarga Chu sejak kecil sudah dilatih dan disuruh untuk berlatih ilmu bela diri. Desta bahkan telah menjadi guru dari banyak guru besar seni bela diri di dalam negeri. Dia mempelajari berbagai teknik tinju termasuk Wingchun, Taichi, dan Kung Fu Shaolin.

Berhadapan dengan orang-orang yang hanya punya kemampuan atau trik biasa dan kecil seperti ini, benar-benar terlalu sederhana dan mudah untuknya. Apalagi dalam dirinya dia masih punya banyak kekuatan dalam yang penuh.

Kekuatan dalam ini terus melakukan siklus mingguan di tubuhnya dan setiap siklus akan membuat pikirannya tenang. Konsentrasi begitu saja terfokus dengan cepat dari sebelumnya. Pemulihan fisiknya jauh cepat melampaui sebelumnya, tidak perlu keempat orang ini, bahkan sepuluh kalilipat orang pun, dia masih bisa menghadapi dan mengatasinya.

Mendengar kesombongan Desta, pria ahli Muay Thai itu tidak bisa menahan diri. Dia pun berteriak dan maju menyerang.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu