Mendadak Kaya Raya - Bab 152 Menjual Teman Sekamar

" Gumiwang, ini sama sekali tidak ada urusannya dengan dirimu!"

Miki mengerutkan alisnya, nada bicaranya sangatlah tidak sabar.

Gumiwang ini adalah murid yang belakangan ini baru saja pindah ke sekolah kami, setibanya ia disini ia pun mulai mengejarnya dengan gila secara terang-terangan, setiap harinya tak henti-hentinya memberikan bunga segar dan makanan ringan, membuat dia merasa sangat terganggu.

Dia saat ini ingin membangun hubungan yang baik dengan Desta, mana bisa menghabiskan waktu dengan lelaki lain.

Hari ini ketika dia datang ke sekolah, Gumiwang masih sama seperti biasanya menyambutnya di depan gerbang sekolah, dengan penuh perhatian mengantarkan sarapan dan minuman untuknya.

Pada saat ia ingin menolaknya, sudut matanya melihat Desta berjalan masuk dari luar, segera dengan perasaan yang bahagia ia pun berlari menghampiri nya, mana mungkin masih sempat mempedulian Gumiwang .

Akan tetapi Gumiwang merasa tak senang, meskipun ia belum lama datang ke sekolah ini, akan tetapi dapat dikatakan bahwa ia bersungguh-sungguh terhadap Miki, siapa yang menyangka bahwa Miki tidak hanya tidak tergerak hatinya, melainkan pada waktu itu ia malah begitu ramah terhadap lelaki lain.

Hal ini siapa yang dapat menahannya?

"Lelaki, kalau kamu merasa memiliki nyali maka berbicaralah, membiarkan perempuan yang maju termasuk nyali semacam apa itu?!"

Gumiwang pun tidak melihat ke arah Miki lagi, sebaliknya ia berbicara dengan menatap Desta.

Desta pun menilai dia secara sekilas melalui pandangannya, " nama aku Desta, apakah ada masalah?"

"Desta ya?"

Gumiwang pun menjulurkan jari telunjuknya dan menunjuk Desta, dengan suara yang dingin berkata : "kamu perhatikan baik-baik, mulai saat ini, kamu adalah saingan cinta saya!"

"Apa yang kamu katakan?"

Desta masih mengira bahwa telinganya lah yang bermasalah, kemudian ia pun tak tahan untuk bertanya kembali padanya.

Dia dan Miki bahkan teman pun tidak termasuk, waktu itu menolongnya pun hanya karena tak tahan melihat seorang gadis cantik dianiyaya hingga seperti itu, tetapi selain hal itu, keduanya pun tidak memiliki hubungan apa pun, kemudian sebelumnya Miki pun pernah begitu benci kepada dirinya, mengapa saat ini bahkan kata saingan cinta pun bisa muncul?"

Desta pun merasa sangat lucu dan tak tahu harus berbuat apa, saat ia ingin menjelaskan, Gumiwang sebaliknya telah mengatakan hal tersebut lebih dahulu.

"Desta, kalau kamu merasa dirimu adalah lelaki, sore hari setelah pulang sekolah datanglah ke ruang olahraga, kita bertanding habis-habisan di lapangan basket, tidak peduli bertanding 1vs1 atau melakukan perlombaan, aku akan melayaninya. orang yang kalah saat pertandingan harus dengan sendirinya pergi dari sisi Miki, apakah kamu berani?"

"Apa yang kamu katakan?"

Desta pun menggunakan pandangannya untuk menilai Gumiwang, ia pun mempertanyakan apakah otak dia bermasalah. Dia dan Miki sedari awal memang sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun, Hanya karena Miki dan dirinya saling menyapa, mengapa tiba-tiba menjadi ingin melakukan pertandingan basket?

"Maaf, aku tidak tertarik."

Desta pun mengangkat bahunya, dengan raut wajah yang tidak sabaran ia berkata : "Kalau kamu ingin bermain carilah orang lain untuk menemanimu, aku tidak ada waktu."

Setelah mengatakan hal itu, Desta pun berbalik badan dan berjalan mengarah ke ruang kelasnya.

Gumiwang yang berada di belakangnya mengatupkan gigi nya dengan kesal, dia pun berteriak dengan keras dari belakang Desta : "Desta, kamu ternyata adalah seorang pengecut, penakut, orang semacam kamu tidak pantas bersanding dengan Miki!"

Desta hanya tersenyum, sama sekali tidak memasukkan segala caciannya ke dalam hati, cacian yang ia terima sewaktu di Keluarga Chen, lebih tidak enak didengar berkali-kali lipat dibandingkan ini, dalam hal memaki dan bertengkar, Gumiwang ini masih tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Vina sekeluarga.

Maka dari itu dia pun berbalik dan menatap Gumiwang, ia pun tertawa ringan dan berkata : "yang kamu katakan semuanya adalah benar, aku memang tidak pantas bersanding dengan Miki, oleh karena itu dia adalah milikmu, semoga kalian selamanya bersama."

Setelah selesai mengatakan hal tersebut, Desta pun langsung masuk ke dalam kerumunan orang, dalam sekejap mata ia langsung menghilang.

Gumiwang pun terdiam di tempat, ia sama sekali tidak menyangka bahwa Desta akan langsung mengakuinya, hal ini membuatnya merasakan perasaan tak berdaya seperti memukul di atas kapas seolah-olah mengeluarkan berapa tenaga pun tak mampu menyakitinya, membuatnya benar-benar merasa tak nyaman.

" Gumiwang, apakah sudah keributan yang kamu buat!" dia masih belum sepenuhnya kembali sadar, sebaliknya Miki marah besar, ia secara terus-menerus dengan suara yang keras memarahinya, kemudian ia membubarkan kerumunan orang-orang yang hadir disana, dengan marah ia pun pergi meninggalkan tempat itu.

Hal ini membuat Gumiwang mengerti, dia sama sekali tidak benar-benar menang, hati Miki masihlah berada pada Desta.

"Pria kurang ajar, aku pasti akan menang dari kamu!"

Gumiwang melihat sekilas ke arah Desta pergi tadi, kemudian barulah dia dengan perasaan enggan kembali ke kelasnya sendiri.

Murid-murid yang berkumpul merasa sudah tidak ada keramaian yang dapat ditonton lagi, satu persatu pun membubarkan diri, akan tetapi tanpa dapat dicegah mereka pun mulai membicarakan hal tersebut.

" Gumiwang yang tadi itu, bukankah beberapa waktu lalu baru saja pindah ke sekolah ini? dengar-dengar kemampuannya dalam bermain basket sangatlah hebat, saat ini sudah menjadi wakil ketua dari grup basket sekolah ini,"

"Sepertinya iya, akan tetapi orang yang bernama Desta itu, seingat aku bukankah dia adalah pria yang sudah menikah dan tinggal di rumah keluarga istrinya, ia juga diselingkuhi oleh tunangannya, tunangannya sepertinya yang bernama Vina, dia juga merupakan salah satu gadis cantik yang ada di sekolah kita!"

Pembicaraan yang serupa pun terus-menerus berdatangan, dengan sangat cepat identitas diri dari Desta dan Gumiwang pun diungkapkan secara detail oleh orang-orang, sedangkan mengenai undangan tantangan di lapangan basket dari Gumiwang untuk Desta, juga menyebar keluar dengan sangat cepat.

Di dalam ruang kelas, Desta sedang duduk di tempatnya dan tidur siang, tiba-tiba ia merasa ada orang yang menepuk bahunya.

Setelah ia mengangkat kepalanya barulah ia menyadari, ternyata teman asramanya Rosimin dan beberapa teman lelaki lainnya.

"Tamu langka, Desta kamu datang sendiri untuk mengikuti kelas?" Cepi pun tertawa, ia berbicara dengan raut wajah yang terkesan aneh.

Desta pun meraba-raba hidungnya, kemudian berkata : "belakangan sangat sibuk, maka dari itu aku izin selama beberapa waktu, akhirnya saat ini memiliki waktu luang, tentu saja harus datang mengikuti kelas."

"Saya hampir aku mempercayaimu, kamu ini di mulut berkata sibuk karena itu minta izin, siapa yang tahu diam-diam apa yang kamu kerjakan, diluar dugaan bahkan Miki yang merupakan orang yang pandai bergaul di sekolah kita pun telah berada dalam genggamanmu, benar-benar hebat!"

Rosimin menepuk pundak Desta dengan telapak tangannya, kemudian ia berbicara sambil tertawa.

"Apa yang kamu bicarakan?" Desta tertegun.

"Kamu masih tidak mengakuinya?"

Linka mengabaikannya, "kamu ini sebelumnya masih dengan sungguh-sungguh mengatakan kepada kami bahwa dirimu dan Vero telah berpacaran, saat ini bukannya kamu malah memilih Miki?"

"Akan tetapi aku merasa pandangan mata mu sangat bagus, Vero memang cantik, akan tetapi usianya masih muda, Miki tidaklah sama, dia sudah dapat dikatakan dewasa, selain itu dia masih dapat menari, dengan begitu wajah dan tubuhnya sudah tidak perlu diragukan lagi, dengan begitu kamu akan merasa puas!"

Mendengar perkataan mereka, Desta hanya merasa sama sekali tidak memahami, sebenarnya apa yang terjadi?

"Kamu benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi?"

Dengan sangat cepat, Rosimin dan ketiga temannya menyadari bahwa raut wajah Desta tidaklah seperti biasanya, kemudian mereka pun bertanya.

Desta pun memaksakan senyumnya, melonggarkan cengkraman tangannya dan berkata : "ketika pagi hari aku datang untuk mengikuti kelas, Miki berlari ke arah aku dan menyapa, tiba-tiba seorang pria yang bernama Gumiwang, muncul dan berkata ingin bertanding dengan saya, ia masih mengatakan siapa yang kalah harus pergi meninggalkan Miki."

"Permasalahannya adalah aku dan Miki tidak memiliki hubungan apa-apa, coba kalian pikir apakah tidak konyol, kemudian sekarang, kalian membicarakan hal yang tak masuk akal seperti ini."

Mendengar perkataan ini, Rosimin dan ketiga temannya pun merasa malu.

Desta adalah orang yang tidak akan membohongi orang lain, mereka sangat yakin akan hal itu, terlebih lagi mereka pernah tinggal seasrama selama beberapa tahun, kepercayaan semacam ini pun masih ada.

Rumor yang terus-terusan menyebar diluar sana, kemungkinan adalah rumor yang dibuat oleh pihak Gumiwang, supaya dapat memaksa Desta untuk menerima tantangan itu.

"Desta coba kamu lihat, forum sekolah, papan pengumumannya pun mengeluarkan pengumuman semacam ini, yang mengatakan bahwa kamu akan melakukan pertandingan basket dengan Gumiwang, untuk menentukan kepemilikan atas Miki." Rosimin mengeluarkan ponselnya, secara terpisah ia membukakan dua buah situs web untuk dilihat oleh Desta.

Desta pun melihat dengan sekilas, kemudian langsung mengembalikan ponsel tersebut, "sama sekali tidak menarik, tidak perlu mempedulikannya itu sudah paling tepat."

"Tidak bisa tidak mempedulikannya." Cepi yang ada disamping pun menyeringai.

Desta meliriknya dengan tatapan curiga, orang di belakangnya malah membukakan situs web yang satunya lagi, kemudian memberikan ponsel tersebut ke hadapan Desta.

"Kami beberapa orang ini menganggap bahwa permasalahan ini benar-benar terjadi, kemudian berpikir membuka sebuah taruhan di internet selagi masih ramai, bertaruh di antara kamu dan Gumiwang siapa yang akan menang, saat ini diseluruh sekolah hampir semuanya telah memasang taruhan, hadiah yang saat ini telah terkumpul sudah mencapai 200 juta, kalau kamu tidak pergi, bukankah taruhan kami semua ini akan menjadi hangus?"

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu